Blue Roses【Michael Kaiser】
06. Pulang atau Pergi?
Michael Kaiser
Mungkin dia benar...
Michael Kaiser
Apa aku mengambilnya saja, ya?
Michael Kaiser
Bagaimanapun juga, hanya itu satu-satunya yang mengingatkan pada wanita itu
Michael Kaiser
Andai dia sudah tidak ada di sana
Butuh beberapa saat bagi Kaiser untuk berkelahi dengan pikirannya.
Hingga akhirnya dia membulatkan tekadnya untuk pergi mengambil setangkai bunga itu.
Bunga... bunga palsu yang tetap indah walau termakan waktu.
Kaiser keluar, namun mendapati cuaca di luar yang tidak bersahabat.
Michael Kaiser
Kenapa sih belakangan ini hujan terus...
Suasana rumah saat itu sedang sepi, karena orang tua Y/N yang berada di kamar dan Y/N yang sedang menonton TV.
Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing, menyisakan Kaiser yang cemberut di teras karena hujan tak kunjung mereda.
Karena bosan yang semakin lama kian menyiksa, Kaiser menendang bola yang selalu dibawanya.
Bola itu... bisa dibilang adalah temannya yang selalu ia bawa kemanapun.
Michael Kaiser
Owh yaampun, terlempar jauh sekali
Karena itu, Kaiser terpaksa berlari untuk mengambil bolanya.
Michael Kaiser
Akh sial, jadi basah kuyup
Michael Kaiser
Karena sudah basah, mending lanjutin aja kan?
Ya, sebenarnya mengambil bola itu hanya dalih, aslinya Kaiser memang ingin pergi dari rumah itu untuk mengambil barangnya yang tertinggal.
Konyol? memang. Tapi begitulah caranya untuk menghibur diri.
Dia sudah hapal jalan menuju rumahnya, dengan kesadaran penuh dia pergi ke tempat yang paling dibencinya.
Michael Kaiser
Ugh... gelap sekali
Dengan hati-hati, Kaiser menjejakkan kakinya ke lantai yang usang, berusaha tidak menimbulkan bunyi akibat gerakannya.
Michael Kaiser
Haah... ini keberuntungan bagiku
Kaiser menghela napas lega, kala mendapati bajingan berjalan itu tengah tertidur, mungkin akibat mabuk?
Dengan sigap dia mencari bunga mawar biru itu.
Michael Kaiser
( Ada di mana ya? )
Michael Kaiser
( Aku yakin tidak memindahkannya, kok tidak ada? )
Kakinya menabrak ke rak di belakangnya.
Dan anehnya, tua bangka itu cepat merespon bunyi samar itu.
Kaiser's Dad
Siapa di sana?!
Kaiser ingin pergi, tapi entah mengapa kakinya bergetar tidak karuan.
Michael Kaiser
A... ah
//menutup mulutnya
Kaiser's Dad
DARIMANA SAJA KAU?!
Kedua mata itu bertemu, tapi dengan kilatan emosi yang berbeda. Satunya kemarahan dan satunya lagi ketakutan yang tak terhingga.
Kaiser's Dad
//mencekik Kaiser dan memojokkan nya ke dinding
Kaiser's Dad
Kenapa kau tidak pulang, brengsek?!
Kaiser's Dad
//membenturkan kepala Kaiser ke dinding berulang kali
Jawab aku, bedebah sialan!
Kaiser's Dad
Dasar anak tidak tau diuntung!
Kaiser's Dad
Darimana saja kau selama ini, aku mencarimu kemana-mana!?
Michael Kaiser
Bo... hong! ugh
Michael Kaiser
Kau tidak mencariku
Kaiser's Dad
Ha?!
//menekan jakun Kaiser
Kaiser's Dad
//membanting Kaiser
Kaiser meringis kesakitan di seluruh tubuhnya terutama lehernya.
Tapi setelahnya tiba-tiba pintu rumahnya terbuka dengan kencang.
Seperti dibuka paksa, dan benar saja ada beberapa warga yang menghampiri mereka.
???
1 : Kami ke sini karena ribut sekali dan mengganggu sekitar!
NPC
2 : Tunggu, bukankah kau bocah pencuri itu?
NPC
3 : Kau kan yang sering mencuri ke tempatku?!
Kaiser kira keadaan ini akan menguntungkan dirinya, tapi nyatanya ini juga bukan hal yang baik.
Kaiser's Dad
UNTUK APA KALIAN SEMUA DATANG KE RUMAHKU?!!!
???
1 : Tenang saja, aku sudah menelepon polisi
???
2 : Mereka akan segera kemari
Kaiser's Dad
Kurang ajar, JAWAB PERTANYAAN KU?
Michael Kaiser
//mencoba bangun
NPC
2 : DIAM DI SITU ANAK SIALAN!
NPC
2 : Jangan kemana-mana sampai polisi tiba!
Kaiser hanya menatap mereka semua datar, lagipula kakinya juga terlalu lemas untuk berdiri.
Dia memeluk erat bola miliknya, mungkin benda itulah saksi bisu kejadian pahit yang tak pernah absen mengiringinya.
Comments