4. Firasat Buruk

Kabar pernikahan Rayyan sudah sampai ke telinga para singa. Mereka nampak terkejut karena tidak menyangka jika pernikahan itu akan diadakan seminggu lagi. Padahal, baru semalam lamaran diadakan.

"Ini gak salah?" tanya Reksa kepada kakak iparnya yang tak lain adalah sahabatnya.

"Lu pikir Ahjussi tukang ngibul?"

Mommy Riana sudah menatap ke arah sang suami yang nampak biasa saja. Tak ada terkejutnya sama sekali.

"Restu udah bilang semalam."

"Jadi benar?" tanya mommy Riana.

Daddy Aksa hanya mengangguk. Jika, sudah dibenarkan oleh Daddy Aksa berarti beritanya tak bohong.

.

Rayyan begitu excited dan bahagia. Sayangnya semalam dia tidak bisa menghubungi kekasihnya. Nomor Alanna selalu di luar jangkauan. Pagi ini, dia kembali menghubungi Alanna dan senyum pun terukir ketika sambungan telepon tersambung.

"Sayang, hari ini aku jemput kamu, ya. Kita fitting baju pengantin."

"Hah?"

Suara terkejut Alanna mampu Rayyan dengar. Dahi Rayyan seketika berkerut.

"Sayang, semalam kan Papi dan ketiga om aku ke rumah kamu melamar kamu. Apa kamu lupa?"

Tak ada jawaban dari Alanna. Dan sambungan telepon itu mendadak hening.

"Papi bilang kamu menyambut kedatangan keluarga aku dan menerima lamaran mereka."

Masih hening.

"Sayang," panggil Rayyan lagi.

"I-iya, Ay. Aku lupa. Maklum aku baru siuman."

"Enggak apa-apa, Sayang. Istirahat aja dulu. Nanti jam makan siang aku jemput, ya. Kita fitting baju."

"Iya, Ay."

Alanna terduduk di tepian tempat tidur ketika mendengar ucapan Rayyan. Baru saja hendak menghubungi sang ibu, sepasang tangan kekar melingkar di perutnya.

"Yang."

Panggilan dari suara berat ciri khas bangun tidur terdengar.

"Lagi, yuk!"

Alanna menoleh. Wajahnya sudah terlihat berbeda.

"Aku harus hubungi Ibu dulu."

Alanna pun menjauh dari lelaki itu untuk menghubungi ibunya. Tak lama berselang, panggilan Alanna dijawab. Tubuh Alanna terasa lemas mendengar penjelasan sang ibu.

Wanita itu tidak tahu tujuan Alanna berpacaran dengan Rayyan itu apa. Dan sekarang ibunya sendiri malah membuatnya pusing.

"Gua harus gimana?"

.

Butik tempat fitting baju sudah ramai didatangi keluarga singa. Dari yang kecil hingga yang senior sudah berada di sana. Minus pengantin yang belum datang.

Para singa jantan masih duduk di sofa menunggu giliran. Para singa betina terlebih dahulu yang mencoba baju. Lima menit berselang, Rayyan datang dengan menggenggam tangan seorang wanita.

"Hai, semua!"

Wajah sumringah dapat mereka lihat. Apang mulai menukikkan kedua alisnya.

"Enggak ada alasan apapun di pernikahan tahu bulat ini kan?" Tatapan penuh selidik Apang berikan.

"Kebanyakan gaul sama Bang Er lu!" omel Rayyan dengan wajah tak sukanya.

Alanna sedari tadi hanya diam saja. Dia merasakan tatapan para pria saudara Rayyan itu sangatlah berbeda. Aura dingin nan garang dapat dia rasakan.

"Sayang, ayo!"

Rayyan menarik tangan Alanna untuk masuk ke ruang ganti meninggalkan mereka semua. Sedangkan para pria itu hanya menggelengkan kepala.

"Bulol!"

Mereka yang tengah duduk di sana menatap ke arah suara. Di mana suara itu keluar dari mulut seorang anak yang baru akan beranjak remaja. Gyan yang sudah selesai fitting baju mulai bergabung bersama para pria tersebut. Wajahnya begitu datar.

"Pa, hape Kakak."

Anak itu tak bisa jauh dari ponsel. Setahu keluarga Gyan memang suka sekali bermain game. Sang ayah pun tak melarang karena Gyan mampu mengatur waktu dan selalu menjadi yang terbaik di sekolahnya.

"Mas, gak masuk buat fitting?" tanya Dalla karena harusnya giliran Mas Agha yang masuk.

"Gua ke sini cuma nganter istri dan anak-anak doang."

Dahi ketiga anak ayah Aska mengkerut. Mereka tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh putra pertama Daddy Aksa itu.

"Gua harus terbang ke Melbourne."

Wajah terkejut mereka tak bisa disembunyikan. Biasanya jika ada salah satu anggota singa menuju hari bahagia pasti semuanya akan mengosongkan waktu.

"Gua udah bilang ke Ahjussi. Daddy dan Baba juga udah tahu."

"Emang gak bisa--"

"Udah dijadwalkan dan gak bisa diubah."

Mereka hanya saling pandang. Tak biasanya Daddy Aksa serta baba Radit mengijinkan bekerja di saat acara penting seperti ini. Belum selesai dengan kebingungan mereka, kedatangan dua orang wanita serta dua remaja perempuan dan dua remaja lelaki membuat atensi mereka berubah.

"Kak Rangga dan Bang Khai ke mana?"

Apang mulai dibuat bingung. Biasanya dua pria itu tak akan membiarkan dia wanitanitu pergi sendirian.

"Lagi sibuk."

"Kan cuma fitting baju doang," balas Ahlam.

"Papa gak ikut fitting baju karena gak akan datang. Papa harus ke Canberra untuk mengecek perusahaan Baba," jelas Lala.

"Papi juga harus terbang ke Melbourne sama Uncle Agha."

Perhatian ketiga anak ayah Aska kini tertuju pada Mas kulkas. Dia malah menyesap kopi dengan begitu nikmatnya.

"Kenapa?" tanya Apang penuh penekanan.

Agha hanya tersenyum sangat tipis tanpa menjawab sedikit pun. Mereka pun berdecak kesal. Mau dikorek seperti apapun sudah pasti mulut Agha akan tetap terbungkam.

"Ini bertanda apa sih? Baru kali ini loh keluarga kita mencar-mencar pas ada momen bahagia," omel Apang yang mulai sedikit berfirasat buruk.

Setelah fitting baju selesai, mereka semua diminta untuk makan bersama. Alanna nampak tak nyaman karena dia merasa ditatap sinis oleh para wanita di sana. Terlebih anak perempuan yang tak lain adalah keponakan Rayyan. Tatapannya seakan mengulitinya hidup-hidup.

Sedangkan para singa jantan hanya membahas perihal perusahaan. Alanna tak menyangka jika keluarga Rayyan adalah keluarga kaya raya. Di mana semuanya pengusaha ternama. Sayangnya, Daddy Aksa tak ikut hadir. Hanya diwakili oleh ayah Aska.

"Muka kamu kenapa, Al?" tanya mama Yaya yang sangat peka.

"Enggak apa-apa kok."

"Kamu seperti sedang menahan mual."

Para singa jantan yang tengah fokus berbincang pun mengalihkan pandangan. Jantung Alanna berdetak sangat kencang.

"Asam lambung Alanna sedang naik, Ma. Makanya dia sering mual."

Rayyan mencoba menjelaskan agar perhatian mereka semua tak tertuju pada Alanna. Apalagi dia melihat wajah Alanna yang tak nyaman. Dia menggenggam tangan Alanna dengan erat.

.

Hari H sudah tiba. Rayyan begitu bahagia, tapi tidak untuk keluarga singa yang terlihat berbeda. Ketidaklengkapan anggota keluarga membuat mereka seperti bukan keluarga utuh. Apalagi, mereka baru tahu kalau kakak kandung Rayyan pun tak hadir. Semalam dia sudah terbang ke Zurich bersama istri juga anaknya.

"Firasat gua kok gak enak ya sama pernikahan ini," batin Apang.

Calon pengantin pria sudah datang dengan senyum lebar. Penghulu pun sudah menunggu. Datang seorang wanita dengan tergesa dan menghampiri Rayyan.

"Alanna pergi, Ray. Tante sudah mencarinya sampai pagi tadi."

Tubuh Rayyan seketika membeku. Dadanya seperti berhenti berdetak. Ibu Anne menyerahkan secarik kertas.

Maaf, jika aku malah pergi di hari yang kamu nanti karena aku sangat menghindari hari ini. Aku hanya pura-pura mencintai dan ternyata kamu adalah lelaki paling bodoh yang mudah sekali aku bohongi.

Tapi, tenang. Aku sudah menyiapkan pengantin pengganti untukmu, yakni adikku. Jika, kamu marah dan benci padaku, luapkan saja kepadanya. Anggap saja dia aku tapi versi bodohnya. Aku yakin kalau kalian itu berjodoh karena sama-sama bodoh. Hahaha ...

Aku pergi, Ray. Tentunya dengan kartu hitam milikmu. Bye! Jangan cari aku.

^^^Alanna ^^^

Kertas itu diremas dengan sekuat tenaga. Wajahnya pun sudah sangat murka.

"SIYALAN!"

...*** BERSAMBUNG ***...

.

Komen banyak lanjut lagi nih ...

Terpopuler

Comments

Novie Tanjung Novie Tanjung

Novie Tanjung Novie Tanjung

by...by...by...
by juga Alana...hati2 d'jalan ya...
nanti kalau kamu ada jumpa sama orang berbadan tegap... berbaju rapi serba hitam d'situ kamu baru tau...
kamu bermain dengan siapa...
siap2 saja apa yg akan kamu dapat kan... kluarga singa tdak akan tinggal diam kalau ada kluarga yang lain tergores kulit nya...
lnjut Fie..
jngan lpa jga k'shatan 🌹🌹💜

2024-12-04

1

Yus Nita

Yus Nita

mood lo Rayyan, maka ny omongan saudara lu dengar kan. apa lu lupa saudara lu siapa.
Theory blok black card yg lukshke si jalang lskbat. se blom diri mu bangkrut dan menyesal.
maka ny jatuh cinta jangan terlalu buta
nyungsep lu kan...

2024-12-04

0

Salim S

Salim S

nah loh....rayyan ngeyel sih kan dibilang bodoh sama s jalang. salah cari lawan kau alana..nanti jangan nyesel ya kalau adikmu yang kata kamu bodoh bahagia bersama rayyan. tinggal tungguin kehancuran mu alana

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!