Merajuk?

Sore itu, Anin meminta izin untuk pulang agak terlambat karena kumpul dengan teman-temannya. Tak ada jawaban dari WA yang Anin kirimkan. Ia tak ambil pusing dan mengikuti acara yang diadakan Bram.

Sepanjang jamuan Bram itu, mereka ngobrol sana sini dan kadang terdengar gelak tawa. Tanpa mereka sadari sedari tadi ada seorang laki-laki berparas tampan yang tak lain Mo Ryung berada di ruang vip di lantai dua. Sebenarnya bukan untuk memata-matai Anin, tapi ia baru saja bertemu klien disana.

Setelah pertemuan selesai, Mo Ryung sengaja untuk bersantai sendiri sejenak dengan mengutak atik gawainya.

Tak sengaja, ia melihat segerombolan orang sedang tertawa dibawah, meskipun tak bisa mendengar suara mereka, tapi jelas ada kebahagiaan yang tercermin.

Mo Ryung kaget saat melihat salah satu diantara mereka adalah istrinya. Ternyata ia izin untuk berkumpul dengan teman sekantornya.

Ia dengan seksama memperhatikan sikap istrinya yang sekarang sedang berbagi hati dengan teman-temannya. wanitanya itu sekarang duduk disamping Bram, salah satu kepala divisi dikantornya. Laki-laki itu, beberapa kali berbisik pada Anindiya dan mendapat respon senyum sumringah dari wanitanya. Hal itu membuat dada Mo Ryung tiba-tiba sesak dan darahnya serasa mendidih. Betapa tidak, ia tidak pernah melihat senyum Anindiya seperti itu saat bersamanya.

Akhirnya, Mo Ryung memutuskan turun dan bermaksud pergi dari situ, ia benar-benar tak tahan melihatnya. Dia terus berjalan seakan tak ada orang dilantai bawah, ia berjalan dengan tegap tanpa menoleh kekanan kiri dengan menahan amarahnya.

"Eh... bukannya itu Pak Mo?" Ucap Lia yang melihat Mo Ryung melintas. "sombongnya... "

Mendengar perkataan Lia, Anindiya menoleh ke arah yang ditunjukkan Lia. Ia hanya melihat punggung laki-laki berjas hitam itu berlalu. Ia berjalan sendirian dan langsung naik mobil yang menjemputnya didepan restoran.

Malam sudah larut saat Anindya tiba di rumah diantar oleh Bram dengan mobil sedannya.

"Thax ya... "Anin membuka pintu dan bergegas masuk.

"Nin... " Panggil Bram mendekat kearah Anin

"Terima kasih, semoga mimpi indah." Mendengar itu Anindya hanya tersenyum. Kemudian Bram mendekatkan diri ke wajah Anin dan berbisik "aku mencintaimu Nin" kata Bram berlalu menuju mobilnya dan sontak membuat Anin membatu.

"Apa barusan itu kak Bram...Apa yang kamu lakukan? Bukannya kita sudah putus...apakah rasa cintamu kembali lagi Kak? Kenapa kau mengucapkan cinta semudah itu, semudah kau memutuskan ku waktu itu, apakah kau ingin menarik ulur cintamu Kak?" pikir Anin.

Wanita itu masih membatu hingga mobil sedan Bram berlalu. Ia berdiri di depan pintu begitu lama, ia melihat rumah yang ada di depannya begitu megah dan ada seorang laki-laki yang baik hati berada didalam.

"Oh... Tuhan, jangan bangkitkan rasa cintaku pada Bram... tapi bangkitkanlah rasa cintaku pada Kak Mo Ryung, suamiku"

Wanita yang sudah bermuka kusut itu berjalan perlahan menuju rumahnya, ia membuka pintu dan melihat sesosok lelaki menggunakan piyama berdiri menatap jendela. Ia tak menoleh sedikitpun atas kedatangan Anindya, gadis yang sebulan lalu menjadi istrinya.

Anin menyapa Mo Ryung tapi tak ada tanggapan sedikitpun, ia melangkahkan kaki mendekati lelaki yang masih menatap jendela rumahnya.

"kak..." sapa Anin lagi seraya mengintip ke wajah Mo Ryung. Anin hanya memperoleh tatapan tajam dari laki-laki itu yang kemudian berlalu pergi masuk kedalam ruang kerjanya.

"Ada apa kak Ryung??? tak biasanya kau bertingkah seperti itu? apakah kau merajuk?"

Terpopuler

Comments

lita kurnia

lita kurnia

ceritanya bikin penasaran terus...

2020-07-18

0

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

Anin hrs sadar yaaa klo udh bersuami..😄

2020-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!