[matanya masih terpejam]
Gue nggak ngelakuin semua itu
Leo Ravenska
Kenapa semua orang nyuruh gue buat ngaku
Cein Imelda
Lu- lu pasti begini karena lagi mabuk
[melepas pelukan Leo]
Cein Imelda
[menepuk-nepuk pipi Leo pelan]
Hey, sadar..
Leo Ravenska
[membuka matanya perlahan]
Cein Imelda
lu masih kedinginan nggak?
Leo Ravenska
[menggeleng pelan]
Cein Imelda
Gue bakal minta obat, jadi sekarang kita pulang ke apartemen lu dulu, oke?
Cein, mengatur kursi Leo ke mode recline seat agar dia bisa beristirahat sejenak
Cein menyalakan kembali mobilnya
Cein Imelda
[melirik Leo yg sdang tertidur]
Cein Imelda
*jangan kasihan sama dia. Gue hampir aja kehilangan pekerjaan klo dia nggak gue temuin tadi
*
🍓
Apartment Leo
Beberapa saat kemudian, Cein mengangkat Leo untuk tidur di ranjangnya
Lalu kembali masuk untuk memberikannya obat
Cein Imelda
[meletakkan obat di meja]
Cein Imelda
Ck, kalo gue tinggal dia nggak bakal mati kan?
Berjalan pergi, lalu kembali lagi
Cein Imelda
Eyy, masa orang mati segampang itu
Cein Imelda
Argh, bodo amat
Cein Imelda
Yg penting udah gue anter sampe rumahnya
Leo Ravenska
[bermimpi buruk]
Ahh.. Hhh
Cein Imelda
*ini kenapa nggak ada orang yg bisa dihubungi sih?
Cein Imelda
*masa iya harus gue yg nemenin?
Cein Imelda
[menghela napas berat]
Cein memutuskan untuk berada di apartemen Leo malam ini, karena tidak ada satu pun nomor kenalan Leo yg dapat dihubungi dan senggang diwaktu yg bersamaan
Rasa kantuk mulai terasa, di sofa Cein tertidur lelap hingga matahari mulai terlihat kembali
07.30
Leo Ravenska
[mulai terbangun]
Aduhh, kepala gue rasanya mau pecah
Leo Ravenska
*dirumah?
Leo Ravenska
Gue pulang jam berapa?
Leo Ravenska
[duduk di tepi kasur]
Mandi dulu lah
Selesai mandi
Leo berjalan ke ruang tv sambil mengeringkan rambut dng handuk
Cein Imelda
[terbangun, menggaruk kepalanya]
Udah bangun?
Leo Ravenska
[terkejut]
Argh!!!
Cein Imelda
Apa?!! Apa?!!
[melihat sekeliling]
Leo Ravenska
Argh!! Lu siapaa?!!
Leo Ravenska
Stalker!!
Cein Imelda
Eh? Bukan!!
Leo Ravenska
Kenapa lu bisa masuk ke apart gue!!
Leo Ravenska
[melempar sendal]
Cein Imelda
[menghindar]
Tenang!! Gue bukan stalker!
Leo Ravenska
Pergi nggak lu!! Gue telpon polisi!
Leo Ravenska
[melempar barang yg dpt dijangkau]
Cein Imelda
[mengambil bantal sebagai tameng]
Cein Imelda
Ngapain telpon polisi?!!
Leo Ravenska
Lu disuruh siapa hah?!!
Leo Ravenska
Siapa yang ngirim lu kesini?!!
Leo mulai mengambil ponselnya, dan memotret Cein beberapa kali
Cein Imelda
[menutup wajahnya dng bantal]
Cein Imelda
Heh! tolol! Dengerin penjelasan gue dulu!!
Leo Ravenska
Penjelasan apa lagi hah!!
Leo Ravenska
Dasarrr cewek mesum!!
Cein Imelda
Ihhh!! Apa lu bilang?!!
Leo Ravenska
Apa?!!
Leo Ravenska
Nggak terimaa?!
Cein berjalan mendekati Leo dengan marah
Leo Ravenska
Lu-lu! Lu pergi nggak!!
Cein Imelda
*rasakan tinju ini sialan!
BUKKK
Tinju Cein tepat mengenai pipi kiri Leo
*
*
🍓🍓
Kantor polisi
Leo Ravenska
[mengompres pipi kirinya dng es batu]
Petugas Polisi
Jadi, Ini semua hanya kesalahpahaman?
Daniel Liano
Benar pak
Leo Ravenska
[melirik Cein]
Cein Imelda
[suara pelan]
Apa?!
Daniel Liano
[menutup mulut Cein]
Dia sebenarnya manager Leo yg baru
Daniel Liano
Bukan stalker atau yang lainnya
Petugas Polisi
Oke, dan Leo bilang dia nggak tahu soal itu
Daniel Liano
Kami memang baru berencana memberitahunya pagi ini
Petugas Polisi
Oke, jadi ini memang murni kesalahpahaman saja
Petugas Polisi
Kalau begitu, masing-masing dari kalian silahkan menulis surat permohonan maaf tiga lembar
Petugas Polisi
Setelah itu berdamai
Leo Ravenska
Pak?! Bapak nggak lihat pipi saya jadi kayak gini?
Daniel Liano
Leo..
Cein Imelda
Apa?! Mau nambah lagi?!
Daniel Liano
Cein..
Petugas Polisi
Tidak jadi tiga lembar, silahkan masing-masing tulis lima lembar!
Comments
Achazia_
mending lu lempar duit, kan mayan
2025-01-25
0
Achazia_
😭😭😭
2025-01-25
0