ITC #6

Bisma terbangun saat tangan dia tidak menemukan keberadaan wanita di sampingnya, Erina sepertinya sedang membuat sarapan, Bisma bergegas turun dari tempat tidur dan berniat pergi ke dapur untuk menghampiri istrinya disana.

Bisma harus memastikan bahwa Erina sudah tidak marah padanya. Karena Bisma tidak kuat bertengkar terlalu lama dengan Erina, sehari saja rasanya seperti setahun, Bisma sampai kehilangan perlakuan Erina yang selalu membuatnya gemas.

"Erin?" Panggil Bisma sambil menuruni anak tangga, kebetulan kamar Bisma dan Erina berada di lantai atas.

"Oh, tuan. Nyonya Erin baru saja berangkat." Ucap Siti, salah satu dari keempat maid yang ada di mansion Bisma itu memberitahu majikannya.

Bisma nyaris tidak percaya atas apa yang baru saja terdengar oleh telinganya. Erina tidak biasanya berangkat sepagi ini, apa Erina sedang berusaha menghindarinya?

Bisma pikir, kemarin Erina hanya kelelahan sehingga wanita itu tidur duluan, tapi sepertinya Erina memang berniat menghindarinya, Erina benar-benar sulit untuk Bisma hadapi.

"Berangkat katamu?" Tanya Bisma memastikan, tatapannya mendadak kosong dengan tangan yang terkepal kuat.

"Ya, tuan." Jawab Siti dengan suara pelan, takut apa yang baru saja dia katakan membuat Bisma marah, karena sepertinya kedua majikannya sedang terlibat pertengkaran.

"Yasudah kalau begitu." Bisma memutar tubuhnya dan berniat kembali ke kamar, tapi suara Siti menghentikan langkahnya.

"Nyonya Erin sudah menyiapkan sarapan untuk anda, dan pakaian kerja anda juga sudah nyonya simpan di atas tempat tidur." Ucap Siti menyampaikan apa yang Erina pesan dengan hati-hati.

Sebenarnya, Siti tidak berani banyak bicara, sepertinya Bisma sedang dalam suasana hati yang kurang baik, tapi Siti juga takut Erina marah kalau dia tidak menyampaikan apa yang Erina pesan.

Erina lebih membuat para maid takut saat marah, bahkan maid-maid itu sampai tidak berani untuk sekedar mendekati majikan perempuannya pagi ini, karena Erina berubah sensitif.

"Hm." Bisma menanggapi Siti dengan gumaman, lalu pria itu melanjutkan langkahnya. "Kamu pikir saya akan mau sarapan tanpa kamu temani?" Cibirnya dalam hati.

Bisma terbiasa dengan kehadiran Erina, dan Bisma sudah bergantung pada istrinya itu, bahkan tadi malam saja Bisma sampai tidak makan karena Erina tidur sehingga Bisma lebih memilih tidur meskipun perutnya kelaparan.

Bisma masuk kamar, ternyata benar apa yang Siti katakan, ada pakaian diatas tempat tidur, Erina masih mau melakukan tugasnya, tapi kenapa itu malah membuat hati Bisma sakit?

Bisma tidak pernah meminta Erina melakukannya, Erina yang memaksa bahkan meskipun Bisma sudah melarang wanita itu, Erina begitu keras kepala dan tetap melakukan apa yang dia ingin lakukan.

Bisma ingat saat hari pertama Bisma bekerja setelah menikah, Erina mengomeli maid yang sudah berani menyentuh pakaian Bisma sampai menghebohkan seluruh mansion.

"Pakaianmu biar aku saja yang siapkan, aku tidak suka kamu menyuruh orang lain, tidak boleh ada yang menyentuh pakaianmu selain aku." Bisma menarik kedua sutu bibirnya mengingat perkataan Erina waktu itu.

Erina seperti istri posesif sampai pakaian Bisma saja tidak boleh tersentuh wanita lain, meskipun yang sebenarnya Erina hanya tidak ingin orang lain melakukan tugasnya, Erina bahkan mencuci sendiri pakaian mereka, benar-benar istri yang baik.

"Erin, apa kamu masih marah? atau sekarang kamu sudah tidak peduli pada saya?" Lirih Bisma sambil menatap foto pernikahan mereka yang terpajang pada dinding kamar.

Tidak mau larut dalam keadaan seperti itu terlalu lama, Bisma memutuskan untuk mandi, mungkin dia harus menceritakan hal ini pada Leo, supaya sahabatnya bisa membantu mencari jalan keluar untuk masalahnya.

Setelah mandi dan siap untuk pergi ke kantor, Bisma keluar dari kamar dengan membawa tas kantornya sendiri, biasanya Erina yang membawakan tas itu dan mengantar Bisma sampai mobilnya, tapi wanita itu sudah tidak ada di rumah.

Bisma tiba di lantai bawah, para maid menghampirinya dan salah satu dari mereka berkata. "Tuan, sarapan anda." Ucap maid bernama Amel saat Bisma tidak pergi ke ruang makan.

"Saya malas sarapan." Sahut Bisma, bahkan hampir melewati para maid. Ya hampir, karena langkah Bisma terpaksa terhenti saat Maya menghadang langkahnya.

"Maaf tuan, tapi nyonya Erin bilang--" Maya terlihat ragu untuk mengatakan bahwa Erina menyuruhnya untuk memaksa Bisma makan, lagipula siapa yang akan berani memaksa majikan?

Bisma menghela nafas. "Apa yang istri saya katakan?"

Bisma bisa saja mengabaikan para maid, tapi mendengar Maya membawa nama Erina membuatnya tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja.

"Nyonya Erin--" Maya masih tidak berani bicara, membuat kepala maid atau wanita yang mengasuh Bisma dari kecil angkat bicara.

"Erin mengancam akan menghukum mereka kalau kamu tidak sarapan, Erin tahu kamu tidak makan malam dan dia khawatir sampai marah-marah karena itu." Bu Maria melangkah menghampiri Bisma dan keempat maid.

Bu Maria adalah wanita tua yang tinggal di paviliun belakang, kebetulan saat Erina memarahi para maid, Maria datang dan melihatnya, jadi dia tahu apa yang para maid takutkan saat ini.

Bisma yang mendengar itu kembali menghela nafas. "Kalau begitu baiklah, saya akan sarapan di kantor, tolong kalian siapkan, saya akan membawa dan memakannya disana." Ucap Bisma pada akhirnya.

Tapi, apa benar Erina khawatir? Istrinya itu bahkan tidak peduli dengan apa yang sudah dia jelaskan, dan langsung menghindarinya, sepertinya Ibu Maria hanya sedang berusaha membuatnya senang.

"Kalian bertengkar?" Tanya Bu Maria setelah melihat semua maid pergi ke dapur, dia memang jarang ke mansion utama, tapi Bu Maria lumayan mengenali siapa wanita yang Bisma nikahi, dan pasti sudah terjadi sesuatu.

Bisma mengangguk. "Erin melihat aku dan Gisella." Ucapnya memberitahu apa yang menjadi sumber alasan, terlihat jelas bahwa Bisma sedih mengingat itu.

"Tapi aku dan Gisell tidak melakukan apapun, aku bersumpah, Erin hanya salah paham." Bisma memperjelas apa yang sudah terjadi, meskipun yang terjadi sebenarnya lebih rumit dari itu, Bisma hanya tidak ingin Bu Maria ikut memikirkan, wanita itu sedang sakit.

Giliran Bu Maria yang menghela nafas. "Tidak apa-apa, itu biasa terjadi dalam pernikahan, kalian pasti bisa menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi, jangan terlalu khawatir."

Lihatlah! Bu Maria bahkan tahu bahwa hal itu menjadi beban pikiran Bisma saat ini, tentu saja Bu Maria sangat memahami Bisma, karena beliau yang menjadi saksi pertumbuhan Bisma, bahkan hingga kini Bisma dewasa.

"Aku tidak bisa memikirkan cara untuk itu, Erin terlalu sulit untuk aku tebak, dia berbeda dengan wanita lain, aku bingung menghadapinya." Bisma mengungkapkan keresahannya.

"Tidak, Erin tetap sama seperti wanita lain, kamu hanya belum begitu mengenal istrimu, berusahalah untuk mendapatkan kepercayaan darinya." Ucap Bu Maria seolah menyemangati.

Ini kedua kalinya Bu Maria melihat Bisma sefrustasi itu karena wanita, Bisma jarang sekali dekat dengan wanita, hanya ada beberapa wanita yang beruntung dekat dengan pria itu, dalam kata lain Bisma tidak pernah membiarkan wanita yang tidak penting mendekatinya, termasuk Gisella, hanya saja wanita itu terlalu keras kepala.

"Tapi Erin bahkan menghindariku." Suara Bisma mendadak lirih.

Bu Maria tersenyum hangat. "Kamu ingat apa yang pernah Ibu katakan? kalau ada seseorang yang berjalan cepat untuk menjauhimu, maka kamu harus berlari mengejarnya, masih ingat itu?" wanita itu menjeda kalimatnya.

"Bisma, kalau Erin berusaha menghindarimu, maka kamu harus lebih berusaha mendekatkan dirimu padanya, dan setelah itu kamu akan bisa membuat Erin percaya."

Jangan lupa mendukung karya ini dengan menekan tombol suka dan masukan ke daftar favorit kalian. Teruntuk kalian yang tertarik dengan karya-karya aku, silahkan ikuti aku di mangatoon atau intagram (@light.queensha) Terimakasih ...

Regards:

©2019, lightqueensa.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Ibu Maria, mantan pengasuhnya Bisma ya. 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2024-03-31

0

Wati_esha

Wati_esha

Bersabar dan kuatlah, Bisma.

2024-03-31

0

Liviian.^.28

Liviian.^.28

pen cari lakik kek si bima dah..

2021-10-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!