Dia suamiku

Anin hanya duduk termenung bergulat dengan pikirannya sendiri. Hingga Bram menyenggolnya dan berbisik memanggil namanya.

"Apa ada masalah nona Anin?" tanya Mo Ryung yang tak lain adalah CEO nya.

"Maaf pak... " kemudian Anin berdiri dan mulai Menjelaskan panjang lebar proyek apartemen yang akan bekerja sama dengan "SHE". setelah lima belas menit berlalu, rekan kerja dari perusahaan She menanggapi dengan respon yang sangat baik.

Begitu pula Mo Ryung yang dari tadi melihat istrinya yang mempresentasikan dengan lancar, tampak takjub dan lugas serta menarik.

Ternyata ia cerdas juga, klo seperti ini istriku kelihatan menarik. Pikir Mo Ryung

Sekali-kali pak Alex berbisik pada Mo Ryung, entah apa yang mereka bincangkan hanya anggukan dan senyuman yang tampak dari laki-laki tampan itu.

Setelah Anin usai dalam pemaparannya, pak Alex langsung menyetujui dan sepakat untuk proyek apartemen ni.

"Wow... Nona Anin... Sepertinya bukan hanya proyek ni yang aku pinang tapi dirimu juga, aku meminangmu untuk putraku."

Mendengar itu Anin tersenyum "senang mendengarnya pak Alex, tapi maaf saya sudah ada yang punya"

"Benarkah? Bilang sama dia kau akan jadi menantuku."

"Dia ada disini pak." jelas Anin, yang mengundang gelak tawa Pak Alex, dan membuat satu ruangan itu bingung. Antara serius apa tidak, klo melihat mimik muka Anin ia serius waktu mengatakan itu.

Seketika itu Bram melihat Anin dengan seksama dan beralih ke Lia hanya mengangkat bahu.

"Candaan yang lumayan nona Anin." pak Alex kemudian berlalu dan menepuk pundak gadis berbaju biru muda itu.

Setelah kepergian Mo Ryung, semua karyawan kembali ketempat mereka masing-masing.

"Pak Tomi..." panggil Anin dengan agak berlari mengejar asisten Mo Ryung itu.

"Ya... Nyonya... "

"Bisa kita bicara sebentar."

"Maaf nyonya, saya harus berada di sisi Tuan Mo." kata Tomi sambil membungkukkan badannya. Mungkin ia sudah terbiasa dengan adat keluarga Mo hingga ke Anin pun memperlakukan hal yang sama.

Mendengar itu Anin hanya tersenyum dan mengangguk. Ketika berpaling tanpa sadar sedari tadi ia diperhatikan Lia yang kebetulan lewat.

"Nindya... Kenapa Pak Tomi memanggilmu nyonya?" sepertinya gadis ini mendengar semua ucapan Anindya. Dan Anin hanya mengangkat kedua bahunya bersamaan. "Ada yang kau sembunyikan dari ku Nin?" tanya Lia heran dengan apa yang dia lihat, tak biasanya pak Tomi yang terkenal lebih kejam dari Pak Mo bisa sesopan itu ke Anindya.

"Tak ada yang ku sembunyikan Lia... Jangan berpikir macam-macam." kata Anindya sambil berlalu mengajak Lia pergi dari situ dan menuju ruang marketing.

Disana Bram dan timnya sudah menunggu kedatangan Anindya mereka semua mengucapkan selamat, dan berharap dapat bonus dari kantor.

"Kak Bram boleh aku tanya?" kata Anindya ragu. "Yang tadi itu benar CEO kita?"

"Maksudmu yang duduk bersama pak Alex?"

Anin mengangguk cepat, "ya... Dia CEO kita, Pak Mo. kau beruntung hari ini Nin. kelihatannya tadi mood nya sedang baik."

"Nama lengkapnya?"

"Mo Ryung." jawab Lia yang masih nimbrung di ruang marketing "dia itu CEO paling dingin sama cewek, ganteng-ganteng gak punya pacar. sayang kan? dari kabar yang aku dengar dia itu gay."

"Hus... Jangan dengerin Lia, dia asal ngomong." timpal Bram

"Aku gak asal ngomong semua orang tahu kok kalo dia deket ama cowok ramah tapi klo cewek galaknya minta ampun."

"hus... Klo ada yang denger mampus kita. By the way nanti sepulang kantor aku traktir kalian di restoran sebelah" ajak Bram yang sontak terdengar suara bergemuruh memadati ruang marketing.

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

haha..gay...g tau z bini'y dsna..

2020-05-19

0

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

lanjut...😍

2020-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!