Perjalanan Sang Permaisuri

Perjalanan Sang Permaisuri

Datangnya Sang Masa Depan

"Aitsss...mengapa kepala ku begitu sakit?"

Wanita itu memegang kapalanya kuat. Meringis menahan sakit, yang sedikit demi sedikit berangsur hilang.

"Di mana aku?" gumam wanita itu, memperhatikan sekeliling nya. Dia melihat tirai menjuntai dengan lantai terbuat dari kayu, serta kamar mandi yang sedikit terlihat, kamar ini terasa sangat berbeda dari kamar-nya.

Ada apa ini? Apakah dia bermimpi? Mengapa pula pakaiannya sangat terasa panas? Pakain jelek apa yang sedang digunakannya, sangat susah untuk berjalan, pakaian yang dikenakannya juga seperti menelan tubuhnya. Sangat tidak fashionable sekali.

'Brukk...!'

"Astaga, dasar sialan! Mengapa harus ada undakan lantai disini?" geram wanita itu menggerutu. Mengabaikan orang-orang yang entah sejak kapan berada di ruangan yang sama dengannya.

"Permaisuri Anda bangun?" seru seorang wanita muda berkaca-kaca.

"Hei! siapa yang kau panggil Permaisuri?" ucap wanita itu terheran-heran melihat wanita muda dihadapannya berkaca-kaca bersama satu wanita lainnya.

"Kami adalah pelayan setia anda, apa anda lupa dengan kami? Hamba adalah Yu Are, dia adalah Rei Rei dan ini adalah Panglima Besar Zilong, Gege yang menyayangi Anda!" ucap wanita muda tadi khawatir memperkenalkan dirinya dan yang lain.

"Ohh... ya ampun apa aku sudah mati? Mengapa orang-orang ini memainkan drama?!" histeris wanita itu menutup mulutnya syok.

"Permaisuri, jangan berkata seperti itu! Anda baik-baik saja," ucap Yu Are menitikan air mata.

"Ya ampun, aku harus pergi dari drama mereka!" Secara cepat ia berlari ke arah jendela di kamar yang bukan kamarnya ini. Yang juga tanpa di sadarinya, pakaiannya kembali membuat ia jatuh sampai membentur tepian nakas di depannya.

"Yie Er/ Permaisuri!" Serentak ketiga orang itu berteriak panik.

"Rei Rei cepat panggil tabib!" Yu Are berteriak saking khawatirnya. Membuat Rei Rei hanya bisa mengangguk dalam keterpakuan.

"Permaisuri, anda harus segera sembuh!" gumam Yu Are menggosok pelan telapak kaki Junjungannya. Mengabaikan keberadaan Panglima Besar Zilong di samping Yie Er.

"Yu Are, beritahu penjaga di depan untuk memberitahu Yang Mulia, bahwa Permaisuri telah terbangun!" perintah Panglima Besar Zilong mutlak.

"Baik Panglima." Angguk Yu Are berlalu pergi. Meninggalkan Panglima Besar Zilong bersama Yie Er.

"Meimei, cepat bagun! Gege merindukanmu, jangan membuat semua orang yang menyanyangimu khawatir!"

Panglima Besar Zilong menunduk, mengecup sayang kening Yie Er.

"Mengapa lama?!" Panglima Besar Zilong berucap tanpa memandang orang-orang dibelakangnya.

"Maaf Panglima, ada sedikit kendala!" Rei Rei menunduk bersama Yu Are disampingnya. Tak lupa seorang tabib kerajaan yang juga berdiri di samping Rei Rei.

"Cepat periksa Permaisuri!"

"Ba_ik Panglima," gugup tabib bernama Mou.

Tabib Mou dengan segera memeriksa Yie Er penuh hati-hati. Mengingat dibelakangnya berdiri seorang Panglima Besar Kerajaan dari Dinasti Han.

"Panglima, tak ada luka yang perlu di cemaskan hanya saja seperti nya Permaisuri hanya syok dengan apa yang terakhir kali di alaminya. Dan sedikit memar di kening Permaisuri!" Jelas Tabib Mou.

"Syukurlah. Terimakasih tabib Mou!" ucap Pangkima Besar Zilong menatap dalam Yie Er.

"Yu Are, berikan imbalan tabib Mou!"

"Baik Panglima!" Yu Are memberikan sekantong koin emas kepada tabib Mou.

"Terimakasih Panglima. Semoga Anda panjang umur, jika begitu hamba undur diri Panglima!" salam tabib Mou menunduk menyatukan tangannya.

"Aittss mengapa aku masih disini?" gumam lirih Yie Er memegang memar di dahinya.

"Permaisuri, apa ada yang sakit?" tanya Rei Rei.

"Aittss kepalaku sakit, dan mengapa kau terus berdrama? Hentikan semuanya, jangan terus memanggilku Permaisuri, aku muak mendengarnya!" decih Yie Er menatap tajam ketiga orang di depannya.

"Meimei, mungkin sekarang kau masih syok. Gege memaklumi itu, lebih baik jangan banyak bergerak terlebih dulu." Usapan lembut Panglima Zilong pada kepala Yie Er.

"Dan jika ada Yang Mulia masuk. Maka lekaslah menutup matamu, mengerti!"

"Mengapa?" heran Yie Er. Menatap dalam pria di depannya. Lagipula mengapa harus memerintah dirinya. Enak saja.

"Yang Mulia memasuki ruangan!"

"Dasar tidak punya tata krama, mengapa yang di depan sana berteriak!" gerutu Yie Er, mengabaikan perintah Panglima Besar Ziling dan Yuan di depannya.

"Apakah engkau baik-baik saja Permaisuri? Zhen kira engkau tidak akan pernah bangun dari tidur panjangmu!" ucap Yuan menatap dingin Yie Er.

Ada apa dengan pria sok tampan di depannya ini? Siap yang ingin tertidur begitu panjangnya. Tidak tahu sopan santun. Jika ingin memainkan drama harusnya sengan elegan, bukan kampungan seperti itu. Lihatlah bakat ekting yang sebenarnya!

"Mengapa kau tak menjawab pertanyaan Zhen?apakah sekarang Permaisuri tidak bisa bicara?!" Yuan berkata pelan, dan menusuk.

"Maaf Yang Mulia, tetapi sayangnya hamba masih bisa berbicara. Jika Yang Mulia merasa begitu khawatir, hamba sungguh tersanjung dengan Yang Mulia!"

"Apa? rupanya sekarang engkau cupuk berani Permaisuri. Sayang sekali, Zhen tidak begitu peduli dengan Permaisuri tidak diharapkan ini!" balas Yuan tajam.

Yie Er membalas Yuan sama tajamnya, bagus sekali ekting lelaki di depannya. Hanya saja, adakah naskah drama seperti itu?

__________________________________________________

Permaisuri Yie Er

Kaisar Yuan

Panglima Zilong

Terpopuler

Comments

Djo M

Djo M

Lanjuut dulu

2024-02-21

0

miaoo

miaoo

Yu Are = Kau Adalah😂😂

2022-06-30

0

shintaeva

shintaeva

kerenan pglimaya yaa...

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Datangnya Sang Masa Depan
2 Abad 21 Lalu
3 Pertemuan Pertama
4 Memulai
5 Kehidupan Baru
6 Perhatian Palsu
7 Cambukan
8 12 Bersahabat
9 13 Hukuman
10 14 Kesakitan
11 15 Ancaman
12 16 Zui Qiang
13 17 Panahan
14 18 Tegang
15 19 Penghinaan
16 20 Panglima Agung Zerang
17 21 Bubuku
18 22 Pelukan
19 23 Kebencian
20 24 Tiga Hari
21 25 Berarti
22 26 Gongfu
23 27 Cengkraman
24 28 Benalu
25 29 Menggoda
26 30 Keakraban
27 31 Sesuatu
28 32 Menginap
29 33 Faing Yu Kecil
30 34 Xauli
31 35 Mendekati
32 36 Rencana tak terduga
33 37 Racun dengan Racun
34 38 Meminum
35 39 Diminum
36 40 Reaksi
37 41 Kesakitan
38 42 Selir Dhau
39 43 Heran
40 44 Cawan itu
41 45 Tersangka
42 46 Keterkejutan Yuan
43 47 Penyelidikan Dimulai
44 48 Bukti-bukti
45 49 Sebentar lagi
46 50 Permaisuri Bai Lu
47 51 Emosi Yuan
48 52 Hukuman
49 53 Kegelapan
50 54 Sesi Ke 5
51 55 Sebentar lagi
52 56 Sesi-Sesi
53 57 Kemenangan
54 58 Tangan Kiri
55 59 Selir Pertama
56 60 Kemenangan Selir Pertama
57 61 Berturut-turut
58 62 Sesi Terakhir
59 63 Kemenangan Yie Er
60 64 Kebahagiaan Yie Er
61 65 Perayaan
62 66 Deggg...!
63 67 Cemburu
64 68 Meramal?
65 69 Peristiwa
66 70 Dimulai
67 71 Kenangan untuk Yie Er
68 72 Pergi
69 73 Ajakan Yuan
70 74 Bermalam
71 75 Seperti apa?
72 76 Remang
73 77 Tersiksa
74 78 Permainan
75 79 Ragu
76 80 Pengakuan Selir Pertama
77 81 Rencana Selir Pertama
78 82 Hampa
79 83 Cemburu
80 84 Menguji
81 85 hukuman
82 86 Pengakuan
83 87 Memasak
84 88 Memasak 2
85 89 Hukuman
86 90 Hanya tidur
87 91 Hukuman 2
88 92 Hukuman 3
89 93 Kepulangan Zilong
90 94 Memperebutkan
91 95 Kekanakan
92 96 Menteri Wei
93 97 Berbeda Kubu
94 98 Merenggang
95 Sebuah Rahasia
96 Kue Cantik Selir Pertama
97 Kunjungan Yie Er
98 Siapa dia?
99 Ada Apa Permaisuri?
100 Mood tidak baik
101 Rakyat Jelata
102 Bahagia Itu Sederhana
103 Luka ditabur Garam
104 Renana dan Rencana
105 Barang Bekas
106 Di bawah Senja
107 Tidak Ada Judul
108 Kematian Ibu Suri Agung
109 Tudingan palsu
110 penyelidikan
111 Bersalahnya Ibu Suri
112 Suara siapa?
113 Hukuman Mati Ibu Suri
114 Pedang Kaisar Terdahulu
115 Rencana Busuk Yuan
116 Bersandiwara
117 Mencari Tahu
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Datangnya Sang Masa Depan
2
Abad 21 Lalu
3
Pertemuan Pertama
4
Memulai
5
Kehidupan Baru
6
Perhatian Palsu
7
Cambukan
8
12 Bersahabat
9
13 Hukuman
10
14 Kesakitan
11
15 Ancaman
12
16 Zui Qiang
13
17 Panahan
14
18 Tegang
15
19 Penghinaan
16
20 Panglima Agung Zerang
17
21 Bubuku
18
22 Pelukan
19
23 Kebencian
20
24 Tiga Hari
21
25 Berarti
22
26 Gongfu
23
27 Cengkraman
24
28 Benalu
25
29 Menggoda
26
30 Keakraban
27
31 Sesuatu
28
32 Menginap
29
33 Faing Yu Kecil
30
34 Xauli
31
35 Mendekati
32
36 Rencana tak terduga
33
37 Racun dengan Racun
34
38 Meminum
35
39 Diminum
36
40 Reaksi
37
41 Kesakitan
38
42 Selir Dhau
39
43 Heran
40
44 Cawan itu
41
45 Tersangka
42
46 Keterkejutan Yuan
43
47 Penyelidikan Dimulai
44
48 Bukti-bukti
45
49 Sebentar lagi
46
50 Permaisuri Bai Lu
47
51 Emosi Yuan
48
52 Hukuman
49
53 Kegelapan
50
54 Sesi Ke 5
51
55 Sebentar lagi
52
56 Sesi-Sesi
53
57 Kemenangan
54
58 Tangan Kiri
55
59 Selir Pertama
56
60 Kemenangan Selir Pertama
57
61 Berturut-turut
58
62 Sesi Terakhir
59
63 Kemenangan Yie Er
60
64 Kebahagiaan Yie Er
61
65 Perayaan
62
66 Deggg...!
63
67 Cemburu
64
68 Meramal?
65
69 Peristiwa
66
70 Dimulai
67
71 Kenangan untuk Yie Er
68
72 Pergi
69
73 Ajakan Yuan
70
74 Bermalam
71
75 Seperti apa?
72
76 Remang
73
77 Tersiksa
74
78 Permainan
75
79 Ragu
76
80 Pengakuan Selir Pertama
77
81 Rencana Selir Pertama
78
82 Hampa
79
83 Cemburu
80
84 Menguji
81
85 hukuman
82
86 Pengakuan
83
87 Memasak
84
88 Memasak 2
85
89 Hukuman
86
90 Hanya tidur
87
91 Hukuman 2
88
92 Hukuman 3
89
93 Kepulangan Zilong
90
94 Memperebutkan
91
95 Kekanakan
92
96 Menteri Wei
93
97 Berbeda Kubu
94
98 Merenggang
95
Sebuah Rahasia
96
Kue Cantik Selir Pertama
97
Kunjungan Yie Er
98
Siapa dia?
99
Ada Apa Permaisuri?
100
Mood tidak baik
101
Rakyat Jelata
102
Bahagia Itu Sederhana
103
Luka ditabur Garam
104
Renana dan Rencana
105
Barang Bekas
106
Di bawah Senja
107
Tidak Ada Judul
108
Kematian Ibu Suri Agung
109
Tudingan palsu
110
penyelidikan
111
Bersalahnya Ibu Suri
112
Suara siapa?
113
Hukuman Mati Ibu Suri
114
Pedang Kaisar Terdahulu
115
Rencana Busuk Yuan
116
Bersandiwara
117
Mencari Tahu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!