Bertemu lagi

Mo Ryung memberanikan diri untuk mengelus rambut Anin yang lembut bergelombang, membelai wajahnya dan ia pun mengecup dahi Anin. Kemudian Anin menggeliat sebelum sempat membuka mata Mo Ryung yang tadi menatapnya langsung segera berpura pura tidur disamping Anin.

Anin yang baru membuka mata merasa ada yang menyentuhnya itu, melihat suaminya berbaring di sampingnya. ia melihat nafas Mo Ryung yang teratur, ia berfikir klo Mo Ryung sudah tidur.

"mungkin hanya mimpi." pikir Anin kemudian tidur kembali.

***

matahari menyapa dengan hangat di kamar Mo Ryung, yang membuat laki-laki tampan itu membuka matanya. Tapi kali ini ia tak melihat teman wanitanya. Ia bergegas bangun dan melihat ke balkon, tapi tak ada tanda-tanda Anin. Ia langsung lari keluar kamar dan menuruni anak tangga.

Tiba-tiba tercium bau masakan lezat yang membuat perut Mo Ryung keroncongan.

"Gak biasanya pak Bimo pagi-pagi masak.. lagi pula ni masih jam 5 sarapan yang biasanya juga belum datang" gumam Mo Ryung.

Mo Ryung memang tinggal berdua dengan Pak Bimo dan mereka jarang sekali memasak, biasanya catering datang pukul 6. Ia terus berjalan dan menuju meja makan yang udah lengkap nasi sayur serta lauknya

"Pagi... Kak." sapa Anin dengan membawa secangkir kopi yang akan ia bawa ke kamar.

"Ni kopinya." seraya menyerahkan ke Mo Ryung. Laki-laki itu tak berkata apa-apa, ia hanya menyeruput kopi nya.

"Mandi dulu gih... Bau acem." tambah Anin, tanpa berkata Mo Ryung langsung pergi.

dan Anin pun kembali ke dapur.

Tak lama kemudian,

"Baunya enak sekali" teriak seorang laki-laki yang hampir mirip dengan Mo Ryung tapi agak pendek sedikit.

"Jung su..." sapa Anin, yang melihat lelaki duduk dengan mengunyah makanan.

"Anin... " kaget Jung su, mereka berdua kawan baik waktu kuliah di USA. "ngapain kamu disini?" tanya Jung su sambil melihat Anin dari bawah ke atas. "tumben kakakq bawa cewek ke rumah, ato jangan-jangan kamu..."

"Kakak iparmu." kata Mo Ryung sambil memukul kepala adiknya, dari belakang.

"kakak ipar?" kaget Jung Su yang terus mengelus kepalanya. "Jadi wanita ini yang kakak nikahin kemarin?" protes Jung Su.

"Wanita apa maksudnya?" marah Anin.

"Ush.... Sabar kakak ipar..." hindar Jung Su yang kenal dengan kegemaran Anin yang suka mencubit.

"Sapa kakakmu dengan baik." suruh Mo Ryung. Yang kemudian Jung Su berdiri membungkuk kan badannya ke arah Anindiya yang membuat Anin tertawa geli. "Selamat pagi kakak ipar"

Jung Su memang takut sekali pada kakaknya, bagaimana tidak Jung Su sering sekali berbuat ulah dan selalu dihukum oleh kakaknya yg tak lain sebagai pengganti ayahnya

"Siap-siap dulu aja, ni masih terlalu pagi untuk sarapan." suruh Mo Ryung pada Anin, yang hanya dijawab anggukan dan pergi.

"kak... Apa gak salah kakak nikahin Anin?" tanya Jung Su

"Emangnya kenapa?" kata Mo Ryung dengan memainkan jarinya di hp. Dan dijawab cengiran oleh Jung Su.

Ya... Aneh aja dari usia udah jauh berbeda, Anin yang suka keramaian dan kakak yang suka menyendiri. Anin yang tertawa lepas tanpa batasan sedangkan kakak cuma senyum doang. Sifatnya aja berbeda 180 derajat. Pikir Jung Su yang memang udah kenal Anin semasa kuliah dulu.

Tak lama Anin pun selesai dan mereka bertiga bergegas sarapan. Jung Su yang mulai dari tadi menahan nafsu nya untuk makan gak segan-segan memakannya dengan lahap.

"Wih Nin... Tahu gini dulu waktu di LA aq minta kamu aja yang masak. Wenak puol." sambil terus mengunyah makanan.

"Klo kamu tahu... Bisa-bisa selama 4 tahun jadi juru masakmu. Ogah..." jawab Anin asal.

Setelah selesai sarapan Mo Ryung dan Jung Su langsung bergegas berangkat ke kantor.

Pak Bimo yang dari tadi berdiri di dapur melihat mereka sarapan, saat Mo Ryung beranjak pergi beliau langsung menuju Anin.

"Nyonya, maksud saya nak Anin, " pak Bimo membetulkan kata-katany saat melihat perubahan ekspresi Anin. "ni kunci mobilnya." seraya menyerahkannya tapi Anin menolak."ini permintaan tuan."

"maaf pak... Tapi aku gak bisa bawa mobil" cengir Anindiya.

"Kalo begitu saya antar ."

"Gak usah pak Bimo aq naik ojek online aja. terima kasih ya pak."

****

Di kantor Star coorporation, Anin menuju ruang HRD dan memberikan surat rekomendasi. Kemudian dia berjalan keluar bersama salah satu staff HRD dan berjalan menuju ruang staff marketing. Setelah sampai staff HRD langsung kembali ketempatnya.

Anin mulai membersihkan mejanya saat seorang laki-laki masuk.

"Selamat pagi nona..." sapa Bram, kepala divisi marketing. "Selamat bergabung dengan tim kami." tambah Bram

"Bram" kaget Anin saat menoleh ke arah suara.

"Anin..." balas Bram yang tak kalah kagetnya. "Apa kabar?" tanya Bram lagi. Yang menyembunyikan perasaannya yang masih sama pada Anin.

Mereka dulu adalah sepasang kekasih, Bram dan Anin saling mencintai. Bram memilih untuk memutuskan hubungan mereka karena harus pindah ke Jakarta.

"Baik, pak Bram..." jawab Anin. "semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." sapa Anin.

Kemudian mereka bekerja di masing-masing meja.

Anin memilah-milah pekerjaannya dengan baik hingga tak sadar Bram sebentar-bentar mencuri pandang pada dirinya.

Terpopuler

Comments

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

wihhhh jangan sampai CLBK yaaa thorr

2020-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!