Jayden mengerjap kedua matanya berkali kali untuk dapat melihat siapa yang barusan menampar pipinya ketika dia masih tidur nyenyak.
Jayden Avalon
Judy? Sedang apa kau disini?
Judya Avalon
Membangunkan kerbau dari tidur panjangnya
Jayden Avalon
Yang sopan!
Jayden Avalon
Aku ini saudara kembar mu, tau
Judya Avalon
lalu?
Jayden turun dari kasur empuknya sambil meregangkan otot-otot tubuhnya, berjalan mendekati jendela kamar yang besar.
Jayden Avalon
Lalu kau harus bersikap seperti saudara yang baik dan peduli
Judya Avalon
Kalau aku tidak mau?
Jayden Avalon
Dari dulu sifat mu selalu begitu, tidak pernah berubah. Kepala batu
Judya Avalon
Yasudah. Jangan bicara dengan batu dan tutup mulutmu!
Judy pergi dari kamar dengan wajah datarnya. Melihat itu Jayden hanya menghela nafas berat, dia tidak bisa pungkiri bahwa saudari kembarnya itu benar benar keras kepala.
Jayden Avalon
Hmm
Jayden Avalon
Rasa bencimu itu semakin hari semakin bertambah rupanya.
Di ruang makan keluarga Avalon
Judith melihat anak perempuannya turun sendiri dari kamar atas padahal tadi sudah dia perintahkan untuk memanggil kakaknya untuk sarapan.
Judith Avalon
Judy, Jayden nya masih tidur?
Judya Avalon
Sudah bangun
Judith Avalon
duduk dulu di kursimu dan mulai sarapan
Judith Avalon
sepertinya kakakmu itu sangat kecapekan, semalam baru kembali dari London dan langsung ambruk di tempat tidurnya. Ibu jadi kasihan padanya, setiap hari ada saja kasus kasus yang menguras energinya, padahal dia masih sangat muda.
Judya Avalon
Itu pilihannya kan. Ibu juga dulu begitu
Judith Avalon
Hey, tahu dari mana kau soal itu?? Apa ayah yang ceritakan?
Judya Avalon
Bukan ayah. Tapi semua orang
Terdengar suara langkah kaki di tangga
Jayden Avalon
Judy benar Bu, semua orang juga tahu kalau ibu adalah rajanya kasus-kasus hebat.
Judith Avalon
Duduk di kursimu dan makan.
Jayden Avalon
Yah, tidak heran kalau kejeniusan ibu turun padaku. jika di satukan, mungkin kita berdua akan menjadi partner yang hebat.
Judith tidak bisa menahan senyumnya ketika mendengar Jayden bilang begitu
Judya Avalon
aku sudah selesai.
Judya Avalon
Ibu, aku tidak akan pulang malam nanti. Jangan khawatir aku bersama Kanaya dirumahnya
Jayden Avalon
Judy
Judya Avalon
apa
Jayden Avalon
aku cuma mau mengingatkanmu sebagai saudara yang baik. Kurangi kebiasaan keluyuran mu itu, kau membuat semua orang khawatir termasuk aku
Judya Avalon
Benarkah? Aku pikir kau tidak peduli dengan itu
Judith Avalon
Judy, ada apa dengan nada bicaramu?
Judya Avalon
Aku sedang tidak suka di kritik sekarang.
Jayden Avalon
Wah wah wah, berani sekali dia
Judith Avalon
Judy, dia kakakmu
Judy memandang ibunya malas
Judya Avalon
Aku tidak bilang kalau dia itu pamanku, kan?
Judith Avalon
Hari ini kau aneh sekali
Jayden Avalon
Bukan cuma hari ini, Bu.
Jayden Avalon
Selama ibu di jepang dia bersikap kasar sekali padaku. aku bukannya mengadu ya, ibu bisa lihat sendiri kan ekspresi wajahnya yang sangat kesal itu
Judya Avalon
bisa berhenti tidak?
Jayden Avalon
Berhenti apa?
Judya Avalon
Berhenti mempengaruhi ibu
Jayden Avalon
Kapan aku mempengaruhi ibu?
Judya Avalon
Kau!
Jayden Avalon
Apa? Apa yang salah denganku?
Judith Avalon
Sudah hentikan! Ibu pikir kalian sudah dewasa tapi ternyata masih seperti anak kecil.
Judith Avalon
Masing masing dari kalian tidak mau mengalah.
Judy menundukkan kepalanya
Judya Avalon
Aku pergi dulu, Bu.
Judith Avalon
Ibu belum bilang kau boleh pergi, judya Avalon
Jayden tersenyum menyeringai
Dan Judy terpaksa menghentikan langkahnya ketika suara ibu menggema di telinganya
Judith Avalon
ibu dapat laporan kalau kau sering keluar rumah seperti ini dan pulang pada malam hari
Judya Avalon
Siapa yang mengadu pada ibu? Dia?
Judy menunjuk jayden
Judith Avalon
Tidak penting siapa
Judith Avalon
Jawab ibu, kau kemana saat pergi pada malam hari?
Judya Avalon
Aku kerumah Kanaya
Judith Avalon
Sepertinya ibu harus menelepon Kanaya untuk memastikannya
Judya Avalon
Ayolah Bu, sejak kapan ibu jadi protektif begini?
Judith Avalon
Bisa diam dulu? Ibu sedang menelpon
Jayden Avalon
//bersiul//
Judy melirik Jayden yang tampak santai dan tenang setelah berhasil mempengaruhi ibu dan mengomeli dirinya. Judy dan Jayden sudah seperti tom and Jerry di kehidupan ini. Mereka tidak pernah terlihat saling akur ketika bertemu makanya sejak tamat SD Judy di bawa ayahnya -Keenan saputra- tinggal di Indonesia sementara Jayden melanjutkan sekolahnya di jepang bersama ibu
kini mereka di pertemukan lagi dirumah besar itu. Jayden bingung kenapa saudari kembarnya itu menaruh benci kepadanya padahal sebagai saudara seharusnya tidak begitu. Menurut Jayden mungkin gadis manis itu canggung padanya tapi semakin hari Judy malah semakin menunjukkan rasa tidak sukanya pada Jayden.
Jayden sendiri baru kembali dari London setelah menyelesaikan sebuah kasus besar yang menggemparkan kota London. Detektif muda itu memiliki kejeniusan yang berada di tingkat tinggi, namanya di sanjung banyak orang di berbagai negara. Dia populer dan cukup sombong, itu tidak ada salahnya kan? Menyombongkan sesuatu yang dapat dibanggakan oleh dirinya sendiri tanpa ada yang mampu menandinginya
Comments