Part 5

Manda... " Arsya menatap gadis yang menjadi pusat perhatian di cafe itu dengan wajah kagetnya.

Gadis itu menoleh dan menatap Arsya dengan tatapan tak kalah kagetnya. Namun beberapa detik kemudian, gadis itu berlari menghampiri Arsya dan memeluknya dengan erat. Membuat pria yang berlutut dihadapan sang gadis menatap Arsya dengan tatapan membunuh.

Aksinya untuk mengungkapkan perasaannya pada sang gadis di gagalkan oleh Arsya, dan itu membuatnya sangat malu.

" A... gue kangen ama lo ??! " peluk Manda dengat erat.

" Lepasin Nda... "

" Nggak mau... gue masih kangen sama lo "

" Tapi cowok lo ngeliatin kita... gue nggak mau yach kalau muka gue yang ganteng ini jadi babak belur karena cowok lo cemburu sama gue "

" Apaan sich lo... dia itu bukan cowok gue.. " kesal Manda yang langsung menatap Arsya dengan wajah cemberut.

" Eheeemmm....... " Terdengar deheman dari tante Mita membuat Arsya tersenyum kikuk kearah Om dan tante nya.

" Tante.. kenalin, ini Manda... sahabat Arsya.. " jelas Arsya karena tatapan Tante Mita yang sedari tadi meminta penjelasan darinya.

" Manda tante... " ucap Mita ramah sambil menjabat tangan tante Mita.

" Mita... Panggil aja tante Mita... "

" Aduhh... kok pada berdiri aja sich, perut Om udah laper banget nie " protes Om Albert.

Tante Mita menatap Manda dengan tatapan tak suka, apalagi Manda yang tanpa malunya menggaet tangan Arsya dengan mesranya. Kalau seperti ini terus menerus, hubungan Arsya dan Arisya akan semakin memburuk. Pernikahan mereka akan semakin di ujung tanduk.

" Kenapa sich... kok ngeliatinnya gitu amat " bisik Om Albert.

" Saya nggak suka ngeliat cewek itu... ganjen banget.. "

" Hussstt jangan ngomong gitu "

" A... itukan kak Arisya... wah... kak Arisya sama pacarnya " ucap Manda pelan sambil menunjuk kearah pintu.

Deg....

Sama pacar !!!

Sontak A melihat kearah yang dituju Manda... yup, gadis itu memang Arisya.. sang kakak yang sekarang sudah menjadi istri sah nya.. tapi siapa pria yang bersama Arisya. A belum pernah bertemu dengannya ???!

" Arisya... please... dengerin dulu " teriak pria itu sambil mengejar Arisya yang tampak kesal.

" Gue nggak perlu dengar penjelasan lo.. minggir lo... " bentak Arisya, dia menuju ke kasir dan memesan minuman kesukaannya Mocca Float..

" Arisya... " panggil tante Mita.

" Tante.. Om... kok kalian ada disini ??! " Tanya Arisya pelan yang tak menyadari kalau Arsya juga bersama dengannya.

" Kamu sama siapa ??! " Tanya Tante Mita yang menatap pria yang berdiri dibelakang Arisya.

" Dia Ali teman Arisya tante... "

" Hai kak Arisya... " Sapa Manda sontak membuat Arisya kaget bukan main melihat pria yang duduk disamping Manda.

Arsya....

Arisya terdiam.. rasa terkejutnya masih menguasai dirinya, apalagi saat ini dia melihat Arsya sedang duduk bersama Manda, cewek yang sudah berulang kali menyatakan cintanya bahkan tanpa sungkan Manda meminta Arisya untuk membantu dirinya untuk mendapatkan Arsya.

Tangan Manda yang bergelayut manja di lengan Arsya membuat Arisya tersenyum kikuk dihadapan Arsya. Ini kah alasan Arsya kenapa dirinya tidak dikabari kalau hari ini Arsya pulang dari Australia.

" Kak Arisya sini.. kita duduk bareng " ucap Manda manja.

Arsya menatap Arisya... tatapan yang penuh dengan amarah.. begitu juga dengan Arisya. Siapapun yang melihat tatapan mereka akan merasa takut.

" Sya... " Panggil Ali pelan. Arisya menoleh kearah Ali dan memberikan isyarat untuk keluar bersamanya. Saat ini, mungkin dengan meninggalkan Tante, Om, Manda dan juga Arsy akan membuat perasaannya sedikit tenang.

" Maaf Om... tante... Arisya nggak bisa gabung sama kalian... Arisya masih ada urusan sama Ali... Arisya pergi dulu yach tante "

" Arisya... " panggil Arsya dengan nada tinggi. Bukannya berhenti, Arisya malah menpercepat langkahnya yang diikuti Ali disampingnya dan itu membuat Arsya semakin marah.

" Apa-apaan ini... pantas saja Arisya tidak menjemput gue tadi.. ternyata dia bersama pria lain... " geram A didalam hatinya.

*****

" Sayang... kamu sudah pulang.. " Sapa tante Mita saat Arisya masuk keruang keluarga.

" Sini.. ngopi bareng sama kita " ajak Om Albert pelan.

" Maaf Om.. Arisya pengen istirahat dulu di kamar.. hari ini Arisya capek banget " ucap Arisya pelan kemudian berjalan menuju ke kamarnya dan diikuti Arsya tanpa sepengetahuan Arisya.

" Sya... gue mau ngomong sama lo " ucap Arsya pelan.

" Gue pengen istirahat A.. nanti aja kita bicara " ucap Arisya lemah. Yup... hari ini dia benar-benar merasa lelah.. seharian full dia harus mengurusi perusahaan mama, saat dia ingin menenangkan fikirannya malah dia ketemu sama Ali, cowok ngeselin yang selalu meminta maaf padanya membuat Arisya jengah. Ditambah lagi, Arisya bertemu dengan Arsya dan Manda di Cafe... dan yang semakin membuat moodnya jelek, Arisya bahkan tidak diberitahu kalau hari ini Arsya akan pulang.

" Gue pengen bicara sekarang... " Tegas Arsya.

Arisya yang mengenal betul watak adiknya yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu kemudian menatap Arsya dengan tatapan acuh.

" Mau ngomong apa ??!! Cepetan... gue pengen istirahat "

" Siap pria itu ??!! "

" Bukannya tadi di cafe sudah Gue bilang kalau dia teman gue "

" Gue nggak pernah liat dia.. "

" Emangnya semua teman gue harus lo tau.. " tanya Arisya ketus.

" Dari kecil kita nggak pernah menyimpan rahasia Sya.. sekecil apapun rahasia lo... gue tau.. "

" Gue udah jelaskan tadi di cafe kalau Ali teman gue.. nggak ada yang perlu dijelaskan lagi... dan satu hal... siapapun yang berada disamping gue, lo nggak perlu tau.. urus aja urusan lo sendiri "

" Urusan lo sekarang urusan gue.. sepertinya gue harus ingatkan lagi sama lo... status gue sekarang adalah suami lo bukan adik lo " marah Arsya. Ini pertama kalinya Arsya berkata sedikit kasar dengan Arisya.

Entah apa yang merasuki dirinya, dia sangat marah mendapati kenyataan kalau Arisya lebih memilih bersama pria lain dibandingkan menjemput dirinya di bandara.

Apakah sebegitu bencinya Arisya dengan pernikahan mereka bahkan Arisya mengacuhkan hubungan kakak adik yang pernah mereka bina dulu..

" Kenapa lo nggak jemput gue ??! "

" Ha... bukannya ada orang yang lebih pantas dari gue untuk ngejemput lo.. "

" Siapa lagi yang lebih pantas dibandingi lo Sya.. lo itu istri gue " teriak A kesal.

" Cih... udahlah A... kita sama-sama tau kalau Manda itu gebetan lo.. dia sayang sama lo, dia lebih pantas untuk ngejemput lo "

" Jadi selama ini lo nggak pernah sayang sama gue ??! " Arisya terdiam. Pertanyaan bodoh seperti apa itu ??!!

Arisya melirik kearah Arsya kemudian membuang muka dengan malasnya. Pertanyaan seperti itu enggan untuk di jawab oleh Arisya, untuk apa ??!! Bahkan A sudah tau kalau Arisya sangat.. sangat menyayanginya, bahkan melebihi dirinya sendiri.

" Jawab Sya... "

" A... udah dech.. gue capex... "

" Lo pikir gue nggak capex... gue juga capex Sya... CAPEX... " ucap Arsya menegaskan kata Capek di akhir kalimatnya.

Selain fisiknya yang memang terasa lelah karena habis perjalanan jauh, kini hati Arsya juga sangat lelah. Di awal pernikahannya dia sudah mendapati istrinya berjalan berdua dengan pria lain.

A tau betul kalau Arisya belum menerima pernikahan ini, tapi bukankah sebaiknya Arisya menghormati ikrar suci mereka.. apalagi ini amanah dari kedua orang tua mereka, Apa Arisya tidak menyayangi mereka ??!!

" Akhiri A... akhiri ini semua " pinta Arisya lemah. Jujur saja, saat ini Arisya sangat-sangat takut. Takut jika A akan menyakiti perasaannya, walaupun dilubuk hati yang paling dalam Arisya yakin kalau A nggak akan pernah melukai atau menyakitinya. Tapi pernikahan ini akan membuat hubungan mereka semakin merenggang.. seperti saat ini.. ini pertama kalinya A membentak Arisya, ini pertama kalinya A tidak memberitahunya tentang kepulangannya, ini pertama kalinya Arisya merasa marah melihat A berdekatan dengan seorang wanita.

Walaupun belum sepenuhnya perasaan ini timbul, tapi semenjak status mereka berubah menjadi suami istri.. perlahan-lahan perasaan Arisya juga mulai berubah tanpa Arisya sadari.

" Maaf Sya... sampai kapanpun.. A nggak akan mengakhiri pernikahan ini.. walaupun Arisya memaksa, A nggak akan pernah menceraikan Arisya.. " bentak Arsya dengan tatapan penuh amarah.

****

Arisya menuruni tangga dengan sempoyongan, matanya masih terasa ngantuk, karena tadi malam Arisya nggak bisa tidur. Pertengkarannya dengan Arsya membuat kepalanya terasa pusing.

" Ehhh sayang... udah bangun.. yukk sarapan bareng " Ajak Tante Mita yang sudah berada di meja makan bersama Om Albert.

Dengan langkah yang enggan untuk di gerakkan, Arisya menuju ke meja makan dan bergegas duduk disamping Tante Mita.

" A sudah kerumah kalian dari tadi malam, makanya nggak ikut sarapan sama kita " ucap Tante Mita tanpa Arisya tanya sedikitpun. Arisya hanya tersenyum menanggapi perkataan tantenya.

" Sya...kenapa kemaren nggak ikut kita jemput Arsya " Tanya Om Albert kepo dengan matanya yang tetap setia membaca koran hari ini yang dipegangnya sejak tadi.

" Arisya ada janji mau ketemu sama teman Om"

" Teman kamu Ali itu yach ??!! " Tanya Tante Mita yang kini sambil menyuapkan suaminya dengan penuh kasih sayang.

" Bukan tante.. "

" Apa sebegitu pentingnya yach, sampai kamu enggak mau menjemput A kebandara. "

" Kalau Arisya tau A pulang kemaren, nggak mungkin Arisya memilih pergi sama teman Om "

" Loh.. mama nggak kasi tau sama Arisya, kalau A akan pulang ??! " tanya papa yang langsung menyingkirkan korannya.

" Ha... mama udah kasi tau kok pa.. bahkan A juga bilang kalau A udah kasi tau Arisya.. " ucap tente Mita takut karena ditatap lekat oleh sang suami.

Arisya menghentikan makannya.. Bodoh.. dia langsung mengumpat dirinya sendiri. Kenapa dia bisa lupa, dan bodohnya dia malah menuduh A yang tidak memberitahukan kepulangannya. Dan lebih fatal lagi, Arisya sudah membuat A marah besar.

" Maafin Arisya tante.. Arisya benar-benar lupa.. " Arisya tertunduk sedih.

" Udah nggak apa-apa.. jangan sedih gitu "

" Tapi Arisya sudah buat A marah besar tante.."

" Jangan sedih Sya.. kamu tinggal minta maaf aja sama A, dia pasti akan maafin kamu " ucap Om pelan.

Apa benar A akan memaafkan dirinya ??!! Kesalahan yang Arisya lakukan benar-benar fatal. Bahkan dia ingin mengakhiri pernikahan mereka.

" Tenang sayang... A pasti akan memaafkan Arisya.. " ucap Tante berusaha meyakinkan Arisya.

" Pagi tante... Om... " Sapa A tanpa melirik ke arah Arisya.

" Pagi A... yukk sarapan bareng sama kita... " ajak Om pelan.

" Makasih Om.. A kesini cuma mau ngambil tas kecil A yang ketinggalan tadi malam... "

" Sarapan dulu A... " ajak Tante Mita lembut.

" Maaf tante... tapi A buru-buru... ada urusan yang harus A selesaikan sekarang "

" A.... " Panggil Arisya pelan, namun tidak digubris sama sekali oleh Arsya. " A... Arisya minta maaf... " ucap Arisya lirih.

" Arisya salah... Arisya lupa kalau A pulang kemaren.. itu karena... perusahaan mama mengalamai masalah "

" Apa ??! Masalah apa ??!! " kaget Arsya.

" Cuma masalah penanganan stock barang yang lambat datang, sedangkan permintaan sedang meninggi... aduhh Arisya pusing nanganinnya.. karena semuanya bermasalah di distribusi.. " Keluh Arisya.

" Apa semuanya sudah beres ??! " Tanya Om Albert khawatir.

" Sudah Om... beberapa pelanggan kita juga mengerti dengan kondisi kita, jadi mereka memberikan tenggang waktu.. cuma masalahnya waktu yang mereka berikan sangat singkat.. dan sekarang masalahnya, kita kekurangan tenaga "

" Tenaga dalam bagian apa Sya ??! "

" Bagian produksi... "

" Kalau itu masalahnya, A bisa minta tolong sama Manda.. dia kan belajar designer pakaian juga.. pasti dia banyak kenalan " Arisya menatap A keki saat A menyebutkan nama Manda dihadapannya.

" Gimana ??! " Tanya A pelan.

" Terserah " ketus Arisya kemudian pergi meninggalkan Om, tante dan Arsya di ruang makan.

" Sya... mau kemana ??!! "

" Mandi... " teriak Arisya ketus.

" Arisya kenapa lagi tante... ??!! Kok dia keliatan marah gitu ??!! Padahalkan sekarang A yang lagi marah sama dia "

" Hmmm dasar kalian para cowok nggak peka " ucap Tante Mita melirik A dan Om Albert bergantian.

" Loh... Loh... Loh... kok bawa-bawa cowok sich.. papa nggak loh ma.. papa sangat peka banget.. apalagi kalau mama lagi pengen itu.. "

" Papa... apaan sich ??!! Nggak malu apa sama A ??! "

" Bentar lagi A juga bakal ngerasainnya Ma.. ngapain kita harus malu, malah kita harus sering-sering ngajarin A.. "

" Nggak usah di ajarin A juga udah paham kok Om " Kikik A yang tau kemana arah pembicaraan Om dan tante nya itu.

" Belajar dari mana kamu A "

" Astaga tante... hal begitu mah nggak usah dipelajari lagi.. sudah naluriah kaum laki-laki hehehhee "

" Terus kapan kamu akan membiarkan naluri lelaki kamu itu untuk beraksi ??! " Tanya Om datar, tapi dalam hati ngakak melihat ekspresi terkejut A barusan.

" Nanti Om... "

" Kapan ??! Apa jangan-jangan kamu mau nunggu Arisya di ambil sama.... siapa ma yang kemaren ??!! "

" Ali pa... "

" Iya... Ali.. " ucap Om berusaha memanasi Arsya, dan ternyata rencana Om berhasil. Arsya merasa kesal dengan nama yang barusan disebut Om.

" Maaf Sya... tapi A nggak akan biarkan Lo ma cowok itu bersatu.. karena Lo itu istrinya A... selamanya akan menjadi istri A " gumam A didalam hati.

" Mau Om bantu ??!! " Bisik Om Albert.

" Bantu apa Om ??!! "

" Cara menaklukkan cewek dalam semalam..." A menatap Om dengan tatapan aneh " Cara ini udah Om coba sama tante kamu, dan liat sendiri kan kalai tante kamu itu nggak mau lepas dari tante " kikik Om

" Boleh Om hehehehe "

Terpopuler

Comments

Ntoonreaderlover

Ntoonreaderlover

brarti Lo udah mulai cinta dong ama Arisya😏

2020-10-21

0

Trisandi :)

Trisandi :)

Anjir gg om nya nihh

2019-12-19

1

tuti wiharesy

tuti wiharesy

wahhh seruu nih

2019-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!