Gadis aneh

Aaron hendak ke toilet pribadi dikantornya, dengan tergesa-gesa ia membuka handle pintu toilet tapi tidak bisa.

" kenapa tidak bisa dibuka ?", gumamnya.

lalu ia kembali menggerakkan naik turun handle pintu namun tetap tidak bisa dibuka.

" aaarghh."

Aaron kesal dan mulai panik karena sedari tadi perutnya terasa mulas. mungkin karena tadi Rudi mengajak makan siang Aaron ke rumah makan Padang untuk pertama kalinya.

Tiba-tiba pintu toiletnya itu terbuka lebar, dan seseorang dengan kepala menunduk keluar dari dalam toilet. Seorang cleaning servis menjinjing ember berisi tongkat pel dan hampir saja menubruk tubuh Aaron yang sudah dari tadi berdiri didepan pintu.

" eheem." Aaron berdehem tanda memperingatkan.

" eh, maaf." ucapnya ketika menyadari ada seseorang berdiri kaku dihadapannya.

Tanpa mengangkat wajahnya yang menunduk, gadis cleaning servis itu begitu saja melewati Aaron dan pergi tanpa berkata lagi.

Aaron menautkan sebelah alisnya keheranan melihat sikap petugas kebersihan yang sejak awal bertemu tadi pagi selalu menunduk. Dia seolah menyembunyikan wajahnya yang mungkin buruk rupa atau secantik bidadari. tiba-tiba perut Aaron menjadi tidak mulas lagi setelah memperhatikan gadis aneh itu.

" hey !!" sahut Aaron penasaran memanggilnya.

Gadis itu menghentikan langkahnya. lalu memutar badannya.

"Toilet nya baru selesai dibersihkan. maaf jika telah membuat anda menunggu, pak." ujarnya masih tetap menunduk.

Aaron berjalan mendekatinya. "apa kepalamu seberat itu hingga selalu menunduk jika ada yang berbicara padamu ? " tanya Aaron lalu mengangkat wajah gadis itu dengan tangannya.

Aaron sejenak memperhatikan wajah gadis berseragam biru berpolet hitam tersebut dengan seksama.

" wajahnya tidak terlalu jelek. tapi kenapa tidak percaya diri ?" gumam Aaron dalam hati masih terus memperhatikannya.

Gadis itu langsung menepis tangan Aaron yang masih memegang dagunya. dan membuat Aaron tak menyangka atas sikapnya tersebut.

" maaf pak, saya permisi dulu akan membersihkan toilet yang lain."

Dengan cepat ia membalikkan tubuhnya kembali, lalu meneruskan langkahnya meninggalkan Aaron yang masih berdiri tak bergeming.

Aaron masih memperhatikan gadis itu hingga sosok tubuhnya tak terlihat lagi karena terhalang batas dinding.

" dasar gadis aneh." gumam Aaron mengangkat bahunya, lalu ia bergegas kembali masuk ke toilet.

*****

Seseorang mengetuk pintu ruangan Aaron.

" masuk." jawab Aaron.

Seorang gadis blesteran bernama Naomi menghampiri meja Aaron seraya membawa beberapa berkas ditangannya.

" ini berkas yang pak Aaron butuhkan."

ucapnya menyodorkan berkas itu keatas meja.

" terimakasih Naomi. maaf telah merepotkan mu."

Aaron langsung membuka berkas-berkas itu untuk dipelajari.

" sama-sama, Pak. Saya kan sekretaris pak. Aaron. maka sudah kewajiban saya melayani kebutuhan bapak. apapun itu." balas Naomi dengan nada genit

Aaron langsung mengangkat wajahnya lalu menatap Naomi. memperhatikan wajah sekertaris nya itu dari ujung rambutnya yang panjang Curly, hingga ke bagian perutnya yang tertutup oleh kemeja polos ketat yang menonjolkan dua gundukan besar nan sintal itu berwarna Salem. Naomi nampak salah tingkah dengan tatapan Aaron yang dikira menyukainya.

" wajahnya terlalu cantik. makanya dia terlalu percaya diri." Gumam Aaron dalam hati. "oke. anda boleh kembali sekarang !" sahut Aaron datar, meminta perempuan itu untuk segera keluar dari ruangannya.

" baik pak. saya permisi. kalau bapak butuh sesuatu bisa panggil saya lagi." sahut Naomi mengerlingkan matanya.

Aaron hanya membalasnya dengan anggukan pelan. lalu Naomi itu pun beranjak pergi dari ruangan. Aaron memperhatikan tubuh Naomi dari belakang sampai akhirnya tertutup oleh daun pintu yang membawanya keluar.

" ternyata dikantor ini banyak orang aneh."

gumamnya seraya menggeleng-gelengkan kepala lalu kembali fokus ke berkasnya diatas meja.

*****

Tak terasa hari pun mulai sore. Aaron segera membereskan meja kerjanya. ia memang tergolong pria yang perfeksionis. tidak suka berantakan apalagi kotor.

Setelah itu Aaron buru-buru pergi dari ruangan kerjanya untuk pulang. rasanya ia ingin segera menemui Atreya dirumah.

Saat didalam lift, ia bertemu dengan Sesil dan Anjas yang hendak pulang juga.

terlihat keduanya memberi salam hormat pada Aaron dengan membungkukkan tubuh mereka sesaat.

" Sore, Pak." sapa Sesil ragu karena takut sapaannya tidak dijawab gara-gara kejadian memalukan tadi pagi diruang meeting.

" iya sore, Sesil." balas Aaron datar dan tak mengalihkan pandangannya lurus kedepan.

Sesil membulatkan matanya seraya melirik ke arah Anjas yang berdiri disebelahnya.

" OMG, dia tau namaku, njas." bisik Sesil merasa bangga pada Anjas.

Anjas hanya mencebik dengan lirikan penuh arti.

" bapak tau nama saya ?" tanya Sesil dengan polosnya pada Aaron.

" kebetulan tadi pak. Rudi minta ACC saya untuk persetujuan surat peringatan Anda, Nona Sesil Agatha." sahut Aaron menatap sekilas pada Sesil, lalu mengalihkan pandangannya kedepan karena pintu lift sudah terbuka.

Aaron segera keluar. meninggalkan Sesil dengan wajah cemberut dan Anjas yang masih berada dibelakangnya.

' hahaha'

Anjas tertawa begitu puas.

" ternyata Pak.Aaron tau namamu dari SP 2 yang disetujui nya. kasiaan." Anjas terkekeh meledek.

" jangan senang dulu, bisa saja kau juga kena sp. secara tadi kita berdua kan yang disuruh keluar."

Sesil menyeringai.

" Hah, kau lupa kalau Pak. Rudi itu kakak ipar ku ? hahaha..."

Anjas kembali tertawa meledeknya.

Sesil menatap sinis dan tampak kesal pada Anjas. lalu memukuli bahu Anjas beberapa kali dengan tas jinjingnya yang bermerek itu.

" aaww, sakit tau."

keluh Anjas melotot ke arah Sesil.

" ah, dasar cowo lemah. segitu saja sudah sakit. makanya gedein tuh badan, ikut nge-gym kek. biar kaya pak. Aaron. body goal banget tuh dia. jangan terus berlindung dibalik ketiak kakak ipar mu itu. "

ledek Sesil sewot lalu berjalan mendahului Anjas.

" sialan. awas kau Sesil, berani menghinaku."

umpat Anjas lalu melangkah cepat hendak menyusul Sesil.

*****

sebelum Pulang kerumah, Aaron mampir ke toko brownis yang cukup terkenal dikota ini. brownies adinda namanya.

saat ia hendak membayar di kasir, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari arah samping dan berjalan mendekatinya. ternyata Naomi.

" pak Aaron. Anda juga ternyata menyukai brownies adinda ya. kalau begitu selera kita sama."

ucap Naomi sambil menunjukan sekotak brownies ditangannya.

" tidak. adikku yang menyukai brownies ini, bukan aku."

sahut Aaron seraya mengeluarkan kartu debit dari dompetnya dan menyodorkan nya pada petugas kasir.

" oh, tapi brownies ini beneran enak lho pak. buktinya toko ini selalu eksis dari tahun ke tahun. padahal masih banyak toko-toko kue kekinian lainnya bahkan yang notabene milik para artis. tapi menurutku brownies adinda inilah yang paling enak dengan harga yang terjangkau."

ungkap Naomi panjang lebar.

" oke, kalau gitu saya duluan."

ucap Aaron hendak pergi karena pembayaran nya sudah selesai.

" eh, pak--"

Aaron langsung begitu saja meninggalkan Naomi tanpa memberikan kesempatan lagi bicara.

" dasar kulkas. sikapnya masih malu-malu kucing begitu. liat saja bagaimana kalau setiap hari diberi ikan seksi seperti aku. apa ia masih sanggup bertahan dan sebeku es batu seperti itu ?"

gumam wanita itu menyunggingkan senyuman miring.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Rini Widyaningsih

Rini Widyaningsih

ikan seksi?😀

2020-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Ingin Sekolah
3 kantor baru
4 Gadis aneh
5 katalisator
6 terlambat
7 pasar kaget
8 gara-gara teh
9 purel
10 siapa kinara
11 menjauh
12 menolak
13 tamu Shofi
14 demam (1)
15 demam (2)
16 ponsel
17 melamar
18 seistimewa itu
19 ternyata
20 kalung liontin
21 cinta terlarang
22 berkunjung
23 ART baru
24 mencoba berdamai
25 gara-gara minum
26 diluar kendali
27 perasaan bersalah
28 pengakuan
29 salah paham
30 butuh waktu
31 fitting
32 tiba-tiba ingin pulang
33 dilunasi
34 terkejut
35 bermain hati
36 menikah
37 malah melupakan
38 gantian tidur duluan
39 miliki aku
40 menjadi candu
41 hometown
42 buah cinta kita
43 tidak menyangka
44 terungkap
45 ingin menemuinya
46 tunggulah aku
47 tidak perduli lagi
48 akhirnya bertemu
49 tetap menunggu
50 tidak bisa menghubungi
51 pesona atreya
52 ingin menguasai
53 ketauan
54 penculikan
55 menemukan mu
56 perasaan Atreya
57 kehilangan
58 memaksa
59 kedatangan mereka
60 surprise untuknya
61 semua rencananya
62 mabuk red wine
63 berat hati
64 kesibukan baru
65 kembali lagi
66 tinggal di apartemen
67 ajakan Sean
68 datang untuk maaf
69 rencana Revan
70 ternyata dia
71 mulai dari awal lagi
72 mata-matanya
73 satu kesempatan lagi
74 masa depan Atreya
75 pilihan atreya
76 cemburu
77 off bekerja
78 tak mudah lagi memaafkan
79 menjadi lebih baik
80 kunjungan
81 O'Neill Hospital
82 Pesona Aldrich
83 EPILOG - party
84 Extra Part - barbeque party
Episodes

Updated 84 Episodes

1
PROLOG
2
Ingin Sekolah
3
kantor baru
4
Gadis aneh
5
katalisator
6
terlambat
7
pasar kaget
8
gara-gara teh
9
purel
10
siapa kinara
11
menjauh
12
menolak
13
tamu Shofi
14
demam (1)
15
demam (2)
16
ponsel
17
melamar
18
seistimewa itu
19
ternyata
20
kalung liontin
21
cinta terlarang
22
berkunjung
23
ART baru
24
mencoba berdamai
25
gara-gara minum
26
diluar kendali
27
perasaan bersalah
28
pengakuan
29
salah paham
30
butuh waktu
31
fitting
32
tiba-tiba ingin pulang
33
dilunasi
34
terkejut
35
bermain hati
36
menikah
37
malah melupakan
38
gantian tidur duluan
39
miliki aku
40
menjadi candu
41
hometown
42
buah cinta kita
43
tidak menyangka
44
terungkap
45
ingin menemuinya
46
tunggulah aku
47
tidak perduli lagi
48
akhirnya bertemu
49
tetap menunggu
50
tidak bisa menghubungi
51
pesona atreya
52
ingin menguasai
53
ketauan
54
penculikan
55
menemukan mu
56
perasaan Atreya
57
kehilangan
58
memaksa
59
kedatangan mereka
60
surprise untuknya
61
semua rencananya
62
mabuk red wine
63
berat hati
64
kesibukan baru
65
kembali lagi
66
tinggal di apartemen
67
ajakan Sean
68
datang untuk maaf
69
rencana Revan
70
ternyata dia
71
mulai dari awal lagi
72
mata-matanya
73
satu kesempatan lagi
74
masa depan Atreya
75
pilihan atreya
76
cemburu
77
off bekerja
78
tak mudah lagi memaafkan
79
menjadi lebih baik
80
kunjungan
81
O'Neill Hospital
82
Pesona Aldrich
83
EPILOG - party
84
Extra Part - barbeque party

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!