Romantic Illusions
*Kalian pernah merasakan jatuh cinta?
Sama. Gue juga.
Tapi, gimana kalo jatuh cintanya sama sahabat lo sendiri yang bahkan udah menghabiskan waktu selama lo hidup?
Bahkan dari lo lahir.
Gue pernah rasain itu. Yang pernah juga, sabar ya. Gue tau itu rasanya sakit banget. Dan susah Move On. Sama kayak gue*.
***
"Gue suka sama lo!" Bentak Ethan pada gadis yang sedari tadi tak pernah mengerti apa yang dikatakannya. Singkatnya, kodenya gak mempan.
Mata gadis itu membulat. Bibirnya kaku. Tidak menyangka sahabat karibnya satu-satunya ini akan berkata seperti itu. Sama, seperti orang-orang sebelumnya yang membuatnya muak.
Ethan menggertakkan giginya. "Lo kenapa sih nggak pernah ngerti apa yang gue rasain?! Lo gak tau seberapa sayang gue sama lo! Atau, jangan-jangan lo nggak pernah rasain rasa sayang ke gue?" Katanya dengan nada pahit.
Bibirnya yang terbuka sedikit itu kini mulai bergerak. "Than, bukan-"
"Apa?! Lo mau kasih ke gue alasan?!" Katanya curiga. "Hh, selama ini gue selalu bikin lo bahagia, selalu ada buat lo biar lo tau perasaan gue. Balas perasaan gue. Lo tau berapa tahun gue simpan ini sendirian? Lima belas tahun !!!"
Gadis itu tertegun. Lima belas? Itu adalah waktu seumur hidupnya. Jadi, selama ini, dia...?
Ethan berdecak. "Harusnya, dari awal gue nggak pernah cinta sama lo. Percuma gue gonta-ganti cewek, ternyata." Katanya lagi sambil mengusap rambutnya. Dari matanya, terdapat sinar yang memancarkan kekecewaan. "Gue butuh jarak," Lanjutnya berat.
Mulut gadis itu terbuka. Terkejut dengan apa yang dikatakan Ethan. Ia menarik lengan baju Ethan yang mulai berjalan menjauh.
"Than, Than! Gak gini caranya!" Ujar gadis itu panik.
"Terus, apa? Gue mesti ada didekat lo, gitu?" Tanyanya dengan nada sarkastik. Ia tertawa sinis. "Jangan bercanda. Lo egois, tau?!" Nyatanya sambil menunjuk dengan jari telunjuknya lurus ke mata gadis itu.
Ethan melenggang pergi. Tak perduli pada teriakan nyaring yang memanggil namanya berkali-kali. Walau biasanya panggilan itu selalu didatanginya. Namun, kini posisinya berbeda. Ethan berharap gadis itu takkan pernah menyebut namanya lagi dimana pun ia berada.
Di tempat itu, Sang Gadis masih berdiri mematung. Kakinya sangat gemetar mendengar ucapan Ethan barusan. Tangannya menutupi wajah. Berusaha menghentikan rasa gelisah dan perih itu.
Ia berharap semua kata-kata Ethan itu hanyalah sebuah prank. Tapi, kenyataan bahwa ekspresi cowok itu tak pernah dapat membohonginya.
Lo egois, tau?!
Gadis itu menggigit bibirnya. Ethan selalu menemaninya dimanapun ia. Selalu menenangkannya ketika gelisah. Lalu, sekarang bagaimana? Tak ada seorangpun disampingnya. Ia tidak bisa hidup sendiri. Ia tidak bisa membalas perasaan Ethan. Karena ia tak mencintai Ethan sebagai seorang lelaki. Namun, ia selalu mencintai Etah sebagai sahabat.
Air matanya tergernang dipelupuk mata. Menumpuk. Namun, tak kunjung menetes.
"Than, sorry gue egois." Gumamnya bergetar.
***
Di ujung koridor, seorang gadis memperhatikan mereka sejak awal. Ia tak tau harus bahagia atau bersedih mendengar pertengkaran antara dua sahabat kecil ini.
Ia senang mendengar bahwa kedua orang itu tak bersama. Tapi, ia juga tak suka dengan adanya pertengkaran. Apalagi pertengkaran itu berujung perpisahan dan telah terjalin seumur hidup mereka.
Gadis itu menghela napas dan melangkah pergi. Hal ini sama sekali tak membuatnya bahagia karena Ethan tersakiti walau telah berpisah dengan saingan ketatnya.
_________________________________
Hay guys! Namaku AshunVe. Ya... Sebenarnya nama pena aja sih. Makasih udah baca cerita ini. Penasaran? Lanjut, yuk!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Wina
Aku mampirrr
2020-09-25
0
Muma
menarik thor
2020-07-19
1
Priska Anita
Semangat thor 💪
Like dari Rona Cinta sudah mendarat disini 💜
2020-07-18
1