Bukannya ini lebih ngecheat dari dunia lama ku, in terlalu ngecheat.
Aku pikir hanya tipuan saja, namun bukan mimpi.
"Sakit sekali! " Ujarku mencubit pipiku sendiri.
"Harga nya beneran murah setelah dapat diskon 100℅ belanja pertama, dan seketika semua barang yang harusnya melebihi 50 ribu sekarang hanya seharga 5000 rupiah... Ini tak masuk akal! " Ujarku menjadi sangat shock.
Aku tak tau harus senang atau tidak, mengingat ada waktu 1 bulan untuk gratis ongkir dan diskon 100% Cashback...
"Ini membingungkan... " Ujarku berjalan bolak balik ke kanan dan kekiri sambil bergumam memegang daguku sendiri.
"Kalo begini, aku bisa hidup 1 bulan meski belanja tanpa ampun... Ini beneran luar biasa banget kan?! "
Seketika mengembangkan mata dan menyentuh kepala dengan kedua tangan ku dan berteriak.
"Akhhhhhh,, kenapa aku tidak bawa uang ku semua nya?! Sialan, harus nya aku tarik semua dari ATM ku!?! Aku bisa belanja apapun dengan cashback 100℅ uang kembali selama 1 bulan... Akhhhhh! Aku menyia-nyiakan hidup indah ku!"
*Duk!
Aku terjatuh ke tanah dengan wajah yang putus asa.
"Setidaknya, aku punya 10 juta rupiah di ATM kan? Dengan itu aku bisa belanja banyak sekali hal... "Ujarku memasang wajah sangat menyesal.
Lalu...
Aku berjalan, mengikuti jalan setapak dihutan.
Kupikir jalan setapak ini tentu nya jalan yang sering dilalui kendaraan di dunia ini.
Sambil memakan roti dan menyeruput tea Thai itu, aku bergumam.
"Masih tak percaya ini bukan mimpi... Apa ada kejadian yang ku lupa ya?"
Aku memasang wajah keluh dan rasa menyesal. Mengingat hal yang baru saja ku sesali, yaitu tak menarik semua uang ku di ATM.
"Kalo aku tahu begini, harusnya semua uang ku ditarik saja dari tabungan... Aku juga awal nya kan mau tinggal di pedesaan nenek, semenjak listrik dan internet masuk... "
Berjalan dengan wajah keluhan.
"Harusnya aku hidup santay dengan uang itu, mengingat Voucher cashback 100℅ yang ku punya kan? "
Aku mendengar suara dentakan berulang di sampingmu, saat dia berhenti ku dapati seorang dengan kereta kudanya menyapa ku.
"Hey, Tuan... Kenapa anda bisa berada di hutan ini? " Ujarnya bertanya padaku.
Aku mengembangkan mata.
"Aku bisa paham bahasa nya, bahasa asing yang harus nya tak kupahami... " Ujarku dihati.
Kemudian aku menjawabnya.
"Aku Nanang Luthfi, datang dari pedesaan yang tak jauh dari sini... " Ucapku dengan senyuman ramah.
Dia menatap ku dari atas sampai kebawah.
"Pedesaan seperti apa yang ada tak jauh dari sini Tuan? Pakaian Anda sangat baik, seperti seorang Aristorat atau bangsawan dari suatu Negri... "
Aku tertawa tak enak, lalu berkata dengan senyuman yang agak kaku.
"Aku minta maaf, seperti menipu anda sangat sulit ya... Aku sebenarnya pengembara yang datang dari negri jauh dari benua tenggara... "
Dihatiku.
"Apa dia akan percaya kali ini? "
Sementara pria itu memandang ku dengan wajah curiga.
"Apa anda serius? Barusan anda bilang berbohong soal penduduk desa sekarang anda jadi pengembara? "
Dia menonggakkan kepalanya dan kemudian berkata.
"Terserah lah, aku tak bisa membahas hal pribadi anda... Yang bisa ku lakukan, menawarkan anda tumpangan saja... Mau ikut aku ke kota di depan sana? "
Aku mengangguk dengan senyuman senang.
"Ada kota?! Tentu aku mau ikut! "
Dia melihat ekspresi ku jadi tersenyum.
"Tampaknya, anda beneran pengembara dari reaksi anda yang tak tahu bahwa di depan sana ada kota... "
Aku naik ke belakang dan duduk di kereta gerobaknya.
"Ada banyak barang disini? " Ujarku melihat disegala sisi kuku ada banyak keranjang dan gentong.
Dia menjawab ku dengan senyuman sambil memegang tali kembali kuda nya.
"Aku pedagang keliling di Malboure,nama saya Rolan, saya baru saja pulang dari desa terdekat yang ku kunjungi ... "
"Oh, anda pedagang... " Ujarku agak sedikit kagum dengan nya.
Di kemudian bertanya padaku. "Di Malboure nanti, apa yang mau Tuan Luthfi lakukan ? "
Aku mendengar itu menyadarinya. "Kau benar juga, Rolan... Aku harus memikirkan rencana kehidupan ku kedepannya... "
Dia melihat tas ku, dan kemudian berkata.
"Aku kira anda seorang pedagang, dari tas yang anda punya? Kupikir itu tas penyimpanan? "
"Tas penyimpanan? " Ujarku memperhatikan tas milikku.
Aku kemudian mengingat ucapannya, tas penyimpanan yang dia maksud kemungkinan mirip yang ada di game.
"Ah, ini bukan tas ajaib seperti itu... Ini hanya tas biasa... "
Dia berkata padaku dengan senyuman lebar.
"Anda berbohong lagi Tuan Luthfi ... Tas itu memancarkan aura magic yang berati itu Tas penyimpanan... Kami para pedagang bisa tau hanya dengan sekali lihat... "
"Loh? " Itu membuat aku jadi sangat bingung.
"Apa iya? " Ujarku memperhatikan tas ku dan kemudian membuka nya.
Dan yah, aku menjadi pucat saat ku sadari dasar dari tas ku adalah sebuah kegelapan hitam yang berputar.
"Ternyata benar, awalnya aku tak melihat nya dengan seksama, Tas ku sekarang jadi tas ajaib setelah sampai di dunia ini... " Ujarku menjadi gemetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments