Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja
ᑲᥲgіᥲᥒ 4
»»————> 𝗵𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴 <————««
Harsya menghela nafas kasar. Hujan hari ini benar-benar membuatnya menunggu lama untuk pulang. Nayanika sudah pulang beberapa menit lalu, dijemput oleh pak Adrian dengan sepeda tua nya.
Karna sudah lama menunggu redanya hujan, tanpa berpikir panjang Harsya berlari ke parkiran dengan tas yang ia angkat untuk menutupi kepalanya.
Tanpa berlama lama Harsya langsung menancap gas, tak peduli dengan tubuh kurus nya yang sekarang kedinginan karna terguyur hujan dan diterpa angin dingin.
Yang Harsya pikiran hanyalah, ia harus segera sampai.
Sekitar 10 menitan dia mengendarai motor nya, kini ia sampai di sebuah rumah kecil. Ah bahkan rumah ini tak bisa di sebut dengan sebutan rumah, melainkan sebuah gubuk kecil namun berisi penuh kehangatan.
Langkah gontai nya membawa Harsya sampai dirumah itu. Ia menapakkan kaki nya kedalam rumah itu.
Harsya Kalandra
Bang... Aji..
Panji
Sini bang, Aji bantu
Panji
ABANGGGG BANG LANGIT!!
Langit
Apasih Jii abang baru kelar solat ashar
Langit
Astagfirullah Syaa?
Dengan cepat Langit mengambil alih untuk membopong Harsya kedalam rumah. Tak peduli jika ia ikutan basah karena Harsya yang tadi hujan-hujanan.
Akhirnya Langit berhasil membawa Harsya kedalam kamarnya. Ia membaringkan Harsya di karpet tempat biasa dia tertidur.
Panji
Abang denger suara Aji kan?
Panji
/menepuk pelan pipi Harsya.
Panji
HIDUNG ABANG BERDARAH
Langit
Ambilin kain Jii sapu tangan cepet!
Panji
/berlari mencari kain.
Langit
/membersihkan darah yang ada di hidung Harsya.
Harsya Kalandra
D dingin bang...
Panji
/berlari mengambil selimut.
Langit
/menyelimuti tubuh kedinginan Harsya.
Langit
Syaa sanggup duduk gak?
Langit
Ganti baju dulu yaa? pake baju abang
Langit
Kalo kek gini lo makin kedinginan dek
Harsya Kalandra
/bangun dari duduknya.
Harsya Kalandra
Ji, abang minta minum dong
Harsya Kalandra
Bang, kalo ketemu Naya jangan bilang dia ya kalo gua kek gini
Harsya Kalandra
Apalagi Khalu..
Ini bukan kali pertama Harsya menampakkan wujud lemah nya di depan Langit dan Panji. Ini adalah kesekian kalinya.
Sudah beberapa kali Langit dan Panji melihat sisi lemah Harsya. Sakitnya Harsya juga mereka rasakan bersama.
Harsya langsung mengambil air yang di bawa oleh Panji, lalu meneguk nya hingga habis. Entah mengapa di hari dingin seperti ini tenggorokan nya malah terasa kering bahkan sangat kering.
Harsya Kalandra
Makasih Jii
FYI; Langit dan Panji ini sudah dianggap sebagai abang dan adik bagi Harsya. Sudah 3 tahun lebih mereka tumbuh bersama di kehangatan gubuk kecil itu.
Langit ialah anak yatim piatu yang mampu menghidupkan dirinya sendiri, dengan mengamen atau bekerja di doorsmeer, kadang juga berjualan koran keliling.
Sedangkan Panji masih memiliki keluarga lengkap dan serba berkecukupan. Namun ada satu alasan yang membuat dia kabur dari rumah hingga ia akhirnya di pertemukan dengan Langit.
Harsya menemukan mereka saat ia tengah mengantarkan motornya ke doorsmeer dan kebetulan yang melayani nya ialah Panji sendiri.
Disaat itu Harsya terlihat pucat dan sangat lemah. Setelah turun dari motor Harsya sempat terjatuh dan langsung di tolong oleh Panji dan Langit. Mulai dari situ, mereka mulai sering bertemu dan menjadi teman, bahkan menurut Harsya Langit dan Panji adalah rumah terhangat nya selain bunda, Khaluna dan Nayanika.
Comments