Gambaran Hati
Hujan sangat deras mengguyur Kota S sore itu. Terlihat beberapa siswa SMA keluar dari gerbang sekolah. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Mungkin itu adalah siswa kelas 3 yang baru saja selesai les. Karena memang bulan ini menjelang ujian untuk seluruh siswa di Indonesia.
Terlihat 3 siswi berlarian menuju halte di dekat sekolah itu. Tiga gadis itu bernama Aisyah (18), Sera (19) dan Mala (18). Aisyah dan Mala bersahabat sejak mereka tinggal di Pesantren, sedangkan dengan Sera, mereka mengenal dan bersahabat sejak kelas 1 SMP.
Aisyah dan Mala berbeda agama dengan Sera, namun mereka tetap bersahabat walau mereka beda keyakinan. Mereka saling mengingatkan satu sama lain ketika salah satu dari mereka melalaikan ibadahnnya.
"Aduh gimana nih? Hujan gini, pasti bus nya lama" Kesal Sera.
"Sabar aja lah, pasti nanti juga lewat" Kata Mala.
Aisyah bukan sosok pendiam, namun ia lebih suka diam saat hujan dan mengfokuskan diri kepada lantunan ayat suci Al-Qur'an menggunakan ipod nya.
"Ica (Panggilan khusus untuk Aisyah), Ica!! " Teriak Mala menepuk pundak Aisyah.
"Astagfirullah hal'adzim Mala. Jangan ngagetin gitu dong" Jawab Aisyah kaget.
"Habisnya kamu gak dengar sih. Ayo mau pulang gak? Itu bus terakhir kita" Kata Mala.
Tiga gadis itu berlari mengejar bus, untung saja jilbab Aisyah menutupi dada, walaupun baju dan jilbabnya agak basah, dadanya masih tertutup oleh jilbabnya.
Bus sore itu sangat lah senggang, penumpang juga tidak banyak. Namun di kursi belakang ada yang sangat mengagnggu pemandangan Aisyah.
Nampak dua anak laki-laki brandalan yang hendak menggoda tiga gadis itu. Laki-laki itu juga ingin menyentuh tangan Aisyah. Namun tangannya di tepis oleh sosok laki-laki yang sangat tampan. Wajahnya tampan, namun penampilannya tidak sesuai dengan ketampanannya.
"Apa apaan lu" Kata Brandalan itu.
"Eh, Gua juga nakal kayak lu, tapi Gua paling jijik melihat brandalan seperti kalian menyentuh gadis- gadis ini. Lihat lah mereka? Mereka sangat santun bukan? " Teriak Laki laki itu.
"Kurang ajar !!!" Tetiak brandalan itu.
Mereka hendak melakukan perkelahian, namun dengan sigap, kernet bus mengeluarkan dua brandalan itu dari busnya. Aisyah pun lega mereka sudah pergi. Laki-laki yang menolong Aisyah pun menawarkan tempat duduk kepada Aisyah.
"Emm silahkan duduk, kursi sebelahku kosong" Kata Laki laki itu.
"Terima kasih, tapi.... " Kata Aisyah menunduk.
"Tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu. Aku menggerti gadis sepertimu. Duduklah!! " Kata Laki-laki itu.
Aisyah pun duduk di sebelah laki-laki itu, kedua sahabatnya nampak lega dan duduk kembali di kursi bus yang sebelumnya mereka tempati.
Selama perjalanan, Aisyah terus mempalingkan pandangannya kepada laki-laki itu, ia berusaha untuk tidak menatapnya.
"Kiri" Teriak Mala.
"Terima kasih tadi kamu telah menolongku. Assallamualaikum " Pamit Aisyah.
Aisyah dan Mala sudah turun dari bus itu, karena rumah Sera masih jauh. Sera pun duduk di kursi yang Aisyah dudukki tadi. Nampak laki-laki itu tak bisa melepaskan pandangannya kepada Aisyah..
"Kamu terpesona bukan? " Tanya Sera kepada laki- laki itu.
"Kamu temannya? " Tanya Laki laki itu.
"Bukan hanya teman kakak ganteng, tapi aku sahabatnya. Jika kau penasaran dengannya. Nih aku kasih nomornya. Dadah aku duluan yaa" Kata Sera turun dari bus.
Laki-laki itu tersenyum telah mendapatkan nomor Aisyah. Ia akan menghubunginya nanti malam. Ketika ia juga hendak turun, tak sengaja menyentuh ipod Aisyah yang ketinggalan.
"Tuhan memang selalu berpihak kepadaku" Gumam Laki-laki itu.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Malam di Pesantren, setelah sholat Isyak. Aisyah bergegas ke kamarnya. Malam ini ia sedikit demam karena kehujanan sore tadi. Ia memutuskan untuk tidur lebih awal.
Kliing.. Nada chat Aisyah berbunyi.
"Assallamualaikum bidadari syurga"
Isi chat tersebut membuat Aisyah bertanya-tanya, ia pun membuka profil dari pengirim pesan itu. Aisyah terkejut dengan apa yang ia lihat. Ia melihat wajah laki-laki yang yelah menolongnya di bus sore tadi.
"Hallooo.. kamu udah tidur? " Tanya Laki-laki itu.
Tangan Aisyah bergetar. Bagaiman dia mengetahui nomor Aisyah secepat itu, di sekolahnya pun tak banyak yang memiliki nomor Aisyah.
Aisyah bukan gadis yang kolot ataupun lugu. Dia tetap gadis modern yang suka menggunakan sosmed. Namun untuk yang lain, ia masih sering tertutup dengan urusan pribadinya.
Karena tidak di balas chat tersebut, laki-laki itupun menelfon Aisyah.
Aisyah terpaksa mengangkatnya jika ia ingin tahu motif dari laki-laki itu.
"Assalamualaikum " Salam Aisyah.
"Wa'alaikum sallam, akhirnya di angkat juga ya"
"Maaf Mas siapa yaa? " Tanya Aisyah.
"Perkenalkan, namaku Rifky."
"Lalu, bagaimana kamu bisa mengetahui nomorku? " Tanya Aisyah.
"Mungkin Tuhan yang memberi tahuku. Oh ya, bisakah kita bertemu besok? Aku ingin mengembalikan ipod mu yang ketinggalan di bus"
"Emm,... Maaf sepertinya aku tidak bisa, besok aku harus sekolah" Jawab Aisyah.
"Aku akan menemuimu di halte dekat sekolahmu. Tepat jam pulang Les ok, Assallamualaikum bidadariku"
"Wa'alaikum sallam warrahmatullahi wabbarokatuh" Jawab Aisyah bingung.
Rifky sudah menutup telfonnya sebelum Aisyah menjawab salamnya tadi. Namanya Rifky (25), pengusaha tempat kuliner, yang sudah banyak cabang dimana-mana. Memang saat itu tampilannya membuat Aisyah risih. Saat bus itu, Rifky baru saja mengalami kemalangan. Mobilnya macet di jalan dan ia juga habis kejambretan yang membuatnya terpaksa harus naik bus.
Hp Aisyah lagi-lagi berdering. Ia kesal dengan laki- laki yang bernama Rifky itu, sampai-sampai ia tidak melihat siapa yang menelfonnya. Dan menjawab dengan nada kesal.
"Apa lagi!! " Bentak Aisyah.
"Apanya?? " Jawab Akbar.
Aisyah pun memastika penelfon itu lagi, ternyata Akbar (17) yang menelfonnya. Kakak sepupu Aisyah yang sejak kecil tinggal bersamannya.
"Assallamualaikum Kak? Kak Aisyah" Kata Akbar.
"I-iya Bang, maaf aku kira si pengganggu itu" Jawab Aisyah gugup.
"Siapa penganggu itu? Ciee Kakak ada yang naksir?" Goda Akbar.
"Abang!! " Kesal Aisyah.
"Ok ok, baiklah. Abi nanya kapan Kakak pulang ke Jogja? Mama juga udah kangen sama kamu Kak" Kata Akbar.
"Aku akan hubungi kalian besok ya, hari ini aku agak demam. Jadi aku ingin tidur lebih awal. Boleh kan Bang?? " Tanya Aisyah.
"Kuliahmu harus kau selesaikan di Jogja. Karena kemungkinan aku akan terbang menyusul Papa ke Jepang" Kata Akbar.
"Curang!! Aku yang akan ke Jepang, Abang sebaiknya kuliah di Jogja saja. Om Sandy hanya sayang padaku. Bukan padamu" Kesal Aisyah.
"Abi lebih menyayangiku darimu, apa lu " Goda Akbar.
"Abang jahat !! Aku membencimu" Teriak Aisyah.
"Aku lebih membencimu Kak" Kata Akbar.
"Suruh Abi kirim Kakak uang, dua hari lagi ada acara sekolah. Uangku nipis" Kata Aisyah.
"Idih, nyasar ke duit. Ngomong sendiri lah, buang buang kuota ku aja" Goda Akbar.
"Biarin, Oh ya gimana dengan si kembar? dah lama banget gak denger suarannya" Kata Aisyah.
"Mereka baru saja di sebut menjadi Qori' terbagus se kabupaten Kak. Gih kirim hadiah buat mereka" Kata Akbar.
"Setelah lulus, Kakak akan pulang ke Jogja. Dan mungkin tidak akan kembali lagi ke sini. Tolong Abang bantu ngomong sama Abi yaa " Pinta Aisyah.
"Beres lah, udah dulu ya, ini giliranku tadarusan ini. Assallamualaikum Kak"
"Wa'alaikum sallam " Jawab Aisyah.
Aisyah dan Akbar memang bukan saudara kandung. Namun dari kecil hingga lulus SD, mereka besar bersama di bawah asuhan orang tua Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rinjani
oooo ini Rifki bakal suami Aisyah ya
2022-03-04
0
Ummu Jihad Elmoro
Aku hadir thor mmbawa salah cinta dari Mujahadah Cintaku. 😇
2021-12-29
0
Muhamad Hanif
ggu
g
2021-12-18
0