Chapter 4

Studio Seven studio pemotretan para model dan celebgram seperti Eggy dan Karien.

Semua model dan crew- crew lainnya pada bubar usai pemotretan terkecuali Eggy, Karien dan Omen.

"Beib kita cabut yuk". Karien merengek manja dengan Eggy sambil menyandarkan kepala nya kepundak Eggy yang duduk santai diruang tunggu sejak selesai pemotretan.

"Bentar lagi beib, aku masih nungguin Omen, dia masih belum kelar".

Eggy menolak sambil melirik kearah Omen yang masih sibuk dengan peralatan photograf nya.

Eggy memang setia dengan Omen sebab Omen sahabat nya dari kecil yang paling ngertiin dia, slalu ada buat dia dan sekarang menjadi partner kerjanya sebagai photografer pribadinya plus manager nya sejak Eggy terjun di dunia modeling.

"Ya udah deh, kalau kamu masih nungguin si rambut jagung itu mending aku balik duluan". Karien slalu memanggil Omen si Rambut jagung karna rambut Omen berwarna kuning keputihan memang seperti rambut jagung.

"Ya udah kamu balik aja duluan".

Eggy tidak memaksakan Karien padahal Karien berharap kalau Eggy menahannya untuk pergi.

"huft... ya udah bye".

Karien mengendus kesal dan langsung keluar dari studio tanpa cipika cipiki Eggy. Tapi Eggy tak perduli soal itu.

Selagi menunggu Omen, Eggy mengeluar kan hp milik Almira sambil melihat-lihat galeri hp itu.

"Sorry ya bro lama". Omen yang tergopoh -gopoh membawa tas nya menghampiri Eggy.

"Enggak masalah".

"Wiiih baru beli hp kau?, tapi kok kayak hp biasa -biasa aja?".

Omen memperhatikan hp andro merk biasa dan tipe biasa yang sedang di pegang Eggy. Bukan gengsi Eggy banget.

"Kagak, ini hp orang, kemarin hp aku ketuker sama yang punya hp ini".

"lah kok bisa, cemana cerita nya?".

"Kemarin tuh pas mau ketemu Karien aku enggak sengaja nabrak orang".

"Jadi kau nabrak orang?, trus orang itu gimana?, luka parah gak?, minta ganti rugi berapa tuh orang?".

"Bukan nabrak orang pakek mobil, Oon". Eggy menoyor kepala Omen.

"lah jadi nabrak pakek apa, pakek kereta gitu?". Di medan biasa nya menyebut sepede motor dengan sebutan kereta.

"Kagak, ini nabrak dari orang ke orang, pas mau naik eskalator enggak sengaja nabrak badan tuh orang sampek barang-barang kami berserak kemana- mana alhasil mungkin waktu ngutipin barang enggak sadar kalau kami salah ngambil".

"Ouh gitu... tapi betul nya itu ketukar, atau jangan- jangan itu orang modus lagi sengaja nabrak kau padahal mau ngambil sesuatu alias nyopet".

"ya enggak lah, itu asli enggak sengaja dan itu juga salah nya aku jalan enggak pakek ngeliat ke depan, lagian Almira itu bukan orang yang kayak gitu". Eggy terceplos menyebut nama Almira.

"Wait.. wait.. wait.. Almira?, Who is Almira?".

"fuht... dia... dia yang punya hp ini?".

"Jadi.... orang yang kau tabrak itu cewek dan cewek itu bernama Almira?".

Omen mendekati Eggy dengan memasang wajah curiga yang ngebuat Eggy nelan ludah.

"Cakep enggak tuh cewek?".

Pertanyaan nya ngebuat Eggy jengkel dan mendorong Omen.

"Apaan sih kau".

"ha ha ha kenapa?, kau takut ya kalau aku bakal ngelapor ke Karien?".

"Enggak... siapa yang takut".

"ha ha ha Tenang aja kau, enggak bakal aku ngelaporin ke Karien meski pun bagus juga kalau di laporin biar kalian putus, udah muak kali aku liat dia sama kau, tapi mana mau aku kelen putus tapi yang buat kesalahan kau".

"Kau sama mama aku sama aja".

"Maka nya carik pacar tuh yang beneran dikit napa. ha ha ha, udah aah jawab dulu pertanyaan aku, cakep enggak tuh cewek".

"Yang pasti nya bukan tipe kau". ketus nya.

"Brarti jelek lah orang nya".

"Kau pikir tipe kau cakep -cakep apa".

"Woooop udah jelas doooooong, secara cowok ganteng itu harus dengan tipe cewek yang cakep". Dengan PD -nya dia membanggakan diri nya sambil menyisir rambut jagung nya dengan jarinya.

Sedang kan Eggy hanya memutarkan bola mata dengan malas.

Sangkin penasaran nya Omen merampas hp yang di pegang Eggy dan melihat foto- foto Almira.

"Men... sini hp nya...". Eggy merampas balik hp itu.

"iih sini dulu, aku belum liat -liat lagi foto nya".

"Kagak, ini hp orang, galeri orang privasi orang, enggak boleh sembarangan periksa-periksa apa lagi liatin foto- fotonya". Eggy mengantongi hp itu ke dalam saku celana nya.

"Cakep sih malah cakep banget, tapi bukan tipe kita banget, kayak ibu- ibu ustadzah, enggak masuk dalam kategori kita lah pokok nya".

"Bukan dia yang enggak masuk dalam kategori kita tapi kita yang enggak masuk dalam kategori dia". Eggy membalikkan ucapan Omen.

"Sini napa hp nya, aku liat bentar aja".

"ENGGAK".

"iya iya.. ehh lupa, anak -anak ngajak kopdar itu ntar malam".

"Enggak lah... lain kali aja, aku masih ada urusan. Ini kau udah siap belum, aku mau cepat ini".

"udah dari tadi..".

"hedeh.. ya udah ayoook".

Setelah mengantar Omen kerumahnya, Eggy langsung cabut menuju salah satu toko perhiasan langganan Mama nya dan Karien.

"Selamat sore ada yang bisa saya bantu Mas?".

Salah satu karyawan toko dengan ramah melayani Eggy.

"Selamat sore, saya mau cari cincin yang seperti ini ada?". Eggy menunjukan foto cincin yang ada di galeri hp Almira.

"Maaf Mas, boleh saya pinjam hp nya untuk melihat nya dengan teliti?".

"Oh iya silahkan".

Karyawan itu pun meneliti foto cincin tersebut Zoom in zoom out itu lah yang dilakukan karyawan tersebut.

"Sebentar ya mas, saya check terlebih dahulu bapak silahkan duduk aja dulu".

Eggy di persilahkan duduk dikursi tepat berada di depan meja yang tersusun rapi emas-emas yang berkilauan.

"Maaf mas, seperti nya ditoko kami tidak ada cincin yang sama persis seperti yang ada difoto". Dengan tampang kecewa mbak-mbak itu memberitahukan nya setelah mengecheck semua cincin yang ada di steling emas yang ada di toko.

"fuuht...". Eggy sangat kecewa plus stres sambil mengusap- ngusap kan wajah tampan nya itu.

"Gini aja mas, ditoko kami bisa menerima tempahan cincin sesuai yang diinginkan pelanggan, gimana kalau mas menempah nya saja dengan sesuai di foto".

Mbak karyawan itu memberi jalan keluar Eggy yang mulai buntu.

"Oh gitu, ya udah mbak, saya tempah aja cincin nya yang sama persis seperti di foto". Wajah Eggy kembil cerah mendengarkan saran mbak nya.

"Baik mas,anda bisa mentransfer foto itu ke kami sekarang juga dan mengisi keterangannya disini". Mbaknya menyerah kan selembar kertas berisi seperti formulir.

Setelah mentransfer foto dan mengisi keterangan tersebut, Eggy terdiam dan bingung.

"Kenapa mas, apa ada yang salah?".

"Aah enggak, cuma saya bingung karna saya sama sekali enggak tau ukuran jari nya".

Mbak nya malah tertawa kecil.

"Hmm hanya sekedar mengusulkan ya mas, dan percaya enggak percaya sih, kata nya kalau si pria tidak tau ukuran jari si wanita coba pakai jari kelingking si pria untuk mengukur jari manis si wanita, terlebih lagi kalau cocok itu petanda kalau mereka berjodoh".

"Ahh ha ha ha ada ada aja mbak nya, masa percayaan sama yang kayak gitu".

Eggy tertawa geli mendengar nya.

"Ya kan tadi saya bilang, percaya enggak percaya, tapi kan gak ada salah nya anda nyobak lagian anda juga enggak tau ukuran wanita itu".

"Iya juga sih, tapi ntar kalau enggak cocok gimana?".

"Kalau enggak cocok anda bisa bawa kesini sekalian sama wanitanya untuk mencocokan ukuran nya".

"Oke baik lah kalau begitu".

Karyawan itu memberikan alat pengukur cincin dan mencatat ukuran jari kelingking Eggy.

Setelah selesai ini itu, dan Eggy harus menunggu hari esok cincin nya selesai.

Belum sempat Eggy melangkahkan kaki nya beranjak dari tempat duduk.

"Hmm mas... anda mas Eggy kan?, Eggy RAW si celebgram itu bukan?".

Mbak karyawan itu menahan langkah kaki Eggy karna mbak nya tau kalau itu Eggy si model plus celebgram yang terkenal.

Eggy menjadi kikuk dan tersenyum sambil berkata dalam hati.