ITC #10

Bisma merasa ada yang aneh dari tempat kerja Erina, cafe ini rapih dan bersih, meskipun tempatnya kecil Bisma mengaku nyaman berada di tempat ini, tapi Bisma merasa ada yang kurang, tidak ada atau mungkin belum ada pelanggan yang datang.

Lalu, Bisma melihat kearah kasir, pria yang sempat Bisma kira sebagai seseorang yang sedang dekat dengan Erina masih berada disana bersama istrinya, pasangan itu terlihat bahagia, dan terus membicarakan hal mengenai kehamilan serta calon bayi mereka.

Bisma membayangkan kalau Erina hamil, apa mungkin mereka bisa seharmonis dan sebahagia itu? Oke, sebenarnya pikiran Bisma terlalu jauh, Erina saja mengatakan belum siap memiliki anak dan pernah ijin minum obat penunda kehamilan.

Lagipula, Bisma juga tidak begitu ingin Erina hamil dalam waktu dekat, Bisma harus membuat Erina mencintainya terlebih dahulu, baru mereka bisa memikirkan untuk memiliki anak. Bisma tidak ingin anaknya terlahir tanpa cinta antara kedua orang tuanya.

"Bisma?" Suara Erina membuyarkan lamunan Bisma, wanita itu datang dengan membawa nampan.

"Aku lupa membawa nasi dari rumah, makan siomay tidak apa-apa?" Tanya Erina sambil menyimpan sepiring siomay diatas meja.

Bisma menopang dagu menggunakan tangannya dan memperhatikan Erina. "Tidak masalah, asal kamu mau menemani saya makan." Jawabnya.

Erina tidak terlalu menanggapi Bisma. Setelah menyimpan siomay dan minuman diatas meja, Erina kembali duduk di hadapan suaminya.

"Oh ya, kemana Leo?" Tanya Erina saat tidak melihat keberadaan pria itu.

"Saya menyuruh Leo kembali ke kantor." Jawab Bisma.

Erina mengangguk mengerti. "Selamat makan!"

Bisma tertawa pelan. "Bagaimana kalau kamu menyuapi saya?"

Erina terlihat tidak keberatan, lalu dia menyodorkan sendok berisi siomay kearah mulut Bisma. "Lain kali jangan sampai telat makan."

Erina pernah beberapa kali menyuapi Bisma makan, sehingga Erina sudah terbiasa dan Erina sama sekali tidak gugup melakukan itu, bahkan saat pertama kali Erina melakukannya.

"Hm." Bisma bergumam lalu memakan siomay.

"Farhan dan Soraya, mereka berdua temanku." Erina kembali menyuapi Bisma setelah memastikan mulut suaminya kosong.

"Leo bilang kamu salah paham, jadi aku rasa kamu harus tahu mengenai mereka, Soraya dan Farhan teman baikku."

"Oh?" Bisma tersenyum dan mengangguk paham.

"Mau sekalian kenalan sama mereka?" Tanya Erina saat suapan ketiga.

"Boleh." Jawab Bisma masih dengan mulut penuh. Tumben sekali Erina mengajak bicara saat Bisma makan.

Tidak ada lagi percakapan sampai Bisma menghabiskan sepiring siomay, tapi saat Erina berniat menghampiri Farhan dan Soraya, tangan Bisma menahannya.

"Saya belum minum." Ucap Bisma dengan suara manja.

Erina yang juga sudah terbiasa dengan itu, membantu Bisma minum, melayani suami menjadi bagian tugas Erina sebagai istri, makanya Erina tidak keberatan melakukan itu.

Meskipun terkadang Bisma sengaja meminta hal aneh hanya untuk menggodanya, Erina tidak pernah memprotes Bisma, hanya mungkin sering berdumel dalam hati.

"Sudah?" Tanya Erina berusaha tenang saat suaminya bersikap sok manja di depan Soraya dan Farhan.

Sebenarnya, hal itu membuat Erina kurang senang. Karena pasti setelah Bisma pergi, Soraya dan Farhan akan meledeki Erina seperti biasa.

"Hm, sudah." Jawab Bisma dengan wajah tanpa dosa.

"Kalau gitu aku manggil Soraya dan Farhan dulu, supaya kamu bisa kenalan sama mereka."

"Kita samperin aja, tidak enak kalau menyuruh mereka kesini." Bisma berdiri dan langsung menggandeng Erina menuju tempat kasir.

Tentu Erina tidak bisa menolak meskipun sebenarnya dia khawatir hal itu akan membuat Soraya dan Farhan semakin meledekinya.

"Selamat pagi." Sapa Bisma saat mereka tiba di tempat kasir.

Soraya dan Farhan hanya tersenyum menanggapi Bisma, membuat Bisma sendiri bingung harus memulai pembicaraan mereka.

"Suami lo, Rin?" Tanya Soraya sekedar untuk basa-basi.

"Ya." Jawab Erina singkat. Erina tidak suka basa-basi ingat. Soraya sudah tahu siapa Bisma, kenapa juga Soraya masih bertanya?

Bisma berdehem sejenak. "Saya Bisma, senang bertemu kalian." Pria itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan kedua teman Erina sambil memperlihatkan senyuman terbaiknya.

Soraya lebih dulu menjabat tangan Bisma. "Gue Soraya, senang juga bertemu lo." Balasnya sambil tersenyum ramah.

Setelah itu, giliran Farhan yang menjabat tangan Bisma.

"Farhan, suami Soraya." Berbeda dengan Soraya, suaminya itu terdengar kurang ramah.

Bahkan, Bisma merasakan aura dingin saat tangan mereka saling menjabat, padahal tadi Farhan terlihat akrab dengan Erina, tapi entah karena hal apa Farhan terlihat tidak bersahabat.

Sementara Erina, wanita yang berniat mengenalkan Bisma pada temannya malah terdiam tanpa kata, Bisma saja sampai bingung mencairkan suasana diantara mereka.

"Suami lo lumayan ya? pantes ada yang godain dia!" Ucap Soraya tiba-tiba.

Meskipun baru bertemu, Bisma bisa menyimpulkan bahwa Soraya sangat payah dalam hal berbisik, tadi itu Soraya bicara pada Erina dan tangannya seperti orang berbisik, tapi suaranya lumayan keras.

Tapi apa yang baru Bisma dengar? Lumayan? Bagaimana mungkin kata itu pantas untuk Bisma? Baiklah, berhubung Bisma sudah bertekad untuk terjun pada dunia Erina, jadi Bisma tidak akan mempermasalahkan itu.

Bisma melihat wajah Erina yang terlihat tanpa ekpsresi, ternyata bukan pada Bisma saja Erina bersikap seperti itu, terhadap teman baiknya saja sama.

"Ya ... semoga aja dia gak sampe tergoda."

Erina dan Bisma sedang berada dalam perjalanan pulang. Ini adalah pertama kalinya Erina naik mobil suaminya. Selama ini Erina memang lebih mengandalkan kendaraan umum di bandingkan ikut mobil suami.

Bukan berarti Bisma tidak pernah mengajak Erina naik mobilnya. Karena hampir setiap hari Bisma mengajak Erina berangkat kerja bersama, tapi Erina selalu menolak dengan berbagai macam alasan.

"Rin, maksud temen kamu apa sih? kenapa Soraya menghakimi saya?" Tanya Bisma yang menatap lurus ke depan karena sedang menyetir.

Erina menoleh kearah Bisma. "Menghakimi gimana maksud kamu?" Tanyanya tidak mengerti.

Bisma menoleh sekilas pada Erina, membuat pandangan mereka sempat bertemu dalam sekian detik.

"Soraya bilang 'jangan sampe dia tergoda' maksudnya apa coba?" Bisma memperjelas pertanyaannya.

Erina membuang nafas sebentar sebelum menjawab. "Itu tidak bisa disebut menghakimi, Soraya cuma berdoa buat aku, kecuali kamu sempat tergoda, kamu tidak bisa nyebut Soraya menghakimi."

"Tapi, kalau kamu sudah terlanjur tersinggung, aku mewakili Soraya minta maaf."

Bisma terdiam. Hampir saja Bisma lupa bahwa mereka baru baikan, tidak seharusnya Bisma membuat Erina marah. Bukankah Bisma sudah memilih untuk lebih mengenal Erina dan terjun ke dalam dunianya?

"Tidak. Saya yang harus minta maaf." Bisma menghela nafasnya.

"Banyak kerjaan di kantor jadi terbawa emosi." Bisma beralibi ria tanpa menyadari siapa yang sedang dia hadapi.

"Sepertinya ini tidak ada sangkutan sama pekerjaan kamu. Kalau pun iyah, kenapa kamu tidak kembali ke kantor?"

Bisma kembali terdiam. Karena bingung menanggapi Erina, sepertinya Bisma memang akan selalu kalah kalau adu bicara dengan istrinya, padahal hampir seluruh orang di negara ini takluk padanya.

Bisma bisa mendengar wanita di sampingnya itu menghela nafas. "Sejauh ini Soraya temen yang baik, kamu hanya belum menyesuaikan diri sama dia."

Jangan lupa mendukung karya ini dengan menekan tombol suka dan masukan ke daftar favorit kalian. Teruntuk kalian yang tertarik dengan karya-karya aku, silahkan ikuti aku di mangatoon atau intagram (@light.queensha) Terimakasih ...

Regards:

©2019, lightqueensa.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Apa yang kurang dari kafe Farhan - Soraya, Bisma?

2024-03-31

0

Wati_esha

Wati_esha

Mereka berteman juga akhirnya.

2024-03-31

0

Embunz Pagie

Embunz Pagie

bda dri yg lain thor yg cwek tegas gak suka ngemis sm cwok aq ska bget smngat thor

2021-07-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!