[ Edited (1) ]
“KAKAK!!!” Terdengar sayup-sayup suara Saigiri dari kejauhan.
Perlahan aku membuka mata, tapi aku tak bisa melihat apapun dan yang aku dapatkan hanyalah warna putih menyilaukan mata. Namun perlahan-lahan aku mengatur pandangan dan mulai tampak sebuah bayangan walaupun masih kabur. Aku memandang sekitar, suara gaduh terdengar samar-samar di sebelah.
Apakah sekarang aku sudah berada di surga? Tapi mengapa di surga begitu ramai sekali, apa aku sedang berhalusinasi, inikah surga yang sering diceritakan oleh kakek? Kenapa pemandangan surga sama buruknya dengan bumi yang aku huni.
Mungkin aku bisa tenang sekarang. Aku kembali menutup mata dan menghiraukan semua kegaduhan. Tubuhku tak dapat merasakan apapun.
“Sadarlah, kau masih hidup...."
'Siapakah itu?' Tapi aku menghiraukannya.
"Hey kau cepat sadarlah... Hey!” Terdengar suara perempuan yang tak pernah kudengar sebelumnya.
Aku kembali membuka mata perlahan dan alangkah terkejutnya ketika setelah mendapati sesosok gadis yang memakai baju zirah serba hitam serta pedang hitam mengkilap di tangan kanannya. Terlihat dari tampang dan penampilan tampak dia adalah seorang manusia, ada urusan apa dia datang kemari.
“Siapakah dirimu!? Apakah aku selamat!? Apa kau yang telah menyelamatkanku dari ledakan tadi.” tanyaku pada sosok gadis itu.
'Mungkinkah pasukan bala bantuan telah datang....?'
“Maaf atas keterlambatan kami, kau beristirahatlah dulu biar kami yang akan mengurus monster itu.” jawabnya tegas.
“Tapi... Uwahhh... Kenapa ini?!” Aku mencoba untuk bangun tapi tak kusangka aku malah kembali tersungkur jatuh. Aku merasa sakit, perih dan panas di bagian kaki.
“Cukup. Kau beristirahatlah sekarang, kami juga menyelamatkan adikmu dari ledakan tadi dan sekarang kita sudah berada jauh dari monster itu, sekiranya monster itu tidak akan ke sini karena ada pasukan lain yang telah menghadangnya.” kata perempuan itu tanpa mengenal nama serta siapa dia.
Sekali lagi aku memandang sekitar, banyak pasukan yang berbaris rapi memasang formasi bertahan serta sedikit pasukan yang berjaga di belakang kami.
“Syukurlah kalau kau selamat dari ledakan tadi, aku sangat mengkhawatirkan mu, Kak.” Saigiri berlari menghampiriku. Wajahnya tampak cemas dan sebuah air mata menggenang di matanya yang indah mengkilap bagaikan birunya samudra, dia kemudian bersimpuh melas di sebelahku.
“Sudahlah Saigiri, aku masih dapat bertarung dan yang terpenting sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan keadaanku melainkan memikirkan bagaimana cara mengalahkan monster itu.” balasku sembari tersenyum, menyiratkan maksud. Aku tidak apa-apa.
“Cukup! Lihat kau bahkan sudah tak sanggup untuk bangun, apalagi untuk kembali bertarung. Biarlah tugas ini diselesaikan oleh mereka, mari kita bersembunyi dan menunggu kabar kemenangan dari mereka.”
Tangisannya semakin menjadi, mata dengan iris biru muda penuh dengan air mata hingga mengalir deras di wajahnya. Tapi melihat wajah lucunya yang berhiaskan air mata kekhawatiran itu malah membuatku lebih lega dan terhibur.
Aku langsung memeluk tubuh kecilnya, perasaanku bercampur aduk antara kasihan, peduli, dan rasa sayang. Walaupun aku bukanlah kakak kandungnya. Tapi seakan kami berdua memiliki sebuah ikatan di atas ikatan darah.
“Aku akan menurutimu, tapi biarkan aku tetap di sini. Jika kau mau, kau dapat menemaniku.”
Aku menampakan senyuman tipis agar menghilangkan kekhawatirannya, dia kemudian mengangguk dan tak sepatah katapun keluar dari bibir mungilnya.
“Ehm, apa kalian berdua sudah selesai dengan drama kalian?” Perempuan yang tadi menyelamatkan kami tiba-tiba memotong pembicaraan kami.
“Owh ya... Maaf atas ketidaksopanan kami, ngomong-ngomong siapakah dirimu? Dari tadi kau belum mengenalkan diri.” Tapi dari lagak-lagaknya, dia pasti pemimpin dari pasukan bala bantuan ini.
“Bukannya kau sudah tau siapakah diriku, aku berasal dari bangsa manusia. Sedangkan kami semua adalah pasukan bala bantuan yang terdiri dari para pasukan terkuat berbagai ras, dan akulah yang pemimpin pasukan ini.” ucap perempuan itu menjelaskan posisinya.
Walaupun dia adalah seorang perempuan tapi badannya setegap kaum adam, tubuhnya juga tidak terlalu pendek. Rambutnya berwarna perak terurai rapi yang panjangnya hampir sepunggung dan bersisakan dua ikatan berpita hitam di bagian kanan dan kiri kepalanya. Kulit yang seolah transparan bagai putri salju menambah kesan menawan pada dirinya.
Dia agak mirip dengan Saigiri.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hallo sobatt pembaca sekalian!! yang sudah membaca novel ini maupun sekadar mampir, saya sebagai author mengucapkan banyak terimakasih jika kalian memberikan dukungan dengan cara di bawah ini:
* Dukung penulis dengan memberikan tips / vote seadanya
* Follow akun penulis
* Berkomentar yang baik dan bijak
* Always like and share in your social media
* Bintang limanya ya gaes
* Favorit (Ini yang paling penting wkwkwkwk)
Bantuan kalian sangatlah berarti untuk Author, karena setiap support yang kalian berikan dapat menambah semangat author dalam melanjutkan cerita ini!! Dukung terus ya gaesss.... :D
# Terimakasih banyak gaes, see you on the next chapter.... ^_^
WA : 08973952193
IG : bayusastra20
email : bayu_sastra20@yahoo.co.id
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
🌹Erni sweet🌷
"aku berasal dari bangsa manusia terus yg lainnya dr mna 🤔🤔
2020-07-17
0
Sari Siregar🌻
keren thor😊lanjut.
nitip jejak y thor,yuk baca Novelku:
*Cinta Beda Dunia
*LuoChan
*Bulan Merindu
favorite kan,like and komen.klik profil langsung ketemu deh novelku😊.
Terimakasih
2020-07-06
0
Honey
Jiaaahhh. Kayaknya bakalan ada bumbu-bumbu asmara semlehoy.
Ada kata-kata yang kurang nendang, Kak.
*Sayu-sayu (ini tidak tepat kalau dikaitkan dengan pendengaran, lebih tepat itu 'sayup-sayup')
*Sayu itu kaitannya sama mata kali, ya. (Matanya sayu.)
*Kutampakan >> Aku menampakkan senyuman ...
Itu saja, Kak. Selebihnya keren. Udah mulai kerasa bakalan makin melow dan berdarah-darah.
2020-07-01
0