Kenalan dulu ya sama pemerannya biar bacanya lebih bersemangat 😘
Jackson Jordan Charington
***************************************
Hanson Mike Charington
****************************************
Sammuel Nate Charington
****************************************
Art Tara Biancasandra
(Anggap aja rambutnya hitam sepinggang ya 😁)
***************************************
Triana Alma Kayona
***************************************
Fiona Christine Agatha
*****************************************
Semoga puas dengan pemilihan karakternya.
•
•
•
•
12 tahun kemudian...
Petang terasa begitu gersang menembus jendela kaca ruang General Manager yang terletak di dalam bangunan bernama PT.ZhanaZ Group. Tiga orang pria yang memiliki hubungan darah ini telah duduk di atas sofa yang terdapat di tengah ruang itu.
Mereka memperbincangkan seseorang bernama Hanson Mike Charington yang tidak turut serta berada di sana. Nasib nahas Hanson yang baru saja di tinggal seorang kekasih untuk selama-lamanya, rupanya membuat mereka tidak mampu berdiam diri.
Keterpurukan Hanson selama tiga bulan ke belakang yang nampak begitu kasat di mata mereka telah memacu sebuah rencana untuk membawanya bersenang-senang.
Jackson si anak pertama dari pasangan Liu Xi Wen dengan Zavia Zhana, adalah orang paling peduli dengan keterpurukan adik pertamanya.
“Bawa dia ke The Views malem ini.” Jackson memberikan perintah tegas, akan tetapi sammuel menbalasnya dengan tatapan emosi.
“Lo mau ade lo nginjek tempat l*knat itu apa?” Sammuel berseru dengan nada sebalnya, mempertegas penolakan kakaknya.
Sammuel tau betul, jika Hanson tidak pernah sekali pun menginjakkan kaki pada tempat yang ramai di malam hari itu.
“Lo ga takut kalau aja dia minum sendirian di rumahnya?” Jackson mempertegas maksudnya di balas anggukan paham oleh Maxson.
Maxson tertegun mendengar kekhawatiran dari Jackson, hal itu jelas jerpancar dari hasrat yang bersikeras ingin mengajaknya ke tempat itu. Ditambah Maxon juga turut merasakan penderitaan Hanson karena serupa dengan pengalamannya dahulu kala, akan tetapi nampak perbedaan di dalamnya. Karena pada kisah Maxson, dialah yang meninggalkan sang kekasih.
“Gue heran sama dia, kenapa dia bisa ancur cuma gara-gara satu cewe?” tanya Maxson penuh kejanggalan. Ia sungguh tidak mengira seorang Pengacara handal seperti Hanson akan mudah terpuruk hanya karena wanita, begitu mustahil dirasanya.
Jackson tersenyum miris menanggapinya disertai tatapan kelam menuju wajah Maxson.
“Terlalu meresapi rasa cintanya kali,” celetuk Sammuel membuat Maxson serta Jackson mendengus kesal.
“Dia bukan lo yang ga tau kata setia!” ujar Jackson mencibir kenyataan sikap yang di miliki Sammuel. Ia mengetahui si tampan berjabatan General Manager itu terkenal dengan sifatnya yang gemar mempermainkan hati wanita. Herannya, seluruh wanita yang telah mendapatkan kekejaman cintanya masih saja memperebutkannya.
Ada perasaan iri yang terbenam pada benak Jackson, ia merasa dirinya pun tidak kalah tampan dari Sammuel, bahkan jabatan dirinya lebih tinggi di bandingkan Sammuel jika saja ia mempublikasikannya.
Ah.. mungkinkah karena ia menyembunyikan status pribadinya itu, hingga kaum hawa lebih memilih Sammuel dibandingkan dirinya.
Jika dipikirkan lagi, wanita mana yang sudi menjadi pendamping yang hanya bekerja sebagai pelantun musik di tempat hiburan malam saja.
Terbungkamnya mulut Jackson memberikan kesempatan kepada Sammuel serta Maxson untuk merenungi kisah kehidupan mereka.
Maxson mengingat kembali kejadian silam, saat ayah tirinya bernama Liu Xi Wen atau sering di panggil dengan sapaan Erick Liu itu berusaha membuatnya bangkit dari keterpurukan atas tindakan ayahnya yang selalu menyiksa lahir dan batin.
Maxson mengalami penderitaan hebat kala ibunya masih bersanding dengan pria bernama George Charington ayah kandung yang kejam. Setiap hari ia selalu mendapat cambukan dari sang ayah sebagai bentuk pelampiasan dari amarahnya.
Jika saja Erick tidak membawanya dari tangan George saat ibunya bercerai dengan sang ayah, mungkin ia sudah mengidap penyakit jiwa.
Beruntung Erick datang disaat yang tepat, sebelum dirinya benar-benar kehilangan akal sehat bahkan sebelum kehilangan nyawanya. Hingga pada akhirnya ia dapat bertahan hidup hingga kini menjadi sorang Supervisor pada perusahaan ini.
Lamunan Maxson berakhir saat Jackson menepuk pundaknya.
“So? Lo yang ajakin dia Max,” ucap Jackson memberi keputusan.
“Lo yakin dia bisa sembuh kalau dibawa ke sana?” tanya Maxson.
“Beneran deh nyusahin banget, emangnya sehebat apa sih tuh cewe sampai bikin dia gila kaya gitu?” Sammuel mengumpat sebal, menurutnya hal paling menjijikan adalah semua yang berhubungan dengan cinta.
“Bener tuh Sam ... gue rasa dia terlalu setia,” ucap Maxson menyambung kalimat Sammuel.
“Lo naif Max, dia kaya gitu bukan mikirin cewenya, tapi dia takut ayah tiri lo ada kaitannya sama kematian si Vira.” Jackson menjabarkan alasannya untuk mengingatkan Maxson dengan apa yang telah terjadi, di mana kekasih Hanson meninggal setelah Erick menentang hubungan mereka.
Mereka mengira jika Erick adalah pelaku pembunuhan itu untuk memisahkan Hanson dengan wanitanya. Akan tetapi, mereka belum dapat memberikan tuduhan sebelum mendapat bukti yang akurat.
Dengan itu mereka masih berusaha mencari bukti tentang kematian wanita bernama Vira itu. Namun nahas, setelah tiga bulan berlalu mereka masih belum mendapatkan sedikit pun petunjuk.
“Lo yakin bokap lo pelakunya Jack?” tanya Sammuel memastikan, sesungguhnya ia belum mempercayai jika Erick akan tega melakukan hal keji itu.
Jackson melenguh dengan gelengan kepalanya, tubuhnya bergerak gelisah seolah hati menyangkalnya. “Yakin ga yakin sih.”
“Kita ga bisa memutuskan dulu sebelum bukti-bukti kita dapatkan,” ucap Maxson tak kalah gelisahnya dengan sikap Jackson.
Hening melanda kala mereka kembali membungkam mulut, mereka berpikir keras untuk segera mendapatkan jalan keluar.
Hingga beberapa saat kemudian, suara ketukan pintu membuat mereka mengarahkan pandangan menuju arah di mana suara itu berasal.
Jackson panik hingga bangkit berdiri.
“Ke mana lo?” tanya Sammuel kepada Jackson.
“Gue takut tamu lo yang dateng.” Jackson gundah, ia masih berusaha menyembunyikan jati dirinya. Jika seseorang yang mengenalnya melihat ia yang sedang berada di tempat seseorang yang berjabatan penting di dalam perusahaan itu, maka tidak dapat dihindarinya jika orang itu akan mencurigai keadaan.
“Ga ada tamu yang bakal dateng hari ini.” Sammuel mencoba mencegah kepergian kakaknya dengan penekanan nada bicara.
Jackson mengabaikan ucapan Sammuel tatkala seorang pria telah masuk ke dalam ruang itu. Ia tersenyum lega menyambut tamu yang telah berkunjung itu.
“Bos, tempat udah dipesan buat nanti malam,” ujar Kelvin kepada Jackson, tepat saat ia berdiri di hadapan Jackson.
“The Views kan?” tanya Jackson memastikan.
“Ancol,” jawab Kelvin disertai delikan tajam yang membuat Jackson menepuk tempurung otaknya. “Lo nyuruhnya pesen di The Views kan?”
“Kali aja lo pesenin tempat renang,” sahut Jackson.
Kelvin terkekeh gemas, begitupun dengan Sammuel dan Maxson.
Pemandangan seperti ini sudah tak asing lagi bagi Sammuel dan Maxon. Pertikaian seorang President Direktur dengan Asisstant pribadinya itu tak pernah terlepas tatkala mereka bertemu. Sebuah pertikaian yang kerap kali dibalut dengan canda.
Jackson kembali duduk pada tempat semula setelah mengetahui tidak ada ancaman dari siapa yang berkunjung ke tempat itu.
Sementara Kelvin menyerahkan sebuah map kepada Jackson setelah melihatnya mendapat kenyamanan dari posisi duduk.
“Apa ini?” tanya Jackson sebelum ia meraih map itu dari tangan Kelvin.
“Soal lima orang yang lo suruh selidiki,” jawab Kelvin disambut tatapan heran dari Sammuel dan Maxson.
Mereka tidak pernah mengetahui rencana Jackson tentang orang-orang dalam penyelidikan yang di sebutkan Kelvin itu.
“Lima orang penyelidikan apa sih?” tanya Sammuel begitu penasaran, ia memperjelas rasa itu dengan tatapan tajam menuju wajah Jackson.
Jackson tidak berkata untuk menjawabnya, melainkan ia merogoh saku celananya untuk mengambil sesuatu dari sana. Sammuel mengira jika Jackson akan memberikan jawaban itu dari sebuah benda.
Namun, rupanya Jackson membawa bungkusan rokok dari sana. Hingga membuat Sammuel melotot penuh murka.
“Mau main rahasia-rahasiaan lo kadal?” ucap Sammuel berseru dengan lantangnya. Namun, dibalas tawa kecil oleh seluruh penghuni yang berada di sana.
“Lo mending urus mantan cewe lo deh Sam.” Dengan santainya Jackson menghisap batang rokok seolah mengabaikan pelototan yang masih berlangsung itu.
“Mantan cewe gue banyak.” Lagi dan lagi Sammuel geram dibuatnya saat sebuah jawaban tidak di dapatinya.
“Si Triana,” sahut Jackson.
Sammuel mendengus sebal mendengar nama itu terucap kembali dari mulut seseorang, setelah sepuluh tahun ia berusaha melupakan pemiliknya.
“Ogah! Mending nyari tau siapa cewe yang udah lo rusak dulu,” ujar Sammuel membuat Jackson merenung di sana.
Sammuel mengetahui tragedi nahas yang menimpa Jackson dengan seorang wanita dahulu kala, hanya saja ia belum mengetahui siapa wanita itu karena hingga kini Jackson merahasiakannya.
Ucapan Sammuel mengingatkan Jackson akan cintanya terhadap wanita itu yang belum pernah terbalaskan hingga kini.
“Oke lo urus lima orang yang ada di sini.” Jackson melempar map yang tadi diserahkan Kelvin kepadanya menuju atas meja.
Tanpa berbicara, Sammuel meraihnya, kemudian tak luput melihat isi di baliknya.
Hingga pada akhirnya, Sammuel sibuk sendiri mengamati barisan data diri yang tertulis di atas kertas itu. Sementara yang lainnya melanjutkan perbincangan tentang bisnis yang selalu menjadi santapan mereka setiap harinya.
•
•
•
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
🍁Devi❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
waah ...kejadian lalu itu ,rupanya sangat membekas dihati jackson hingga kini....
dan perasaan mendalam antara kasihan sesal dan tumbuhnya cinta ...
2023-04-15
0
⏤͟͟͞R. ALICE off
ishhh keren keren
saya langsung cus ngingip visualnya mom😁
2022-08-20
0
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
Vira itu adik tirinya Tara kan ya pacarnya adek si Jackson yg dulu tidur sm Tara
2022-03-10
0