Part 2

"Apa sih ah ?" Protes Rina kepada Anggun dengan ekspresi terganggu atas celetukan nya Anggun.

"Mendingan gak usah ikut nak, pulang saja" suruh nenek itu polos, dengan suara pelan dan mulut setengah bergetar karena faktor usia.

Mereka pun cengengesan menertawakan nenek itu, kecuali Rina yang bersikap kalem supaya tidak menyinggung perasaan nenek.

"Eh nek, udah terusin sana ngemis nya" ucap Kristin mengusir nya, dengan ekspresi wajah tidak suka atas kehadiran nenek pengemis itu.

"Lagian nyuruh-nyuruh anak orang gak boleh ikut, emang nenek yang bayarin study tour kami ?" Sambung Dewi yang ada di samping nya Kristin.

"Hahhahahahahha" mereka pun bersamaan menertawakan nenek itu, hanya Rina yang masih bersikap sopan dan kalem.

Pengemis tua tersebut menatap mereka dengan sorot mata setengah jengkel. Namun ketika pandangan nya di arahkan ke Rina, sorot mata nenek itu nampak iba kepada nya.

Rina pun hendak bertanya ada apa gerangan, tapi wanita tua itu langsung membalikan badan nya setelah menatap Rina sejenak. Dengan langkah pendek dan pelan, pengemis tua berpostur tubuh kecil dan kurus tersebut berjalan setengah membungkuk, dengan jarik lusuh menyilang di dadanya, yang di dalam jarik tersebut terdapat gembolan kecil di punggung nya.

"Ayo ayo ayo, naik lagi, lanjut jalan lagi, ayo ayo ayo !"

Suara itu membuyarkan lamunan Rina yang dari tadi sepasang matanya memperhatikan pengemis tua itu berjalan dan berlalu dari pandangan nya.

"Ayo ayo, anak-anak, jam istirahat sudah selesai. Semuanya naik ke atas bis!"

Pak guru itu berteriak-teriak menggunakan pengeras suara, yang dari tadi berdiri di halaman masjid, sambil sepasang matanya berpatroli ke sekitar masjid untuk memastikan siswa-siswi nya tidak ada yang ketinggalan.

"Nak" ucapnya sambil tangan kanan nya mencengkram pergelangan tangan kirinya Rina.

"Hah" Rina terkejut ketika pergelangan tangan nya di cengkram kuat nenek pengemis tadi, dan spontan menoleh ke arah samping kirinya.

"Nenek ? ada apa nek ?" Tanya Rina penasaran

Dia menatap wajah keriput si nenek, yang sekarang posisi nya berhadap-hadapan dengan pengemis tua itu.

"Baiknya jangan ikut nak" perintah nenek itu dengan wajah iba, sambil kepala nya setengah mendongak, karena postur tubuh Rina lebih tinggi dari si nenek.

"Kenapa nek" tanya Rina penasaran, sambil sedikit membungkukkan badan nya dan kedua tangan nya memegang kedua tangan si nenek.

"Eh eh Rina, cepet naik naik naik" suara tiba-tiba dari Pak guru menyudahi dialog mereka.

"Maaf ya nek, Rina mau jalan lagi" ucap nya sopan sambil mencium tangan kanan nya pengemis tua itu dan menatap ramah wajah si nenek.

"Rina ayo naik" perintah nya lagi dari pak guru, yang semenjak tadi menghimbau anak-anak didik nya untuk segera masuk ke dalam bis.

Ia pun melangkah terburu-buru ke pintu bis yang ada di sebelah nya, sambil sejenak berbalik badan melambaikan tangan kepada si nenek. Namun beliau hanya diam mematung dan ekspresi wajah nenek itu masih tetap sama seperti di awal, menatap nya penuh rasa iba.

Rombongan bis itu pun bergiliran masuk kembali ke jalan raya, wajah-wajah bahagia siswa-siswi di dalam bis jelas terlihat. Mereka bercanda tawa dan bersenda gurau satu sama lain, mereka tidak menyadari bahwa mereka akan kehilangan satu rombongan untuk selama nya.

Terpopuler

Comments

JulianFx2

JulianFx2

bagus kak ceritanya

2025-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!