Malam itu Rifky terus saja memandangai foto Aisyah yang ada di profil sosmed milik Aisyah. Rifky sebenarnya laki-laki yang baik. Namun karena ia hanya di besarkan hanya oleh seorang Ibu saja, ia jadi kurang didikan seorang Ayah. Apa lagi ibunya sangat sibuk bekerja.
Pagi hari seperti biasa. Rutinitas seorang santri tiap pagi, yakni sholat subuh dan mengaji.
Ketika Aisyah hendak pergi ke mushola, ia melihat ada pesan masuk di ponselnya.
"Selamat pagi bidadariku"
Chat itu dari Rifky. Aisyah pun mengabaikannya. Dalam fikiran Aisyah, mungkin Rifky adalah laki-laki yang sama seperti kebanyakan cowok yang telah menggodannya.
Aisyah murid sangat cerdas di kelas, ia sering mendapat peringkat pertama. Membuat orang tuannya bangga adalah tujuannya. Ia telah mondok di Pesantren selama hampir 6 tahun.
Dalam benaknya, ia berfikiran jika Abinya selama ini kurang perhatian pada nya. Akbar, anak dari Omnya saja di perlakukan dengan sangat baik, kedua adik kembarnya juga masih berada di sisi Abi dan Mamanya sampai sekarang.
Namun, ia tak pernah kecil hati dan tak pernah berfikiran negativ. Tujuan Abinya memasukkannya ke Pesantren memang dari awal adalah keinginan Aisyah, untuk menjadi seperti Abinya.
Di sekolah.
"Ica!! " Panggil Sera.
"Sera? Assallamualaikum. Tumben nih berangkat pagi? "!Tanya Aisyah.
"Hufft, biasa ortu ku. Pagi-pagi udah bertengkar aja, lebih baik aku berangkat pagi aja, agar tidak mendengar dan melihat mereka bertengkar" Jawab Sera.
"Kamu yang sabar yaa. Oh Mala mana? " Tanya Aisyah.
"Lah kalian kan satu Pesantren. Masa iya sih nggak bareng? " Kata Sera.
"Tadi kata teman-teman di Pesantren, dia udah berangkat pagi Ser. Aku susul kok dia belum ada di kelas yaa. Kemana dia?" Kata Aisyah menengok ke kanan kiri.
Kriiiinnnggg
Bel berbunyi waktunya belajar mengajar akan segera di mulai. Namun Aisyah dan Sera tetap tidak melihat keberadaan Mala pagi itu.
Hingga istirahat dan sudah waktunya pulang sekolah, Mala pun tak nampak sama sekali. Aisyah jadi sangat khawatir dengannya. Apalagi santri lain bilang dia udah berangkat terlebih dahulu, dan dengar dari orang luar pesantren, akhir-akhir ini sering ada palak di kawasan tersebut.
"Ca, Aku pulang dulu ya. Sopir ku tumben jemput tuh " Pamit Sera.
"Iya gak papa kok, hati-hati ya" Kata Aisyah.
"Maaf aku gak nawarin kamu. Tapi kan besok paskah, jadi hari ini aku sibuk banget" Alasan Sera, karena Sera tau sore ini Rifky akan menemui Aisyah di halte.
"Santai aja, hati-hati yaa" Kata Aisyah.
Aisyah pun berjalan menuju ke halte dekat sekolah. Di sana ternyata Rifky sudah menunggunya. Aisyah sangat cuek kepada Rifky saat itu.
"Sore bidadariku" Kata Rifky.
"Assallamualaikum " Salam Aisyah.
"Wa'alaikum sallam" Jawab Rifky.
"Lain kali, biasakan mengucap salam jika bertemu dengan seseorang. Kamu muslim kan? " Tanya Aisyah.
"Iya aku muslim. Maaf ya, aku memang dari kecil jauh dari didikan agama. Kalau boleh, kamu ajarin aku mengenal agama mau nggak? " Tanya Rifky.
"Kamu harusnya belajar dengan mahrom kamu. Contoh, Ayah, Ibu, saudara kandung, atau seorang Ustad" Jawab Aisyah.
Rifky tersenyum melihat Aisyah, ia baru kali ini bertemu seorang gadis yang baru saja bertemu sudah mencuri hatinnya dan membuatnya tidak tidur tenang.
"Hemm baiklah bidadariku, ini ipod kamu aku kembalikan" Kata Rifky menyodorkan ipod biru milik Aisyah.
Ipod itu pemberian dari Abinya 2 tahun lalu, Aisyah menjaganya dengan sangat baik.
"Terima kasih ya, kalau begitu aku permisi. Itu busku sudah datang. Assallamualaikum " Kata Aisyah yang berlari menyetop bus.
Rifky ingin sekali mengantar Aisyah, namun perlahan ia akan membawa Aisyah pulang sebagai calon pasangan hidupnya. Karena Aisyah telah mencuri hati nya saat pertemuan pertama di bus itu.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Di pesantren, Aisyah melihat Mala sedang menangis di kamarnya. Aisyah bingung dan panik saat itu, seharian tidak bertemu dengan Mala. Namun saat pulang Mala dalam keadaan menangis seperti itu.
"Assallamualaikum... Mala? Kamu kenapa? " Tanya Aisyah.
"Jangan sentuh Aku Ca, aku kotor, aku sudah tidak suci lagi" Kata Mala mendorong tubuh Aisyah.
"Maksud kamu apa La? " Tanya Aisyah.
Mala tidak menjawab, dirinya terus saja menangis. Ketika Aisyah memandangi rok sekolahnya. Rok dan bajunya sangat kotor dan sobek di bagian dada. Dan rok nya ada bercak darah sedikit di bagian belakang.
"Mala. Kamu bilang dong. Jawab aku!! kamu kenapa?? " Tanya Aisyah.
Mala terus saja menangis, Aisyah memeluknya dengan erat. Mungkin jika Aisyah memeluknya, Mala pun bisa nyaman dan akan cerita apa yang telah terjadi.
Benar saja, Mala bercerita bahwa dirinya pagi tadi di perkosa oleh Rio, Seorang preman kampung. Anak pak Lurah juga di desa dimana Aisyah dan Mala tinggal.
Mala sangat terpukul saat itu, Aisyah tidak tinggal diam. Ia ingin mencari keadilan untuk sahabatnya itu. Aisyah pun pergi mencari Rio untuk mempertanggung jawabkan atas aoa yang ia lakukan.
"Widih, bidadari dari mana ini? Ada apa gadis manis? Lihat tubuhnya, wuiihhh " Kata Rio.
"Menjijikkan !! Apa yang sudah kamu perbuat kepada sahabatku Mala itu sudah keterlaluan. Kamu harus tanggung jawab!! " Teriak Aisyah.
"Galaknya adik manis, sabar dong " Kata Rio mencolek dagu Aisyah.
"Cihh, jangan sentuh aku. Apa yang sudah kamu lakukan itu harus kamu pertanggung jawabkan. Mala menjadi terguncang gara gara kamu!! " Teriak Aisyah.
Rio memberi kode kepada dua temannya agar memegang tangan Aisyah.
"Lepasin aku!! " Teriak Aisyah.
"Kamu mau merasakan apa yang aku perbuat kepada temanmu kan? Baiklah aku tunjukkan itu" Kata Rio membuka kancing bajunya.
"Apa yang ingin kamu lakukan? Leapaskan!! " Aisyah mulai panik. Ia memang ikut pencak silat, namun ilmu silat yang Aisyah kuasai belum bisa melawan tiga laki laki bejat itu.
Ketika Rio membuka bajunya, Aisyah memejamkan matanya agar pandangannya tidak melihat ke arah tubuh laki-laki yang belum mahromnya.
"Hey sayang, lihat lah. Dia sama dengan temannya. Sombong banget"Kata Rio memegang pipi Aisyah.
"Lepaskan aku!! " Teriak Aisyah.
"Aku akan lepaskan, tapi kita bersenang senang dulu ya sayang minimal izinkan aku mencicipimu sebentar saja" Kata Rio.
Namun saat Rio ingin mencium dan meraba dada Aisyah, Rifky datang dan mencegahnya. Melihat Aisyah yang sedang ketakutan, Rifky menarik tangan Aisyah dan tidak sengaja memluk Aisyah.
"Kalian berdua urus yang lain" Perinta Rifky.
"Baik boss!! "Kata orang yang berada di belakang Rifky.
"Hey siapa kamu!! berani berani nya kamu menganggu kesenanganku" Kata Rio ketus.
"Maaf jika aku menganggu kesenanganmu, tapi yang kau ajak bersenang-senang ini adalah calon istriku. Jadi aku tidak akan berbagi dengan mu" Kata Rifky.
Sontak Aisyah terkejut ketika Rifky mengatakan bahwa dirinya adalah calon istrinya. Selama ini, kecuali Akbar, tidak ada laki-laki lain yang selalu melindunginya. Walaupun Akbar setahun lebih muda dari Aisyah. Namun Akbar adalah sosok Kakak yang sama seperti halnya Sandy selalu melindungi Leah (Mamanya).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Ummu Jihad Elmoro
untung bang rifky dtg tepat waktu..
2021-12-29
0
Septi Maritza
Aisyah dulu kan panggilannya Aish?
2020-05-13
2
Nur Nafisah
kakaknya aisyah kn ilham bkn akbar,
lw akbar kn adeknya aisyah? piye to
2020-04-19
6