ITC #8

Bisma memperhatikan Erina dari dalam mobil, istrinya itu sedang termenung di cafe dengan tatapan yang terlihat kosong, membuat Bisma ragu untuk sekedar menghampirinya, padahal niat awal Bisma datang adalah untuk menemui istrinya itu.

Tidak lama kemudian, Bisma melihat seorang pria menghampiri meja Erina sambil membawa minuman. Mereka berdua mengobrolkan sesuatu dan keduanya terlihat sangat akrab, Bisma bahkan melihat pria itu tertawa.

"Siapa pria itu?" Tanya Bisma pada Leo yang duduk di sampingnya.

"Mana aku tahu, kamu hanya menyuruhku mencari tahu tempat kerja Erina." Jawab Leo sekenanya.

Bisma hendak menoyor kepala Leo, tapi ada hal yang lebih mencuri perhatiannya. "Gisella, sedang apa dia disana?"

Leo melihat kearah yang Bisma maksud. "Perlu aku kesana dan bertanya pada Gisella?"

Bisma akhirnya menoyor kepala Leo. "Jangan membuat masalah, untuk apa bertanya?" Cibirnya.

Leo mengusap kepalanya, untung saja dia masih menganggap Bisma sahabat yang merangkap sebagai bosnya, jadi Leo menerima apapun yang Bisma lakukan tanpa membalasnya.

"Kamu sendiri yang bilang aku harus mencari jawaban kalau kamu bertanya." Sahut Leo merasa serba salah, sepertinya apapun itu dia tidak pernah benar di mata Bisma.

"Lihat, Gisella menghampiri Erin, apa yang akan dia lakukan?" Bisma keluar dari mobil, dia takut wanita ular seperti Gisella mengatakan hal yang tidak-tidak pada Erina.

"Tunggu!" Leo ikut keluar dari mobil dengan terburu-buru. "sebaiknya kamu tidak pergi kesana, Erin bisa mengira kalian janjian."

"Tapi--" Leo dengan cepat menyela perkataan Bisma.

"Kamu tidak pernah tahu apa yang akan istrimu pikirkan, sebaiknya kita diam dulu disini."

Bisma terdiam. Leo benar. Erina sedang salah paham. Menghampiri Gisella sama saja Bisma membenarkan bahwa sudah terjadi sesuatu diantara mereka. Meskipun hal itu tidak benar, Bisma tidak pernah tahu apa yang akan Erina pikirkan tentang mereka.

"Baiklah, tapi aku tetap penasaran apa yang akan Gisella pada Erin." Ucap Bisma dengan diakhiri helaan nafas.

Leo seperti berpikir. "Kalau begitu kita masuk, dan mendengarkan pembicaraan mereka, tapi jangan sampai Erin atau Gisell tahu."

"Menikah tanpa cinta ya?"

Erina dan Farhan menoleh kearah Gisella yang berjalan menghampiri mereka, Erina sebenarnya terkejut melihat kedatangan Gisella tapi dia berusaha terlihat biasa saja.

"Mau apa dia datang kesini?" Tanya Erina pada dirinya sendiri, cafe sedang tutup, bahkan sudah tertulis jelas pada pintu masuk bahwa cafe tutup selama karyawan beristirahat.

Tapi, Gisella masuk begitu saja tanpa peduli dengan apa yang tertulis di pintu, sepertinya ada sesuatu yang membuat wanita bernama Gisella itu memaksa masuk cafe.

"Rin, lo kenal sama dia?" Tanya Farhan setengah berbisik.

Erin hanya mengangkat bahu menjawabnya, dia memang tidak begitu mengenali Gisella selain tentang wanita itu yang kemarin duduk di pangkuan Bisma.

Gisella tertawa tidak menyangka. "Lo bilang gak kenal gue? perlu gue ingetin kalau--"

"Aku tidak merasa mengatakan sesuatu." Ucap Erina menyela perkataan Gisella.

Gisella membuka sedikit mulutnya lalu tertawa meremehkan, wanita yang sama sekali tidak pantas menjadi saingannya rupanya lumayan pandai bicara, pikir Gisella.

"Oh ya, kenalin gue Gisella, kekasih Bisma." Gisella mengulurkan tangan kearah Erina tapi Erina sama sekali tidak menerima uluran itu.

Gisella menyaksikan pertengkaran Bisma dan istrinya kemarin, makanya dia mendatangi Erina, sengaja ingin memperburuk hubungan mereka.

Tapi, Erina terlihat biasa saja dengan kedatangan Gisella, bahkan saat Gisella mengenalkan dirinya sebagai kekasih Bisma, wanita itu tidak bereaksi seperti apa yang Gisella inginkan.

"Sialan! sombong sekali dia!" Umpat Gisella dalam hatinya.

"Aku tidak suka basa-basi, apa yang membawamu datang?" Tanya Erina dengan wajah datar.

"Lo gak denger gue ini kekasih--"

"Aku sudah bilang padamu, aku tidak suka basa-basi." Erina kembali menyela perkataan Gisella karena terlalu malas. Gisella berdecak saking kesalnya menghadapi Erina.

Farhan berdehem pelan. "Maaf nona, apa anda tidak lihat di pintu tertulis--"

"Gue bisa bikin dia pergi dalam waktu kurang dari sepuluh menit." Sekarang perkataan Farhan yang Erina sela, tatapannya tidak teralih sedikit pun dari Gisella.

Kalau boleh jujur, Erina merasa mual hanya dengan melihat wajah Gisella, terlebih cara Gisella bicara yang jauh dari kata sopan itu, Erina ingin sekali segera mengusirnya.

"Baiklah." Setelah itu, Farhan memilih diam. Pria itu memperhatikan Gisella dengan seksama.

"Gue kasihan sama dia." Ucap Farhan dalam hati, dia tahu berhadapan dengan Erina bukanlah pilihan yang baik, terlebih bagi perusak hubungan seperti Gisella.

Erina sudah menceritakan semuanya pada Farhan, ah bukan ... Erina menceritakan itu pada Soraya tapi kebetulan Farhan mendengarnya, mengenai orang ketiga dalam pernikahan Erina dan suaminya.

"Jadi, apa yang membawa kamu kesini, kekasih Bisma?" Tanya Erina dengan menekankan kedua kata terakhir.

Erina sengaja menegaskan itu karena mengetahui ada Bisma dan Leo di dalam cafe, jangan bertanya darimana Erina tahu keberadaan mereka, karena jawabannya sudah sangat jelas, para penguping itu terlalu bodoh.

Gisella menarik nafas sebelum bicara, menghadapi istri Bisma harus dengan kesabaran ekstra. "Tinggalin Bisma!" dua kata itu keluar dengan mulus.

Erina terkekeh, selain karena ucapan Gisella, ada hal yang lebih lucu dari itu, Bisma hampir menghampiri mereka, dan Leo menahannya. Entah kenapa sekarang Erina malah senang melihat Bisma tidak senang.

Erina sudah tahu siapa wanita yang sekarang berdiri di depannya, artis simpanan pemimpin agensinya, tadi pagi Erina sempat melihat beritanya di siaran televisi, dan sekarang wanita itu menyuruh Erina meninggalkan Bisma?

Erina sempat termenung karena bingung memikirkan cara untuk meminta maaf pada Bisma, kemarin Erina sudah sangat kelewatan pada suaminya, dan tadi Farhan malah mentertawakannya.

Erina berangkat kerja sangat pagi bukan karena masih marah. Erina tidak tahu hal baik apa yang harus pertama kali dia katakan saat bertemu Bisma, dan alasan Erina marah-marah, sebenarnya itu pelampiasan dari marahnya terhadap diri sendiri.

"Aku tidak salah dengar? kalau aku tidak mau bagaimana?" Tanya Erina masih dengan wajah datar. Gisella semakin tertantang untuk memberikan Erina peringatan.

"Lo pasti nyesel, karena Bisma sendiri yang bakalan ninggalin lo." Jawab Gisella enteng.

"Bisma, benar kamu mau ninggalin aku?" Tanya Erina dengan suara keras. Bisa di lihat wajah Gisella yang penuh percaya diri itu berubah panik.

"Bisma ada disini?" Gumam Gisella dengan suara pelan.

Sementara itu, Bisma dan Leo yang berada di meja lain saling berbisik.

"Kita ketahuan."

"Ck, kalau Erin sampai salah paham, kamu dalam masalah."

"Kok?"

"Pokoknya kamu dalam masalah!"

"Bisma?" Suara itu menghentikan Bisma dan Leo yang saling berbisik, Erina memanggil Bisma dan membuat pria itu khawatir.

Bisma menurunkan koran yang menutupi wajahnya dan Leo, sudah Erina katakan suaminya itu penguping yang bodoh, Bisma berpura-pura membaca koran, tapi memang ada yang membaca koran terbalik?

Selain itu, meskipun menggunakan sudut matanya, Erina bisa melihat bahwa Bisma dan Leo diam-diam mencuri pandang dari balik koran. Keduanya tidak bisa tenang walau sedang mencuri dengar.

"Ya, Erin?" Sahut Bisma.

Erina menahan tawa melihat wajah suaminya dari kejauhan. "Benar kamu mau ninggalin aku demi kekasih pria lain ini?"

Gisella menatap Erina tajam. "Kekasih pria lain? maksud dia?" Mana berani Gisella bicara di depan Bisma, kemarin Bisma sudah mengirim orang untuk memberikan peringatan padanya.

"Omong-omong, kamu belum kenal aku ya?" Tanpa menunggu Bisma bicara, Erina beralih pada Gisella.

"Aku Erina azkia davina, hanya akan mendengarkan perkataan orang yang ingin aku dengar, aku tidak suka basa-basi, jadi bagaimana kalau kita selesaikan sekarang? sudah cukup! sebaiknya kamu pergi dari hadapanku!"

Jangan lupa mendukung karya ini dengan menekan tombol suka dan masukan ke daftar favorit kalian. Teruntuk kalian yang tertarik dengan karya-karya aku, silahkan ikuti aku di mangatoon atau intagram (@light.queensha) Terimakasih ...

Regards:

©2019, lightqueensa.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Naaah memang duo cowok itu terlalu pintar bersembunyi. 🙃🤦‍♀️

2024-03-31

0

Wati_esha

Wati_esha

Erina ... buang ke laut wanita kekasih pria lain itu. 😛😛😛

2024-03-31

0

Embunz Pagie

Embunz Pagie

eaaaaaaaaah bca novel ni bkin smngat cwek y uuuuuy mantep gak nangis"dpan cwok krn cinte mntep

2021-07-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!