Chapter 4

Jam 01:00 am
Ruang kantor perawat
Seiza mulai menggila karena lelah dan mengantuk
Seiza
Seiza
Agghh.. Apa gunanya semua ini kalo alat infus masih sering macet
Seiza
Seiza
Ini kan zaman modern..
Seiza
Seiza
Kenapa tidak robot saja yang bekerja dan kita tinggal duduk di kantor dan tidur
Akiko yang merupakan junior seiza hanya bisa tersenyum
Akiko
Akiko
Senior Seiza mulai lagi
Seiza
Seiza
Aaa.. Dan kenapa pasien selalu pasien selalu memencet bel darurat hanya untuk hal-hal kecil
Seiza
Seiza
“Tolong ambilkan remot tv”
Seiza
Seiza
Hahh!! Aku ini perawat bukan pelayan hotel
Seiza membenamkan wajahnya di mejanya
Seiza
Seiza
Kalau begini terus aku akan tulis surat protes pada dewa kesehatan
Seiza
Seiza
“Tolong beri aku waktu istirahat yang cukup”
Akiko mendekat membawa secangkir kopi
Akiko
Akiko
Ini untuk mu senior, kamu yang paling membutuhkan ini.
Seiza
Seiza
Terimakasih, Akiko
Seiza
Seiza
kamu tahu juga bagaimana cara menyelamatkan dunia
Akiko
Akiko
(Ya tuhan, omongan nya sudah mulai ngelantur)
Seiza meminum kopi itu
Seiza
Seiza
Maaf, kamu pasti terganggu dengan kondisi ku
Akiko
Akiko
Tidak apa-apa, aku paham dengan apa yang dirasakan senior
Akiko
Akiko
Senior Seiza juga sangat sibuk.
Krringggg
Bel darurat berbunyi lagi
Seiza
Seiza
Aggkhh.. Lagi-lagi
Seiza
Seiza
Kenapa semua orang memilih tengah malam untuk mencari keributan
Seiza melangkah keluar dari ruangan perawat
Seiza
Seiza
(Dan kenapa aku yang selalu aku yang kena giliran)
Seiza
Seiza
(apa aku punya wajah yang bilang “Tolong panggil aku kapan saja”)
Seiza
Seiza
(Ayolah, aku juga punya kehidupan)
Seiza sampai di kamar tidur pasien
Seiza
Seiza
(Ok.. Seiza mari kita lihat)
Seiza
Seiza
(siapa tahu ini memang pasien yang butuh bantuan)
Seiza
Seiza
(Tapi jika cuma suruh mengambil remote tv awas saja.. )
Seiza membuka pintu
Seiza
Seiza
Ada yang bisa saya bantu pak?
Pria paru baya itu menggaruk kepalanya pelan
Pasien
Pasien
Mm.. Maaf perawat seiza, saya tidak sengaja menekan tombol ini
Pasien
Pasien
Saya hanya mencoba memposisikan bantal
Seiza
Seiza
(Damn it.. )
Seiza
Seiza
Tidak apa-apa, saya bantu atur bantalnya
Seiza membantu mengaturkan posisi bantal supaya nyaman
Seiza
Seiza
Sudah pak
Pasien
Pasien
Terimakasih, perawat seiza
Seiza
Seiza
Saya permisi dulu
Seiza keluar dari ruangan
Seiza
Seiza
(Ya tuhan, kenapa aku tidak terlahir sebagai petani saja, seperti menjadi petani akan lebih damai)
Seiza berjalan kembali ke ruangan nya
Seiza
Seiza
Kalau aku sampai tua disini, aku harus diberi penghargaan perawat tersabar abad ini
Sebelum kembali ke ruangannya Seiza mencoba untuk kembali mengecek keadaan selia
Dia masuk perlahan mencoba untuk tidak membangunkannya
Saat mendekat seiza terkejut melihat ada pria yang tidur di sisi selia
Seiza
Seiza
(Siapa dia orang asing?)
Seiza melihat pria itu menggenggam tangan selia
NovelToon
Seiza hanya tersenyum, lalu mengambil selimut tambahan yang ada di nakas dekat ranjang selia
Dia menyelimuti pria itu dengan selimut hangat
Seiza
Seiza
(Selia pasti gadis yang sangat beruntung)
Seiza berjalan pergi meninggalkan mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!