Malam ini, keluarga Prakostama dan Adiwijaya berkumpul. Mereka berbincang lega karena telah menggelar pernikahan cucu-cucu mereka.
Winda tidak ikut bergabung karena Winda sedang membantu memasak. Hanya laki-laki yang berkumpul.
"Bu, ini sudah matang. Taruh dimana?" tanya Winda mematikan api kompor.
"Sebentar, Ibu ambil tempatnya" jawab Melati mengambil mangkuk besar dari dalam lemari.
Ditaruhnya di atas meja. Sehingga Winda dengan mudah menuangkan sop nya.
"Aww, panas" pekik Winda saat tanganya tidak sengaja mengenai panci yang sedang ia tuang isinya. Beruntung sop tidak tumpah.
"Biar Mama aja, tangan kamu obati dulu. Nanti melepuh" suruh Santi segera menggantikan Winda menuang sop nya.
"Siapa yang melepuh?" tanya seseorang. Winda mengenalnya, Raka Dimas Prakostama. Adik dari Ardi.
"Oh, itu kakak iparmu. Tidak sengaja mengenai panci panas ini" dijawab anggukan dari Winda.
"Sini aku obati. Kak, ikut aku. Oh iya, dimana P3K?" tanya Raka.
"Di samping lemari itu" tunjuk Winda.
Setelah mendapatkan kotak P3K. Raka menarik tangan Winda dan menduduki ruangan sebelah dapur.
"Sini" tepuk Raka pada sofa. Mengisyaratkan bahwa Winda di suruh duduk di samping Raka.
"Ah, iya!" jaeab Winda.
Raka segera menarik tangan Winda dan melihat luka bakar itu yang kemerahan.
"Sebaiknya Raka oles dengan salep. Nanti baru di perban sedikit"
"Tidak perlu diperban" tolak Winda. "Baiklah" jawab Raka segera mengoles salep itu.
"Nah, selesai. Kalau kakak sakit, kakak bisa saja memanggilku kapan pun" profesi Raka adalah dokter muda. Winda jadi iri, keluarha Prakostama merupakan gen unggul semua dalam apapun, bahkan kepintarannya.
"Sedang apa kalian?" tegur seseorang yang tengah menahan emosi, terlihat dari rahangnya yang sedikit mengeras.
"Aku hanya mengobatinya" jawab Raka kemudian berlalu meninggalkan dua insan yang sama-sama diam.
Apakah Ardi cemburu?
Winda sebenarnya masih malu atas tindakan Ardi tadi yang menciumnya tiba-tiba. Bahkan ia sudah berusaha menghindar.
Winda menatap Ardi, "Ada apa? Mencariku?" tanya Winda berusaha menutupi kegugupannya.
"Tidak!" setelah mengatakan itu, Ardi berlalu. Niatnya untuk minum air hilang, karena melihat Winda akrab dengan Raka.
"Tsk, dasar orang aneh!" Winda bergegas menuju dapur lagi. Ternyata Raka masih di dapur malah ia tengah membantu menyiapkan makanan.
"Kau tidak ke depan?" tanya Winda mengambil alih piring yang di pegang Raka.
"Eh, kaka ipar. Aku sudah bosan mendengar obrolan mereka. Hanya bisnis dan bisnis. Membuatku pusing" jujur Raka.
Winda terkekeh, "Oh iya, profesimu beda, kau dokter. Adik kecil!" Winda mengacak pelan rambut Raka kemudian menuju Ibunya yang sedang menggoreng sesuatu.
Raka masih diam, perlakuan kakak iparnya. Apakah hal yag wajar dalam islam?
"Raka, piringnya mau kamu bawa kemana? Kok nggak ditaruh" Raka terkejut, segera ia menaruh piring itu pada tempatnya.
"Iya, Ma" jawab Raka membuat beberapa orang yang ada di dapur tertawa.
Santi menepuk pantat anaknya, "Kamu mau bawa kemana piring itu?" tanya Santi jenaka.
Raka menggaruk kepalanya, "Apa ada yang salah?" tanya Raka polos. Hal itu mebuat gelak tawa di dapur terdengar sampai ruang tamu.
🍁🍁🍁
Di dalam kamar, Winda masih bergelut dengan pikirannya. Apakah Ardi akan meminta haknya malam ini?.
Winda menuju kamar mandi, mengambil air wudhu. Menyegerakan shalat isya yang sempat tertunda.
Saat sedang khusyu dalam doanya, Ardi masuk dengan setelan baju koko. Karena baru saja pulang dari masjid bersama dengan keluarga.
Ardi menaruh kopyah yang dipinjamkan ayah mertuanya di meja nakas.
Saat membereskan peralatan shalatnya, Winda berdiri dan tatapanya mengarah pada Ardi yang tengah menatapnya juga.
"Ya Allah, baru saja aku berdoa. Agar Ardi tidak muncul tiba-tiba" batin Winda.
Keduanya kini tengah duduk di ranjang. Diam menyelimuti mereka. Winda ingin bertanya tentang kebenaran masa lalu. Dan Ardi meminta kejelasan tentang masa lalu.
"Winda"
"Mas"
Ujar mereka bersamaan. Ah author jadi gemas sendiri dengan mereka.
"Ada apa?" tanya Winda enggan menatap Ardi.
"Aku hanya ingin bilang, aku sudah mempunyai kekasih. Jadi, kamu jangan terlalu berharap pada pernikahan ini" ujar Ardi, ia berbohong.
Winda menatap Ardi, "Hah, lalu pernikahan ini hanya main-main?" tanya Winda tak percaya.
"Kau berniat poligami?" Winda menutup mulutnya heboh.
Ardi sebenarnya hanya mengerjai Winda, balas dendam karena tadi berduaan dengan Raka.
Setengah mampus Ardi menahan tawanya. Ia terlampau mengenal Winda, Winda adalah orang yang mudah percaya.
"Kamu setuju jika aku poligami? Wah, terimakasih" Ardi masih menahan tawanya dengan menampakkan raut wajah datarnya.
Winda menatap Ardi tak percaya, baru beberapa jam mereka menikah. Ardi berniat poligami.
"Apa yang ingin kamu katakan tadi?" Ardi bertanya penasaran.
Winda tersadar, "Ah tidak ada" jawabnya menggelengkan kepala.
Winda ingin menangis sekarang, benar-benar iblis, setan si Ardi umpat Winda.
"Benarkah?" selidik Ardi yang mulai memperpendek jarak keduanya.
"Iya" ketus Winda. Saat hendak beranjak lengan Winda tertahan oleh tangan kekar Ardi.
Sekarang Ardi tertawa terbahak melihat Winda yang sepertinya tengah cemburu atau menahan amarah.
Winda bingung menyikapi Ardi, kenapa ia malah tertawa terbahak setelah mengungkap jika ia memiliki kekasih.
"Maaf, aku kelepasan. Hei, aku berbohong sayang"
Jantung Winda seakan berhenti memompa saat Ardi mengucapkan kata sayang.
Tersadar cepat dari kebingungannya Winda mencoba melepas cekalan tangan Ardi.
"Tidak lucu!" ketus Winda kemudian meninggalkan Ardi yang masih tertawa.
"Kenapa kak? Kelihatan marah" sapa Raka saat melihat Winda keluar dari kamar dengan wajah emosinya.
"Ck, kakakmu itu menyebalkan" gerutu Winda.
Raka terkekeh melihat Winda. "Bukankah dari dulu dia selalu menyebalkan? Bagaimana kalau kita membalasnya?" tawar Raka.
"Membalasnya? Dengan?" tanya Winda penasaran.
Raka mendekatkan wajahnya ke telinga Winda. Tidak, tidak sampai menyentuh bahkan jaraknya hampir satu kepal. Raka mulai membisikan sesuatu.
"Baiklah, Mas tunggu pembalasanku!" sunggingan senyum misterius dari Winda.
.
.
.
AN: Komentar dan like donk biar cepet up kalau bisa bulan depan selesai. Follow ig : @anindynf_ buat spoiler mungkin nanti aku bakal diadakan di Instagram. Jangan lupaFollow pasti folback.
IG: @anindynf_ ramaikan yaa baru soalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Hardiant
seru thorr keren 👍👍😅
2021-08-14
3
miming mink
kompak nih kayaknya kakak ma adik ipar... lanjut thor
2020-10-07
10
Hariyatmi Puryanto
seru nih kayanya
2020-09-03
6