*Bab 2 Akankah Ini Cinta?

Mentari pagi menyapa seluruh isi bumi.

Pagi tiba ... saat nya Elsa mengantar sepupu nya itu ke sekolah nya. Dia menjalani pagi nya seperti biasa nya. Selesai sarapan pagi, semuanya memulai aktivitas masing masing.

"Bibi ... nenek ... paman ... Elsa pamit antar Dzikri," kata Elsa.

"Iya ... hati hati," jawab mereka bersamaan.

Elsa berangkat mengantan Dzikri ke sekolahan.

Namun selalu dihiasi nya dengan membuat Dzikri sebal atau marah pada nya, seperti Tom and Jerry.

Bentar berantem, bentar baikan. Namun keduanya tetap saling menyayangi.

Sesampai di sekolahan Dzikri, Elsa tidak sadar ban motor nya bocor.

"Ya ampun ... bocor huuh ...!" rengek nya

Untung Dzikri sudah sampai membuatnya merasa lebih lega, Elsa segera menelpon bibi nya,

:::tuttt...

Tersambung ...

"Ada apa sa ...?" Tanya Maya.

"Biii ... ban motor bocor ..." rengek Elsa

"Kamu deket mana?" Tanya Maya.

"Udah di sekolahan Dzikri biii ..." sahut Elsa.

"Hemm ... sudah ... gak jauh dari situ ada bengkel tambal antar dulu motor nya ke sana,"

"Aku takut uang nya kurang ..." rengek Elsa.

"Udah antar dulu kalo kurang kamu balik ke rumah ntar ke sana lagi ..." jawab Maya

"Hah?! Elsa pulang jalan kaki?" Rintih nya.

"Kamu jalan sendirian apa mau jalan sambil dorong motor???" Tanya Maya.

'Hemm ... iya sih ... enak jalan sendiri dari pada jalan nyeret motor,' lirih hati Elsa.

"Iya bi ... motor nya Elsa titip di bengkel, udah ya bi ..." ucap Elsa.

Telepon berakhir.

Elsa mendorong motor nya sampai di bengkel

Yang punya bengkel itu terkejut melihat sosok Elsa yang datang mendorong motor nya.

Pemilik bengkel itu bernama Alvin.

Selama ini Alvin selalu memeperhatikan Elsa.

"Hei ... gadis ini, datang ke bengkel ku ...? inikah jawaban do'a ku tuhan ..." gumam hati Alvin.

Alvin sembunyikan rasa bahagia nya itu. Segera dia menyambut Elsa.

"Kenapa motor nya dek ...?" Tanya Alvin.

"Ini kak bocor," jawab Elsa.

"Pegawai saya belum datang ... adek mau nunggu apa mau motor nya di tinggal?" Tanya alvin.

"Lama gak kalo nunggu?" Tanya Elsa

"Hem ... gak tau deh, biasanya mereka jam 9 baru datang," jawab Alvin.

"Waduh lama juga ya ..." gumam Elsa.

Kesempatan ini Alvin memanfaat kan untuk meminta nomer ponsel Elsa, sekalian untuk menarik perhatian gadis yang selama ini menyita perhatian nya itu.

"Gini aja, adek kasih nomer hp adek ... nanti saya hubungi kalo selesai," seru Alvin.

"hem ... ide bagus," gumam Elsa

"Ya udah tinggal aja motor nya," seru Elsa sambil memberikan nomer ponselnya pada pemuda pemilik bengkel.

"Saya misdcall sekarang ya, jangan lupa disimpan, nama saya alvin," kata alvin

"Adek siapa? biar nanti mudah ngabari nya," kata Alvin

"Elsa," jawabnya.

"Ya udah saya tinggal motor nya dan makasih ya ..." kata Elsa.

Elsa pamit.

Ia melangkahkan kaki nya menyusuri jalanan menuju arah pulang.

-----------

Elsa sudah sampai di rumah.

"Bi ... motornya di titip di bengkel, kata yang punya bengkel nanti di kasih kabar kalo sudah selesai," seru Elsa.

"Baguslah ..." jawab Maya santai.

Elsa melakukan tugas rumahan yang biasa dia lakukan. Sedangkan Marni duduk di teras rumah, sambil memperhatikan jalanan, kadang sesekali memperhatikan Elsa yang sedang menjemur cucian.

"Cucuku sudah besar," gumam Marni memandangi Elsa.

Marni melihat lalu lalang pemuda yang memperhatikan Elsa. Hingga pikiran nya melayang entah kemana membayangkan dan mengkhawatirkan cucu kesayangan nya.

Waktu berjalan terus tak terasa jam hampir jam 10 pagi. Ponsel Elsa ber dering, Elsa lihat layar ponselnya telihat nama 'Alvin bengkel.'

Elsa segera mengangkat, karena ia tahu kabar apa yang dia terima nanti.

"Halo ..." ucap Elsa.

'Duh hatiku gumam alvin sambil mengusap dada nya'

terdengar suara ' hallo ' yang ber ulang

"Oh maaf dek ... ini ban motor nya suda di tambal, dan

sudah selesai," seru Alvin

"Oh makasih ka sdh ngabari ... saya tanya bibi dulu ya kapan ngambil nya," jawab Elsa.

"Iya dek," jawab Alvin

"Nanti aku telpon balik," jawab Elsa.

"Oh iya," jawab Alvin.

Telepon berakhir.

Alvin dag dig der rasa nya, tidak karuan rasa berbicara dengan wanita yang menarik perhatian nya selama ini. Baru sekali dia bicara seakan Elsa sudah memenuhi pikiran dan hati nya.

____

"Biii!!!" Teriak Elsa.

"Kenapa ..." jawab Maya.

"Motor sudah selesai, ambil sekarang atau nanti?" Tanya Elsa.

"Sebentar ... bibi lihat dulu Abdi tetangga kita dah berangkat apa belum ... kalo belum kamu nebeng sampai bengkel, kalo kamu jalan kaki lumayan jauh loh," kata bibi nya.

"Iya bii," jawab Elsa.

Maya keluar rumah mendatangi rumah tetangg yang dia maksud. Tak lama Maya datang,

"Sa ... itu bibi sudah minta izin sama mama nya Abdi, kalo kamu nebeng sampai bengkel ikut Abdi," kata Maya.

Elsa mengangguk, lalu ia mengirim pesan pada Alvin, mengabari kalau motornya akan segera di ambil.

"Hei... sudah sana Abdi sudah siap," seru Maya.

"Iya bi ... tapi ... biii duit ..." kata Elsa senyum dan menadahkan tangannya.

"Iya ..." sahut Maya.

"30 rb dulu ya ... bibi ada perlu ..." seru Maya memberikan uang nya pada Elsa.

"Iya ..." jawab Elsa, dia segera pergi.

Elsa nebeng motor Abdi tetangganya. Yang namanya tetanggaan biasa menurut mereka saling tolong.

Akhir nya Elsa sampai ke bengkel Alvin,

Wajah kesedihan dan kekecewaan jelas mengisi raut wajah Alvin, melihat Elsa di boceng laki-laki lain, Alvin begitu sedih.

"Punya orang gumam alvin dalam hati"

"Permisi kak ... mau ngambil motor," kata Elsa.

"Oh ... iya," jawab Alvin menghentikan lamunan nya.

Lalu alvin mengambilkan motor Elsa, lalu mendorong nya hingga tepi jalanan.

"Yang tadi pacarnya?"

"Bukan, tetangga," jawab Elsa.

Alvin lega mendengar kalau itu tetangga Elsa.

"Berapa?" Tanya Elsa.

Alvin sangat ingin memberi gratis, pikirnya hal itu hanya membuat Elsa sungkan.

"15 ribu" sahut Alvin.

Elsa memberian uang nya ke Alvin, lalu permisi dan pergi dari bengkel Alvin.

Setelah Elsa pergi, Alvin masuk ke dalam toko nya melanjutkan pekerjaan nya.

"Yaa Tuhan ... kenapa perasaan ini ...?" Gumam hati alvin, sambil menepuk nepuk dada nya sendiri.

***

Di rumah Maya.

Keseharian Elsa bejalan seperti biasa. Namun entah kenapa hari ini Elsa terlambat menjemput Dzikri sepupu nya.

Dari kejauhan Alvin melihat anak laki-laki yang ia kenali.

'Hei ... itu anak laki-laki yang biasa di antar Elsa " dalam hati nya

Alvin menghampiri anak laki laki itu.

"Hei dek kok sendiri ...?" Tanya Alvin

"Iya om ... kaka belum jemput ..." sahut Dzikri.

"Wesss ... ini kesempatan," dalam hati alvin."

"Rumah nya di mana ...?" Tanya Alvin

"Deket lapangan hijau mas om," sahut Dzikri,

"Hemm lumayan jauh ya ..." kata Alvin.

Dzikri memgangguk.

"Kalo boleh tau ... nama kamu siapa? om yang punya bengkel itu," kata Alvin seraya menunjuk ke arah bengkel nya.

"Saya Dzikri," jawab Dzikri.

"Mendingan Dzikri tunggu kaka nya di bengkel om aja biar lebih aman," kata Alvin.

Dzikri mengangguk, dia dan Alvin berjalan bersama menuju bengkel Alvin. Sesampai bengkel Alvin mengambil ponsel nya dan mencoba me sms Elsa.

Sa... adik kamu di bengkel aku nunggu di jemput

*Alvin.

tidak lama ponsel Alvin bergetar, masuk sms dari Elsa

Oke makasih kabar nya... maaf ngerepotin, bentar lagi aku otw

*Elsa

____

Setelah memdapat Sms dari Alvin segera Elsa bersiap menuju sekolahan Dzikri,

Tidak berapa lama Elsa datang dan menjemput Dzikri.

"Hallo dek ... maaf kaka telat," kata Elsa

"Iya di maaf fin," kata Dzikri sebal.

"Untung ada om, kalo ga Dzikri panas panasan di depan sekolah," gerutu Dzikri.

"Aduh.. cup cup cup adek ku yang ganteng..." kata Elsa sambil manyun manyun. Elsa baru sadar kalau ada orang lain memperhatikan dia.

"Ehh ... maaf ..." kata Elsa.

"Oh ya ... makasih banget ka---a ... um ..." gumam Elsa lupa nama lelaki itu

"Alvin" jawab Alvin.

"Iya ... Makasih kak Alvin, kaka sudah bantuin Dzikri, kita pamit kak," seru Elsa.

"Iya ..." jawab Alvin.

Tanpa Alvin sadari, pegawai bengkelnya sedari tadi memperhatikan raut wajah Alvin.

"Hem ciyeee bosss ..." kata pegawai.

"Apa an sih!!" Seru Alvin.

Alvin terus menatap Elsa yang semakin jauh dan menghilang dari penglihatan mata nya.

Alvin menggeleng geleng kepala, tangan nya ia kepalkan ke kepalanya.

"Elsa ..." gumam Alvin yang tidak sadar pegawai nya masih menatap nya.

"Datangin aja bos," seru salah satu pegawai lain nya.

Alvin mempunyai 4 pegawai di bengkel nya. Salah satu pegawai lain berjalan menghampiri Alvin.

"Itu anak, sering saya lihat sore sore ngumpul sama teman nya di lapangan Hijau Mas," kata si pegawai.

Alvin seolah tidak perduli perkataan anak buah nya barusan, padahal hatinya senang sekali, dan dia akan secepatnya kelapangan itu nanti nya.

Alvin melanjutkan pekerjaan nya.

_________

Elsa melewati hari hari seperti biasa, tanpa dia sadari sepasang mata yang selalu memperhatikannya di kejauhan.

Alvin,

Ya ... Alvin selalu memperhatikan Elsa. Jika Elsa lewat di depan bengkel nya mengantar Dzikri.

Jika hari minggu hari yang menyenangkan, namun bagi Alvin itu hari yang sangat berat, karena jika hari itu hari minggu, Elsa tidak akan lewat di depan bengkel nya hari itu, karena minggu anak anak sekolah libur.

"Sungguh berat bila hari minggu," gumam hati Alvin.

bukan karena jomblo tapi berat karena tidak melihat Elsa lewat.

Beberapa minggu berlalu, setelah pertemuan di bengkel, akhir nya Alvin memutuskan jalan sore ke lapangan yang di sebut pegawai nya waktu itu.

Sampai di lapangan, benar saja ada sosok wanita yang selalu ia rindukan duduk santai bersama teman teman wanita sebaya lain nya.

Sangat bahagia Alvin melihat wanita yang ia dambakan ada di depan mata nya.

Ia sudah tidak karuan rasa. Melihat wanita itu di kejauhan. Akhir nya Alvin memikir kan cara, bagaimana cara nya mendekati wanita pujaan nya itu. Setelah berfikir lama akhir nya Alvin menemukan cara untuk mendekati.

"Hai Sa ..." sapa alvin.

"Ciye ... Elsa ..." seru teman teman nya.

Alvin merasa malu sambil menggaruk telinga yang tidak gatal.

"Iya ka Alvin ... ada apa?" Tanya Elsa santai.

"Ada yang ingin aku bicara kan Sa ... boleh kita duduk di sana," kata Alvin sambil menunjuk ke arah bangku yang lain yang masih kosong.

Elsa mengangguk sambil menuju bangku itu berjalan bersama Alvin.

Alvin dan Elsa duduk di bangku, tapi keduanya duduk saling berjauhan, menjaga jarak.

Alvin, sosok pemuda yang usia nya 28 tahun, tentu ia bisa mengatur berbicara dengan topik yang santai. Elsa selalu menjawab segala pertanyaan Alvin dengan santai. Menanyakan tentang keadaan di sini, dan apa saja kegiatan di lapangan ini, hinga bla bla bla waktu berlalu begitu singkat menurut Alvin.

Melihat hari yang mulai sore, Elsa pamit karena biasanya nenek dan bibi mencari nya jika tak pulang.

"Oh ya kak Elsa pamit ... sudah sore," kata Elsa , Elsa perlahan menjauh.

"Elsa!!!" kata Alvin.

Elsa berhenti "Iya ka ..." jawab Elsa

"Boleh aku sms atau chat kamu ...?"

Elsa mengangguk dan berjalan menjauh,

Alvin senyum mendengar jawaban Elsa.

Hari ini ber akhir sangat indah bagi Alvin.

dia pulang dengan hati yang di penuhi bunga bunga cinta.

Terpopuler

Comments

Sumi Sumi

Sumi Sumi

cieeee

2022-02-18

0

Ervina 123

Ervina 123

yuhuuuu

2021-02-15

0

Emonee

Emonee

Yeiii ternyata Alvin suka ma Elsa gimana ya nanti kelanjutannya makin penasaran bacanya
Suka sama ceritanya penuh ide baru, pertemuan di bengkel ya malah ketemu lagi, Semangat buat Alvin jadi degdegan deh jantungku eh maksudnya jantungnya Elsa hehehe....

Buatmu Thor thanks hadirkan cerita ini
Like vote dan juga rate🧡🧡🧡🧡🧡🌟🌟🌟🌟🌟

selalu semangat ya

2020-12-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!