Dilamar

Keesokan harinya di rumah paman Anin, telah berjejer dua buah mobil hitam. Mo Ryung ternyata tak main-main dengan kata-katanya. Ia, ibunya dan Tomi asistennya datang dengan membawa hantaran lamaran lengkap. Tanpa basa basi Mo Ryung menjelaskan maksud kedatangannya dan keluarga Anin menerimanya dengan baik.

"Maafkan saya, saya harus menghubungi Anindiya dulu apakah bersedia apa tidak, biasanya jam segini Anin sudah pulang. Bisakah kita menunggu hingga dia datang?" izin pamannya. "nah itu dia" kata paman saat mendengar suara motor yg dikendarai gadis manis itu.

Saat turun dari motornya Anin langsung disambut oleh Vina yang berbinar-binar.

"Ada apa?"

"Ayo buruan masuk." ajak Vina sambil menggandeng tangan Anindiya dan mengajaknya ke kamar. "Kamu dilamar cowok ganteng kemarin."

"Dilamar? Cowok ganteng mana?"

"Itu yang mirip artis korea, siapa ya namanya aduh..." kata Vina sambil memegang kepalanya

"Mo Ryung." ucap paman yang tiba-tiba masuk."dia melamarmu dan akan menikahimu besok."

"Apa?" Kaget Anindiya

"Ssttt........ jangan keras-keras." ujar paman

"Paman..... aku gak kenal cowok itu, ia cowok aneh yg ketemu aku kemarin." jels Anin

"Bagaimana bisa? La wong dia kemarin bilang klo dia calon suamimu" sahut Vina heran.

"Jangan bohongi paman Anin..."

"Beneran, aku gak bohong. Kalian percayalah sama aku." pinta Anin

"Sayang... Jika ada orang yang melamarmu kamu gak boleh menolaknya, pamali.... Kamu akan mendapat karma tidak akan menikah dengan siapa pun jika itu sampai terjadi" ujar bibinya yang tiba-tiba masuk kedalam kamar.

"Tapi bi..."

"Kamu mau jadi perawan tua?" tambah bibinya

Mendengar apa yang dikatakan bibinya, Anin merasa ngeri sendiri. "Apa iya..." Gumamnya tak percaya "itu hal konyol yang pernah aku dengar."

Saat ini seluruh mata tertuju tajam pada Anin, hanya untuk mendengar jawaban gadis itu. "Yang penting terima dulu, klo misal kamu gak nyaman ya... Putusin." kata bibi nya santai

"Bener Nin, Dari pada jadi perawan tua. Lagian Mo Ryung kelihatan orang baik, cakep lagi" kata Vina seraya merangkul Anindiya

Bener juga apa kata Vina, tapi aku gak begitu kenal dia. Apa bisa aku bahagia bersama dia....Ah... Dari pada ngejomblo terus...

"Ok, kita temui mereka dulu." jawab Anin

Mendengar itu semua keluarga berkumpul di ruang tamu, tak terkecuali Anin.

"Bagaimana nak?" tanya ibu Mo Ryung yang masih terlihat sangat cantik dan anggun

"Ehmm... Bolehkah saya bicara berdua dengan tuan Mo Ryung?"

"Tentu saja"

Mo Ryung langsung berdiri dan mengikuti Anin kemudian duduk di gazebo belakang rumah.

"Maaf tuan... Apa maksud tuan melakukan ini?" tanya Anin tanpa basa basi seraya menatap Mo Ryung tajam.

"Aku ingin menikah denganmu."

"itu hal konyol tuan, Anda tidak mengenal saya, Anda tidak tahu saya. Bagaimana hanya bertemu sekali Anda langsung meminang saya?"

"kau tak perlu berfikir itu, jalani semua dan aku pastikan akan baik-baik saja." jawab Mo Ryung datar.

"Apakah kau anggap pernikahan ni mainan?" tanya Anindiya sedikit tegas

Mo Ryung memandang tajam ke Anindiya hingga gadis berlesung pipi itu tertunduk.

Matanya sangat menakutkan seakan mau menerkamku saja, bagaimana kalo dia jadi suamiku.... Ah.... bisa mati berdiri. Gusar Anin dalam hati.

"Dengarkan aku Nin... Hidupku cuman sekali, matiku sekali dan aku menikah juga sekali. Kau tak perlu risau soal apapun kita sudah sama-sama dewasa, kau tahu yang baik dan buruk. Semua terserah padamu." Jawab Mo Ryung kemudian berdiri tegak dan kembali ke ruang tamu.

Kata-kata Mo Ryung seakan menusuk jantungnya, betapa tidak laki-laki ini sepertinya serius dengan Anindiya tanpa memikirkan apakah Anindiya menyukainya atau tidak.

Terpopuler

Comments

⭐Nda 1-2⭐

⭐Nda 1-2⭐

lanjut thorr 😍

2020-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!