Sementara Dimas terdiam mendengar ucapan istri nya, dia tak ingin pisah dengan istri nya, karena memang masih mencintainya, tak lama ibu nya keluar dengan wajah angkuh dan sinis memandang wajah menantu nya itu.
"Wah makasih ya mah, karena mama yang berhasil mengadu domba kami berdua, mama malah lebih kelihatan senang sepertinya!"
"Dimas,kamu jangan terhasut omongan istri kamu ini! ingat bakti mu kepada ku, Dimas", kalau kamu mau menceraikan nya yaudah pisah saja, mama masih sanggup mengurus mu, memasak makanan, mencuci baju mu dan juga membersihkan rumah, mama masih sanggup asal kamu tau Dimas!"
"Wah seperti nya ibu mu sangat mendukung mas, tunggu apa lagi ucapkan kalimat sakral itu, maka urusan kita akan putus disini!" ucap Sofia dengan wajah yang pasrah.
"Cukup! Kamu jangan membuat ku seperti ini Sofia, dengarkan lah saja kemauan ku, maka rumah tangga kita akan berjalan dengan lancar, kamu selalu mencari masalah dengan ibu ku, apa kamu pikir aku tak tau itu?"
"Astaghfirullah mas, kamu ga sadar, kamu yang memulai pertengkaran dengan ku, karena aku ga izin padamu, padahal kamu pasti tau jadwal ku selalu pergi mendengar tausiah dari ustadz setiap hari Jumat, tapi kamu tak perduli dengan ucapan ku, kamu lebih memilih mendengarkan ibu mu ini!"
"Cukuplah Sofi! aku tak ingin pisah, aku sayang kamu dan juga Fuji, mama juga tolong kah aku lelah mah , kalian masuk sana ke kamar, aku ingin menenangkan diri dulu!"
Sedangkan sofia yang mendengar kan ucapan suami nya langsung ke kamar, dan menutup pintu nya dengan sangat keras membuat Beta melotot tajam.
"Tuh, istri kamu kalau marah banting pintu, kamu ini jadi anak ga nurut kata ibu nya, mending pisah aja sama wanita seperti dia itu, kamu ini tampan Dimas, jangan bodoh, masih banyak yang mau sama kamu, terutama anak nya Bu Romlah itu, masih gadis lagi!" ucap beta yang berusaha menghasut anak nya sendiri.
Dari awal sebenarnya dia tak menyukai mantu nya yang miskin itu, maka saat menikah dengan Dimas, Beta hadir hanya sebentar dan pulang begitu saja membuat suami nya menghela nafas berat
Flashback...
"Mama ini selalu aja ga suka sama menantu nya, padahal mereka begitu baik!" batin bapak nya saat itu
Bagi bapak Dimas, yang penting anak anak nya bahagia, itu yang lebih penting, bapak Dimas memiliki hati yang baik dan juga ramah terhadap orang orang disekitarnya.
Bapak Dimas selalu mendoakan yang terbaik untuk anak anak nya.
Dulu masih ada tanah, masih ada kebun yang membuat bapak Dimas lumayan kaya.
itulah sebab nya Beta tak pernah melihat cucu nya sendiri, apalagi memberikan oleh oleh pun tak pernah, hidup kedua anak nya malah sederhana dan miskin, dia tak suka hidup miskin
Saat usia kehamilan Sofia mencapai bulan nya, Dimas datang kepada ibu nya, untuk meminjam uang, dia dengan memohon kepada ibu nya memberikan uang itu tapi yang ada ibu nya tak mau dan menolak kehadiran nya.
"Pulang saja kamu Sana Dim, mama cape baru pulang ke sawah, kamu itu maka nya jangan mau nikah sama dia, udah miskin, kampungan lagi dia, mama ga Sudi punya cucu dan menantu kayak si Sofia! itu." ketus nya
"Astaghfirullah mama, aku sangat butuh Ma, tolong lah berikan aku pinjaman, istri ku bener bener butuh mah, kami saling mencintai, apalagi papa juga setuju kan?"
"Papa kemana mah, aku ingin bertemu dengan nya." ucap nya sambil melihat kondisi rumah ibu nya itu yang terlihat sepi.
"Ga ada papa kamu sibuk dan pergi ke luar, udah sana kamu pulang, Mama ga akan kasih pinjam!"
"Punya anak dua orang malah pembangkang dua dua nya, tau nya suka banget sama gadis miskin dan kampungan, Mama lelah liat kamu dan adik kamu, dah Mama mau istirahat kamu pulang aja!"
Setelah itu Dimas merasa kecewa dengan sifat mama nya, hal itu juga yang membuat nya merasa tak berguna menjadi suami, setelah pulang dari rumah mama nya, Kini hp nya berdering pertanda nomor baru menghubungi.
"Halo, kami dari company GG group ingin mengabari bahwa bapak diterima di perusahaan!" ucap HRD yang bertugas menghubungi Dimas.
Mendengar ucapan itu membuat Dimas senang, aku diterima, aku bakalan kerja disana, Alhamdulillah batin nya dengan senang.
"Baik Bu, terima kasih atas konfirmasi nya, saya akan bekerja sebaik mungkin." ucap nya dengan wajah gembira!"
"Mas", kenapa kok senang gitu wajah nya?"
"Sayang, mas", diterima kerja di perusahaan yg group sayang!"
"Alhamdulillah, mas! aku senang dengar nya, jangan sombong ya mas, ingat bahwa masih ada tuhan tempat kita meminta." ucap Sofia dengan memeluk suami nya begitu erat.
Walaupun Hamil, tapi dia tak pernah meminta macam macam dengan suami nya, dia tak pernah menuntut banyak hal, dia sadar diri suami nya kesulitan saat ini,tapi sekarang tuhan maha baik, doa doa yang telah dia panjatkan diijabah sama yang maha kuasa.
Dua bulan setelah bekerja, kehidupan ekonomi Dimas mulai membaik, hal itu terdengar oleh telinga ibu nya beta, dengan kepo nya dia meminta suami nya untuk berkunjung ke rumah anak nya itu
"Jangan mengacau lagi Beta! hidup anak mu sudah bahagia!" peringat dirman bapak nya Dimas dengan keras.
"Kan cuman kepo loh pak, emang bapak ga kepo sama keluarga mereka?" tanya Beta kepada dirman.
"Doain anak mu itu sukses, tolong dia saat susah, kamu ini selalu aja merasa tak suka dengan menantu mu sendiri, apalagi dia lagi hamil butuh perhatian ekstra peringat dirman.
Sedangkan Beta hanya cemberut kesal dengan ceramah suami nya itu, dirman tak tau saat anak nya meminjam uang kepada Beta, kalau dia tau pasti dia akan memberikan untuk cucu nya itu.
Back to topik.....
Semenjak kepergian suami nya hidup Beta berubah, sawah dan kebun dijual nya karena tak ingin mengurus nya lagi, dan juga uang nya buat foya foya sendirian, tanpa memberikan kepada kedua anak nya itu.
Di Jogya saat ini anak kedua Beta tengah duduk sambil menikmati pemandangan sore hari dimana anak nya bermain layang layang bersama teman teman nya.
"Pak," ucap Leni istri nya bayu.
"Iya buk." jawab Bayu yang tengah fokus memperhatikan anak nya bermain.
"Bapak, ga pengen liat kondisi ibu di rumah mas Dimas?"
" Nanti Bu, kalau udah ada uang kita kesana rame rame, bapak juga kangen sama mas Dimas, udah berapa tahun ga jumpa, apalagi sama Fuji pasti gadis itu udah besar Sekarang ucap nya sambil terkekeh kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Putri Chaniago
g sabar nunggu kehancuran n penyesalan Dimas d tinggalkan Sofia, d pecat dari pekerjaannya biar tau rasa ibunya Dimas itu
2025-01-01
6
Irma
kalau udah kek gini ceritanya yg paling di tunggu oleh para readers kehancuran suaminya setelah cerai terutama tuh mertua yg dzolim kepada menantunya itu yg paling di tunggu semangat yah Thor
2025-01-01
1
⧗⃟ᷢʷ мαкмιѕѕнαℓυ ˢ⍣⃟ₛ
katanya sayang tapi kelakuan modelan gitu😒
2025-01-01
1