Di tengah kebingungannya, cewek itu merasakan getaran pada ponselnya, Terdapat balasan whatsapp dari sang mama yang mengatakan bahwa tidak bisa menjemputnya hari ini karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan . Mamanya juga menyuruhnya untuk pulang menaiki taksi.
Seketika cewek itu mengerucutkan bibirnya kesal.
“Tari!”
Seruan itu membuat Mentari seketika menoleh ke arah asal suara. Didapatinya dua cowok tampan yang tengah menatapinya dari kejauhan.
“Lu mau ke lobby depan kan? ayo bareng!” kata cowok itu yang ternyata Devan dan Ray.
“Hmm, biasanya ada taksi lewat nggak di depan?” tanya Mentari saat sudah berada di dekat keduanya.
“Biasanya sih ada, tapi jarang.Emang kenapa? lu mau pulang naik taksi?” tanya Devan yang di angguki Mentari.
“Iya, soalnya Mama aku nggak bisa jemput.”
“Oh, gue kira lu Bawa kendaraan sendiri,” ujar Devan sambil terkekeh kecil.
“ Emang rumah lu di mana?« tanya Devan.
“Di Residence.”
“Lah, Ray kan juga tinggal di sana,” ujar Devan penuh semangat.
“ Lu pulang bareng Ray aja. Lagian satu arah kan?” ujar Devan sambil menepuk-nepuk bahu Ray yang ada di sampingnya.
Ray yang mendengar itu seketika melotot pada Devan.
“Kayak gak ada kerjaan aja. Lu aja yang anterin!”
“Bensin gue udah merah Bro. Lagian kalau sama gue kan juga Beda Arah.”
Kembali Devan menepuk-nepuk bahu Ray sambil tersenyum merayu.
“Apaan sih. Enggak ah!” Ray menolak mentah-mentah.
“Eh, aku balik naik taksi aja,” ucap Mentari Canggung.
“Eh, jangan Tari. Lu balik sama Ray aja, lagian juga satu arah kok,” ucap Devan. Sebelah tangannya merangkul bahu Ray erat takut temannya itu kabur.
“Maksa amat sih lo kampret!”
Ray berkata jengkel.
“Udah lah Bro, sekali-kali kek. Lagian udah lama juga kan motor lo nggak boncengin cewek, malah nggak pernah sama sekali kayaknya,” cerocos Devan tanpa henti.
Ray mendesis kesal. Telinganya panas mendengar ocehan sahabatnya itu. Akhirnya cowok itu menyerah karena tahu akan sifat Devan yang tak akan berhenti hingga dirinya merasa menang.
Dengan berat hati Ray berjalan ke arah parkiran tempat motor kesayangannya berada. Mentari yang masih merasa canggung itu dipaksa Devan untuk mengekori Ray.
Beberapa saat kemudian motor berwarna merah berhenti di depan mentari yang menunggu depan lobby bersama Devan. Setelah Mentari menaiki motor itu, Ray langsung menari gas motornya meninggalkan Devan yang cengar-cengir tak jelas melihat sahabatnya membonceng cewek.
“Hati-hati di jalan Tari. Ray kalau bawa motor kayak dikejar-kejar setan!” seru Devan lantang Sambil tertawa cekikikan.
Di perjalanan keduanya sama-sama diam. Ray fokus mengendarai motornya sementara Mentari menikmati angin sejuk yang menerpa wajahnya. Kebetulan Saat itu cuaca Tengah mendung sepertinya hendak akan turun hujan.
“Ini nggak bakalan ada polisi kan?” ucap Mentari dengan sedikit berteriak. Rambut cewek itu berkibar ke sana kemari terhempas angin bak model iklan shampo. Cowok yang memakai helm didepannya itu menggeleng.
Selanjutnya keduanya kembali terdiam, hingga cowok itu menanyakan dimana letak rumah Mentari,
“Rumah lo di sebelah mana?” tanya Ray saat motornya sudah memasuki area komplek.
“Itu rumah yang berwarna abu-abu,” tunjuk Mentari, Pada salah satu rumah Yang cukup megah.
Motor Ray pun berhenti di depan rumah yang ditunjuk Mentari. Nampak terdapat motor hitam terparkir di depan rumah itu Dengan cowok berjaket hitam yang bersandar di samping motor sambil memainkan ponsel. Ray menatap cowok itu lekat. Begitupun dengan sicowok yang menatap Ray dalam. Tatapan keduanya menyirakan ketidak sukaan satu sama lain.
“Makasih ya Ray udah dianterin pulang. Mau mampir dulu nggak?” ujar Mentari ramah.
“Enggak, gue langsung pulang.” sahut Ray lalu menyalakan kembali motornya.
“Dadah Ray.”
Mentari Melambaikan tangannya sambil tersenyum manis.
Beberapa saat kemudian cewek itu tertegun saat melihat motor yang dikendarai Ray malah memasuki gerbang rumah yang ada di seberang rumahnya.
“Eh, Ray kok ke situ,” pekik cewek itu dengan mata melotot dan tangan kanan yang perlahan menghentikan lambaiannya.
“Ha, jadi Ray itu tetangga aku ya!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments