Biar kalian ingat nama-namanya yang katanya susah. (Nama orang Korea emang begitu Mbak/Mas 😌)
Cast : Oh Sehun
⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
Cast : Kim Aegi/Yoon Ji (Dibaca Egi/Yonji)
⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
Cast : Kim Taehyung.
⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
Cast : Kim Sejeong (Dibaca: Sejong)
⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
Cast : Oh Sang Hyun (Dibaca : Sanghyun)
⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
"Kau gila! Kau yang membuat semua rencanaku gagal total, lalu kau juga yang meminta aku untuk bertanggung jawab? Dasar sinting."
Sehun menghujani Aegi dengan tatapan seolah berkata, "apa kau sudah gila?" pada gadis yang duduk di sampingnya. Sangat tajam dan sinis. Seandainya yang kini sedang berada disampingnya bukanlah seorang gadis, sudah bisa dipastikan akan ada adegan film action yang terjadi di dalam pesawat. Aegi memicingkan matanya. Demi Tuhan dia pun sudah sangat ingin melayangkan tinjunya saat ini juga ke wajah pria itu, hanya saja....
"Aku harus bermain cantik. Kalau tidak aku benar benar dalam bahaya. Satu-satunya yang bisa aku harapkan, ya pria menyebalkan ini. Hfffttt," pikirnya.
Semenit.
Dua menit.
Raut wajah dan sorot tajam yang memancarkan kondisi bahaya perlahan berubah menjadi raut wajah memelas. Bahkan kini matanya sudah berkaca-kaca dengan air mata yang siap siaga untuk terjatuh. Sehun yang melihat perubahan drastis dari gadis yang duduk di sampingnya kini hanya bisa menatapnya bingung.
"A- ada apa? Kenapa kau..." Aegi mulai terisak.
"Ini pertama kalinya aku keluar negeri. Aku ingin pergi ke Oxford karena aku akan mengikuti tes disana. Tapi gara-gara kejadian aku tertabrak oleh gadismu itu, sekarang lihat! Passportku tertukar, tiketku tertukar. Tidak hanya itu! Ponselku hilang! Bagaimana aku bisa menghubungi keluargaku? Aku tidak mengenal siapapun dan yang aku khawatirkan... aku tidak yakin uangku akan cukup. Dan yang lebih besar lagi adalah ... AKU TERANCAM KEHILANGAN KESEMPATAN BEASISWAKU ASAL KAU TAHU!"
Aegi sedikit melebih-lebihkan dan setengah berteriak ke arah Sehun yang sontak menutup kedua telinganya. Tak sanggup bicara saat melihat lawan bicaranya menangis, Sehun hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.
"Diamlah. Nanti kita cari jalan keluarnya."
Alih-alih memberi bantuan yang pasti, Sehun malah menutupi wajahnya dengan majalah, bersandar lalu tidur.
Disisi lain....
"Gi...? Apa mungkin dia sudah berangkat?"
Taehyung sibuk mengedarkan pandangannya di tempat terakhir dia dan Aegi berpisah. Cemas. Itu yang Taehyung rasakan saat dia tak juga menemukan jejak keberadaan gadis manis berlesung pipi itu.
"Apa mungkin dia sudah berangkat? Hah! Sial! Sepertinya aku yang ketinggalan pesawat."
Tak jauh dari tempatnya berada.
"Sehun? Sehun-ah. Kau dimana? Jangan bercanda!"
Sejeong tampak frustasi dan hampir menangis saat dia juga tak kunjung menemukan keberadaan sosok laki-laki bertubuh tinggi dan berjaket hitam itu. Dia ketakutan. Dia benci tempat ramai dan penuh dengan orang asing yang tak dikenalnya. Bahunya juga mulai berguncang saat Sehun tak kunjung terlihat batang hidungnya.
"Apa kau sudah berangkat? Apa kau pergi tanpa aku? Hiks." Dia mengusap matanya yang basah. Tak sengaja, Sejeong menujukan pandangannya menatap lurus ke arah dimana Taehyung berdiri.
"Sehun? Apa itu Sehun?"
Ia menyipitkan matanya mencoba fokus kepada laki-laki yang tengah berdiri di depan papan jadwal keberangkatan. Pandangannya sedikit kabur dan kepalanya terasa pening. Ia berjalan mendekati Taehyung yang ia sangka adalah Sehun, lalu tanpa ba bi bu lagi memeluknya dari belakang seolah takut kehilangan.
"Sehun? Kemana saja kau! Aku takut! Aku tidak suka leluconmu kali ini."
Sejeong mengeratkan pelukannya di tubuh Taehyung yang menegang, karena tiba-tiba saja ada seorang gadis yang datang memeluknya lalu memanggilnya dengan sebutan Sehun.
"Maaf nona, tapi sepertinya kau salah orang."
Perlahan Taehyung melepas pelukan gadis asing dibelakangnya kemudian berbalik. Sejeong terbelalak syok melihat yang dipeluknya bukanlah kekasihnya melainkan orang lain.
"Bu-bukan Sehun??" bisiknya lemah.
Dunia Sejeong seolah berputar-putar. Pandangan matanya semakin kabur hingga akhirnya dia pun limbung. Dengan cekatan Taehyung menahan tubuh gadis asing yang hampir terjatuh. Sejeong semakin lemah, sekelilingnya semakin gelap, lalu... Sejeong kehilangan kesadaran dirinya dalam rengkuhan Taehyung.
"Agashi!"
London.
Sehun terus mempercepat langkah meninggalkan Aegi, yang terlihat kepayahan mengikis jarak agar dia tak terlalu tertinggal dari Sehun. Tentu saja Aegi tak mau ambil resiko hilang di kota besar ini tanpa perbekalan uang yang cukup.
"Hei!"
"Ya! Sehun! Tunggu aku!"
Sambil mengangkat kopernya yang berat, ia kerahkan seluruh tenaganya untuk mengejar Sehun walaupun sedikit tergopoh-gopoh.
"Sehun!"
Ia meraih lengan sehun kemudian menarik paksa lelaki itu untuk berhenti. Sehun hanya bisa menghadiahi tatapan glare-nya yang mematikan pada gadis itu karena merasa terganggu.
"Ada apa lagi? Berhenti menggangguku." Bentaknya.
"Ck. Hei pria sombong! Kau lupa di dalam pesawat tadi kau bilang apa? Kau bilang akan mencari jalan keluarnya, kan?"
"Aku sedang melakukannya." Jawab Sehun enteng tak peduli.
"Melakukannya? Maksudnya dengan cara meninggalkanku sendiri begitu? Kau jahat!"
"Pintar!"
Sehun kembali memutar tubuhnya tak menghiraukan celotehan gadis pengganggu yang sudah menghancurkan mood-nya hingga porak-poranda.
"Kau bisa ke kantor polisi untuk menolongmu. Jangan menyusahkan aku! Masih untung di tempat pemeriksaan tadi aku mau menolongmu agar kau tidak di deportasi kembali ke Korea."
Untung saja ayahku cukup berpengaruh di London dan petugas tadi mantan pegawai ayahku jadi mereka mau meloloskan gadis ini.
"Setidaknya biarkan aku ikut denganmu dan memberi kabar ke keluargaku! Hei!"
Seakan tuli, Sehun benar-benar tak memberikan gadis itu kesempatan berbicara lebih banyak. Setibanya di pintu keluar, seorang laki-laki berjas hitam langsung membuka pintu mobil sembari menyunggingkan senyum kepada Sehun.
" Selamat datang Tuan Sehun."
Sapa pria paruh baya itu ramah. Sehun hanya membalas dengan senyum dan anggukan kecil lalu merangsek masuk ke dalam mobil yang sudah disediakan untuknya. Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Aegi pun ikut menyerobot masuk dan mendorong Sehun agar memberikannya tempat disisinya.
"Siapa yang mengizinkanmu masuk? Keluar sekarang juga!"
"Ya! Tuan sombong! Bisakah kau bicara lembut terhadap wanita? Kau benar-benar tidak sopan. Aku tidak mau tahu, aku akan selalu mengikutimu sampai setidaknya kau membantuku ke tempat tujuanku. Dan jangan lupa!! Kau harus mengganti ponselku yang hilang karena ulah kekasihmu itu. Titik."
Gadis itu nekat melimpahkan semuanya ke Sehun, dan memaksa laki-laki itu membantunya padahal dia sendiri tahu ponselnya hilang kemungkinan besar karena keteledorannya sendiri. Ah masa bodoh! Pikirnya. Yang jelas dia harus pergi ke tempat tujuannya sesegera mungkin tanpa menghiraukan tatapan benci dari Sehun. Gadis itu tersenyum miring. Sehun pun hanya tersenyum sinis menanggapinya.
"Dasar gadis gila!"
"Sebentar Paman. Tolong berhenti di supermarket sana." Sehun menunjuk supermarket yang terletak kurang lebih lima puluh meter lagi.
"Ya, disini saja Paman. Aku saja yang menyeberang jalan. Kau bisa tunggu disini."
" Baik Tuan." Paman itu mengangguk patuh.
Tanpa Sehun ketahui, Aegi ikut mengekor di belakang Sehun, lalu masuk ke dalam supermarket. Sehun mengambil dua buah minuman kaleng dan beberapa bungkus roti untuk dia makan di tengah perjalanannya menuju rumah. Aegi yang terus memperhatikan Sehun dari posisinya sekarang, sedikit memiringkan kepalanya mengintip apa yang akan Sehun beli, kemudian menengadah menatap Sehun dengan tatapan memelas.
"Kau membeli beberapa minuman dan makanan. Apa kau berniat memberikannya untukku?" Suara Aegi membuat Sehun terkesiap.
Ya Tuhan gadis ini lagi.
Aegi hanya memberikan senyuman innocent-nya begitu melihat tatapan jengkel dari Sehun.
"Ck. Kau ini, shameless! Jangan harap kau dapat apapun dariku, walau hanya sekedar ini." Sehun menunjuk ke botol yang tengah ia pegang kemudian lanjut berjalan.
"Huh! Dasar pelit!"
"Dan satu lagi."
Dukk.
"Awwwhhh!"
Sehun melakukan manuver mendadak hingga kening Aegi terbentur dada kokoh milik Oh Sehun. Lelaki itu perlahan memajukan wajahnya tepat di hadapan wajah Aegi yang meringis kesakitan, lalu menatapnya penuh telisik.
"Kau. Berhentilah mengikutiku. Dan solusi yang aku janjikan padamu adalah aku akan meninggalkanmu di-si-ni." Dengan langkah cepat, Sehun berlari meninggalkan Aegi. Tak sadar dengan situasi, Aegi malah diam mematung melihat punggung lebar Sehun yang kian lama kian menjauh.
" Eh?? H- heiiii! Kau tak bisa meninggalkan ku. Ya! Berhenti!." Tak ingin membuang waktu, Aegi pun berlari mengejar Sehun yang sedang menyeberangi jalan. Sedikit lagi dia sampai di lokasi tempat mobil hitam yang tadi dia naiki menunggu. Ia takut Sehun benar-benar akan meninggalkannya sendirian di tempat asing ini. Sehun sempat melirik ke arah Aegi yang berlari mengejarnya di belakang dengan napas tersengal.
"Lihat wajahnya. Dia lucu sekali," gumam Sehun.
Dia tahu gadis itu takut dia tinggal di tempat ini. Sehun pun tidak sungguhan berniat meninggalkannya. Hanya saja, mengerjainya seperti sekarang membawa kesenangan tersendiri untuknya. Tepat saat Sehun berlari menyeberang jalan, Aegi melihat dompet yang ada di saku celana Sehun terjatuh.
"Hei tuan sombong! Dompetmu jatuh! Hei tunggu!" Aegi semakin mempercepat langkahnya setelah dia memungut dompet itu dan memasukkannya ke dalam tasnya. Belum sampai Sehun sempat membuka pintu mobilnya, suara berdecit dari mobil sudah menggema disertai jerit klakson.
BRAK!
"AAHHHH." Jeritan seorang gadis mengundang pejalan kaki yang tengah berlalu-lalang di jalanan berkerumun mendekat.
"Ya Tuhan gadis itu!" pekik Oh Sehun.
Dadanya bergemuruh dan dia pun berlari secepat mungkin menerobos kerumunan orang yang berkumpul dan merangsek ke depan. Matanya membulat melihat gadis yang baru saja ia kerjai sudah tergeletak dengan darah yang mengucur dari kepala dan bagian tubuhnya yang lain.Tanpa basa-basi lagi, diangkatnya gadis yang tergolek lemah itu dalam rengkuhannya dan berlari ke arah mobilnya sendiri.
"Siapapun kau, bertahanlah. Aku minta maaf. Sungguh aku minta maaf."
. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 504 Episodes
Comments
Heny Ekawati
tertukar ini ceritax
2021-09-11
0
Alinta Natasha
gantengan Taehyung, kenapa ngak Taehyun aja pemeran utamanya ?
2021-05-14
1
Risma
nikahi gadis-gadis cantik dan seksi pada saat itu kami senang lihat profil lengkap di brosur dan kurir na duluan pasangan muda banyak yang tidak aktif mengikuti pembelajaran yang efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan efisien dan efektif dan
2021-04-25
0