Bab 6

Saat Kharis keluar dia melihat Sintia dan yang lain sudah datang dengan semua peralatan dekor, Kharis mulai membagi pekerjaan untuk semua anak buah nya, ada yang mendekor di bagian luar, ada juga yang menghias di bagian dalam.

Satu hari semua orang sibuk dengan semua pekerjaan nya kharis berusaha baik - baik saja saat ini, dia hanya banyak diam tanpa mengatakan apa pun. Saat dia sedang sibuk ponsel nya berdering dan dia melihat agen yang akan membawa nya menuju ke lokasi di mana dia akan pergi menghubungi nya.

"Halo apa ini dengan Kharisma?" Tanya seseorang di sebarang telpon.

"Iya benar dengan saya sendiri ini siapa ya?" Tanya Kharis.

"Kami dari bla bla bla..! memberi tahu jika nanti malam anda akan di jemput jadi anda bisa bersiap." ucap nya.

"Baik terima kasih atas informasinya, apa boleh sore ini saya menaruh tas saya terlebih dahulu? " Tanya Kharis

Kharis menceritakan alasan nya kenapa dia ingin menaruh tas nya terlebih dahulu. Hingga mereka memberi izin karena alasan Kharis dirumah sedang ada acara pertunangan takut dia tak sempat membawa keluar tas nya.

Setelah sambungan terputus Kharis pamit ke Sintia untuk keluar sebentar dengan alasan ada urusan. Setelah mengatakan itu ke Sintia dia pergi. Saat akan masuk kedalam mobil sang ibu memanggil nya.

"Kharis kamu mau kemana?" Tanya Hayati.

"Kharis mau keluar sebentar bu ada urusan penting" jawab Kharis.

"Ibu bisa minta tolong kamu sekalian kamu keluar! Ini kamu antar kerumah Raihan ya, seragam kedua orang tuanya dan juga adik nya, serta baju untuk pertunangan Raihan dia lupa kemarin membawanya." pinta sang ibu.

Kharis menelan saliva nya dia hanya menatap saja apa yang ada di tangan ibunya itu. Tiba - tiba dari dalam adik dari ibunya tante Noni datang menghampiri mereka berdua dengan wajah yang tak suka saat melihat Kharis. Bagi Noni, Kharis hanya lah benalu yang menumpang hidup di keluarga kakak nya.

"Mbak yu kenapa kamu menyuruh dia! Kamu gak mikir apa dia itu masih gadis jangan lah kamu suruh dia yang mengantar pakaian keluarga Raihan lebih baik menantu kamu saja, kamu mau Raihan jatuh cinta sama Kharis saat melihat dia yang mengantar pakaian itu?" Tanya Noni.

Hayati tersenyum mendengar ucapan dari adik nya itu, dia percaya Kharis tak akan melakukan kesalahan seperti itu.

"Noni saya kenal Kharis dia gak mungkin menyakiti kakak nya! Sudah sayang tolong kamu antar ya, pastikan semua ini ada di tangan ibu nya Raihan." pinta Hayati.

Hayati memasukan semua pakaian itu ke dalam mobil agar Kharis mengantar kan semua yang dia suruh. Noni hanya membuang muka saat Kharis menatap nya.

"Ya sudah Kharis pergi dulu ya bu." pamit Kharis.

Kharis melajukan mobil nya menuju ke tempat di mana dia sudah berjanji akan mengantar tas nya terlebih dahulu, tak butuh waktu lama dia sudah sampai di tujuan nya dan langsung membawa tas nya yang tak banyak pakaian yang dia bawa.

"Terima kasih ya pak! nanti malam jemput saya di rumah jangan lupa." ucap Kharis.

"Iya kamu tenang saja bapak pasti akan menjemput kamu jam 9 malam." jawab nya.

Setelah memastikan jika dia akan pergi. Kharis pamit untuk pulang dan langsung menuju kerumah Raihan.

Di tempat Soni dia sudah sampai di rumah nya. Kedua orang tuanya senang dan bahagia saat melihat kepulangan putra mereka.

"Mama sangat merindukan kamu Soni, kenapa kamu pergi menjauh memilih jadi Abdi negara." ucap sang ibu.

"Soni lebih nyaman begini mah! Oh ya di mana bang Raihan?" Tanya Soni.

Soni belum tau jika Raihan sang abang akan bertunangan dengan Karin putri tinggal dari keluarga Wijaya.

"Saya di sini Son." Jawab Raihan yang melihat kedatangan Soni.

Raihan memeluk adik nya yang sudah lama tak bertemu. Karena Soni memilih untuk menjadi angkatan darat.

"Kamu apa kabar? kerja terus apa gak capek? gimana sudah dapat pacar belum." Tanya Raihan

"Saya baik bang! abang bisa lihat sendiri kan. Masalah pacar saya belum kepikiran bang." jawab nya.

Raihan tak habis pikir gadis sperti apa yang sulit di lupakan oleh Soni. hingga dia memilih pergi menjauh hanya untuk melupakan gadis itu.

Soni menuju ke kamar nya karena dia merasa lelah, saat Soni melangkah keatas Kharis sampai dan disambut oleh Raihan sendiri saat dia ada di depan pintu rumah keluarga Raihan.

"Permisi." ucap Kharis.

Raihan yang mengenali suara Kharis langsung berbalik dan menatap wajah Kharis. yang masih ada di hati nya walaupun sedikit.

"Kharis kamu mau apa datang kesini?" Tanya Raihan.

Kharis hanya dia dan Raihan menatap wajah cantik itu membuat nya merasa kan sesuatu tapi dia tak tahu.

"Maaf mengganggu! Saya hanya mau ketemu sama tante Nirmala." jawab Kharis.

Raihan hanya diam dia. terus memandangi wajah Kharis gadis yang sudah dia sakiti.

Nirmala yang melihat kehadiran Kharis ada di depan pintu bersama putranya yang hanya terus menatap wajah Kharis, langsung mendekat dengan memasang wajah tak suka saat melihat kedatangan Kharis.

"Mau apa kamu kesini! Kan sudah saya bilang haram rumah saya kamu injak." kesal ibunya Raihan

Raihan yang mendengar ucapan menyakitkan sang ibu mencegah agar Kharis tak masuk kedalam.

"Tetap lah di situ Kharis." Ucap. Raihan.

Kharis hanya bisa menarik nafas, sebegitu hinanya kah dirinya di mata keluarga Raihan, sehingga rumah nya tak boleh dimasuki oleh dirinya.

"Mama kenapa bicara seperti itu kasihan mah, tanya dulu dia mau apa datang kemari" ucap Raihan dengan menatap Kharis.

Kharis mundur dari pintu masuk dan dia hanya berdiri di luar pintu.

"Ini saya hanya mengantar kan pakaian yang kemarin lupa di bawa oleh tuan Raihan." jawab Kharis.

Nirmala langsung merebut paperback yang ada di tangan Kharis secara kasar dan langsung mengusir Kharis dari halaman rumah nya. Setelah dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Kamu sudah berikan apa yang di suruh ibumu kan, sekarang tunggu apalagi pergi lah sebelum saya panggil satpam. Karena saya jijik jika kamu lama - lama di depan pintu rumah saya." usir Nirmala.

"Dan kamu Raihan berhenti menatap gadis murahan itu. Dia tak pantas masuk kedalam rumah keluarga kita." kesal Nirmala

Raihan hanya bisa diam dan menatap dengan rasa iba Kharis saat gadis itu di perlakuan buruk oleh ibunya. Dia tak menyangka jika keluarga begitu tak menyukai keberadaan Kharis.

Sedangkan Kharis setelah memberikan apa yang ada di tangan nya langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobil nya menuju ke jalan pulang kerumah Karin.

Terpopuler

Comments

Bungsu Julid

Bungsu Julid

ayo Kharis semangat bentar lagi kamu bakal pergi ninggalin semua luka, anggap saja ucapan mereka itu radio butut yg susah di matiin jadi semangat dan sabar ya dikit lagi kamu bakal pergi
jahat bgt sih itu mulut mama nya Raihan, sehina itu kah kharisma? sampe² ngomong nya gak di pikirin sama sekali
Raihan juga cuma gitu doang lagi melongo aja ish Gedeg deh aku sama Raihan 😤😤😤
lagian knpa sih harus Kharis yg nganterin baju nya, kayak gak ad org lain aja😤

2025-03-10

1

Nhie Anie

Nhie Anie

kenapa juga harus Kharis yg nganterin baju ke Rumah Keluarga Raihan sch,,Jangan² Mama nya Karin sengaja ya biar Kharis dihina sma Mamanya Raihan,/Smug/
lagian kenapa sch Mamanya Raihan segitu bencinya sma Kharis,klo z dia tau calon menantunya gadis seperti apa,pasti dia akan malu karena sudah begitu merendahkan Kharisma,,,

2025-02-22

1

Nina Ananda

Nina Ananda

kenapa mama nya Raihan benci banget sama kharis, masa cuman gara² Kharis cuman keponakannya org tuanya kharin sampai segitu bencinya, pake ngehina segala lagi, gak kebayang kalau nanti Soni balikan lagi sama kharis pasti langsung gak bakalan d kasih restu

2025-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!