Abi terlihat kesal dengan ucapan Anton yang menurut nya terlalu berlebihan dalam berkata-kata.
Abi membalas tatapan Anton dengan wajah dingin dan kesal. Namun, kembali berfikir di mana Amira berada sekarang.
" Marah ya marah, gak perlu kabur juga Amira." gumam Abi kesal, menancap gas mobil melaju di jalanan.
Sudah 2 jam Abi berputar putar di jalanan, bahkan sudah 3 kali mobilnya di parkirkan di dekat rumah orang tua Amira, namun tak ada aktifitas kalau Amira ada di sana.
Kembali lagi berputar dengan mobilnya mencari keberadaan Amira. Begitu lama hingga sudah masuk waktu tengah malam Abi tak menemukan jejak Amira.
"Amira kamu di mana sih." mengusap kasar wajah nya, menahan kesal.
Tak mampu melakukan pencarian, Abi memutuskan untuk menginap di hotel.
Merasa tidak mungkin pulang ke rumah, tanpa Amira hanya akan membuat masalah baru muncul lagi.
Sampai di hotel ZX segera menyewa dengan beberapa malam karena tidak menutup kemungkinan esok ataupun lusa belum menemukan keberadaan Amira.
Di rumah Anton
Renata yang pusing dengan hilangnya Amira Rasanya mulai kesal memikirkan hal itu
"Huff ka Syarif kan cuman polesin lipstik emang sampe segitu nya ngambekan. Kasian juga kakakku enggak harus pulang ke rumah karena hilangnya Amira." gumam Renata kesal pada Amira
Renata merasa iba pada Abi karena tak bisa pulang ke rumah dan waktu dengan kakaknya semakin kurang .
Suara notif pesan berbunyi dari ponsel Renata.
"cuby, besok aku jemput kamu " isi pesan Rama
"Say sorry cub, aku gak ada mata kuliah pagi besok." balas Renata
"Iya tau nanti sore kan? Kita berangkat bareng." ucap Rama
"Ow ok , emm tapi aku mau kita jalan sekarang Rama." ucap Renata
"Aduh tapi aku mau ketemu sama sepupu kamu Andy." ucap Rama
"Apa Andy lebih penting dari aku." ucap Renata cemburu
"Kamu lebih penting cuby." ucap Rama
"Kalo gitu jemput aku sekarang." pinta Renata tak terbantahkan
"Ia aku jemput kamu kita pergi sama Andy." ucap Rama pasrah
Rama pun mematikan data ponselnya karena tau jika tak seperti itu maka jiwa anak kecil yang mengomel dari Renata bisa timbul.
Renata sangat kesal Rema tak membalas pesan nya.
"Dasar cowok brengsek baru di menit ke 3 bilang aku lebih penting, eh setelah nya aku di campakkan." gumam Renata kesal
"Aaarrggg Ramaaaaaaa untung aku cinta ." teriak Renata menggema di ruangan kamar.
Berada di kamar hotel dengan pikiran masih pada Amira, membuat Abi merasa sedikit penasaran jika marah nya Amira begitu menakutkan.
"Apa harus juga yah, ngambeknya main kabur aja." gumam Abi memegang ponsel nya.
"Ya Tuhan, Amira kamu di mana sih." bertanya pada diri sendiri.
Terus memikirkan keberadaan Amira membuat Abi lelah, dengan sendirinya. bergumam kadang bertanya pada diri sendiri tak juga menemukan titik terang.
kantuk mulai merayap di mata Abi, terasa berat, di tambah juga makan malam tak jadi karena, hilangnya Amira.
Abi ingin tidur sebentar sebelum ia lanjut mencari keberadaan Amira.
berbaring dan mata mulai tertutup meluruskan tubuh, menarik selimut menutupi tubuhnya mencari kehangatan malam, membuat agar tenaganya bisa terkumpul untuk mencari Amira kembali.
Suara ponsel Abi berbunyi namun karena kantuk yang hebat hingga butuh waktu saat mengangkat ponsel yang berdering itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments