"Ahaha...! Terima kasih atas pujiannya Yang Mulia. Tetapi maaf, hamba sekarang sedang dalam masa pemulihan. Yang Mulia juga pastinya masih mempuntai banyak pekerjaan!"
Semua orang yang berada di kediaman Dandelion merasa terkejut melihat sikap Yie Er yang berbeda. Apakah benar di depan mereka adalah sang permaisuri mereka yang lemah lembut, bahkan digretak oleh orang tingkat bawah saja masih menunduk. Membuat banyak rakyat tak suka kepadanya, menjadikan Yie Er sebagai Permaisuri tak diharapkan. Bahkan banyak penghuni Istana yang mejunuukan rasa tak sukanya secara terang-terangan. Dan bodohnya, mereka semua malah menatap Yie Er penasaran. Mengabaikan Yuan dengan kobaran api membaranya.
"Berani sekali engkau berbicara seperti itu kepada Zhen!" desis Yuan mengeratkan rahang.
Suasana kamar Yie Er seketika berubah menjadi tegang. Mereka lupa dengan Kaisar mereka karena Permaisuri.
Yu Are dan Rei Rei berkeringat dingin melihat kemarahan sang Kaisar. Bagaimana bila Junjungannya mendapat hukuman seperti yang lalu-lalu.
Zilong melihat perubahan Yie Er tersenyum, dalam lubuk hatinya dia merasa senang dengan sikap baru Meimei nya yang tak lagi terlihat lemah. Rasanya, baru kemarin dia melihat Meimei yang lemah lembut, saking lembutnya Meimei nya tak pernah merasa tersinggung dengan prilaku buruk banyak orang. Membuat ia dan Babanya kerap kali takut dengan sikap Yie Er yang kerap kali terlalu lemah lembut, penuh kasih sayang.
"Maaf Yang Mulia, aaking lelahnya ternyata hamba salah berbicara!"
"Permaisuri, rupanya engkau benar-benar lelah. Sampai kesadaran akalmu pun hilang. Jika begitu Zhen akan membantumu dengan menyiapkan ramuan pemulih akal." Ucap Yuan menyeringai,
mata merah nya sempat berkilat tajam, meninggalkan kamar Yie Er dalam keheningan.
"Permaisuri, tenang saja. Nanti hamba dan Rei Rei yang akan meminum ramuan itu untuk Permaisuri." Ucap Yu Are bersama Rei Rei yang juga mengangguk.
"Mengapa kalian? Hanya ramuan saja harus diwakilkan. Biar aku saja yang meminumnya," gerutu Yie Er.
Katiga orang itu mengerut dahi heran. Ada apa dengan Permaisuri mereka, tentu saja ramuan pemulih akal itu sangat pahit, sampai rasa pahitnya tidak akan hilang dalam satu minggu. Itu sebabnya ramuan itu disebut pemilih akal, agar yang meminumnya dapat menyadarkan akal nya agar tak meminum ramuan itu.
"Yie Er, biar mereka yang meminumnya. Cepatlah beristirahat, agar saat Baba kembali engkau sudah pulih seperti sedia kala. Dan maaf, nanti Gege harus kembali pergi."
Yie Er hanya diam, menatap pria di depannya. Ia sama sekali tidak mengerti dengan ucapan pria di depannya. Jadi lebih baik ia diam mendengarkan.
"Permaisuri, mengapa anda diam. Apa ada sesuatu?" tanya Yu Are.
Yie Er melirik Yu Are aneh, mengapa wanita di depannya ini sangat cerewet?
"Jangan lagi memanggil panggilan Permaisuri kepadaku. Aku bukanlah Permaisuri kalian!" gerutu Yie Er.
Yie Er sudah merasakan ke anehan semenjak dia terbangun dari tidur nya. Dengan pakain sejenis hanfu, ruangan yang berbeda sekali dengan ruangan modern seperti kamarnya.
Ditambah lagi, ketika mendengar orang yang tak di kenal nya memanggil dengan sebutan Permaisuri, terlebih lagi dia mempunyai seorang Gege. Dan Yie Er tahu, mereka bukan hanya sekedar memaikan drama dengan berakting, seperti pria yang dipanggil Yang Mulia, mana mungkin tatap mata merahnya itu adalah akting. Yie Er tidak sebodoh itu untuk bersih keras menyangkal semuanya. Dan itu artinya dia terlempar ke masa lalu dimana masa kepemimpinan dipimpin oleh seorang Kaisar. Itu yang Yie Er tahu, dia tidak suka dengan pelajaran sejarah.
"Meimei kamu tak apa?" tanya Panglima Besar Zilong khawatir melihat Yie Er tiba-tiba terdiam membisu.
"Hmm... tidak apa. Hanya saja, badan ini terasa lelah dan ingin beristirahat."
"Baiklah. Jika begitu kami akan meninggalkan mu, istirahatlah dengan baik. Jangan banyak bergerak!" ucap Panglima Besar Zilong mengelus lembut rambut Yie Er.
Ketiga orang itu meninggalkan Yie Er di dikediamannya. Sempat terlihat raut khawatir dari Yu Are dan Rei Rei melihat Junjungan mereka, pastilah Jungjungan nya itu masih merasa syok dengan semuanya.
Yie Er menatap atap-atap di atasnya. Mengapa juga ia bisa terlempar ke dunia entah berantah ini? Dan wajahnya, masih sama seperti dulu. Hanya saja wajah ini terasa lebih lembut dan kenyal, dengan rambut panjang lurus sampai pada pinggangnya bahkan lebih.
Wanita itu bilang ini Diansti Han. Dan mereka memanggil dirinya Permaisuri. Lalu kemana Permaisuri asli nya, apa ia sudah mati? Jika benar, kasihan sekali. Tapi ia lebih mengasihanai dirinya, sudah mati tertembak oleh orang kepercayaannya yang berhianat, dan terlempar ke Abad 21 Lalu dengan hidup kembali sebagai Permaisuri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Arnindya Kartika
xd
2022-05-22
0
Ferry Plb
ini mobile legends kah
2022-01-06
0
Anazawa Misaki
Multi bahasa GG dong😂
2021-10-13
0