Bab 3 pembalasan

Pagi hari seperti biasa mereka sibuk dengan kegiatan masing masing, wanita itu sibuk dengan karya tanah liatnya sedangkan Daniel sedang dengan karya lagu ciptaanya.

Ting tong Ting tong bunyi ponsel Daniel tanda ada yang menelpon, dan Daniel pun mengambil ponsel itu dan tertera nama niko temenannya.

" Hallo dokter Niko ada apa?" Tanya Daniel sambil tersenyum, sedangkan gadis itu hanya menghela nafas dikarenakan bunyi telpon Daniel sangat keras dan mengganggunya yang sedang fokus membuat Boneka Tanah nya.

" Ayahku sedang menghadiri konferensi, kemarilah dan ambil suplemen mu" jawab Niko di sebrang telpon.

" Aku akan segera kesana" jawab Daniel yang langsung memberikan telponnya.

Sedangkan wanita itu yang sedang melanjutkan karyanya kembali menghela nafas saat mendengar suara pintu kamarnya di buka.

" Jangan menatapku seperti itu, bersyukurlah jika kakamu yang berbelanja" ujar sang Kaka dari wanita itu, yang melihat sang adik sedang menatapnya dengan kesal.

Dan diapun mulai meletakkan barang bawaannya di meja.

Gadis itu hanya diam dan kembali melanjutkan kegiatannya.

" Ibu bilang kapan kamu akan pulang " tanya sang kaka

" Ibu terlihat senang saat aku pindah dan kenapa dia ingin bertemu denganku?" jawab acuh gadis itu

" Dia hanya ingin bertemu denganmu" jawab sang kaka

" Serangan panikku semakin parah aku bisa mati di jalan jika keluar" ujar gadis itu

" Dasar wanita gila setidaknya hubungi ibu, baiklah aku pamit dulu" kesal sang kaka.

Sang Kaka pun pergi meninggalkan gadis itu saat dia sedang menuju pintu dia melihat kumpulan obat sang adik yang masih utuh

" Kamu, tidak makin parah kan?" Tanya sang Kaka karena melihat obat sang adik yang masih menumpuk tidak diminum. Tetapi dia tidak mendapat jawaban dari sang adik dia hanya mendapatkan lambaian untuk segera keluar.

" Dasar wanita berhati dingin" kesal sang Kaka dan akhirnya dia pergi dari apartemen sang adik.

Gadis itupun menoleh ke arah pintu keluar melihat sang kakak pergi.

Setalah selesai dengan karya kerajinan tanahnya wanita itu kembali berkutat dengan laptopnya, disaat iya sedang asik dengan laptop dia mendengar suara pintu kamar Daniel dibuka tanda Daniel sudah kembali, dan gadis itu kembali tersenyum dengan seringainya.

Di kamar Daniel kini terlihat Daniel yang sedang membawa kardus yang berukuran cukup besar, dia lumayan kewalahan saat membawanya masuk.

" Mari Kita lihat, betapa beratnya ini" ujar Daniel yang mulai membuka kardus itu.

Sedangkan gadis disebelah sudah mulai mengunakan sarung tangan beruang yang memiliki cakar.

" Ah suplemen ini kelihatan enak, mari kita mencobanya" ujar Daniel yang mulai meminum suplemen itu. Saat Daniel sedang meminum suplemen itu tiba tiba terdengar suara letusan balon yang sangat keras dan membuat Daniel terkejut di buatnya.

" Uhuk uhuk uhuk " batuk Daniel tersedak minuman itu.

Disebelah wanita itu terus menerus meletuskan balon yang tertempel di dinding tipis itu.

" Ayolah Daniel bersikap dewasa anggap saja ini adalah lolucon anak kecil, sekarang fokus saja dengan apa yang di depanmu" tegas daniel pada diri sendiri dan dia mulai kembali meminum suplemen itu tetapi kedua kalinya Daniel kembali terkejut dengan suara balon itu, yang membuat minuman Daniel kembali tumpah dibuatnya.

" Hah apakah aku harus membalasnya" kesal Daniel yang mengelap mukanya karena basah terkena minuman itu.

Dan malam harinya saat gadis itu ingin mulai tidur Daniel pun mengeluarkan gitarnya yang Lain dan mulai memainkannya

" Treng tereng treng treng" suara asal petikan gitar yang Daniel lakukan.

Dan gadis itu kembali membuka matanya, ia menghela napas sambil meraih penutup telinga di sampingnya.

" Hah kenapa orang ini banyak sekali alat musiknya astaga" hela napas gadis itu dan Daniel pun terus menerus mengganggu gadis itu semalaman.

Pagi harinya kini Daniel sedang terlelap dalam tidurnya tetapi tidak dengan sang gadis di sebelah dia memulai merencanakan sesuatu untuk membalas daniel,

Dia mulai mengeluarkan pengeras suara dan di letakkan di tembok dekat Daniel setelah cukup dekat gadis itu menyetel audio yang sangat membuat Daniel tersiksa.

" Ah ah ah ah " suara desahan dari audio yang di putar oleh gadis itu

" Suara apa itu?" Tanya Daniel yang mulai terbangun

" Bagaimana dengan ini" seringai gadis itu

" Hah dia keterlaluan, dia meremehkan kita, Hela Daniel yang memandang si junior kecil dibalik celananya. Dan Daniel pun kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

Gadis disebelah yang merasakan masih belum puas mengerjai Daniel kini dia mulai naik ke atas ranjangnya dan mulai menggenjot genjot ranjang itu sehingga berbunyi seperti seseorang yang sedang menikmati dunia.

" Hey, ada apa denganmu, jangan lakukan ini" ringis Daniel dikarenakan merasakan tidak nyaman di antara kedua selangkangannya. Tetapi gadis itu malah semakin menjadi setelah mendengar ucapan Daniel yang mulai meringis.

" Hey kumohon hentikan, suara itu terlalu erotis aku akan minta maaf jadi berhentilah " pekik daniel yang sudah mulai tidak tahan, Daniel pun mulai meninggalkan kamar itu dengan susah payah.

" Kasihan sekali dia" ejek wanita itu dengan senyum mengembang akhirnya dia bisa puas setelah menjahili Daniel.

" Tunggu kau disana, kau akan menyesali ini" kesal Daniel

" Datanglah jika kau berani, aku tidak takut sama sekali" tantang gadis itu

Dan Daniel pun keluar dari kosan itu,

" Aku akan membalasnya, dimana dia?" Ujar Daniel yang mulai berkeliling perumahan itu untuk mencari tempat tinggal gadis menyebalkan itu, Daniel berlari kesana kemari.

" Apakah aku salah jalan?" Kesal Daniel yang masih belum menemukannya.

" Tunggu saja kau,aku akan membalas mu" kesal Daniel yang terus berkeliling perumahan itu. beberapa saat Daniel tidak mendapatkan apapun.

" Sedikit lagi, tamatlah riwayatmu" ujar Daniel yang ngos ngosan karena abis berlari, tanpa Daniel sadari dia semakin jauh dari tempat tinggal di gadis itu.

"Mengapa gang ini panjang sekali" kesal Daniel yang mulai duduk karena lelah. Kini Daniel duduk di pinggir jalan dekat salah satu toko,

" Sebenarnya dimana dia apa.." Daniel teringat dengan ucapan gadis itu.

" Kita tinggal di gedung yang berbeda dan alamat yang berbeda " ingatan Daniel

" Alamat yang berbeda, namun tinggal di gedung sebelah" gumam Daniel

Dan diapun tersadar dan langsung mencari ponselnya di dalam saku celana tetapi dia tidak menemukannya sama sekali.

" Kenapa aku bodoh sekali, sia sia aku berlarian mencari tadi" rutuk kesal Daniel

" Haaah aku akan mengalami hiperventilasi jika seperti ini, aku harus kembali" ujar konyol Daniel dikarenakan dia lelah berlarian dari tadi, dan diapun kembali ke tempat tinggalnya.

Diruang sebelah gadis cantik itu yang sedang melanjutkan karya tanahnya, mendengar suara pintu Daniel kembali terbuka langsung menoleh.

" Dia langsung cepat menyerah "geleng gadis itu melihat tekad Daniel yang cepat menyerah.

Dikamar Daniel kini sedang mengacak acak selimutnya mencari keberadaan ponselnya.

" Ponselku" lega Daniel saat menemukan ponselnya.

Dan dia pun mulai bangkit dari ranjang itu mendekati dinding yang mengarah ke arah ruangan sang gadis, Daniel menatap lekat dinding itu dan membayangkan jika orang tinggal di balik dinding ini wanita yang mempunyai tanduk dan berpenampilan seperti iblis pikirnya. Dan Daniel pun mulai menunjukkan seringainya.

Siang hari Daniel pun mulai mengeluarkan sebuah metronom miliknya yang biasa ia gunakan untuk menguji nada permainan musikanya. Ia meletakan alat itu tepat di balik dinding ruangan si gadis.

Tok tok tok tok bunyi metronom itu dengan keras.

Gadis di sebelah hanya menoleh dan meremehkannya.

" Hanya itu? Itu tidak akan cukup" Ujar gadis itu meremehkan Daniel.

Seiring berjalannya waktu, kini hari menjelang malam gadis itu bersiap untuk tidur dan diapun mulai mengunakan tutup telinga, tetapi dia sama sekali tidak bisa tidur dikarenakan alat itu tidak akan pernah berhenti jika tidak dimatikan, sepanjang malam gadis itu terus guling sana guling sini, sampai kepalanya dia tutupi oleh bantal dikarenakan terganggu oleh bunyi metronom itu. Sepanjang malam gadis itu hanya berguling guling tidak bisa tidur.

Pagi harinya gadis itu sedang menatap dinding itu dengan penampilan sumrawut, dengan mata panda di kedua matanya.

" Hey hentikan, kau menang jadi cepat hentikan, mari berkompromi" teriak gadis itu putus asa

Daniel yang sedang menguping seketika terkejut mendengar teriakan gadis itu.

" Hah berkompromi?, kalau begitu katakan tolong, tolong gitu" ejek Daniel yang merasa menang melawan gadis barbar itu.

Terpopuler

Comments

@le_10

@le_10

Ceritanya keren, teruslah menulis thor!

2024-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 tempat tinggal baru
2 Bab 2 tetangga sebelah
3 Bab 3 pembalasan
4 Bab 4 kerumah Daniel
5 Bab 5 minta maaf
6 Bab 6 mantan Daniel
7 Bab 7 lulus audisi
8 Bab 8 rencana Daniel
9 Bab 9 berkencan
10 Bab 10 double date
11 Bab 11 Bela datang
12 Bab 12 Amanda sakit
13 Bab 13 Amanda marah
14 Bab 14 Danile pindah
15 Bab 15 pertemuan pertama
16 Bab 16 pembongkaran
17 Bab 17 bela menelpon
18 Bab 18 keputusan Daniel
19 Bab 19 pindah rumah
20 Bab 20 Daniel kesepian
21 Bab 21 pesta di rumah Daniel
22 Bab 22 kencan di taman
23 Bab 23 pulang kampung
24 Bab 24 tekad bela
25 Bab 25 bela dan danile
26 Bab 26 kerumah bela
27 Bab 27 makan bersama Daniel
28 Bab 28 keputusan Daniel
29 Bab 29 kejujuran Daniel
30 Bab 30 perusahaan baru
31 Bab 31 keliling kebun
32 Bab 32 kencan di bukit
33 Bab 33 keberangkatan danile
34 Bab 34 kembali ke kota
35 Bab 35 amplop coklat
36 Bab 36 Amanda bertemu bela
37 Bab 37 toko buah
38 Bab 38 ke apartemen bela
39 Bab 39 kebenaran tentang amanda
40 Bab 40 bertemu
41 Bab 41 Herlina
42 Bab 42 saudara kembar
43 Bab 43 belanja bareng
44 Bab 44 hasil tes
45 Bab 45 Niken bertemu Amanda
46 bab 46 keputusan mala
47 Bab 47 Tekad amanda
48 Bab 48 bertemu daniel
49 Bab 49 jemput amanda
50 Bab 50 mencari alamat
51 Bab 51 buah lengkeng
52 Bab 52 Bertemu susi
53 Bab 53 pulang kampung
54 Bab 54 Rumah bela
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 keputusan keluarga
57 Bab 57 takdir
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 tempat tinggal baru
2
Bab 2 tetangga sebelah
3
Bab 3 pembalasan
4
Bab 4 kerumah Daniel
5
Bab 5 minta maaf
6
Bab 6 mantan Daniel
7
Bab 7 lulus audisi
8
Bab 8 rencana Daniel
9
Bab 9 berkencan
10
Bab 10 double date
11
Bab 11 Bela datang
12
Bab 12 Amanda sakit
13
Bab 13 Amanda marah
14
Bab 14 Danile pindah
15
Bab 15 pertemuan pertama
16
Bab 16 pembongkaran
17
Bab 17 bela menelpon
18
Bab 18 keputusan Daniel
19
Bab 19 pindah rumah
20
Bab 20 Daniel kesepian
21
Bab 21 pesta di rumah Daniel
22
Bab 22 kencan di taman
23
Bab 23 pulang kampung
24
Bab 24 tekad bela
25
Bab 25 bela dan danile
26
Bab 26 kerumah bela
27
Bab 27 makan bersama Daniel
28
Bab 28 keputusan Daniel
29
Bab 29 kejujuran Daniel
30
Bab 30 perusahaan baru
31
Bab 31 keliling kebun
32
Bab 32 kencan di bukit
33
Bab 33 keberangkatan danile
34
Bab 34 kembali ke kota
35
Bab 35 amplop coklat
36
Bab 36 Amanda bertemu bela
37
Bab 37 toko buah
38
Bab 38 ke apartemen bela
39
Bab 39 kebenaran tentang amanda
40
Bab 40 bertemu
41
Bab 41 Herlina
42
Bab 42 saudara kembar
43
Bab 43 belanja bareng
44
Bab 44 hasil tes
45
Bab 45 Niken bertemu Amanda
46
bab 46 keputusan mala
47
Bab 47 Tekad amanda
48
Bab 48 bertemu daniel
49
Bab 49 jemput amanda
50
Bab 50 mencari alamat
51
Bab 51 buah lengkeng
52
Bab 52 Bertemu susi
53
Bab 53 pulang kampung
54
Bab 54 Rumah bela
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 keputusan keluarga
57
Bab 57 takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!