Sang Hyun tak mau menghitung berapa tahun dia hidup dengan menelantarkan anak kandungnya sendiri yang selama ini ia dambakan kehadirannya. Itu hanya akan membuatnya sesak dan menyesali keadaan. Dulu, dihadapan Se Na istrinya, ia tak pernah sekalipun membahas keinginannya untuk mempunyai darah dagingnya sendiri demi menjaga perasaan Se Na. Namun tetap tak bisa dipungkiri kalau Sang Hyun ingin menjadi ayah yang sebenarnya. Hatinya tak bisa berbohong.
Ada rasa bahagia, sesal, marah, yang berkecamuk di dadanya kala ia menerima hasil tes DNA dari rumah sakit yang menyatakan Sejeong adalah anak kandung dari Sang Hyun. Bahagia karena akhirnya, ia mempunyai darah dagingnya sendiri dari wanita yang pernah singgah di hatinya di masa lalu. Menyesal karena ketidaktahuannya selama ini, membuat anaknya sendiri menjadi sasaran kebenciannya. Marah karena So Yeon membohonginya hingga membuat seorang ayah terpisah dari anak kandungnya sendiri.
Sang Hyun menatap sendu anaknya yang terbaring lemah di ranjang VIP rumah sakit. Hatinya miris, ia tak bisa membayangkan bagaimana keadaan Sejeong yang selama ini hidup sebatang kara dengan menanggung beban penyakit serius di tubuhnya. Pria paruh baya itu mengecup tangan Sejeong lembut dan menciuminya dengan penuh rasa rindu yang berbalut rasa bersalah.
Berbagai macam memori yang ia rekam atas kejadian masa lalunya, semakin membuatnya merasa terbebani kala dengan kejam ia mengambil hampir seluruh aset keluarga Jeong Hyun. Mencampakkan So Yeon yang berharap kembali pada Sang Hyun, dan menentang keras hubungan Sejeong dengan Sehun yang selama ini ia angkat menjadi anak.
Seandainya dulu Sang Hyun tahu, ia pasti dengan rela hati merestui hubungan anak kandungnya dengan anak angkatnya. Tapi itu hanya sebatas kata. Keadaan sudah berubah. Sang Hyun beranjak dari tempat duduknya lalu mengecup kening Sejeong lembut.
"Tidak peduli seberapa kau menderita di masa lalu. Yang terpenting sekarang, ayah berjanji akan membahagiakanmu. Ayah janji, Sayang. Maaf."
...My Regret...
Sejak pukul tujuh malam, orang-orang sudah banyak yang membubarkan diri dari kantor dimana mereka bekerja menuju kediamannya masing-masing. Tak berbeda jauh dengan TaeKim Corporation. Alih alih ikut membubarkan diri demi untuk melepaskan penat di rumah, Kim Taehyung lebih memilih untuk terus berkencan dengan setumpuk dokumen yang harus ia periksa
Selama lima tahun belakangan ini ia bekerja keras untuk membangun bisnis keluarganya yang dulunya masih dalam taraf berkembang menjadi maju. Berkat keuletannya dalam bekerja serta ide-ide cemerlangnya ia berhasil mengembangkan TaeKim Corporation menjadi perusahaan bertaraf internasional.
Secara tidak langsung dia harus berterima kasih kepada Aegi, sahabat kecil yang tak pernah ia lupakan. Setelah kegagalan demi kegagalan ia temui atas usahanya untuk mencari keberadaan gadis itu, ia serasa dipecut. Kim Taehyung mati-matian bekerja siang malam sampai akhirnya bisa sejauh ini, salah satu yang menjadi motivasinya adalah gadis cantik berlesung pipi yang tak pernah bisa ia usir dari singgasana hatinya.
Hari-hari yang ia lalui, harus dihiasi dengan kegiatan memendam rindu yang semakin menohok jantungnya. Sehari pun dia tak pernah mampu untuk tidak memikirkan cinta pertamanya meski tahun dan musim terus berganti. Taehyung sendiri telah berubah seiring berjalannya waktu tapi tidak untuk hatinya.
Taehyung menghempaskan tubuhnya di sandaran kursi kerja sambil menghirup napas dalam dalam. Rasa penat itu sudah menggerayangi tubuh Taehyung dan memaksanya untuk melakukan peregangan otot.
" Taehyung~ah... kau masih disini?" Namjoon mendecakkan lidahnya beberapa kali dengan roman wajah mengejek, "ini sudah jam sepuluh malam. Kalau terus-terusan seperti ini, kau bisa mati muda."
Namjoon menggelengkan kepalanya. Ia yang sudah mengenal Taehyung sejak enam tahun yang lalu itu tak habis pikir dengan sahabatnya itu. Dia sudah menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, tapi dia masih saja bekerja seolah-olah dia akan langsung jatuh miskin jika ia memutuskan untuk refreshing.
"Daripada kau terus berkencan dengan tumpukan dokumen dan laptopmu, lebih baik kau ikut aku pergi ke club. Seok Jin hyung juga sudah menunggu disana."
Taehyung hanya melihat sekilas hyung didepannya sambil tersenyum malas.
"Kau saja yang pergi. Aku malas, aku masih ingin menyelesaikan pekerjaanku sebentar lagi."
"Ck... kau ini. Kau bisa cepat tua bahkan bisa mati muda jika terus-terusan seperti ini! Pulang dari kantor lewat tengah malam berangkat lagi ke kantor pagi bahkan sebelum karyawanmu datang."
Namjoon benar-benar merasa gemas sekarang. Ia berjalan mendekat ke arah meja kerja dongsaeng-nya itu, lalu menarik secarik kertas yang baru akan ditandatangani oleh Taehyung.
"Eh, Hyung. Kembalikan! Itu berkas penting! Kalau itu hilang aku sungguh akan mencekikmu! Ayo kembalikan!"
"Hehehe, daripada tanganmu terus sibuk dengan kertas-kertas menyebalkan ini, sekali-kali kau harus sibukkan tanganmu dengan membelai tubuh mulus seorang gadis. Lagipula, apa kau tidak bosan seharian menduduki kursi panasmu itu! Lebih baik ikut aku. Kau bisa memilih secara bebas untuk menduduki wanita cantik manapun yang kau mau."
Namjoon tersenyum mesum sambil menaik turunkan alisnya. Taehyung hanya berdecih jijik mendengar ucapan seronok dari Namjoon yang sudah jadi rahasia umum kalau hyung-nya itu punya hobi menonton film blue plus mempraktekkannya di kehidupan nyata bersama wanita malam.
"Alah! Kau jangan berpura-pura! Aku yakin kalau kau sudah mencobanya kau pasti menginginkannya lagi. Ayo! Kau harus ikut dengan kami. Kau normal, kan? Punyamu bisa berdiri, kan? Buktikan kalau kau itu pria sejati!"
Namjoon memaksa Taehyung untuk bangun dari tempat duduknya lalu mendorongnya menuju pintu memaksanya untuk keluar.
"Ya! Hyung! Aku tidak mau! Ck. Kau ini, tiba-tiba datang lalu masuk ke ruanganku tanpa permisi. Lalu kau ingin menculikku, ha? Aku tidak tertarik dengan wanita yang biasa jadi mainanmu, Hyung!"
Taehyung meronta meminta Namjoon melepas cekalan di lengannya.
" Ok, ok arraseo. Kau ini memang dongsaeng yang keras kepala! Setidaknya temani kami minum. Kaja! Seok Jin, Jungkook, Hoseok, sudah menunggu lama di sana."
Tak pedulikan ocehan Namjoon, Taehyung malah kembali menuju meja kerjanya. Belum sampai lelaki berjas hitam dengan kemeja merah itu duduk di kursi kerjanya, Namjoon kembali bersuara.
"Bagaimana kalau kita berbagi kesenangan?"
Taehyung mengernyitkan dahinya dan Namjoon tersenyum miring.
"Kesenanganku adalah berdansa dan bermain dengan gadis cantik sedangkan kau, kesenanganmu itu kau bisa menemukan Aegi, bukan? Aku tahu informasi terpercaya tentang keberadaannya."
"Ini informasi mahal. Aku mendapatkannya dengan susah payah."
Namjoon menjeda perkataannya guna meneliti ekspresi wajah Taehyung.
"Aku akan memberitahukannya padamu setelah kau temani kami minum dan bersenang-senang. Bagaimana?"
Namjoon tersenyum penuh kemenangan setelah akhirnya Taehyung mengurungkan niatnya untuk kembali lembur dan bergegas mendekatinya.
"Aku hanya minum saja. Aku akan mencekikmu jika kau mengerjaiku, hyung. Kau ke bawah duluan."
Namjoon terkekeh.
"Aku menunggumu di parkiran."
Dalam sekejap Namjoon langsung menghilang dari ruangan. Selesai menutup pintu ruangannya, Taehyung terdiam sejenak untuk menormalkan kembali detak jantungnya yang tak karuan setelah Namjoon berkata kalau dia tahu informasi tentang gadis pujaannya, Aegi. Demi apapun dia sungguh ingin mengetahui keberadaan gadisnya itu lalu memeluknya dengan erat.
Menumpahkan semua rindu yang hatinya tak mungkin lagi menampung rasa itu lebih lama lagi. Matanya terpejam, ia memang lelah. Lelaki itu menengadahkan kepalanya. Tarikan napasnya kuat lalu perlahan ia menghembuskan dengan senyum terukir di wajah tampannya. Rasa lelah itu sekarang tergantikan dengan rasa senang dan penasaran.
Sebentar lagi, Sayang. Kita akan bertemu. Aku sudah menunggu hari itu datang. Dan jika sudah tiba waktunya, apapun yang terjadi aku tidak akan pernah melepasmu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 504 Episodes
Comments
hellonan.
seneng nanti akhirnya Kim Tae sama Yonji bersatu dah nyesel nyesel tuh sisehun lagian udah bahagia dirayu sejong dikit oleng kan jadi rumit
2022-02-09
0
kiki
semua korban dri ke egoisan sang hyun
2021-12-16
0
Riyah Harun
duh, melas amat nasibmu tahyong...? lha aegi nya udh punya cinta lain.
2020-11-07
0