ITC #7

"Kalau Erin berusaha menghindarimu, maka kamu harus lebih berusaha mendekatkan dirimu padanya, dan setelah itu kamu akan bisa membuat Erin percaya."

Bisma tidak bisa berhenti memikirkan perkataan Bu Maria, pria itu sedang ada di kantor dengan banyak dokumen yang tertumpuk di atas meja kerjanya, tapi Bisma sama sekali tidak bisa fokus terhadap kerjaan.

Erina masih menjadi satu-satunya alasan Bisma bisa seperti itu, Bisma sebenarnya mau saja lebih dekat dengan Erina, tapi apa wanita itu tidak akan keberatan? lagipula masalahnya tidak sesederhana itu.

Bisma merasa bahwa Erina memang sangat sulit untuk di hadapi, dan membuat Erina percaya tidak akan menjadi hal mudah seperti apa yang Bu Maria katakan, Erina saja sudah menutup telinga atas semua penjelasan yang Bisma berikan.

"Istrimu hebat ya?" Leo menghampiri Bisma sambil membawa dua cangkir kopi, dia mengetahui Bisma sedang tidak bersemangat jadi secara khusus membuatkan kopi untuk bosnya.

Bisma hanya memberikan tatapan jengkel pada Leo tanpa menanggapi perkataannya, dia tahu Leo sedang meledekinya, tapi Bisma lebih memilih untuk kembali memikirkan maksud Bu Maria, dan membiarkan Leo bahagia diatas penderitaannya.

"Kamu sampe terlihat putus asa seperti ini." Bisma kembali mengabaikan perkataan Leo.

"Omong-omong, sepertinya aku menyukai istrimu." Leo menaruh secangkir kopi diatas meja kerja Bisma, dan perkataan Leo itu membuat fokus Bisma teralih padanya.

"Kamu bosan bekerja padaku?" Tanya Bisma sarkas. Leo meringis.

"Tidak." Jawab Leo santai kemudian mengesap kopinya. Bisma semakin jengkel melihat orang yang selama ini dianggap sahabatnya itu.

"Aku hanya suka mengetahui dia begitu keras padamu." Leo melanjutkan kalimat sebelumnya dan mengesap kembali kopinya.

"Kamu menyukai istriku, tentu saja akan senang mengetahui dia keras terhadapku, supaya kamu punya kesempatan mendekatinya kan?"

Leo tertawa melihat wajah Bisma, baru saja Leo melihat raut kesal bercampur cemburu dari wajah sahabatnya.

"Kamu pikir aku akan merebut Erin darimu?" Tanya Leo dengan tawanya yang masih tersisa. "Ayolah, aku tidak mungkin melakukan itu."

Bisma memutar mata. "Kita tidak pernah tahu kapan teman bisa berubah menjadi lawan."

"Heh?" Leo terkekeh dan meletakan kopinya di meja Bisma.

"Kemarin aku melihat Erin menangis." Ungkap Leo mengalihkan.

"Kamu sampai berhalusinasi, rupanya kamu juga terobsesi pada istriku!" Bisma mengalihkan rasa kesalnya dengan meneguk kopi buatan Leo.

Leo tersenyum penuh arti. "Aku tidak berhalusinasi, kemarin aku melihat istrimu menangis, dia tidak menangis di hadapanmu supaya kamu tidak menganggap dia lemah."

Lagipula, bukan rasa suka seperti itu yang Leo maksud, Leo sebatas kagum pada sikap keras yang Erina tunjukan, disaat wanita itu sebenarnya lemah. Leo tidak pernah berhalusinasi, pada kenyataannya Leo memang melihat Erina menangis setelah berada cukup jauh dari kantor Bisma.

Leo mengetahui itu saat kemarin Bisma menyuruhnya mengejar Erina, kemarin Leo mengatakan kehilangan jejak, padahal Leo sendiri melihat Erin sedang menangis, Leo tahu bahwa Erina tidak ingin memperlihatkan kelemahannya, maka dari itu Leo berbohong pada Bisma.

Leo pikir Erina dan Bisma akan bisa menyelesaikan masalah mereka di rumah, tapi sepertinya Leo salah, karena Leo melihat wajah lesu tanpa semangat Bisma pagi ini, bahkan Bisma mengatakan bahwa Erina menghindar dan sengaja tidur sampai berangkat kerja duluan.

Bisma berusaha mencerna perkataan Leo, tapi Bisma sama sekali tidak mengerti. "Kalau kamu berniat menyampaikan sesuatu, sebaiknya katakan tanpa basa-basi, jangan menambah beban pikiranku."

"Ck, ternyata tuan direktur yang terhormat ini tidak terlalu jenius seperti apa yang orang lain katakan." Leo kembali mengambil cangkir kopinya dan mengesapnya dengan perlahan.

"Kemarin istrimu bilang tidak peduli pada hubunganmu dan Gisella, tapi di hari yang sama aku melihat dia menangis, kamu tidak tahu artinya apa?" Tanya Leo.

Bisma berpikir keras sampai terlihat kerutan pada dahinya. "Erin hanya berpura-pura tidak peduli?" Tebaknya asal-asalan. Leo menjentikan jarinya.

"Benar!" Sahut Leo.

Bisma terlihat kurang yakin. "Tapi bisa saja Erin menangis karena hal lain." Pria itu menyangkal asumsi Leo.

"Memang kapan kamu melihat istriku menangis?"

Leo berdecak. "Sudah aku bilang kemarin, Erin menangis setelah keluar dari kantor ini, kamu pikir karena alasan apa kalau bukan kejadian kemarin?"

Bisma kembali berpikir. "Bukankah kemarin kamu bilang kehilangan jejak Erin? Lalu darimana kamu tahu Erin menangis?"

Leo yang sedang mengesap kopi tersedak, dia hampir lupa sudah membohongi Bisma. "Oh, aku melihat Erin menangis saat istrimu sudah ada di dalam taksi." Alibinya.

"Dan kamu membiarkan istriku menangis?" Tanya Bisma penuh penekanan.

"Ya ... memang kamu mau aku melakukan apa? memeluk istrimu supaya berhenti menangis?" Leo membalikan pertanyaan, detik berikutnya dia mendapatkan tamparan yang cukup keras.

"Yak! Kenapa kamu menamparku?" Protes Leo sambil memegangi pipi yang Bisma tampar dengan wajah memelas.

"Jangan berani melakukan itu atau aku akan membunuhmu." Bisma mengancam dengan wajah yang terlihat santai. Leo menelan kasar ludahnya.

Percayalah, orang yang berekspresi santai lebih menakutkan dari yang wajahnya garang, Leo tidak pernah tahu Bisma serius atau bercanda, dan menurut Leo, alasan Bisma memiliki istri seperti Erina karena Bisma sering membuatnya susah akan sikapnya.

Bisma sedang menerima karmanya, tapi kenapa harus tetap Leo yang berakhir sebagai korban?

"Aku bercanda, kenapa kamu serius menanggapinya?" Cibir Leo kesal.

"Aku tidak sedang mengajakmu bercanda." Sahut Bisma datar.

"Oh, baiklah. Padahal tadinya aku berniat membantumu." Lalu Leo berniat meninggalkan ruangan Bisma.

"Kamu mirip anak gadis yang mudah sekali marah." Ucap Bisma tiba-tiba dan membuat Leo menghentikan langkah.

Leo berbalik dan menatap jengkel Bisma. "Apa katamu?"

"Aku akan memaafkanmu kalau mau membantuku." Ucap Bisma tanpa menjawab pertanyaan Leo.

Leo memutar mata. "Seharusnya kamu yang meminta maaf karena sudah menamparku." Sahut Leo tidak terima.

"Kenapa aku harus minta maaf? kamu yang salah!" Bisma tidak merasa bersalah, siapa suruh Leo memikirkan tentang menyentuh 'milik' Bisma?

Leo meringis. "Yasudah terserah, aku tidak bisa membantu, kamu harus berusaha sendiri, cobalah untuk memahami istrimu." Pria itu berbalik, sebelum melangkah dia kembali bicara.

"Kalian belum mengenal satu sama lain, makanya hal seperti ini terjadi." Leo kemudian meninggalkan Bisma sendirian di dalam ruangannya.

Bisma berusaha mencerna kembali apa yang Leo katakan, dan saat ingat perkataan Bu Maria, dia menemukan titik terangnya, jadi maksudnya Bisma harus berusaha dekat dan mengenal Erin? Tapi bagaimana bisa Erin percaya padanya nanti?

Bisma mengambil benda persegi panjang dari saku jasnya, dan mengetikan sesuatu pada layarnya, lalu menempelkan benda itu pada telingannya.

"Leo, kamu tahu dimana tempat kerja istriku?" Tanya Bisma tanpa basa-basi setelah Leo mengangkat telpon darinya.

Bisma berniat menemui Erin di tempat kerjanya, mungkin Bisma akan menemukan jawaban disana, Bisma tidak bisa berdiam diri dan membiarkan Erina terus mengindarinya.

"Tidak. Kenapa?" Bisma bisa mendengar nada malas dari sebrang sana, tapi Bisma sama sekali tidak peduli hal itu.

"Kamu tahu peraturannya? Aku bertanya berarti kamu harus mencari tahu jawabannya!" Kemudian Bisma menutup sambungan telpon mereka secara sepihak.

Ya, begitulah peraturan diantara mereka, Bisma bertanya dan Leo harus mencari jawaban.

Jangan lupa mendukung karya ini dengan menekan tombol suka dan masukan ke daftar favorit kalian. Teruntuk kalian yang tertarik dengan karya-karya aku, silahkan ikuti aku di mangatoon atau intagram (@light.queensha) Terimakasih ...

Regards:

©2019, lightqueensa.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Maria - Leo, orang yang ada di belakang Bisma.

2024-03-31

0

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

siapa dulu yg bwt peraturannya,,,bisma gitu hlooo 😁😁😁d bantu author pastinya 😘😘😘

2021-02-11

2

pangeran

pangeran

aneh ceritanya jauh dr harapan

2020-11-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!