05. luka biru 1

" pagi sayang,  mawar buat kamu. Ucap awan sambil mencium tangan bulan

Senyum biru seketika memudar saat awan melewatinya tanpa menoleh dan menghampiri bulan yang tepat duduk dibelakangnya. Dadanya terasa semakin sesak saat mendengar kata sayang yang meluncur dari mulut awan. Biru menggigit bibirnya kuat menahan air matanya agar tidak jatuh sambil meremas tangannya sendiri.

"makasih sayang .oh ya,  kenalin ini biru sahabat aku.  Ucap bulan menghampiri biru yang tak menyadari kedatangan bulan

" bir,  kamu kenapa?  Tanya bulan khawatir melihat biru yang hanya diam sambil menundukan kepalanya

Biru yang baru menyadari kehadiran bulan,  langsung mengangkat kepalanya sambil tersenyum " kamu bul,  aku gak papa.  Ucap biru

" trus kenapa mata kamu merah?  Tanya bulan heran

" emm,,,  itu tadi ke.. Kelilipan.  Jawab biru gugup

" temen kamu gak papa, ya udah yuk kekantin, Aku laper . Ajak awan sambil menggandeng tangan bulan keluar kelas

"bir,  aku kekantin duluan.  Nanti kita ketemu.  Ucap bulan sedikit berteriak pada biru

Biru hanya mampu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Sepeninggalan bulan dari kelas pertahanan biru seketika runtuh,  air mata yang sedari tadi ditahannya sudah turun dengan deras mengalir dipipinya. Dadanya terasa begitu sakit dan sesak. Biru tak menghiraukan bisikan-bisikan dari teman sekelasnya yang menganggap dirinya murahan atau apalah. Biru tak habis pikir,  awan yang dia anggap sebagai laki-laki baik ternyata semuanya hanya topeng belaka.

Sampai jam berakhir,  bulan tidak juga menampakan batang hidungnya. Seketika biru teringat hari dimana awan mengajaknya bolos sekolah untuk pertama kalinya. Biru buru-buru menghapus bayangannya bersama dengan awan " fokus biru,  kamu kuat,  kamu bisa! Hufft.  Ucap biru menyemangati dirinya sendiri. Biru memasukan buku-buku bulan kedalam tasnya dan buru-buru pergi membawa tas bulan bersama dengannya. Hari ini biru akan mencari pekerjaan baru,  kemarin biru baru saja dipecat karena tidak masuk tanpa izin.  Biru tidak akan menyalahkan awan, tapi menyalahkan diri sendiri yang terlalu mencintai awan.

Setelah mengganti seragamnya dengan pakaian biasa,  biru berencana untuk kerumah bulan terlebih dahulu mengembalikan tas bulan yang ia bawa tadi. Dengan mengendarai ojek online,  akhirnya biru sampai didepan rumah bulan.

  " assalamualai.. kum. Salam biru seketika melirih dan kakinya sontak berhenti saat melihat pemandangan yang membuat hatinya terasa nyeri. Disana ada awan bersama bulan sedang duduk bersama sambil bulan menyandar pada pundak awan. Biru sontak membekap mulutnya kuat dengan telapak tangan sambil buru-buru bersandar dibalik pintu luar. Biru memutuskan menaruh tas bulan dikursi depan dan cepat-cepat pergi .

Setelah lelah berlari menjauh dari rumah bulan biru menyandarkan punggungnya dibangku putih dipinggir jalan.  Dan bodohnya air matanya turun tanpa permisi.

Seketika matanya melihat cincin silver yang masih melingkar dijari manisnya.

"aku harap kamu bisa menjadi kekuatan untuk hari ini.  Ucap biru mengusap cincinnya

                                       ***

Awan merebahkan tubuhnya dikamar berwarna hitam putih.  Matanya menerawang mengingat kejadian tadi pagi saat dirinya menghampiri bulan.

Sebelum berangkat sekolah awan menyempatkan untuk berhenti ditoko bunga  dipinggir jalan yang sudah buka.

" cari apa nden?  Tanya mba penjaga toko

" emm,  bunga untuk pacar saya mba.  Jawab awan datar

"ohh,  buat pacar.  Baru jadian?  Tanya mbanya lagi

" iya.  Saya pesen mawar merah sama putih  ya mba.

" kenapa kok mawar?

" pacar saya sukanya mawar.  Jawab awan

Sesampainya disekolah awan langsung menuju kelas IPA-2 . Hal pertama yang dilihatnya adalah senyuman biru yang diberikan padanya. Tapi,  itu percuma karena awan tidak datang untuk biru,  tapi bulan. Awan terus berjalan melewati biru untuk menghampiri bulan.

" pagi sayang,  mawar buat kamu. Ucap awan sambil mencium tangan bulan

Dari belakang awan bisa melihat biru menghembuskan nafasnya berulangkali.

"makasih sayang .oh ya,  kenalin ini biru sahabat aku.  Ucap bulan menghampiri biru yang tak menyadari kedatangan bulan

" bir,  kamu kenapa?  Tanya bulan khawatir melihat biru yang hanya diam sambil menundukan kepalanya

Biru yang baru menyadari kehadiran bulan,  langsung mengangkat kepalanya sambil tersenyum " kamu bul,  aku gak papa.  Ucap biru

" trus kenapa mata kamu merah?  Tanya bulan heran

" emm,,,  itu tadi ke.. Kelilipan.  Jawab biru gugup

Awan buru-buru mengajak bulan pergi,  karena tidak mau berlama-lama melihat biru lebih terluka

" temen kamu gak papa, ya udah yuk kekantin, Aku laper . Ajakku sambil menggandeng tangan bulan keluar kelas

"bir,  aku kekantin duluan.  Nanti kita ketemu.  Ucap bulan sedikit berteriak pada biru

Tanpa sepengetahuan biru,  awan diam-diam mengawasi gerak gerik biru yang bisa awan simpulkan bahwasanya biru benar-benar jatuh cinta padanya. Awan juga sempat melihat kedatangan biru kerumah bulan , awan juga melihat wajah kaget biru saat melihatnya bersama dengan bulan.

*Flasback on

" pada ngelihatin apa?  Serius banget. Tanya awan kepada kawan-kawan

" itu lihat, ada dua cewek yang lagi duduk diponjok deket jendela kantin. Kayaknya mereka sahabatan deh.  Ucap fero sambil terus menatap mereka

" bukan kayaknya,  emang mereka sahabatan dodol. Ucap doni membenarkan

" gimana kalo kita suruh awan buat ngerjain mereka berdua.  Saran nando tiba-tiba

" Gue?  Tanya awan memastikan

" iya lah bro,  masak doni yang cuma punya muka pasaran.  ucap tino sambil tertawa

" imbalan ? Tanya awan singkat

" tenang aja,  kalo kamu berhasil ngerjain mereka. Akan ada imbalan spektakuler menanti. Jawab nando sebagai ketua geng

"Apa?  Tanya awan lagi

" lo jadi ketua geng monster.  Ucap nando sambil nyengir

" gak minat.  Ucap awan menolak

" eh buset dah,  gak mau awan.  Ya udah gue aja yang ngegantiin nando.  Ucap doni mengajukan diri

" nggak setuju gue, kalo lo yang jadi ketua, nggak ada lagi geng monster yang ada geng chiby-chiby. Tolak fero mentah-mentah

" mulut lo pedes banget fer,  kayak cabe emak gue. Kata doni langsung melempar botol minumnya yang tepat mengenai hidung mancung fero

Fero langsung memegang hidungnya.

"kenap lo,  takut idung lo bengkok ? Tanya doni mencibir

" gue gak takut kalo idung gue bengkok,  yang gue takutin tu gigi lo yang tiap hari bergerak maju.  Kata fero membalas

" sembarang an aja lo kalo ngomong.  Lo kira gigi gue bajai . Ucap doni menatap fero tajam

Fero yang merasa ditatap doni,  bukannya takut malah ingin membuat doni menjadi lebih kesal " gede banget mata lo don.  Itu mata sapi apa mata ayam? Cibir fero sengaja

" mata kakinya abang tukang parkir.  Ucap doni kesal

Nando yang melihat kelakuan doni dan fero yang tidak pernah aku hanya bisa geleng-geleng kepala sambil mengelus pipi karena gatal.

"udah kalian berdua pada diem. Gue mau nanya sama awan. Jadi,  lo mau apa wan?

Awan tampak berfikir menimbang-nimbang permintaannya*.

                                         ***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***