Bab 16

Keesokan harinya...

"Huhf, ternyata mencari pekerjaan itu sangat melelahkan." Rena menyeka keringat yang membasahi dahinya. Sudah 8 perusahaan Rena datangi hari ini, namun tak ada satupun yang mau menerima Rena yang hanya tamatan SMA saja.

Sejak memiliki Dilon dalam hidupnya, Rena memang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dan lebih memilih fokus di Dunia modeling yang telah membesarkan namanya.

"Apa aku melamar di perusahaan ini saja ya?" Rena menatap intens gedung Giant Group di hadapannya, yang Rena ketahui adalah milik keluarga Justiv.

"Ah tidak, tidak! Kalau aku bekerja di perushaan ini, nanti aku bertemu dengan Justiv setiap hari lagi." Rena mengurungkan niatnya dan hendak melangkah pergi.

"Tapi, kalau aku tidak bekerja di tempat ini. Aku tidak akan memiliki uang untuk aku kirimkan pada papa Nicko dan Dilon." lirih Rena dengan wajah sendunya.

"Masuk? Tidak? Masuk? Tidak?" terjadi perang batin yang begitu hebat dalam diri wanita cantik itu.

"Sayang lihat wanita itu, sepertinya dia sudah gila." ledek Vanesa sembari tertawa renyah. Sedangkan Justiv tidak menanggapi ucapan Vanesa, namun netra birunya menatap lekat pada sang mantan kekasih. Karna gara-gara Rena, Justiv jadi dimarahi habis-habisan oleh seluruh anggota keluarganya.

"Ck. Kenapa dunia ini sempit sekali sih. Dimana-mana aku selalu saja bertemu dengan mereka." batin Rena tanpa mempedulikan ucapan Vanesa.

"Oh iya, inikan perusahaan milik keluarga Justiv, jadi wajar saja kalau mereka ada di tempat ini. Yang tidak wajar itu kenapa kau ada di sini Rena!" Rena merutuki dirinya sendiri.

"Aku sudah terlanjur basah ada di tempat ini. Lebih baik aku menyelam sekalian." Rena meyakinkan dirinya, kemudian berjalan mendekat ke arah sepasang ke kekasih itu.

"Aku ingin bicara denganmu! Hanya berdua saja!" ucap Rena. Saking tegangnya, ucapan Rena terdengar seperti sedang marah.

"Tidak bisa! Enak saja kau ingin bicara dengan kekasihku!" Vanesa yang menjawab. Mana mungkin Vanesa membiarkan Justiv dan Rena berbicara berdua saja, apalagi setelah Vanesa melihat rekaman CCTV di club malam saat Justiv memeluk Rena lebih dulu.

Sebenarnya Vanesa sudah tahu tentang rekaman CCTV itu, Vanesa juga tahu kalau Justiv masih menyimpan perasaan pada Rena. Karna tiap kali mereka bercinta, Justiv selalu mengucapkan nama Rena tanpa sadar. Walaupun Justiv selalu berkilah dengan mengatakan kalau Vanesa hanya salah dengar saja.

Vanesa menutup mata akan semua kenyataan itu, karna ia sangat mencintai Justiv dan tidak ingin kehilangan pria itu. Apalagi Justiv berasal dari salah satu keluarga terkaya di negara ini.

"Kita bicara di ruanganku." ucap Justiv setelah cukup lama diam.

"Tapi sayang..." Vanesa hendak protes, namun urung saat melihat sorot mata Justiv yang terlihat begitu menakutkan.

"Baiklah, aku akan menunggu di sini." ucap Vanesa yang tak ingin membuat sang kekasih marah.

"Ikut aku!" Justiv berjalan lebih dulu menuju ruangannya, di susul oleh Rena di belakangnya.

"Wee..." Rena menjulurkan lidahnya saat berjalan melewati Vanesa.

"Awas kau." geram Vanesa dengan kedua telapak tangannya yang sudah terkepal erat.

***

"Kunci pintunya!" titah Justiv saat Rena baru saja memasuki ruang kerjanya.

"Tidak mau!" tepis Rena. Rena tidak akan membiarkan Justiv berbuat macam-macam padanya, karna itu Rena tidak mau menuruti perkataan Justiv. Bahkan Rena sengaja membiarkan pintu ruang kerja Justiv terbuka sedikit. Jika pria itu berani macam-macam, Rena tinggal lari atau berteriak saja.

"Ya terserah kau saja." ucap Justiv dengan wajah dinginnya.

"Katakan apa tujuanmu datang kemari?" tanya pria tampan itu sembari melonggarkan dasi yang di pakainya.

"Aku mau minta uang ganti rugi! Karna ulahmu aku kehilangan banyak kontrak kerja sama dengan banyak brand ternama dan mengalami kerugian besar." Rena mengurungkan niatnya yang semula ingin meminta pekerjaan, karna tak ingin melihat Justiv dan Vanesa bermesraan setiap hari. Tidak baik untuk kewarasannya.

"Berapa yang kau minta?" tanya Justiv yang masih memasang wajah dinginnya. Namun tangannya merobek cek kosong yang akan diberikan pada sang mantan kekasih.

"300 Milyar!" pinta Rena lantang.

"Whatt! Kau gila ya!" mata Justiv membelalak saat mendengar nominal yang disebutkan Rena.

"Ya. Aku memang sudah gila. Dan kau yang menyebabkan aku seperti ini Justiv!" jawab Rena namun hanya ia ucapkan dalam hatinya saja. Sedangkan bibirnya tersenyum miring.

Hening.

Dalam waktu satu sampai dua menit Rena dan Justiv sama-sama terdiam, keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Baiklah, aku akan memberikan berapapun yang kau mau. Asalkan kau mau kembali menjadi kekasihku." ucap Justiv setelah berpikir cukup lama.

"Aku mau kembali padamu, asal kau meninggalkan wanita itu!" dusta Rena. Karna sampai kapanpun Rena tidak mungkin kembali pada ayah biologis dari putranya itu. Hati Rena sudah terlalu sakit untuk menerima pria brengsek itu dalam hidupnya kembali. Rena hanya ingin melihat hubungan Justiv dan wanita itu angkuh itu berakhir saja.

"Baiklah, aku akan meninggalkan Vanesa. Setelah itu kembalilah padaku dan kita mulai semuanya dari awal." ucap Justiv yang kerinduannya pada Rena sudah tidak bisa terbendung lagi, apalagi saat mengingat malam-malam panas yang pernah mereka lalui bersama. Membayangkan hal itu saja, sudah membuat celana dalam Justiv terasa sesak.

"Whatt!!!"

Mata Rena mendelik karna tak menyangka Justiv akan menyetujui permintaannya dengan mudah. Rena pikir Justiv sangat mencintai Vanesa dan akan mempertahankan wanita itu mati-matian.

"Dasar playboy cap kabel!!!" rutuk Rena dalam hati.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Tambah seruuuu.. 👍👍👍😆😆

2025-01-20

1

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

si Justiv pikasebeleun..

2025-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!