AJG 02

Tak jauh berbeda dengan Jackson, Tara mengatur rencana untuk mengatasi masalah kehidupan kelak. Dia yang berada di dalam kendaraan umum, duduk bersama kedua adiknya. Sedangkan si bungsu terpejam dalam pangkuannya, adik pertamanya hanya terdiam membisu duduk di sampingnya.

Perjalanan yang mereka tuju memang cukup jauh. Tara bermaksud untuk menyerahkan kedua adiknya pada sang ibu, yang keberadaannya di luar kota.

Akan lebih baik demikian, kedua adiknya biar tinggal bersama ibu kandungnya saja. Dengan harta kekayaan, Tara bisa membujuk agar dia berlaku baik pada kedua adiknya.

Bagaimanapun juga ia telah mengucap ikrar pada ibu dan ayahnya untuk memberikan kehidupan layak kepada kedua adiknya.

"Kak, apa mama udah terima kita?" tanya Keyla pada kakaknya untuk emastikan nasib dirinya tidak akan sama seperti sebelumnya, dimana ia pun menerima perlakuan memilukan dari ibu tirinya.

Tara tersenyum membalas tatapan lirih itu, kemudian ia mengusap puncak kepala adik bungsunya yang berada dalam pangkuannya. Dengan percaya diri ia berkata, "Kakak janji buat itu! Membeli seluruh kebahagiaan kalian."

Gadis berusia dua belas tahun dengan nama Keyla itu tersenyum, bahwasannya dia sangat bahagia mendengar ucapan kakaknya.

Keyla menggantungkan hidupnya pada Tara. Selama empat tahun ini memang seperti demikian, akan tetapi yang diinginkan kini hanya keluar dari sarang macan kediaman ayahnya itu.

Getar ponsel milik Tara memotong pembicaraan mereka. Sesegera mungkin ia menjawab panggilannya, hingga untuk sejenak tak menyahut dulu wajah cantik terbalut lirih di sampingnya itu.

"Ra, apa benar kamu bawa adik-adik kamu ke sini?" tanya sang ibu, tanpa berbasa-basi setelah panggilannya terangkat.

"Ya mah, aku udah di perjalanan, mungkin bentar lagi sampai."

"Tara! Kamu mau kehilangan warisan–"

"Tenang aja lah mah, aku pasti tanggung jawab buat itu," penggal Tara tanpa dosa, tatkala batinnya sudah menerka jika sang ibu mengkhawatirkan harta kekayaannya.

"Itu kamu yang bilang, mama ga–"

"Udahlah mah, mama lihat aja nanti." Kembali Tara menginterupsi, membuat sebuah dengusan terdengar di balik panggilannya.

"Apa yang kamu pikirkan Tara?" Sang ibu frustasi, terdengar dari nada bicaranya yang emosi, sehingga membuat sang anak menyeringai jijik tanpa bisa dilihatnya.

"Aku mau tinggal sama Kak Jasmeen di Jakarta, kalian hidup dengan damai aja di sana." keputusan Tara agaknya ragu-ragu, ada sebuah dilema yang tiba-tiba merangkak masuk menggoyahkan keyakinan. Sejujurnya ia pun tidak tahu apakah ini keputusan benar atau tidak.

"Kamu mau kerja?"

"Ya!" singkat Tara penuh lirihan dalam otaknya yang masih berputar memikirkan cara untuk menjalani kehidupan tragisnya mulai detik itu.

"Di mana? Berapa penghasilannya?" tanya sang ibu tak acuh dan mengabaikan keadaan anak yang seharusnya di khawatirkan olehnya.

"Belum tau!" sahut Tara mulai emosi hingga nada memekik tertutur darinya. "Mama bisa ga mama cukup urus anak-anak mama aja?" imbuhnya kian melenting membuat telinganya kembali mendengar dengusan kasar dari pada panggilan yang masih tersambung itu.

"Baiklah, kamu sudah janji Tara!" sang ibu menerima keputusannya meskipun sedikit melenguh frustasi.

Sebenarnya, ia menginginkan sang anak menjadi aset kekayaannya. Namun, jika sang anak hanya bekerja di tempat orang lain, ia akan kehilangan secuil harapan.

"Aku tau itu." Tara sudah tidak mampu lagi berucap, hingga ia berkata asal saja dalam menyahut sampai memutuskan panggilan sepihak.

Selalu demikian, ibu kandungpun tak ayal memperlakukannya seolah ia bukan anaknya, karena sipat tamak ibunya lah yang membuahkan petaka bagi seluruh anaknya.

Tara merenung kembali setelah panggilan terputus. Batinnya murka saat mengingat sipat serakah ibunya. Ia akan semakin kesulitan, jika sang ibu enggan memberikan sedikit saja harta dari kehidupan mewahnya yang didapat dari kekasih barunya itu.

Jika demikian, semua akan menjadi lebih merepotkan bahkan menyudutkannya untuk membuktikan kepada sang ayah jika ia mampu menepati janji yang telah terikrar dengan pasti untuk membahagiakan kedua adiknya.

*******

Setelah mengantar kedua adiknya menuju kediaman ibunya, Tara kini berada di balik pintu kediaman seorang saudara yang akan di jadikan sebagai tempat perlindungan untuk sementara.

Sebelum ia mendapat pekerjaan yang layak, ia belum mampu mencari tempat tinggal untuk dirinya sendiri. Hingga saat lalu, ia pun memutuskan untuk menggantungkan diri kepada seorang wanita bernama Jasmeen Shanaya.

"Kamu berantem lagi sama ibu tiri kamu?" tutur Jasmeen menyambut kehadiran sepupunya yang sudah berdiri di balik pintu masuk rumah mewahnya.

"Kak Jas, mulai sekarang aku pasti banyak ngerepotin kakak," balas Tara tidak enak hati jika wanita yang tersenyum di hadapannya akan kembali di recokinya dengan permintaan bantuannya.

"Masuk dulu, aku ga suka ngobrol di depan pintu," ajak Jasmeen memaksa, hingga ia merangkul bahu Tara, membawa masuk ke dalam rumah kediamannya dalam tuntunan langkah kaki.

Kepiluan hatinya kembali terusik dalam langkah kakinya ini. Keputusan yang telah diambil kini sudah dipikirkan dengan matang selama perjalanan tadi. Tidak ada seorang pun mampu membantu dirinya kini, hanya Jasmeen satu-satunya harapan. Mengingat bahwa ia pun tak begitu dekat dengan saudara-saudara yang lain.

Dia, Jasmeen Shanaya anak dari kakak ibu tirinya yang memiliki musuh sama dengannya yaitu Sonia Mareta sang ibu tiri, Jasmeen yatim piatu sejak usia empat belas tahun, kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.

"Kamu yakin mau keluar dari rumah itu?" tanya Jasmeen penuh kesungguhan yang terpancar pada sorotan matanya memandang wanita yang telah duduk manis di atas sofa yang terletak di tengah ruang tamunya.

"Seratus persen!" sahut Tara sepenuh hati, tatkala dendam sudah tidak dapat terbungkam lagi. Namun, wanita di sampingnya justru menertawai tindakan bodohnya itu.

"Kamu berhasil bikin dia menang Tara," sahut Jasmeen terhenti kala melihat wanita di sampingnya tertegun memutar isi otaknya di sana.

"Kak Jas aku takut papaku ga akan ngasih adik-adikku tinggal sama aku," tutur Tara mengungkap isi hati yang menjadi renungannya sejak tadi, hingga ia melirih di balas gelengan penolak wanita di sampingnya.

"Kamu tau kalau caramu itu yang dia mau?" ungkap Jasmeen penuh misteri, sehingga membuat wanita di sampingnya menatapnya penuh rasa heran.

"Yang dia mau?" ulang Tara kian terheran-heran tatkala pikirannya sendiri tak mampu menyibaknya.

"Ya, ibu tiri kamu!" sahut Jasmeen di balas anggukan paham oleh wanita di sampingnya mengetahui jika sang ibu tiri ingin sekali menghempas dirinya dari kehidupan ayahnya. "Kamu ga usah cemas, aku yakin dia yang akan bujuk papa kamu, bukannya udah lama dia mau singkirin kamu?" imbuhnya kian membuat wanita di sampingnya mengangguk tegas.

"Kalo gitu, aku ga usah cari biaya buat ke pengadilan bukan?" seru Tara memperjelas maksud lawan bicaranya, lalu ia mendapat anggukan keras sebagai jawaban. "Oke kalau gitu aku ga akan khawatir buat hak asuh adik-adikku," imbuhnya di iringi senyum kemenangannya.

Itulah yang menjadi pertimbangan beratnya saat ini. Jikalau kedua adiknya akan kesulitan mendapatkan hak mereka. Sebab sang Ayah masih bersikeras hati memberikan harta warisannya kepada orang yang tidak memiliki ikatan sedarah.

Namun, batinnya kini mendapatkan firasat baik. Sikap serakah ibu tirinya akan menjadi bomerang tersendiri. Cepat atau lambat keserakahan akan membawanya keluar dari kediaman penuh sengketa milik ayahnya itu.

Tbc

Terpopuler

Comments

🍁Devi❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁Devi❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

tak mengerti sepenuhnya sikap ibu kandung tara,kenapa seolah dia keberatan mengasuh anak2 nya??
mengapa pula sikap nya sungguh terlihat kejam ke tara,mungkinkah tara anak yg tdk di inginkan kelahirannya??

selamat berjuang tara,menata masa depan dengan peluh halalmu.

2023-04-14

0

ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏

ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏

harta jd sumber pertikaian emak tiri emak kandung dan si Tara yg jd korban

2022-03-10

0

🌸Mom NailaAthaR⃟🌸

🌸Mom NailaAthaR⃟🌸

sungguh terlalu mamahnya tara

2021-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 AJG 01
3 AJG 02
4 AJG 03
5 AJG 04
6 AJG 05
7 AJG 06
8 AJG 07
9 AJG 08
10 AJG 09
11 AJG 10
12 AJG 11
13 AJG 12
14 AJG 13
15 AJG 14
16 AJG 15
17 AJG 16
18 AJG 17
19 AJG 18
20 AJG 19
21 AJG 20
22 AJG 21
23 AJG 22
24 AJG 23
25 AJG 24
26 AJG 25
27 AJG 26
28 AJG 27
29 AJG 28
30 AJG 29
31 AJG 30
32 AJG 31
33 AJG 32
34 AJG 33
35 AJG 34
36 AJG 35
37 AJG 36
38 AJG 37
39 AJG 38
40 AJG 39
41 AJG 40
42 AJG 41
43 AJG 42
44 AJG 43
45 AJG 44
46 AJG 45
47 AJG 46
48 AJG 47
49 AJG 48
50 AJG 49
51 AJG 50
52 AJG 51
53 AJG 52
54 AJG 53
55 AJG 54
56 AJG 55
57 AJG 56
58 AJG 57
59 AJG 58
60 AJG 59
61 AJG 60
62 AJG 61
63 AJG 62
64 AJG 63
65 AJG 64
66 AJG 65
67 AJG 66
68 AJG 67
69 AJG 68
70 AJG 69
71 AJG 70
72 AJG 71
73 AJG 72
74 AJG 73
75 AJG 74
76 AJG 75
77 AJG 76
78 AJG 77
79 AJG 78
80 AJG 79
81 AJG 80
82 AJG 81
83 AJG 82
84 AJG 83
85 AJG 84
86 AJG 85
87 AJG 86
88 AJG 87
89 AJG 88
90 AJG 89
91 AJG 90
92 AJG 91
93 AJG 92
94 AJG 93
95 AJG 94
96 AJG 95
97 AJG 96
98 AJG 97
99 AJG 98
100 AJG 99
101 AJG 100
102 AJG 101
103 AJG 102
104 AJG 103
105 AJG 104
106 AJG 105
107 AJG 106
108 AJG 107
109 AJG 108
110 AJG 109
111 AJG 110
112 AJG 111
113 AJG 112
114 AJG 113
115 AJG 114
116 AJG 115
117 AJG 116
118 AJG 117
119 AJG 118
120 AJG 119
121 AJG 120
122 AJG 121
123 AJG 122
124 AJG 123
125 AJG 124
126 AJG 125
127 AJG 126
128 AJG 127
129 AJG 128
130 AJG 129
131 AJG 130
132 AJG 131
133 AJG 132
134 AJG 133
135 AJG 134
136 AJG 135
137 AJG 136
138 AJG 139
139 AJG 138
140 AJG 139
141 AJG 140
142 AJG 141
143 AJG 142
144 AJG 143
145 AJG 144
146 AJG 145
147 AJG 146
148 AJG 147
149 AJG 148
150 AJG 149
151 AJG 150
152 AJG 151
153 AJG 152
154 AJG 153
155 AJG 154
156 AJG 155
157 AJG 156
158 AJG 157
159 AJG 158
160 AJG 159
161 AJG 160
162 AJG 161
163 AJG 162
164 AJG 163
165 AJG 164
166 AJG 165
167 AJG 166
168 AJG 167
169 AJG 168
170 AJG 169
171 AJG 170
172 AJG 171
173 AJG 172
174 AJG 173
175 AJG 174
176 AJG 175
177 AJG 176
178 AJG 177
179 AJG 178
180 AJG 179
181 AJG 180
182 AJG 181
183 AJG 182
184 AJG 183
185 AJG 184
186 AJG 185
187 AJG 186
188 AJG 187
189 AJG 188
190 AJG 189
191 AJG 190
192 AJG 191
193 AJG 192
194 AJG 193
195 AJG 194
196 AJG 195
197 AJG 196
198 AJG 197
199 AJG 198
200 AJG 199
201 AJG 200
202 AJG 201
203 AJG 202
204 AJG 203
205 AJG 204
206 AJG 205
207 AJG 206
208 AJG 207
209 AJG 208 (END)
210 EPILOG
Episodes

Updated 210 Episodes

1
PROLOG
2
AJG 01
3
AJG 02
4
AJG 03
5
AJG 04
6
AJG 05
7
AJG 06
8
AJG 07
9
AJG 08
10
AJG 09
11
AJG 10
12
AJG 11
13
AJG 12
14
AJG 13
15
AJG 14
16
AJG 15
17
AJG 16
18
AJG 17
19
AJG 18
20
AJG 19
21
AJG 20
22
AJG 21
23
AJG 22
24
AJG 23
25
AJG 24
26
AJG 25
27
AJG 26
28
AJG 27
29
AJG 28
30
AJG 29
31
AJG 30
32
AJG 31
33
AJG 32
34
AJG 33
35
AJG 34
36
AJG 35
37
AJG 36
38
AJG 37
39
AJG 38
40
AJG 39
41
AJG 40
42
AJG 41
43
AJG 42
44
AJG 43
45
AJG 44
46
AJG 45
47
AJG 46
48
AJG 47
49
AJG 48
50
AJG 49
51
AJG 50
52
AJG 51
53
AJG 52
54
AJG 53
55
AJG 54
56
AJG 55
57
AJG 56
58
AJG 57
59
AJG 58
60
AJG 59
61
AJG 60
62
AJG 61
63
AJG 62
64
AJG 63
65
AJG 64
66
AJG 65
67
AJG 66
68
AJG 67
69
AJG 68
70
AJG 69
71
AJG 70
72
AJG 71
73
AJG 72
74
AJG 73
75
AJG 74
76
AJG 75
77
AJG 76
78
AJG 77
79
AJG 78
80
AJG 79
81
AJG 80
82
AJG 81
83
AJG 82
84
AJG 83
85
AJG 84
86
AJG 85
87
AJG 86
88
AJG 87
89
AJG 88
90
AJG 89
91
AJG 90
92
AJG 91
93
AJG 92
94
AJG 93
95
AJG 94
96
AJG 95
97
AJG 96
98
AJG 97
99
AJG 98
100
AJG 99
101
AJG 100
102
AJG 101
103
AJG 102
104
AJG 103
105
AJG 104
106
AJG 105
107
AJG 106
108
AJG 107
109
AJG 108
110
AJG 109
111
AJG 110
112
AJG 111
113
AJG 112
114
AJG 113
115
AJG 114
116
AJG 115
117
AJG 116
118
AJG 117
119
AJG 118
120
AJG 119
121
AJG 120
122
AJG 121
123
AJG 122
124
AJG 123
125
AJG 124
126
AJG 125
127
AJG 126
128
AJG 127
129
AJG 128
130
AJG 129
131
AJG 130
132
AJG 131
133
AJG 132
134
AJG 133
135
AJG 134
136
AJG 135
137
AJG 136
138
AJG 139
139
AJG 138
140
AJG 139
141
AJG 140
142
AJG 141
143
AJG 142
144
AJG 143
145
AJG 144
146
AJG 145
147
AJG 146
148
AJG 147
149
AJG 148
150
AJG 149
151
AJG 150
152
AJG 151
153
AJG 152
154
AJG 153
155
AJG 154
156
AJG 155
157
AJG 156
158
AJG 157
159
AJG 158
160
AJG 159
161
AJG 160
162
AJG 161
163
AJG 162
164
AJG 163
165
AJG 164
166
AJG 165
167
AJG 166
168
AJG 167
169
AJG 168
170
AJG 169
171
AJG 170
172
AJG 171
173
AJG 172
174
AJG 173
175
AJG 174
176
AJG 175
177
AJG 176
178
AJG 177
179
AJG 178
180
AJG 179
181
AJG 180
182
AJG 181
183
AJG 182
184
AJG 183
185
AJG 184
186
AJG 185
187
AJG 186
188
AJG 187
189
AJG 188
190
AJG 189
191
AJG 190
192
AJG 191
193
AJG 192
194
AJG 193
195
AJG 194
196
AJG 195
197
AJG 196
198
AJG 197
199
AJG 198
200
AJG 199
201
AJG 200
202
AJG 201
203
AJG 202
204
AJG 203
205
AJG 204
206
AJG 205
207
AJG 206
208
AJG 207
209
AJG 208 (END)
210
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!