Sejak hari itu, hubungan Aisyah dan Rifky menjadi lebih dekat. Rifky selalu menemuinya sepulang sekokah. Mereka juga sering makan bersama, kadang ia bawa bunga, bawa coklat. Bahakan pernah membawakan boneka beruang yang besar untuk Aisyah. Rifky pun juga sudah mulai belajar sholat setelah sekian lama tidak melakukannya.
2 bulan berlalu, ujian sekolah sudah di depan mata. Namun bagi Aisyah, Mala dan Sera, itu bukan hal yang sulit, mereka bertiga adalah juara di sekolah. Peringkat pertama hingga sampai tiga, di tempati mereka bertiga.
Usai kelulusan, Semua orang tua murid datang ke sekolah untuk wisuda. Aisyah melihat Mala bersedih di kamar mandi. Lalu ia memanggil Sera dan menemuinnya.
"La? Kamu kenapa? " Tanya Sera.
Mala menunjukkan alat tes kehamilan, dan hasilnya bahwa ia positif hamil. Ternyata ia juga telah melakukan pemeriksaan sendiri, Dokter mengatakan usia kandungan Mala sudah memasuki 3 bulan.
Aisyah dan Sera memeluk Mala, memberi dukungan kepadanya. Aisyah merasa bersalah karena tidak menjaga dengan baik sahabatnya itu.
"Rio harus tau La, dia harus tanggung jawab" Kata Aisyah
"Nggak mungkin Ca, apa buktinya jika ini adalah anaknya. Teman-temannya pasti akan menutupi semua perbuatannya" Kata Mala menangis.
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan La? " Tanya Sera.
"Setelah kelulusan ini, Aku akan pergi jauh membawa anakku. Ca, maaf aku tidak bisa menemanimu menjadi Dokter, dan menemani Sera menjadi Sarjana hukum" Tangis Mala pecah saat itu.
Hati perempuan mana jika sahabat yang sudah lama menemaninya mendapat musibah seperti itu. Yang iya alami adalah kekerasan, penyiksaan batin karena mengalami pecehan seksual dan kini ia hamil di luar nikah.
"Maaf Syah, orang tuamu mencarimu di sana." Kata salah satu siswi.
"Iya makasih ya, aku segera menemuinya. Mala? " Kata Aisyah.
"Pergilah, kamu udah nggak ketemu lama dengan orang tuamu kan? Aku gak papa kok. Kamu juga Ser, pasti orang tuamu juga sudah datang kan?" Kata Mala berusaha tegar.
"Hari ini, yang datang pembantuku, orang tua ku mana mau hadir dan meninggalkan pekerjaannya" Kata Sera.
"Kalian pergi saja dulu, sebentar lagi pasti Ibu dan Ayahku juga datang, tapi aku mau sendiri dulu di sini" Kata Mala sedih.
"Tapi... " Kata Aisyah dan Sera
"Tinggalkan aku sendiri!! " Kata Mala.
Aisyah dan Sera pun keluar dari kamar mandi. Mereka menemui keluarganya masing-masing. Dalam hati Aisyah, ia tidak sanggup melihat masa depan sahabatnya yang hancur begitu mudah. Dan di usianya yang masih sangat muda harus mengandung tanpa seorang suami. Aisyah tidak bisa membayangkan itu.
"Kakak!! " Teriak Kabir.
"Kakak! Kak Ais?! " Teriak Kabir lagi, karena Aisyah tidak mendengar panggilan Kabir.
"Assallamualaikum bidadariku " Bisik Ruchan dari belakang.
"Kak Rifky? " Aisyah terkejut dengan sebutan bidadari itu dan menoleh kebelakang. Nampak raut wajah kecewa dari Aisyah membuat Ruchan tak mampu menahan ingin menggodanya.
"Maaf bidadariku, ini Ruchan. Abimu, bukan Rifky pujaanmu" Goda Ruchan.
"Ah Abi, mana ada kekasih pujaan" Kata Aisyah menyembunyikan wajahnya yang malu.
"Eh malu anak Abi? Assallamualaikum" Kata Ruchan.
"Wa'alaikum sallam" Aisyah mencium tangan Ruchan dan Leah.
"Jadi anak Mama udah besar yaa, udah punya gebetan? Ciee" Goda Leah.
"Gak ada Ma, cuma teman kok" Alesan Aisyah.
"Tapi Abi mau tau nih, pengen kenalan juga sama yang di sebut Kak Rifky" Goda Ruchan.
"Bukan siapa-siapa lah Abi. Oh ya Abang dan Syakir kemana?" Tanya Aisyah menoleh ke kanan kiri.
"Emm si Abang kan mau lanjut sekolah ke Bandung bareng Syakir, jadi lagi ngurus apa gitu tadi. Dan Syakir juga belum bisa pulang. Katanya ada acara di Pesantrennya sana" Jawab Leah.
Ruchan bangga dengan putri satu-satunya itu. Nilainya sangat tinggi. Bahkan paling tinggi di antara teman teman seangkatannya. Niatan Ruchan untuk menguliahkan Aisyah ke Jogja pun tidak sia-sia. Karena pihak kampus sudah merekomendasikan Aisyah untuk kuliah di sana.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Sesuai dengan perjanjian di awal. Setelah lulus SMA, Aisyah akan pulang ke Jogja untuk melanjutkan kuliah di sana. Namun hati Aisyah masih berat meninggalkan kota yang ia tinggali sekarang.
Ada hal yang membuatnya berat, hatinya mulai tertarik dengan laki-laki yang sering menemuinya "Rifky". Namun keinginanya untuk pulang ke kampung halaman juga sangat tinggi.
"Kakak, udah beberes belum?" Tanya Leah.
"Emm udah kok Ma," Jawab Aisyah.
"Kok kayak nggak semangat gitu sih mau pulang. Om Sandy udah mau pulang juga lho. Katanya sementara ini kamu mau liburan ke Jepang? " Tanya Leah.
"Ma, Mama pernah nggak sih jatuh cinta kecuali dengan Abi?" Tanya Aisyah.
Leah mengerutkan dahinya.
"Tapi Aisyah tau kok Ma, tentang hukum pacaran. Aisyah cuma nanya" Sambungnya lagi.
"Kakak jatuh cinta ya? " Tanya Leah.
"Nggak tau juga sih Ma. Tapi.... " Curhatan Aisyah pun terpotong karena Ruchan memanggil mereka.
Leah membawa barang-barang Aisyah keluar. Aisyah mengabari Sera dan Mala soal dia akan kembali ke Jogja hari itu juga. Tak luput dengan Rifky. Aisyah mengabari Rifky jika dirinya akan pulang ke Jogja.
"Assallamualaikum Kak, maaf Ais ganggu. Ais cuma mau ngabarin. Kalau hari ini, sore ini. Ais harus pulang ke Jogja. dan mungkin akan 2 minggu di Jepang. Maaf jika selama ini ada kata-kata atau perilaku Ais ke Kakak yang tidak baik untuk Kak Rifky. Wassallamualaikum "
Ketika Aisyah hendak masuk mobil, Aisyah menengok ke kanan kiri, takut jika Rifky akan datang dan dia sudah pergi dari Pesantren. Mala pun juga tidak nampak sore itu.
Kabut sore menyelimuti kota saat itu, mendung menghiasai langit sore. Hati Aisyah sangat tidak tenang, ia belum juga menerima balasan dari Rifky. Aisyah memeluk erat boneka beruang yang di beri oleh Rifky.
"Dari pacar kak? " Tanya Kabir.
"Sok tau anak kecil" Kata Aisyah.
" Habis meluknya erat banget, kayak nggak mau pisah gitu" Ledek Kabir.
"Cie Kakak, yang sedang jatuh cinta. Tapi ingat batasan yaa.. " Goda Ruchan.
"Apa sih Abi, gak ada yang spesial juga. Pacaran kan di larang oleh Allah" Kata Aisyah.
"Udah-udah, kan malu Kakaknya. Jatuh cinta itu wajar dong. Namanya juga anak muda. Jaman sekarang kalau di kekang malah makin parah. Asal masih dalam batasan. Tau syariat hukum pacaran. Ta'aruf aja gimana Kak? " Goda Leah.
"Nggak ada yang Kakak taksir kali Ma. Kakak tuh mau sukses dulu, berkarir dulu jadi Petinju" Lawak Aisyah.
"Kakak mau jadi Petinju? Kata mau nyusul Om Sandy ke Jepang?" Kata Ruchan.
"Kakak mau kayak Mama, bisa bela diri gitu. Inget nggak Bir, saat Pak Lek Farhan cerita tentang Mama nyelamatin tante Sindi, almahrumah Mama Abang? " Tanya Aisyah.
" Nggak usah di tanya kali Kak, kisah Abi sama Mama masih nyantol di memori Kabir" Jawab Kabir.
"Kakak mau deh sekeren Mama kek gitu, keren kali ya kalau cewek berhijab jadi petinju, tju tju hahaha" Kata Aisyah meninju Kabir.
"Au sakit lah Kak. Kalau Kabir mau jadi Perwira ah. Kabir kan ganteng ya, pasti kayak Lee Min Hoo pakai sragam tentara gitu wajah Kabir. " Halu Kabir.
"Ngimpi kamu, mana ada perwira yang takut ulet bulu kayak kamu" Goda Aisyah.
Candaan itu membuat Aisyah lupa dengan apa yang sedang ia fikirkan saat itu.
Di tempat lain, Rifky baru saja membaca chat dari Aisyah. Ia sangat sibuk hari itu karena sedang opening resto baru miliknya lagi. Ketika membaca chat itu, ia langsung bergegas ke Pesantren.
Namun, ketika Rifky bertanya dengan penjaga pesantren, penjaga bilang Aisyah sudah pulang ke kampung halaman dua jam yang lalu. Seketika Rifky terasa lemas, ia tak sempat melihat Aisyah sebelum ia pulang. Padahal sudah tiga hari mereka tidak bertemu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rinjani
Rio si biang bejat..kasian Mala gmn kehamilannya 3 bln syok donk ibu n bpk nya kok gak bilang ma Kiai yg punya pesantren
2022-03-04
0
Ummu Jihad Elmoro
kasian mala thor..
2021-12-29
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
kasihan rifky 😔
2020-08-10
2