Arsya menatap ponselnya, kenapa Arisya susah sekali untuk dihubungi gerutunya kesal. Hari ini sudah 20 kali dia berusaha menelphone Arisya tapi tak pernah di angkat oleh kakaknya yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.
" Hallo... tante... Arisya ada disana.. ??!! " Tanya Arsya saat Tante Mita menerima panggilan telphonenya.
" Arisya lagi keluar sama teman-temannya A.. ada apa A. ?! "
" Nggak apa-apa tante.. cuma, dari tadi A coba telph, nggak pernah di angkat sama Arisya tante.. A khawatir aja kalau terjadi sesuatu sama Arisya. "
" A tenang aja.. Arisya baik-baik aja kok disini.. tante pasti akan jagain Arisya dengan baik.. "
" Makasih tante... "
" Oh iya... urusan kamu gimana. ??! Udah selesai semua. ??! "
" Sudah Tante.. ini tinggal nemuin pemilik Apartement yang A sewa disini.. A mau mengembalikan kuncinya.. "
" Kapan kamu pulang ke Indonesia. ?! "
" 2 hari lagi tante.. tapi... apa tante bisa merahasiakan kepulangan A dari Arisya "
" Kenapa. ??! "
" Hehehe A cuma pengen kasi surprise aja..."
" Kamu ini masih aja suka ngejahilin kakak kamu... hehehhee " Arsya tersenyum pelan saat tante Mita mengatakan Kakak. Apa Tante lupa, kalau sekarang status Arisya itu istri Arsya bukan kakaknya lagi.
" Hmmm udah dulu yach tante... A mau keluar cari makan dulu. "
" Ok... Hati-hati A disana... "
" Iya Tante.. "
****
" Sya.... adek lo kapan pulang dari Ausy. ??! " Tanya Nanda sambil tersenyum tipis
" Kenapa. ??! "
" Tanya aja... "
" Tanya apa nanya lo !! Mau deket ma adek gue yach.. jangan harap dech lo... "
" Ichh kok lo jahat banget sich ma gue.. masa deket ma adek lo aja gue nggak boleh."
" Adek gue udah nikah.. "
" Apa !!! Nikah ??!! Serius lo... lo nggak bercandakan Sya.. "
" Ngapain juga gue bercanda Nan... nggak ada untungnya buat gue "
" Tapi.. kok... adek lo udah nikah sich. ??! " tanya Nanda kecewa.
" Mana gue tau.. tanya aja ma orangnya.. kenapa dia pengen cepet nikah .. "
" Apa dia mencintai istrinya. ??! "
Deg...
Pertanyaan Nanda membuat Arisya terdiam sesaat..
Apa Arsya mencintainya... ??!!
Segurat pertanyaan yang sama terpatri di fikiran Arisya saat ini.
" Kenapa lo diam aja... apa adek lo mencintai istrinya. ??!! " Tanya Nanda dengan suara yang menuntut untuk meminta sebuah jawaban.
" Ya pasti Arsya mencintai istrinya.. mana mungkin dia menikah kalau dia tidak mencintai istrinya.. " ujar Arisya bohong. Hatinya sangat sakit kala mengatakan itu pada Nanda.
Kenyataannya pernikahan mereka tidak dilandasi dengan rasa cinta.. pernikahan terlarang mereka terjadi hanya karena wasiat dari orang tua mereka.
Bahkan sampai saat ini Arisya masih takut berhadapan dengan Arsya. Dia takut, kalau nantinya hubungan mereka yang dulu penuh dengan kasih sayang seorang adik kakak sirna begitu aja.
Jujur saja, Arisya takut kehilangan Arsya.. Arsya satu-satunya yang dimiliki Arisya di dunia ini. Walaupun takdir telah mempermainkan mereka dengan status baru mereka saat ini.
" Gue kira Arsya di jodohin, makanya dia nikah muda.. "
" Arsya memang dijodohin... "
" Ha... yang bener lo. ??!! "
" Iya... mereka dijodohin sama orang tua gue.."
" Kok Arsya mau sich. ??! "
" Terpaksa... Arsya melakukan itu karena terpaksa. " teriak Arisya didalam hatinya.
" Mungkin Arsya juga menyukai istrinya makanya dia mau di jodohkan.. "
" Hmm siapa sich istrinya.. gue jadi penasaran"
" Jangan terlalu penasaran ntar lo bisa gentayangan loh " ledek Arisya membuat Nanda kesal.
" Lo kenal sama istrinya. ??! "
" Astaga.. pertanyaan apa itu. ??!! Ya tentu gue kenal lah.. masa gue nggak kenal sama istri adek gue sendiri sich. ??! "
" Orang nya kayak gimana. ??! "
" Menurut lo, gue gimana. ??! "
" Ichhh gue tanya istrinya Arsya bukan lo... gimana sich lo. "
" ya.. gue ini istrinya Arsya... "
" Kata orang.. istrinya Arsya itu mirip banget sama gue.. jadi lo bisa nilai sendiri gue itu kayak gimana ... "
" Astaga..... " teriak Nanda kesal.
" Kenapa. ??!! "
" Kalau gitu.. mereka pasangan yang serasi donk... "
" Ha... serasi... ??!! "
" Iya... pertama kali gue liat lo sama adek lo, kalau kalian itu bukan kakak adik tapi sepasang kekasih pasti kalian sepasang kekasih yang sangat serasi.. gue liat dari tatapan Arsya kalau dia sangat sayang banget sama lo.. dan gue tau pastinya lo juga sangat sayang banget sama adek lo itu.. dan gue juga sayang banget sama Arsya hikss.. sayangnya, dia sudah menikah hiksss "
" Apa benar, kami seperti sepasang kekasih yang serasi.. ??!! "
" Hmm dia malah ngelamun aja.. kesal gue ngomong ma elo.. "
" Udah.. jangan ngarepin Arsya lagi... ntar patah hati lo.. nangis keder kan lo "
" Ini gue udah patah hati keles.. "
" Aduh.... " Rintih Arisya saat ada seseorang yang melemparnya dengan gumpalan kertas.
" Siapa sich yang rese gini... keluar lo... jangan jadi banci lo.. mainnya ngelempar diam-diam gini " teriak Arisya lantang.
Sakitnya sich nggak seberapa, secara hanya gumpalan kertas aja, tapi keselnya itu loh.. luar biasa...
" Sabar Sya... palingan itu mah orang jahil aja.."
" Jahil mah jahil... masa iya, gue di timpukin gini... sakit tau "
" Maaf... " ucap seseorang yang keluar dari balik pilar didekat Arisya.
Arisya menatap sinis kearah orang yang meminta maaf pada dirinya.
" Maaf... gue nggak sengaja.. tadinya mau lempar ke tong sampah tapi meleset " ucapnya nyesal.
Arisya mendesah geram, dia ingin sekali memarahi orang yang ada dihadapannya saat ini. Tapi.. itu pasti akan memakan waktunya yang sangat berharga. Alisyah nggak mau waktunya terbuang hanya karena marah-marah.
" Hei.... " cekalnya, saat Arisya memilih melenggang melalui orang itu dengan wajah datarnya.
" Hei... nggak sopan banget sich lo... " Teriak Arisya kencang.
" Maaf... "
" Maaf... maaf... bosan telinga gue denger lo minta maaf melulu... lepasin tangan gue " Arisya menatapnya dengan marah. Baru kali ini ada pria yang berani mencekal tangannya tanpa seizinnya. Wahhh... mau cari mati tuch cowok.
" Minggir lo... " bentak Arisya. Hari ini dia benar-benar terburu-buru, tapi pria dihadapannya ini masih saja menghalangi jalannya. " Mau apa sich lo ??!! " kesal Arisya.
" Gue cuma mau minta maaf... itu aja kok.. "
" Minggir kata gue... "
" Nggak... sebelum lo maafin gue " ucap Pria itu kekeh.
" Kalian itu mirip sepasang kekasih yang lagi berantem loh " Kikik Nanda geli melihat tingkah sahabatnya dan pria yang tak dikenal yang selalu menghalangi jalan Arisya dengan alasan ingin meminta maaf.
Modus...
Hahhha....
Arisya menatap kesal ke arah Nanda.. tuch mulut seenaknya aja bilangin kalau dia dan pria yang menjengkelkan didepannya ini seperti sepasang kekasih.
" Maafin gue... "
" Iya gue maafin... minggir lo " pria itu tersenyum tulus ke arah Arisya kemudian memberikan Arisya jalan.
" Wahhhh.... Sya, ganteng banget tuch cowok.. apalagi pas dia senyum... waduhhhh jatuh cinta pada pandangan pertama gue ma tuch cowok "
" Kejar aja kalau lo suka " ketus Arisya.
" Lo kenapa sich ??!! "
" Gue lagi buru-buru... gue lupa kalau hari ini gue ada meeting dengan klien mama " Arisya mempercepat langkahnya menuju parkiran mobil.
****
" Sya... kok mukanya cemberut gitu ??!! Kenapa ??! " Tanya Tante Mita saat Arisya tiba dirumah.
" Ini tante... tadi Arisya telat ngadirin meeting.. lagi-lagi, Arisya hanya bisa buat kacau perusahaan yang mama kelola.. untung aja ada Om disana.. "
" Sabar sayang... itu semua butuh proses... kamu kan baru belajar menghandle semuanya.. ntar kalau Arsya pulang, biar Arsya aja yang menghandle semuanya "
" Perusahaan mama biar Arisya aja yang handle tante.. kasian Arsya... "
" Kalau gitu kamu bicarakan baik-baik sama Arsya nanti kalau dia sudah pulang nanti "
" Iya tante... " ucap Arisya sedih.
" Loh... kok mukanya berubah sedih gitu ??!! Ada apa lagi ??! "
" Arsya udah lama nggak hubungi Arisya tante.. Arisya cuma takut Arsya kenapa-kenapa disana "
" Ya ampun sayang... tadi Arsya udah berusaha telph ke hp kamu tapi katanya kamu nggak bisa dihubungi.. " Arisya mengambil hapenya yang ada di dalam tas.
" Astaga tante.. hape Arisya lawbet "
" Hahahaa kamu ini "
" Ya udah tante.. Arisya mandi dulu... baru dech Arisya telp Arsya "
*****
" Sya.... lo dimana ??!! " Teriak Nanda saat Arisya mengangkat panggilan telphone darinya.
" Gue dirumah... napa ??!! "
" Astaga... lo lupa... ??!! Hari ini kan kita mau hangout bareng teman-teman di cafe "
" Ya tuhan... gue lupa... maaf... gue berangkat sekarang yach... "
" Cepetan... jangan lama-lama... yang lainnya udah pada kesel nie ningguin lo... "
" Iya.... bawel lo " Dengan tergesa-gesa Arisya mengambil cardigan dan flat shoesnya dengan warna senada.
" Loh Sya... mau kemana ??!! " Tanya Tante sambil membawakan sebuah juice jambu.
" Mau ketemu sama teman-teman tante.. maaf tante, Arisya pergi dulu yach... "
" Tapi... hari ini kan ??!! "
" Ma... Arisya mau kemana ??! " Tanya Om Albert
" Mau ketemu ma teman-temannya katanya pa.. "
" Loh bukannya hari ini Arsya pulang yach ???! Emang Arisya nggak jemput ke bandara ??! " Tante Mita menggeleng nggak tau.
" Mama khawatir sama hubungan mereka pa... apa mereka bisa menjalani kehidupan rumah tangga mereka.. "
" Doain aja ma... mereka bisa menjalankan kehidupan rumah tangga mereka dengan bahagia.. "
" Tapi pa... "
" Tapi apa ??! "
" Bagaimana kalau mereka... "
" Udah ah... jangan berfikiran yang aneh-aneh.. mendingan sekarang mama siap-siap, kita yang akan jemput Arsya di bandara "
" Iya... mama siap-siap dulu.. "
" Ma.... tunggu... "
" Apa lagi pa... "
" Dari pada mubajir mendingan juicenya untuk papa hehehehe "
" Hehehehee ini pa.. dihabisin yah ... "
" Pasti mama sayang... "
" Apaan sich ... udah tua masih aja ngegombal.."
" Nggak apa-apa donk... mumpung di rumah nggak ada siapa-siapa "
" Hmmm beraninya pas nggak ada orang aja.. coba ngegombalnya kalau pas rame.. nyalinya pasti ciut "
" bukan ciut Ma.. tapi kan malu udah tua gini.."
" Lah.. ini nggak malu sama umur apa, ngegombalin mama gini... "
" Ngapain papa malu sama mama... hehehee "
" Dasar... aki-aki labil "
" Dasar Nini-nini cantik yang selalu ngegoda suaminya.. udah tau suaminya ini nggak tahan digoda.. malu sama umur... " Om Albert menoel pipi tante Mita.
" Ichhh apaan sich Pa... "
****
Arsya Pov
" Tante... Om... " Sapa ku saat kulihat tante dan Om sudah menunggu ku di bandara. Tapi kenapa Arisya tidak ada bersama Om dan Tante ??! Kenapa dia tidak menjempuku ???!
" Arisya mana Om ??! "
" Kata tante tadi dia lagi bareng ma teman-temannya "
Apa. ??!! Aku mendesis kesal. Apa sebegitu pentingnya teman-temannya dari pada aku ??!!
Aku tersenyum kaku saat tante Mita melirik ke arahku dengan tatapan yang sulit aku artikan. Sungguh perasaan ku saat ini benar-benar kesal.
Entahlah..
Mungkin tante Mita melihat ekspresi kekesalan ku saat ini, makanya dia menatapku seperti itu.
" Ayo... " Ajak Om sembari membawa salah satu koperku.
" Kamu nggak mau menghubungi Arisya... ??! " Tanya Tante pelan.
" Nanti aja tante.. sekarangkan Arisya lagi sama teman-temannya.. "
" Atau tante aja yang hubungi Arisya... gimana ??!! "
" Jangan tante... nanti dirumah aja.. "
" Kita kerumah Om dulu yach... "
" Maaf Om... tapi Arsya mau langsung kerumah papa aja... soalnya bawaan Arsya terlalu banyak hehee... "
" Ya udah... kalau gitu kita kerumah papa kamu aja dulu.. tapi setelah kamu taroh barang-barangnya kamu harus ikut Om dan tante pulang kerumah kami yach.. kami sudah menyiapkan penyambutan buat kamu.. " ucap Tante penuh dengan kehangatan. Kalau seperti ini, aku jadi kangen sama mama..
" Astaga tante... Om... kenapa repot-repot sich.. Arsya kan cuma pulang dari Australia "
" Hahhaa... cuma makan malam aja kok A... "
" Aduh... Om laper nich... kita ke cafe dulu yach... cacing di perut Om udah pada menari-nari nie.. "
" Dasar gembrot... katanya mau diet.. kok malah makan terus.. tuch liat perutnya udah kayak badud gitu "
" Biar perut badut gini, tapi mama suka kan.. "
" Idih... siapa lagi yang suka liatin perut badut gitu.. mama tuch sukanya liat perut roti sobek.. noh kayak perutnya A... keren .... "
" Hmmm disini aja bilangnya nggak suka... kalau sudah dirumah malah nyari perut papa buat senderan.. "
Aku tertawa geli melihat kemesraan tante dan Om yang terkadang membuatku iri. Apa bisa yach aku dan Arisya kelak seperti itu ??!! Dengan status baru kami.
" Ya udah Om... kita ke Cafe langganan A aja.. disana makanannya enak-enak, minumannya juga enak... di jamin Om dan Tante ketagihan dech kalai makan disana "
" Ya udah yukk... capcus "
Aku, tante dan Om bergegas menuju Cafe yang sudah aku rekomendasikan. Kebetulan aku juga sudah lapar saat ini, karena tadi dipesawat aku nggak selera untuk makan.
Hanya berselang 15 menit, kami sudah sampai disana... karena pemilik dari cafe itu adalah temannya Mico sahabatku, jadi sebelum kesana aku sudah reservasi tempat untuk kami. Maklumlah... kalau jam-jam segini disana suka rame, jadi susah untuk mendapatkan tempat.
" Selamat Sore Mas... " Sapa salah satu waiters yang ada disana.
" Selamat Sore... saya sudah reservasi tempat atas nama Arsya... " ucapku pelan..
" Ohh silahkan Mas... mejanya disana " tunjuknya pada salah satu meja kosong yang ada dipojok kanan ruangan.
" Terima... terima... terima... " suara riuh terdengar menggema diseluruh ruangan Cafe.. terlihat ada seorang pria yang sedang berlutut dengan setangkai bunga ditangannya dan seorang gadis yang berdiri dihadapannya...
Ehhh tunggu dulu...
Bukannya gadis itu....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
MihyeP96
oh baru tau aku ternyata mereka nikah gak s"darah..
aku td juga smpai bingung baca.y🤔🤔🤔??? setelah ku artikn ternyata gak saudara kandung..
dibest cerita.y👍👍👍
2019-12-14
3
Rea-n
Sapa tu??
2019-12-13
2