4. ke Jakarta

Keesokan harinya, saat terbangun Anin tak melihat Mo Ryung disebelahnya, dikamar mandi pun tak ada. Tanpa ambil pusing ia membersihkan diri dan menyiapkan semua barang yang akan dibawanya ke Jakarta.

"Pagi..." sapa Mo Ryung "aku kira teman wanitaku masih tidur. Boleh aku bantu?"

"Tentu." jawab Anin masih memasukkan barang-barangnya.

"Ni siapa? Kok mirip kamu. Tapi...?" tanya Mo Ryung saat memegang foto 3 orang lelaki, yang salah satu foto itu adalah Mo Jung sun adiknya.

"Itu dua orang temanku balapan waktu kuliah dulu, dan ini aku. Cakep kan???" tanya Anin dengan PD nya.

"Balapan?"

"Kaget ya... Aku suka balapan sejak dulu, tapi karena ma ibu dilarang makanya aku merubah diriku kayak cowok biar gak ketahuan.." jelas Anin sambil meringis.

"Oh..” tanggap Mo Ryung. Yang urgent aja dibawa lainnya di paketin aja." tambah Mo Ryung yang melihat bawaan Anin banyak sekali

"Siap bos." jawab Anin asal yang membuat Mo Ryung mengusap kepalanya.

setelah selesai Anin dan Mo Ryung bergegas berpamitan. Satu persatu Anin peluk yg tanpa terasa air mata Anin menetes, bagaimana tidak disaat dia susah hanya paman dan bibinya yang selalu ada buat Anin. Hanya satu pesan pamannya dia harus menjadi istri yang baik dan bisa menjaga martabat suami serta dirinya.

"Bahagiakan keponakanku, jangan pernah sakiti dia, atau akan kuambil lagi.." kata paman Anin

"Emangnya barang boleh ambil seenaknya." celoteh Anin yg membuat Mo Ryung gemes melihatnya

***

Tiba di Jakarta, Anin langsung disambut sekretaris Mo Ryung yaitu Tomi. Dan tanpa berbincang panjang lebar Mo Ryung dan Anin diantar Tomi ke sebuah rumah desain minimalis bergaya korea yang memiliki 2 lantai.

Seorang pria paruh baya menyambut kami dengan senyum lebarnya. "selamat datang tuan dan nyonya." seraya membungkuk.

Kemudian laki-laki itu dengan sigap mengambil koper dan mengajak Anindiya ke kamarnya.

"Baik nyonya, ada yang perlu saya bantu."

"Gak ada terima kasih, eh... Pak...jangan panggil aku nyonya ya... Panggil aja Anin."

"Baik nyonya, Tidak salah tuan memilih nyonya."

"Kok nyonya lagi, Anin...ok" kata Anin dengan tersenyum ramah. Setelah kepergian Pak Bimo, Anin merebahkan diri di tempat tidur

Udah hampir tengah malam, Mo Ryung yang dari tadi sore utak atik laptopnya akhirnya usai, baru seminggu ditinggal kerjaan numpuk gak karuan.

"Menginaplah disini Tom, sudah hampir tengah malam." pinta Mo Ryung. "Oh ya... besok Anin mulai kerja, mobilnya sudah siap?."

"Sudah tuan."

Mo Ryung segera kembali ke kamar tidurnya, melihat istrinya tidur pulas ia tak berani menyentuhnya. hanya memandang dengan seksama wajah cantik Anindiya yang terkena sinar rembulan.

Entah apa yang terjadi pada diriku, apakah ni yang namanya cinta, begitu melihatnya hatiku merasa nyaman dan wajahnya yang teduh membuatku damai.

Aku sama sekali tak pernah merasakan hal seperti ini, hanya dirimu yang bisa membuatku seperti ini. Jantungku bergetar cukup hebat, dan aku sulit menahannya saat dekat denganmu.

Saat pertama kali aku melihatmu berlutut dan menangis tersedu-sedu rasanya hatiku sakit dan dadaku sesak. entah apa yang terjadi padamu saat itu tapi yang pasti aku akan menjagamu dan tak akan membiarkanmu menangis lagi. Anindiya jadilah teman hidupku selamanya...aku harap kau bisa mencintaiku.

Terpopuler

Comments

K2

K2

agak mirip sma tuan muda kusuma & gina atmaja ya cerita awalnya...

2020-05-13

0

Yeni Thalia

Yeni Thalia

mantuuulll thor

2020-05-12

0

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

lanjut thorr 😍

2020-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!