Perjalanan menuju kampung halaman tidak lah sebentar, namun mereka selamat sampai tujuan. Di rumah, Aisyah sudah di sambut dengan meriah oleh saudara saudaranya dan keluarga yang lain.
"Assallamualaikum "
"Wa'alaikum sallam ".
"Aisyah?? Apa kabar" Teriak Delia.
"Alhamdulillah, dengan lindungan Allah. Ais masih di beri kesempatan buat kumpul sama keluarga dan adik adik aku. Gimana nilai kamu sama Seto? Kalian lulus juga kan? " Tanya Aisyah.
"Alhamdulillah, tapi kita jadi ke Jepang kan?? " Tanya Delia.
"Jadi dong " Kata Aisyah.
Aisyah pun bersalaman dengan Ikhsan, Vina, Amara dan Farhan. Tak luput kumpul bersama ketiga adiknya, yakni Akbar dan si kembar Kabin dan Syakir.
"Aisyah memang sangat cerdas Han, lihat nilainya " Puji Ikhsan.
"Ini juga hasil usahanya sendiri kok Mas" Kata Ruchan.
"Ayo mbak Vina di makan dulu" Kata Leah.
Di ruang keluarga, nampak 7 bersaudara itu berkumpul. 5 laki laki dan 2 orang perempuan. Aisyah saat itu duduk di smaping Delia di bawah, sedangkan Ilham, Akbar, Kembar dan Seto duduk di sofa saat itu.
"Oh iya, Mas Ilham mau lanjut kemana? " Tanya Aisyah.
"Mas Ilham sih pengennya di sini aja, tapi Abi sama Umi minta Mas Ilham kuliah di Kairo sana. " Kata Ilham.
"Bagus dong Mas" Kata Delia.
"Emang Aisyah sama Delia ada rencana kuliah dimana?? " Tanya Ilham.
"Kalau Aisyah sih pengen ke Korea gitu. Tapi Abi nyaranin kalau sebaiknya Aisyah kuliah di sini aja" Kata Aisyah.
"Kalau aku, kemaren Tante Leah memintaku kuliah di Jakarta. Katanya agar rumah yang di Jakarta keurus dan berpenghuni" Kata Delia.
"Kakak mau kemana? " Tanya Akbar.
"Kaka sih pengen deh kuliah di Korea gitu, bareng temen Kakak yang namanya Sera" Kata Aisyah.
"Yang orang non muslim itu? " Tanya Kabir.
"Terus makannya gimana di Korea sana Kak, Aku lihat di you tube, jarang banget makanan halal" Kata Syakir.
"Iya sih, tapi pengen aja gitu. Jadi Dokter di sana. Abi kan pergi ke luar negri. Om Sandy juga. Masa di antara kita gak ada yang pergi sih? " Tanya Aisyah.
"Ya udah deh, biar Abang yang nemenin Kakak ke Korea, tunggu satu tahun lagi yaa" Kata Akbar.
"Kelamaan dong" Kata Aisyah.
"Oh ya, jadi gak nih ke Jepangnya. Perlengkapan, izin juga udah siap semua. Berkat Abang " Kata Seto.
"Yang bener Bar? " Tanya Ilham.
"Iya dong, udah aku urus sama Pak Lhek Farhan beberapa hari yang lalu" Kata Akbar.
"Tapi aku sama Syakir gak ikutan ya"Kata Seto.
"Lah, kenapa? " Tanya Aisyah.
"Iya, kenapa? Sekolah kalian kan juga libur? " Tanya Delia.
"Kita mau ikut Abi Tausiyah dong" Kata Syakir.
"Masya Allah, kalian hebat ih. Kakak bangga sama kalian" Kata Aisyah.
"Sukses buat kalian ya, berdakwahlah dan sampaikan safaatnya kepada saudara saudara kita" Kata Ilham.
"Siap Mas" Kata Seto dan Syakir bersamaan.
"Terus? Ini siapa aja yang ikut terbang?? " Tanya Akbar.
"Mas Ilham, Kak Ais, Delia, Abang sama Kabir kan? " Kata Aisyah.
"Kabir gak ikutan ah Kak, Minggu depan ada jadwal club pecinta hewan" Kata Kabir.
Gelak tawa pun memeriahkan suasana malam itu. Semua tertawa karena Kabir.
"Pecinta hewan? Sama ulet bulu aja takut?! hahaha Hadeeh " Ledek Aisyah.
"tertawalah sepuasnya, Aku akan buktikan. Jika Kabir Al Jazeera ini, akan membuat dunia gempar karena gak takut lagi dengan ulet bulu " Kata Kabir.
Semua tertawa terpingkal pingkal.
"Gemparkan dunia cuma udah gak fobia ama ulet bulu doang?? Hahahaha" Ledek Akbar.
"Ya Allah Kabir, kamu ini membuat kami sakit perut haha" Kata Ilham.
🍃🍃🍃🍃🍃
Di tempat lain,
Tok tok tok
Suara pintu di ketuk,
Siapa orang yang bertamu di tengah tengah hujan lebat seperti ini?. Bahkan orang ingin aktifitas malam pun merasa malas jika hujan lebat di sertai dengar petir.
Sera melihat dari balik gorden di rumahnya, ternyata yang datang ialah Rifky
"Mau apa dia kemarai? " Gumam Sera.
Sera pun membukakan pintu untuk Rifky dan bertanya.
Ia mencari dan bertanya tentang Aisyah kepada Sera. Awalnya Sera tidak mau membocorkan informasi tentang alamat rumah Aisyah di Jogja. Namun, Sera melihat ada sesuatu di mata Rifky untuk Aisyah.
Sera telah mengenal Rifky, walaupun belum lama. Sera bisa menebak sifat orang walau hanya memandangnya saja. Nampak Rifky sangat menyukai sahabatnya itu.
"Masuk Kak " Kata Sera.
"Di luar aja bisa gak? " Jawab Rifky.
"Boleh, duduk gih. Bentar ya" Kata Sera.
"Mbak bikinin kopi ya? Satu aja di bawa ke depan? " Teriak Sera.
Sera mengamati Rifky, tangannya bergetar tidak tenang. Pandangan matanya kesana kesini. Entah apa yang tengah ia fikirkan.
Tak lama si Mbak pun datang membawa kopi pesenan Sera.
"Minum dulu Kak, Ada hal apa nih yang membuat Kak Rifky mengunjungi gubuk Sera? " Tanya Sera.
"Emm gimana ya ngomongnya" Kata Rifky bingung.
"Tentang Aisyah? " Tanya Sera.
Rifky pun menagngguk dan cengir cengir seperti orang tanpa dosa.
"Alamat Aisyah yang di jogja? Apa alamat rumah Om nya yang di Jepang? " Tanya Sera.
"Dua duanya hehehe" Kata Rifky.
"Kalau Kakak mau nyusul ke Jogja besok, percuma. Aisyah sama saudara saudaranya berangjat ke Jepangnya besok " Kata Sera.
" Alamatnya??" Tanya Rifky.
"Kakak mau nyusul ke Jepang? " Tanya Sera dengan nada tinggi.
"Mungkin " Kata Rifky pelan.
"Ikut " Pinta Sera.
"Hah?? Ikut?? " Kata Rifky.
"Aku bayar sendiri deh. Ya Kak, ikut. Aku jenuh di rumah. Pliiiissss" Kata Sera memohon.
Rifky tak bisa menolak Sera untuk ikut, ia masih membutuhkan informasi tentang Aisyah dari Sera. Kesepakatan pun deal di anatara mereka.
Sera dan Rifky akan terbang besok pagi, namu Rifky meminta Sera untuk tidak bilang kepada Aisyah kalau dia dan dirinya akan menyusulnya ke Jepang.
Di Pesantren,
Akbar sedang duduk termenung di depan rumah. Ia ingin bercerita kepada saudara atau orang tuannya, mengenai gadis yang ia sukai. Namun, ia masih takut jika keinginan untuk ta'aruf dengan gadis itu tak di restui oleh orang tuannya.
"Assallamualaikum, Ngalamunin apa sih Bang" Kata Aisyah.
Akbar langsung mematikan hpnya saat Aisyah duduk si sampingnya. Walaupun tidak duduk dengan dekat, Aiyah mengetahui jika yang ia pandangi adalah seorang gadis memakai jilbab putih, berpose candid.
"Fotonya nyuri nyuri ya? " Tanya Aisyah.
"Enggak kok Kak" Jawab Akbar gugup.
"Ingat Bang, Abang tuh laki laki. Sekolah dulu yang rajin, kuliah terus ngejar impian. Kerja, sukses. Baru nikah. Jangan pacaran "Goda Aisyah.
"Abang cuma kagum sama dia, gak pacaran juga kok" Alesan Akbar.
"Alah... Kakak tau lah Bang, jangan di pandangi terus, bukan muhrim. Jadi dosa jahiriyahnya nanti. " Goda Aisyah lagi.
"Sok tau" Kata Akbar.
"Jujur aja, kita kan sering saling curhat" Kata Aisyah.
Dengan bujukan Aisyah, Akbar pun mulai menceritakan awal ia kenal dengan Mia, gadis yang ia kagumi itu. Namun, Mia adalah gadis sederhana dari keluarga sederhana. Akbar takut jika ia bercerita kepada Abi, Mama dan Papa nya, mereka tidak akan menyetujuhi keinginan Akbar untuk Ta'aruf lan dengan Mia.
Dan belum tentu Mia juga mau dengan Akbar. Aisyah pun memberi semangat kepada Akbar. Bagaimanapun juga, sesuatu keputusan harus di fikirkan sexara matang, bisa berfikir kedepannya juga dampaknya akan bagaiman. Usia Akbar masih di bilang anak anak, ia masih remaja. Tahun depan baru kelas dua belas. Aisyah tak ingin jika Akbar jatuh cinta lebih awal dari pada karir nya. Karena iman Akbar di usia itu belumlah sangat kuat. Walau ia di didik dan di besarkan di pesantren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
hìķàwäþî
bs nebak g, brp uang yg org punya dr mukanya aj.. hehehe..
2021-10-16
1
Yulia Ilham Widianti
seruuu ceritanya
2020-07-06
1
Rindi Risty
farhan udah nikah belom tor....
2020-03-22
7