Sampai di rumah, Raina langsung masuk ke dalam kamarnya, Raina adik dan nenek nya tinggal di rumah peninggalan orang tuanya, rumahnya lumayan luas dan mewah, itu hanya peninggalan satu-satu nya dari keluarga nya.
"Apa aku juga harus menjual rumah ini?? " ucap Raina sambil merebahkan tubuh nya di kasur.
"Tapi hanya tersisa rumah ini, peninggalan ibu dan ayah, aku sudah menjual mobil dan motor untuk biaya pengobatan nenek, aku harus bagaimana" ucap Raina.
"Andai saja, Ayah dan Ibu masih ada mungkin kita tidak akan hidup susah seperti ini" menatap langit-langit kamarnya.
Saat Raina sedang melamun, tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk.
Tok.. Tok.. Tok.. (Suara pintu di ketuk).
"Kak?? Kakak ada di dalam? " ucap Rania adik dari Raina.
"Aku masuk ya kak? " membuka pintu kamar Raina dan masuk ke dalam kamar Raina.
"Kak?? Kakak lagi apa?? " menghampiri Raina dan duduk di samping nya.
"Kak hey.. " ucap Rania menggoyangkan tubuh Raina.
"Eh Dek? " ucap Raina tersadar dari lamunannya.
"Kakak melamun? Kakak lagi melamun kan apa? " Tanya Rania.
"Engga kok dek, kamu sudah pulang sekolah? " tanya Raina mengalihkan pembicaraan.
"Sudah dong kak, Mangkanya aku ada disini.. Oia bagaimana keadaan nenek kak? " tanya Rania.
"Nenek.. Em doakan saja yang terbaik untuk nenek ya.. " ucap Raina.
"Kak.. Aku kan sudah kelas 3 SMA sebentar lagi aku lulus, aku tidak mau kuliah, aku mau kerja saja untuk bantu-bantu kakak" ucap Rania.
"Eh.. Kok bilang nya gitu?? Kamu harus kuliah.. Kamu harus jadi orang sukses baru bisa bantu kakak" ucap Raina.
"Tapi kak, aku tidak mau menjadi beban untuk kakak, aku mau membantu kakak saja" ucap Rania.
"Dek.. Kamu dengar kakak ya... Kamu liat kakak, kakak mu ini tidak lulus kuliah, hanya bermodalkan ijazah SMA di kota besar ini kakak hanya bisa jadi pelayan di restauran, kamu engga mau kan bekerja hanya jadi pelayan, kamu harus jadi sarjana agar dapat membantu kakak dan nenek, kamu mau jadi Dokter kan? " ucap Raina.
"Tidak kak, sekolah Dokter itu mahal, aku mau yang biasa saja" ucap Rania.
"Tidak apa sayang.. Kejar lah cita-cita mu setinggi langit, kakak sanggup ko untuk membiayai kamu" ucap Raina.
"Terimakasih kak (memeluk kakaknya) kakak banyak berkorban demi Aku bahkan kakak tidak melanjutkan Cita-cita kaka demi aku, maafkan aku kak sudah menjadi beban kakak, kalau saja Ayah dan Ibu masih hidup, mungkin kakak tidak akan berhenti kuliah" ucap Rania menangis di pelukan kakaknya.
"Kakak tidak apa-apa, yang penting kamu harus belajar dengan rajin, jangan sampai mengecewakan kakak dan nenek, kamu janji ya?? " ucap Raina berusaha menahan air matanya.
"Aku janji kak, terimakasih " semakin mempererat pelukannya, dan Raina pun membalas pelukan adik nya.
Sedangkan disisi lain Rasya sedang berada di kantor dan duduk di kursi kerajaannya.
"Kenapa kamu tidak mau menikah dengan ku Shela?? Kenapa kamu selalu mementingkan karier mu itu dari pada aku?? Sampai kapan aku harus menunggu kamu?? " ucap Rasya memang foto nya bersama Shela.
"Aku harus bagaimana? Jika aku tidak menikah Papi akan menjodohkan ku dengan wanita lain, apalagi kesehatan Mami semakin lama semakin menurun" ucap Rasya.
"Arghhh.." Memukul meja kerjanya dan mengacak berkas yang berada di atas meja tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Onih Heryani
ko nm nya Rania dan Rania
yg bnr gmn ini teh
2022-12-20
0
Seno Wicaksono
bnyk bgt novel yg namany rania sama raina coba cari nma lain
2022-05-13
0
kopi pahit
cerita nya sih bagus thor...
tp klo bisa, lain kali klo bkin novel lagi nama nya jngn hmpir mirip yah thor,,
kek Raina dan Rania...
di sbelah pun Widia dan Vidia...
semangat sllu thor, lanjutkn bakatmu 💪💪
2020-12-12
0