[ Edited (1) ]
Tiba-tiba dia mendorongku dengan keras dan membuatku tersungkur di antara semak-semak, seketika pula sebuah bola api mengarah tepat di depan kami, serangan tersebut cepat dan liar hingga tercipta sebuah ledakan.
“SAAT ITULAH!!” Dia berteriak dari kejauhan dengan napas terengah-engah.
“Saat itulah kita sebisa mungkin menghindarinya!” Dia menatap tajam Zardock dan bangkit dari jatuhnya.
“—Saat itu pula, kita memiliki kesempatan untuk menyerang balik secara serentak melalu serangan gabungan antara penyihir dan «rakshasa». Mereka adalah kartu AS kita!! Kombinasi sempurna dari kedua kaum ini akan menjadi kejutan baginya. Apa kau paham?!” lanjutnya.
Serangan gabungan? Ah, untuk sekarang tugas kami hanyalah menyerang Zardock secara terus-menerus, entah dia akan mengaktifkan pelindungnya ataupun menghindari semua serangan kami. Selain itu kami harus menahan pergerakannya, ini terlalu menyusahkan.
“Tapi bagaimana jika rencanamu digagalkan oleh monster itu?” tanyaku.
“Berhasil atau tidaknya kita harus tetap mencobanya, tugas kita hanya terus menahannya bukan? Untuk keberhasilan strategi ini kita pasrahkan pada serangan kombinasi.”
“Baiklah jika begitu, aku akan mengikuti rencanamu......”
***
Aku menarik nafas dalam-dalam, kutahan sebentar dalam diafragma ku, lalu.
“HAAA!!!” Teriakan panjang dengan hembusan napas kuat. Siap atau tidak, aku tetap harus bertarung, tanpa peduli dengan lukaku sebelumnya.
Dengan lantang Adellia meneriakkan kobaran-kobaran semangat.
“Wahai para kesatria keagungan, angkatlah dengan tinggi pedangmu, bentangkan perisai, bulatkan tekad, serta kuatkan mental kalian......”
“........ Menari lah, luapkan semua duka dan lara, hentakan semangat api yang tak akan padam karena sejuta lebam, menusuk bagaikan lebah, menerjang bagai ombak lautan, menerpa bagai angin topan, ragamu boleh mati tapi jiwamu akan terus bertarung dalam genggaman keadilan........ “
“........ Sekali lagi janganlah kalian menyerah, menyerang dan terus menyerang, tahanlah serangan dan pergerakan monster itu selama mungkin, yakinlah pada kawan kita, kemenangan akan kita raih bersama! Haa!!! Maju!!!”
Dia langsung berlari ke arah Zardock, disusul olehku, lalu para prajurit. Semua menyerang dengan serentak setelah pidato singkat darinya.
Zardock menatap kami semua dengan tatapan tajam berwarna merah menyala, terlihat sangat mengerikan, dengan gerakan kilat dia menghempaskan tiga prajurit yang berjarak tidak jauh darinya.
“Hati-hati, jangan sampai kalian lengah.” ujarku.
Kemudian aku melancarkan sebuah tebasan menyilang, tapi Zardock menghindarinya dengan mudah, sekelebat mata dia langsung berada di sebelah kiriku dan menganyukan sebuah cakaran tajam.
SRING!!! TANG!!!
Adellia cekatan menangkis serangan Zardock dengan pedangnya
Tapi serangan itu terlampau kuat, hingga membuat Adellia tidak kuasa untuk menahannya dan terhempas ke belakang.
BRUAK!!!
Zardock melompat ke belakang sebelum tebasan pedang dari salah satu prajurit mengenainya, sebagian lagi membantuku dan Adellia untuk bangun.
“Serangannya terlalu kuat, apalagi pergerakannya juga lebih cepat dariku,” ucapku.
“Jangan menyerah!!!” bentak Adellia.
“Aku akan mencobanya kembali, tapi dengan serangan yang lebih cepat.”
Saat itu juga aku berlari dengan kecepatan maksimal, aku menguatkan genggaman pedang dengan kedua tangan.
“Teruslah berlari, aku akan melindungimu.” Adellia menyusulku dari belakang.
Seketika aku lancarkan sebuah tebasan memalang, Zardock tetap dapat menghindarinya.
Seranganku masih berlanjut, aku memutar tubuh ke kiri lalu melancarkan teknik serangan tiga ayunan ganda.
SRIING!!! SRIING!!! SRIING!!! Lagi-lagi tebasan kosong tak berbekas, seakan seranganku terlalu lambat baginya.
“Awas di atasmu!!!” Adellia lantas melompat ke atas kepalaku menahan serangan Zardock, pedang dan cakar beradu tajam di langit.
Zardock dan Adellia sama-sama terpelanting karena tumbukan kekuatan dari keduanya. Tapi sebelum monster itu mencapai tanah aku telah bersiap di bawah dengan tebasan pedang tunggal.
“HIYAA!!!”
TANG!!! Seranganku masih dapat ditangkis olehnya, dia lantas menggenggam tanganku dan menghantamkan diriku ke sebatang pohon dengan keras.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Adellia.
“Aku tidak apa-apa.” Jawabku singkat.
Kaki semakin terasa sakit karena menghantam pohon tadi, darah semakin merembes keluar, perban putih berubah warna menjadi merah pekat.
'Apa aku masih dapat melanjutkan pertempuran ini?' gumamku lirih.
Para prajurit tanpa jeda terus menyerang Zardock dari berbagai arah. Dari atas, kanan, kiri, bahkan serangan-serangan kombinasi hingga tipuan sekalipun tetap saja tidak dapat melukainya.
Tetapi sangat disayangkan. Monster itu tidak tergores sedikit pun oleh kekuatan dari Adellia, kecepatanku juga tak dapat mengimbangi kecepatan Zardock.
Walaupun kami mengepung Zardock, tetap saja dia dapat menghindarinya. Walaupun kami bertahan sekuat apapun, dia tetap dapat menghancurkan pertahanan kami.
Ayunan pedang menari-nari menebas hamparan langit, hantaman-hantaman keras hanya berbekas dalam bentala, satu persatu prajurit mulai dikalahkan, tapi kami sangat percaya bahwa pengorbanan kami tidak akan sia-sia.
“Bertahanlah dan terus tahan pergerakannya. Sebentar lagi. Sebentar lagi mereka pasti akan selesai, kita harus percaya dengan mereka,” ujar sang pemimpin, Adellia Monattlas.
Akhir kata. Pertarungan masih terus berlanjut. Aku, Adellia, dan para prajurit adalah sebuah pion untuk menggapai sebuah kemenangan besar.
Pastinya!
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hallo sobatt pembaca sekalian!! yang sudah membaca novel ini maupun sekadar mampir, saya sebagai author mengucapkan banyak terimakasih jika kalian memberikan dukungan dengan cara di bawah ini:
* Dukung penulis dengan memberikan tips / vote seadanya
* Follow akun penulis
* Berkomentar yang baik dan bijak
* Always like and share in your social media
* Bintang limanya ya gaes
* Favorit (Ini yang paling penting wkwkwkwk)
Bantuan kalian sangatlah berarti untuk Author, karena setiap support yang kalian berikan dapat menambah semangat author dalam melanjutkan cerita ini!! Dukung terus ya gaesss.... :D
# Terimakasih banyak gaes, see you on the next chapter.... ^_^
WA : 08973952193
IG : bayusastra20
email : bayu_sastra20@yahoo.co.id
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Honey
Bacanya jadi ikut semangat.
Btw teknisnya dari awal bab sepertinya masih ada kendala di bagian dialog tag.
Misal di sini: "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Adellia.
(tanya) di sana adalah dialog tag.
Jadi: "Apa kau baik-baik saja?" tanya Adellia.
Begitu, Kak. Selain kalimat itu juga ada beberapa yang harus dibetulkan.
Semoga berkenan, Kak 🙏
2020-07-02
0
duta
bagus
2020-05-08
2
rita ningsih
yang katanya minta boom like dan spam chat
2020-05-05
2