Sebulan telah berlalu sejak Xavier dan yang lainnya menjalani latihan fisik serta beladiri dasar yang mengerikan di dalam ruangan dengan gravitasi dua kali lebih kuat dari normalnya.
Dari matahari terbit hingga terbenam, dalam tiga puluh hari tanpa henti. Berlari hingga kaki tak sanggup berdiri. Menjadi sasaran tinju Evillia yang sakitnya bukan main. Menghindari serbuan tombak kayu tumpul yang selalu saja membuat tubuh mereka memar. Bertarung dengan satu sama lain hingga pingsan.
Banyak hal lainnya telah mereka lalui dalam sebulan yang keras. Tetapi semua itu kini terbayarkan. Evillia sudah memutuskan mengajarkan mereka sihir.
Xavier dan yang lainnya duduk tenang di tengah-tengah ruangan bawah tanah. Gravitasi di sini sudah kembali normal seperti sediakala; Evillia sudah menonaktifkan artefak sihir yang terpasang di keempat pilar yang menopang langit-langit ruangan ini kemarin.
Evillia berdiri di depan mereka dengan sebuah ranting kayu di tangan, mulutnya terbuka tutup menjelaskan tentang sihir.
“Setiap individu yang hidup, tubuh mereka memproduksi mana. Kendati demikian, tidak semuanya bisa menggunakannya dengan baik. Di Kerajaan Elf sendiri, hanya setengah yang bisa memanfaatkan sihir, dan dari setengah itu, tak sampai setengah dari mereka yang bisa menggunakan sihir untuk bertarung.
"Pusat sihir dalam setiap individu itu berada di jantung. Mana mengalir bersamaan dengan aliran darah, tetapi tak menyatu. Karena itu, kehabisan mana tidak akan membuat seseorang mati. Tetapi di lain sisi, berkurangnya darah akan membuat produksi mana terganggu. Karena meskipun tidak menyatu, darah memperkuat dan menjaga stabilitas produksi mana.
"Hal itu jugalah yang membuat setiap vampire memiliki sihir yang berkaitan dengan darah sebagai kemampuan dasar mereka. Konon, para iblis menggunakan darah mereka untuk menciptakan sihir destruktif super masif. Ada beberapa elf yang pernah mencoba menggunakan darah untuk meniru sihir iblis, tapi tak ada satu pun yang berhasil. Yang mereka dapatkan hanyalah kesimpulan bahwa darah memperkuat mana, membuat kekuatan sebuah spell menjadi lebih kuat.”
Xavier mendengarkan penjelasan Evillia dengan saksama. Buku sihir dasar miliknya tidak memuat apa pun perihal vampire dan sihir iblis. Ia pun baru tahu kalau darah memperkuat kekuatan sebuah spell.
Ah, ngomong-ngomong tentang buku itu, ia sama sekali tidak membawanya sewaktu meninggalkan rumah. Itu adalah hadiah dari ibunya; Xavier sungguh berharap ia akan bisa menemukan buku itu lagi. Karenanya, ia harus segera belajar membuat lingkaran sihir dan pergi dari sini secepat mungkin.
Selesai menjelaskan tentang mana dan sihir secara umum, Evillia mulai menjelaskan sihir secara khusus.
“Ada dua jenis sihir di dunia ini: sihir elemental (Elemental Magic) dan sihir unik (Unique magic),” jelas sang elf. “Dulu sekali, Rune Magic dan sihir iblis (sihir darah) itu tidak digolongkan ke dalam sihir unik maupun elemental, tetapi kini semuanya menganggap kalau kedua sihir itu termasuk ke dalam sihir unik. Karena itu, saat ini hanya dikenal dua cabang sihir.
"Sihir elemental adalah semua sihir yang mewujudkan materi. Contohnya sihir api, air, tanah, angin, petir, besi, kayu/tumbuhan, es, lava, cahaya, dan berbagai sihir lainnya yang menciptakaan materi. Sementara, sihir unik adalah sihir yang tidak menciptakaan materi, melainkan menimbulkan efek. Contohnya sihir penyembuh, deteksi, teleportasi, ilusi, gravitasi, dan berbagai sihir lainnya yang sangat beragam jumlahnya.
"Jika seseorang memiliki sihir utama sihir unik, maka dia pasti memiliki minimal satu sihir lain. Bisa jadi itu sihir elemental, bisa pula sihir unik yang lain. Tetapi itu bukan berarti mereka yang sihir utamanya elemental hanya memiliki satu sihir, ada cukup banyak dari mereka yang memiliki lebih dari satu sihir elemental."
“Ada tiga tahapan dasar yang harus dipenuhi untuk bisa menguasai sihir dengan baik: Acceleration, Enhancement, dan Manipulation. Namun,” lanjut Evillia, “itu tak berlaku mutlak, sihir unik penyembuh dan deteksi hanya memerlukan Manipulation. Tetapi tentu saja efektivitas kedua sihir itu akan lebih bagus jika sang penyihir memelajari ketiga hal itu. Acceleration memiliki banyak fungsi, yang paling utama adalah meningkatkan kecepatan seseorang dalam mengaktifkan sebuah sihir. Ehancement, di lain sisi, memiliki fungsi utama menjaga keberadaan lingkaran sihir. Sementara, Manipulation adalah yang terpenting bagi setiap penyihir, karena itulah yang memberi bentuk dan mempertahankan perwujudan sebuah spell.”
“Sebelum kubahas lebih lanjut,” lanjut Evillia seraya menepuk-nepukkan ranting ke telapak tangannya, “perlu kiranya kujelaskan pembagian kelas seorang pendekar/petarung. Secara umum, mereka terbagi menjadi tiga: Magic Knight, Magic Caster, dan Magic Master.
"Magic Knight adalah mereka yang sama sekali tak memiliki bakat dalam Manipulation; mereka hanya bisa menguasai Acceleration dan Enhancement. Namun, itu bukan berarti mereka lemah. Justru mereka cukup berbahaya untuk dilawan dalam jarak dekat. Karena, Magic Knight telah mengembangkan Acceleration dan Enhancement ke level yang membuat mereka bisa menjadikan tubuh sebagai senjata. Seperti yang sudah kukatakan tadi, fungsi utama Acceleration dan Enhancement adalah mempercepat dan mempertahankan lingkaran sihir. Namun, seorang Magic Knight menggunakan kedua prinsip dasar sihir itu untuk meningkatkan kecepatan dan memperkuat tubuh mereka.
"Di lain sisi, Magic Caster hanya menguasai Acceleration dan Enhancement dalam tingkatan dasar, tetapi kemahiran mereka dalam Manipulation adalah yang tertinggi. Sementara, Magic Master adalah mereka yang terpilih. Mereka semua bisa menggunakan Acceleration dan Enhancement seperti halnya Magic Knight, mereka juga bisa menggunakan Manipulation sebaik Magic Caster.
"Di dunia ini, selain para naga dan vampire yang kesemuanya adalah Magic Master, hanya sedikit sekali yang terlahir sebagai Magic Master. Dari 100 persen orang-orang yang bisa menggunakan sihir, tak sampai satu persen yang merupakan Magic Master, 99 persen lebih sisanya adalah Magic Knight dan Magic Caster dengan pembagian 55 persen dan 44 persen. Bisa dikatakan, Magic Master adalah orang-orang yang spesial. Karena itu, naga dan vampire adalah dua ras terkuat di dunia ini, mengesampingkan malaikat dan iblis.”
Itu agak berbeda dengan apa yang tertulis di buku hitam sihir dasar hadiah dari ibu Xavier. Di buku itu sama sekali tidak ada penjelasan kalau tidak semua orang bisa menguasai ketiga fundamental sihir. Di sana tertulis seolah-olah siapa saja bisa memelajari ketiga hal dasar itu, Xavier meyakini demikian. Tetapi Evillia berkata lain, artinya buku hitam itu memang tidak menjelaskan secara mendetail.
“Berarti Nona Evillia adalah Magic Master?” tanya Monica, sudah tak ada lagi ekspresi sendu di wajahnya.
Dalam sebulan ini, perasaan semuanya sudah membaik. Mereka semakin mengerti dengan dunia tempat mereka tinggal. Mereka semakin mengerti bagaimana menyikapi segala sesuatu.
Evillia mengangguk. “Termasuk diriku, ada empat ratus lebih elf yang merupakan Magic Master.”
“Ba-Bagaimana dengan kami?” tanya Menez, raut penasaran terlukis di wajahnya.
Yang lain pun penasaran mendengar respons dari pertanyaan itu. Kecuali Xavier. Hanya mendengar penjelasan Evillia sudah menyimpulkan kalau dirinya adalah seorang Magic Master. Ia bisa menggunakan Acceleration dan Enhancement sebagaimana Magic Knight. Pun ia bisa menggunakan Manipulation seperti Magic Caster.
“Kita akan mencari tahu itu nanti, tapi berdasarkan pengalamanku, hanya Xavier yang merupakan Magic Master. Tetapi itu tidak pasti, bisa saja kalian semuanya Magic Master.” Evillia mengedikkan bahu, kembali melanjutkan penjelasannya yang tertunda karena pertanyaan-pertanyaan tadi.
…Setelah menjelaskan panjang, lebar dan detail, akhirnya Evillia menginstruksikan semuanya untuk berbaris rapi dengan jarak antara satu sama lain cukup renggang.
“Hal paling mendasar adalah Acceleration. Karena itu aku ingin kalian mempraktikkan ketiga bagian dasar itu dimulai dari Acceleration. Aku tahu baik Xavier dan Heckart sudah menyelesaikan tahap dasarnya, tapi aku tak peduli itu; kalian ikut bersama yang lain dari awal.”
Baik Xavier maupun Heckart sama sekali tidak keberatan dengan itu; ekspresi datar mereka tak berubah sedikit pun.
“Ingat, mana mengalir seperti halnya aliran darah. Untuk bisa merasakan mana, pertama sekali kalian harus bisa merasakan aliran darah. Rasakan, rasakan darah yang mengalir dari dan ke jantung. Atur pernapasan. Dengar detak jantung. Pejamkan mata. Rasakan darah yang mengalir. Saat bisa merasakannya, maka perlahan-lahan kalian akan merasakan aliran mana.”
Keenam anak itu melakukan apa yang Evillia instruksikan. Mereka menghirup udara dalam-dalam, menahannya lalu melepaskannya perlahan-lahan, mengatur pernapasan. Tubuh mereka merileks, sirkulasi pernapasan mereka seirama. Masing-masing mencoba mendengarkan detak jantung mereka. Kemudian mata mereka terpejam sempurna.
Evillia menciptakan singgasananya seperti biasa, duduk di situ mengamati Xavier dan yang lainnya.
Hanya dalam sekejap, Evillia melihat Xavier dan Heckart telah membuka kedua mata mereka. Tak lama setelahnya, kedua mata Monica pun ikut terbuka. Tetapi tidak untuk Elena dan yang lainnya, mata mereka masih terpejam rapat.
Dulu Evillia dapat merasakan aliran mananya dalam dua hari, tentu saja tidak mungkin bagi Elena, Jose, dan Menez untuk merasakannya dalam satu hari.
“Elena, Jose, Menez, kalian bertiga tetap lakukan itu sampai bisa merasakan aliran mana,” berkatalah Evillia. “Sementara, Xavier, Heckart, dan Monica, perlahan-lahan tingkatkan kecepatan mana mengalir. Hal itu cukup sulit untukmu, Monica, yang telah menguasai tahap dasar Manipulation tanpa memelajari Acceleration dan Enhancement, tapi berusahalah. Potensimu cukup bagus.”
“Tentu saja, Nona Evillia.”
Monica, Xavier, dan Heckart pun kembali memejamkan mata mereka. Beberapa detik kemudian, kedua mata Xavier dan Heckart terbuka, tetapi mata Monica masih terpejam seperti yang ia katakan.
Evillia pun memfokuskan pandangannya pada kedua anak itu. “Kalian berdua, sekarang perlihatkan padaku sampai mana kalian sudah menguasai fundamental sihir.”
Xavier dan Heckart mengangguk pelan, melakukan apa yang Evillia pinta.
Evillia mengamati kedua anak itu lekat-lekat.
Dari mereka berenam, mereka berdua memiliki potensi yang tinggi. Namun, potensi Heckart di mata Evillia tidak sampai pada kata mengagumkan. Anak paling tua di antara mereka itu kuat, tetapi hanya sebatas itu saja. Dia tidak akan bisa mencapai ke level tertinggi. Hanya Xavier yang berpotensi mencapai tingkatan tertinggi. Evillia dapat merasakan sihir berbahaya dari anak berambut merah gelap itu. Evana tidak mengatakan apa-apa tentang sihir anak itu, tetapi Evillia tidak perlu melihatnya untuk mengatakan sekuat apa sihir itu.
Bibir Evillia melengkung lebar saat melihat api hitam di antara kedua telapak tangan Xavier, instingnya benar-benar tidak salah. Di lain sisi, Heckart sama sekali belum mengenal apa-apa tentang Manipulation. Karena dia sudah memelajari Acceleration dan Enhancement ke satu tingkat yang lebih tinggi dari Xavier, akan semakin sulit bagi anak itu untuk memelajari Manipulation. Tetapi itu bukan berarti dia tidak akan bisa. Selama dia memiliki potensi, Heckart hanya butuh usaha ekstra untuk menguasai Manipulation.
“Xavier, ajarkan Heckart Manipulation, setelah itu aku akan mengajarimu menciptakan lingkaran sihir.” Evillia menginstruksi.
Xavier mengangguk. Ia pun mengajarkan Heckart ketiga hal dasar dalam Manipulation. Xavier menjelaskannya dengan singkat, padat, dan jelas. Kemudian ia mempraktikkannya kembali di depan Heckart, lalu Heckart mengikuti instruksi Xavier dengan taat. Dan, seperti yang seharusnya, Heckart tidak berhasil.
Evillia meminta Heckart untuk meneruskan itu, sementara ia mengajak Xavier ke tepi ruangan.
“Lingkaran sihir,” mulai Evillia, “sebenarnya bukan yang paling penting. Itu hanya membantu memberi bentuk, memperkuat, dan menjaga stabilitas sebuah spell. Namun, belum pernah ada yang bisa menciptakan spell tanpa menciptakan lingkaran sihir terlebih dahulu, barulah setelah terbiasa mereka bisa mengaktifkan spell tanpa memerlukan lingkaran sihir.
"Yang paling penting adalah pikiran, imajinasi. Bahkan lingkaran sihir memerlukan hal itu. Spell yang seorang penyihir aktifkan, itu sama persis dengan imajinasinya. Untuk menciptakan spell yang paling umum dalam sihir api, Fireball misalnya, kau harus membayangkan bola api tersebut berikut detilnya: bentuk, diameter, dan tingkat kepadatan tekanan api dalam membentuk bola. Membayangkan bentuk dan diameternya sangatlah mudah, tetapi untuk menjaga keseimbangan kepadatannya memerlukan lingkaran sihir bagi mereka yang tak terlatih.”
Evillia mengangkat kedua telapak tangan. Di atas telapak tangan kanan, sebuah pohon rindang kecil mencuat begitu saja. Sementara di atas telapak tangan kiri, sebuah lingkaran sihir kecil hijau kecoklatan muncul. Dari dalamnya mencuat pohon yang sama persis dengan yang di telapak tangan kiri.
“Lihat,” kata Evillia, “tidak ada perbedaan sama sekali antara pohon yang kubuat tanpa lingkaran sihir dengan yang menggunakan lingkaran sihir. Tapi aku masih memerlukan lingkaran sihir untuk membuat hutan seluas kota ini. Tanpa lingkaran sihir, aku tidak akan bisa melakukannya dengan baik.” Evillia menghilangkan kedua pohon itu, membuatnya menjadi serpihan mana yang kemudian terdispersi ke udara.
Xavier mengangguk mengerti.
“Lingkaran sihir dibentuk oleh sihirmu sendiri. Warna dan formulanya akan otomatis mengikuti sihir dan imajinasimu. Aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu. Tidak ada satu pun yang tahu – seola-olah itu adalah hukum dasar di dunia ini.” Evillia menggelengkan kepalanya. “Kau harus menyelaraskan konsumsi mana dengan sihirmu. Kemudian lakukan Acceleration, Enhancement, dan Manipulation secara bersamaan. Kontrol semuanya dengan imajinasimu, lalu pusatkan semua itu di tempat di mana kau ingin lingkaran sihir itu muncul. Itu terdengar rumit, tapi praktiknya tidak serumit itu. Ah, jangan lupa untuk membayangkan spell apa yang kau inginkan. Karena berbeda spell, formula lingkaran sihir juga akan berbeda.”
Xavier sudah membaca semua itu di bagian terakhir buku sihir dasarnya. Karena itu, ia sangat mengerti dengan apa yang Evillia jelaskan. Itu rumit, sangat rumit jika dijelaskan. Tetapi seperti yang elf ini bilang, praktiknya tidak serumit penjelasannya.
“Sekarang cobalah, perlihatkan padaku seberapa bertalentanya dirimu.”
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Edited.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 392 Episodes
Comments
Oo Oo
bagus
2021-05-16
0
Mamad S
mereka tidak dikasih huruf kembar satu aja sudah mewakili semua
2021-05-15
0
John Singgih
memulai pelatihan sihir
2021-03-23
0