2

Pagi hari di manasion yang sangat megah nan menwah terlihat banyak nya maid yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

...Tokk..Tokk...Tokk

suara ketukan pintu terdengar numayan sangat nyaring

" zevino cepat buka pintunya" seru Mora stuck Williams nyaring dia sangat kesal dengan anak bungsunya yang susah untuk di bangun kan

Ceklekk

Suara pintu terbuka dengan lebar, muncul lah pemuda dengan muka bantalnya tapi tak dipungkiri walaupun terlihat bangun tidur tidak mengurangi ketampanan nya

"Ada apa sih mom" serak nya khas bangun tidur

Mommy Mora stuck Williams pun berkecak pinggang ,kesal dengan tingkah anak bungsunya ini benar-benar kebalikan dari kk nya

" CK kou ini " decak nya

" Dasar anak nakal, udah jam berapa ini kenapa belum berangkat ke kantor, kamu udah tua tau" lanjut Mom Mora nyerocos

mata zevino pun melotot iya tak terima dikatakan udah tua

" mommy aku baru Lulus kuliyah 2 tahun yang lalu, masa udah langsung tua aja" kesal nya

mommy Mora memutar bola matanya jengah,

" ya dan itu juga hampir gak lulus karena kamu selalu saja bolos" decak mom Mora jengah dengan tingkah zevino yang selalu bandel menurut nya

" Namanya juga anak muda mom" narsis nya menaik turun kan alisnya yang di balas mom Mora jengah

" sudah-sudah lebih baik kamu mandi dan bersiap-siap lah kekantor susul kk mu , karena Deddy mu sedang ada perjalanan Bisnis" jelas mom Mora tegas menatap zevino tajam

.glekk

zevino pun menelan ludah nya dengan kasar, dia tahu kalo mommy nya sudah berkata tegas pasti tidak akan bisa di bantah lagi, kalo dia membantah ucapn mommy nya pasti dia akan kena hukuman, dan parah nya hukuman nya dia akan di kirim ke rumah grandpanya , yang terkenal bengis dan kejam membayangkan nya saja sudah bergidik ngeri

gimana tidak bergidik ngeri dia pernah di kirim ke kediaman grandpanya , dia di suruh ngasih makanan dan merawat aligator kesayangan nya sedang kan dia agak phobia yang namanya hewan buas sebut saja lah dia penakut

" heyy kenapa masih di situ " kesal mommy di suruh bersiap siap malah melamun

zevino tersadar dengan lamunannya langsung masuk kedalam kamar nya kembali

" CK dasar anak itu" decak nya terkekeh geli melihat muka pucat zevino yang ketakutan saat mendengar akan di kirim ke kediaman grandpanya

.........................................................................

sedangkan di rumah sakit terbesar di kota ini,

Anggia Putri jamess , iya hanya bisa melihat papi nya dibalik kaca karena waktu membesuk sangat terbatas

" papi cepat lah sadar, apa papi tidak sayang Gia " ucapnya dalam hati dan tanpa sadar air mata nya pun lolos membasahi pipinya yang mulus

Dari kejauhan Nampak nyonya Mora menatap anak sahabat nya dengan sendu, tidak bisa di pungkiri bahwa dia juga sangat sedih mendengar sahabat yang selalu ada di saat dia susah maupun senang,

nyonya Mora menghela nafas panjang dan membuang nya perlahn., perlahan-lahan dia mendekati dimana Anggia berada

" Sayang " ucapnya Mora lembut, entahlah belum apa-apa dia merasa sangat nyaman berada di dekat anak sahabat nya andaikan saja hah sudah lah keputusan ada di tangan jamess ucapnya dalam hati

" Ta-tante" Anggia yang kaget mendengar suara yang begitu pemiliar segera menghapus sisa-sisa air mata nya yang ada di pipinya, Mora yang melihat pun tersenyum hangat

" kenapa mesti di hapus air mata nya?" tanyanya dengan lembut

" maksud Tante apa? saya tidak mengerti" kilah nya

Mora pun menghela nafas panjang, Anggia hampir sama persis seperti mami nya kalo sedih pun harus di tutupi padahal sudah ketahuan menangis pikirnya

" kemarilah" ucapnya

melihat Anggia yang masih kebingungan dia pun menarik nya pelan dan memeluk nya hangat

Anggia yang mendapat pelukan hangat dari sahabat maminya tiba-tiba hanya bisa terdiam

" kalau mau menangis , menangis lah jangan di tutup-tutupi kamu juga hanya manusia biasa nak jadi menagislah Tante tahu kalo kamu masih sangat terpuruk dengan kenyataan ini,!" ujar Tante Mora pelan ,

mendengar perkataan Tante Mora tak bisa di pungkiri kalu dia masih belum terima dengan kenyataan ini semua yang terjadi padanya

Anggia pun menangis di pelukan sahabat maminya dengan tersedu-sedu , Tante Mora dengan sabar mengusap punggung yang terlihat rapuh ,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!