Kemarahan mama

Malam yang yang terasa bertambah gelap karena mendung, laksana menggambarkan suasana di rumah Ryung sekarang. Dokter keluarga Ryung dari tadi belum keluar dari kamar. Ryung terlihat pucat bagaimana tidak ia pernah mengalami kejadian ini sama seperti ayahnya meninggal dulu. Awalnya baik-baik saja begitu pingsan beliau langsung tak ada.

Anin terus menunduk, ia tak berani berkata apa-apa hanya kemelut berbagai macam pertanyaan yang terngiang dipikirannya. Beribu kekhawatiran melandanya. Ini semua gara-gara dia, jika dia tadi tidak kelepasan omong sungguh tidak akan terjadi kejadian ini.

"Ryung..." Panggil Dokter Azril yang tak lain adalah sepupu Ryung. Mendengar panggilan itu Ryung maupun Jung Su langsung berdiri dan menghampirinya. "Tak ada yang perlu dikhawatirkan tante cuma capek dan sedikit syok. Aku minta kalian lebih bersabar dan menurutinya."

"Thax Zril..." Ucap Jung Su.

Sedangkan Ryung hanya menepuk bahu Azril dan melangkah masuk, yang diikuti Anin dibelakangnya.

"Jung... mama mu cuma pura-pura doang." bisik dokter berkaca mata itu.

"jadi mama gak..."

"sst jangan keras-keras, mama kamu minta agar aku belikan obat perangsang untuk Ryung, kenapa sich Jung?"

"apa?" teriak Jung Su yang kemudian dibungkam oleh Azril dan dia dibawa keluar rumah.

"kamu mau aku dimarahin tante apa?"

"sorry - sorry..." kata Jung Su "kenapa mama senekat itu ya..."

"aku cuma belikan, tapi kamu yang harus meneruskan misinya agar Ryung meminumnya."

"gak-gak.... aku gak mau melakukan itu, bisa-bisa mati aku kalo ketahuan. kamu tahu ndiri kakak q gimana!"

"terserah, bentar lagi asistenku bawa kesini obatnya. Dan itu urusan kamu, Ok!! aku balik dulu."

****

Mo Ryung berjalan masuk kedalam kamar, begitu pun dengan Anin ia mengekor ke Mo Ryung dengan tertunduk dan masih menyesali perbuatannya.

"udah enakan ma?" tanya Mo Ryung membuka pembicaraan.

"mama gak nyangka Ryung, ternyata benar yang dikatakan semua orang kalau kamu itu guy?"

"aku bukan guy ma... aku cuman..."

"cuman apa ha... gak suka sama perempuan? itu sama aja Ryung." kata mama dengan nada agak tinggi. " bagaimana mama bisa percaya omongan kamu, dulu mama jodohkan kamu dengan Yoon He kamu tolak, sekarang kamu menikah dengan Anindiya, bahkan sudah tidur satu kamar tapi kamu gak menyentuhnya. Kurang apa Anindiya Ryung? Dia Cantik, baik, bodynya juga ok. Cowok mana yang betah menahan nafsunya jika sekamar sama dia. Kalo dia bukan seorang guy?"

"ma...sebenarnya aku..." potong Anindiya yang kemudian tangan Anin digenggam erat oleh Mo Ryung pertanda ia tak harus mengatakan apa-apa.

"aku hanya ingin menunda memiliki momongan ma.." jelas Ryung.

"Kau ni sudah tua Ryung... mau umur berapa baru punya anak ha... 40 atau 50 tahun..." jawab mama " umur kalian berdua ini udah cocok punya anak." jelas mama. "Udah sekarang kalian berdua keluar, mama capek mau istirahat."

Anin dan Ryung bergegas keluar dari kamar dan mereka melihat Jung Su yang tengkurap di sofa dengan memainkan gawainya.

"kamu disini Jung?" Tanya Anin yang berhenti melihat Jung Su yang masih asyik dengan gawainya. Sedangkan Ryung langsung menuju kamarnya.

"eh... Nin...aku nginep sini."

"oh... kalo gitu aku siapin kamarnya."

"udah disiapin Pak Bimo tadi sebelum pulang." kata Jung Su yang kemudian beralih posisi. Ia sekarang duduk menghadap Anin. "Nin... kamu cinta gak sama kakakku?"

"Pertanyaan konyol Jung." jawab Anin sekenanya.

"Nin... aku serius ni..." bujuk Jung Su, yang tak dijawab oleh Anin. Ia hanya tersenyum dan melangkahkan kakinya ke kamar. "Nin... cuma kasih tau ya ato tidak doang... Nin" panggil Jung Su.

Terpopuler

Comments

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

butuh waktu bwt menata hati Anin...😄

2020-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!