"Apa Yang Mulia yakin dengan keputusan Yang Mulia?" Kepala Kasim bertanya takut.
"Hmm, Zhen yakin." Yuan mengangguk yakin. Meresapi keheningan di kediaman Phonix.
"Jika begitu, akan hamba sampaikan!"
Yuan diam, tanpa menatap kasim yang sudah berlalu pergi setelah membungkuk. Netra merah darahnya sama sekali tidak henti memandang ke depan. Tak ada yang mengetahui apa yang ada di benak Yuan saat ini. Tapi yang pasti, Yuan tak sabar dengan apa yang akan terjadi saat jamuan makan nanti.
Yie terbangun dengan semua ingatan dari Permaisuri. Sayang sekali, Yie Er yang mengira hidup Permaisuri menyenangkan, malah dihadapkan dengan yang tak menyenangkan. Betapa malangnya nasib Permaisuri, dari banyak nya ornag yang tak menyukainya, sampai kepada pria yang bahkan juga berstatus debagai suaminya.
"Nyatanya, hidup di istana besar seperti ini lebih buruk dari kenyataan serial di televisi. Dan karena ini adalah hidupku, akan ku buat semuanya membaik dengan pandangan baru." Ucap Yie Er, tanpa sadar juga mengucapkam janji kepadanya dan Permasuri.
"Permaisuri!" Rei Rei berdiri dihadapan Yie Er bagai jelangkung. Tersenyum begitu lebar menatap Yie Er.
"Ya."
"Permaisuri, apa anda merasa lebih baik?"
"Aku merasa sangat baik, memangnya mengapa kau bertanya?"
" Karena anda di undang ke jamuan makan pagi ini oleh Yang Mulia dan seturusnya dengan pagi-pagi yang akan datang." Rei Rei berseru senang.
Yie Er terdiam menatap Rei-Rei. Ia tahu Permaisuri dulu sangat ingin pergi menghadiri jamuan makan. Berandai-andai bisa makan dengan lelaki yang dicintainya. Tetapi Permaisuri dulu selalu diancam oleh Selir tak tahu malu, Selir Pertama. Dengan Yuan yang juga sama sekali tak menyelesaikan masalah itu, meski Yuan tahu bahwa Permaisuri dulu diancam. Sampai sekarang, ada apa dengan si Yuan itu. Heh merasa terpesona dengannya, atau ingin membalas dendam. Sampai mengundangnya secara mendadak seperti ini.
"Mengapa Yang Mulai itu tiba-tiba mengundangku?"
"Mungkin ini sebagai perayaan untuk pulihnya anda. Mari Permaisuri hamba dan Yu Are akan menyiapkan Permaisuri. Anda sangat menantikan hal seperti ini dulu." Ucap Rei Rei menarik tangan Yie Er untuk segera bersiap.
Dilain sisi Yu Are juga tengah menyiapkan air untuk Yie Er mandi. Air dengan wewangian kesukaan Yie Er.
Yie Er menatap kolam air di depannya. Seperti kolam untuk ikan saja. Bedanya kolam ini untuk manusia bukan untuk ikan yang berenang-renang. Banyak hamparan bunga di atas airnya. Saat di jamannya, bahkan tak semewah ini. Seperti mandi dengan kembang tujuh rupa saja.
"Apa ini untuk ku memebersihkan diri?" Pertanyaan bodoh meluncur begitu saja dari bibirnya.
"Iya Permaisuri. Sebentar lagi hamba selesai menyiapkan keperluan mandi anda. Maaf, hamba sedikit terlambat" Yu Are ternyum lembut menatap Permaisuri di depannya, tak kupa Yie Er juga sempat membungkuk.
"Tak apa, beritahu aku jika selesai. Aku akan mengambil beberpa pakaian. Dan Rei Rei, bantulah Yu Are." Yie Er menatap intens Yu Are dan Rei Rei.
"Baik Permaisuri!"
Yie Er berlalu pergi meninggalkan Yu Are dan Rei Rei. Kasihan sekali mereka, harus melayani dirinya dengan sekuat tenaga. Mengingat Permaisuri hanya memiliki dua pelayan yang sudah di anggap teman itu.
Terpampang berbagai jenis pakaian di depan Yie Er. Terlihat bagus namun tak cukup indah untuk pakaian ukuran Permaisuri. Pakaian itu terlalu kumuh untuknya, sama sekali tak ada fhesion. Sampai jari-jemari Yie Er sedikir bermain di atasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Aswita Y Yessa
perseteruan dgn Yuan dimulai.
2022-05-24
0
Frando Kanan
Thor jika gw d Sana jd permaisuri gw bakal sumpah bakal bantai semua yg tinggal d istana mwpun warga jg...tuh mereka semua hanya penjilat yg menjijikan 😒🗡️
2021-10-10
2
Sulati Cus
jika tar di tinfas selir tunjukkan tsringmu yi'er
2021-09-08
0