Flash back 1 tahun yang lau
" Pa..... A nakal.... " Teriak Arisya sambil berlari menuju papa yang sedang menyantap makanannya di meja makan.
" A.... jangan ganggu kakaknya "
" A nggak ganggu pa... "
" Ichhh nggak ganggu apaan ??! Ini A lagi bongkar lemari Arisya... kan Arisya capek beresinnya " kesal Arisya.
" A cari apa sich ??! " Tanya papa pelan yang masih sibuk membaca korannya. Kebiasaan papa kalau pagi-pagi dihari minggu itu harus baca koran di balkon kamar Arisya sambil minum Jus Jeruk dan cake coklat buatan mama.
Balkon Mama, Arisya dan Arsya sebenarnya menyatu. Tapi karena kamar Arisya tepat ditengah, dan pemandangannya juga pas banget dengan taman, makanya papa lebih senang baca koran disana. Yachhh sekalian mengawasi anak perempuannya.
" Mau cari buku "
" Ichhh buku A itu nggak ada disini... cari dilemari A donk "
" Ya ampun Sya, kemaren itu A lupa bawa buku A kekamar... "
" Udah... dari pada berantem mending siap-siap sana "
" Mau kemana Ma ?! " Tanya Arisya dan Arsya serentak. Giliran jalan aja, Arisya dan Arsya kompak banget.
" Mau ketemu sama teman mama dan papa.. "
" Akhhh nggak seru banget... palingan entar disana cuma dengerin mama, papa dan teman-temannya ngomongin bisnis.. " Protes Arsya. Yah, karena Arsya anak cowok jadi papa dan mama lebih perioritaskan didalam bisnis papa. Sedangkan Arisya di butik dan resto milik mama.
" Bener A... " bisik Arisya dengan bibirnya yang manyun 2 centi.
" Mending kita shopping aja ??! " ucap papa yang gabung dengan kedua anaknya yang sedang duduk dibawah meja belajar Arisya.
" Nggak ada shopping-shoppingan.. " Ketus Mama yang langsung ditanggapi dengan kikikan oleh suami dan kedua anaknya.
" Ibu Ratu sedang murka " bisik papa.
" Mendingan sekarang kita keluar pa, dari pada kita dihukum .... " usul Arsya.
" Akhhh uang jajan Arisya... " Arisya meringis ngeri membayangkan uang jajannya akan dipotong sama mama. Padahal bulan depan dia berniat membeli dress baru untuk pesta ultah Nanda.
" Sya... tenang aja, kan ATM unlimited kita ada disini " ucap A sambil menatap papa dengan senyuman liciknya.
" ATM papa semua mama yang pegang " senyum mama penuh kemenangan menatap kedua anaknya dan suaminya yang tersenyum kikuk.
" Maaf nyonya... ada tamu " ucap bi Ijah pelan.
" Siapa bi ??!! "
" Nggak tau nyonya... tapi sepertinya ada hal penting, soalnya muka mereka seperti lagi cemas. "
" Ok... pa... ayo... "
" Loh kok ajak papa sich ma... papa kan masih mau main sama A dan Arisya " Protes Arisya sambil menahan papa untuk pergi.
" Ehhhh putri papa yang cantik... nggak boleh gitu... papa sekarang ada tamu, nanti kalau tamunya pergi, papa akan main sama kalian "
" Bener... janji !!! " Arisya mmeberikan jari kelingkingnya untuk menautkan janji seperti yang biasa ia lakukan pada papa, mama, dan juga Arsya.
" Janji..... " papa pergi mengikuti mama untuk menemui tamu mereka.
" Sya... tunggu disini yach, A mau ambil minum dulu... Sya mau apa ??! "
" Mau juice Jambu "
" Ok.... " sambil bersiul Arsya menuruni tangga menuju dapur, tapi dia dikagetkan dengan sebuah Vas yang jatuh di ruang tamu.
" Dia itu anak Boss.... kalian harus mengembalikannya sekarang pada boss " ucap teman papa yang berbaju kemeja putih dengan lantang.
" Nggak... dia itu anak ku... anakku " teriak mama histeris.
Siapa yang dimaksud mereka ??!
" Pa... bilang mereka jangan ambil anakku... " Mama merengek-rengek, sedangkan papa hanya diam membisu.
Diamnya papa seperti menjelaskan kalau ucapan orang itu benar. Tapi permasalahannya sekarang siapa anak boss yang mereka sebutkan itu ??! Arsya atau Arisya.
Mama yang sedari tadi menangis tersedu-sedu, hanya bisa memeluk erat tubuh papa saat papa membelai rambut mama dengan lembut.
" Baiklah.. kami akan memberikannya pada boss... tapi beri kami waktu untuk mengatakan yang sebenarnya pada anak kami... " ucap papa pasrah
" 1 tahun... beri kami waktu 1 tahun " mama memohon sambil menangis.
Seorang Anastasya Gernald memohon pada seseorang ??! Jika ini diketahui oleh orang lain, mereka pasti tidak akan percaya. Mama itu salah satu wanita yang disegani didalam dunia bisnis, memohon pada orang lain hal yang paling pantang untuk dilakukannya.
Tapi apa yang barusan Arsya lihat... mama memohon dengan penuh tangis pada dua orang pria dihadapannya, bahkan tangannyapun bersimpuh agar kedua orang tua itu luluh.
Begitu besarnya cinta mama untuk anak yang dikatakan sebagai anak boss mereka.
Siapa ???!
Arsya....... atau..... Arisya.....
Arsya melangkahkan kakinya dengan susah payah. Tubuhnya bergetar hebat, saat mengetahui kenyataan bahwa salah satu diantara mereka bukan anak papa dan mama. Apalagi, mereka akan memisahkan kedua anak itu.
Sakit..... Jika harus berpisah dengan Arisya. Kakak yang paling disayanginya melebihi dirinya sendiri.
" A... A kenapa ??! Kok pucat banget... " Tanya Arisya khawatir melihat adiknya yang jatuh lunglai dihadapannya.
" Arisya ambilkan minum yach ??!!! "
" Jangan.... jangan kebawah " ucap Arsya dengan suaranya yang bergetar hebat. Arisya nggak boleh melihat apa yang terjadi dibawah. Nggak boleh..
" Tapi A pucat banget... A harus minum dulu "
" A cuma pengen Arisya disini... temenin A "
" ichhh manja dech.... "
" Sya..... "
" Iya.... Iya.... " Arsya menatap Arisya dengan tatapan kosong.
Ya Tuhan... kenapa ini harus terjadi... kenapa kau pisahkan anak pada orang tuanya, anak pada saudaranya... Apa salah anak itu ??!! Hingga kau hukum seperti ini
" Sya... kalau seandainya nanti A pergi, apa Arisya akan sedih ?!! " ucap Arsya dengan air matanya yang tergenang dipelupuk matanya.
" Ichhh A ngomong apa sich ??!! Ya pasti sedih lah A... bukannya kita udah janji akan satu sekolah nanti sampai kita kuliah.. "
" Kalau A pergi tapi nggak pernah kembali gimana ??! "
" A.... Jangan ngomong gitu donk... Arisya jadi takut hikksss "
" A juga takut Sya.... takut kalau kelak kita nggak bisa seperti ini lagi.. takut kalau A nggak bisa didekat Mama, papa dan Arisya " Arsya memeluk erat tubuh kakaknya. Dan menangis di pundak kakaknya. Ini pertama kalinya Arisya menangis dihadapan Arisya.
Dulu ketika Arsya bersedih atau ingin menangis, dia akan pergi ke kamar mandi dan menangis tersedu-sedu disana.
****
Sampai papa dan mama tiada Arsya tidak pernah tau, siapa diantara dia dan Arisya yang bukan anak kandung dari mama dan papa. Dan sampai sekarang juga kedua pria itu tidak pernah datang lagi kerumah untuk menjemput anak yang mereka sebut Anak Boss.
Dan apakah Arsya harus mengatakan kenyataan ini pada Arisya, bagaimana jika Arisya malah semakin terluka ??!! Sama seperti dirinya yang sangat terluka saat mendengar percakapan mama, papa dan kedua teman papa.
" A... kenapa nggak dimakan ??!! Masakan Arisya nggak enak yach ??! " Tanya Arisya kesal karena dari tadi Arsya hanya mengaduk-aduk makanannya saja.
" Ehhhh enak kok... "
" Enak dari mana ??! Dicoba aja belom ??! " kesel Arisya.
Arsya hanya bisa menggaruk lehernya yang tidak terasa gatal, duchhh kenapa harus memikirkan itu, kan jadi suasananya canggung lagi. Susah payah Arsya membangun suasana yang nyaman bersama Arisya setelah pernikahan mereka. Sekarang malah kacau lagi.. bete...
" Maaf... tadi A cuma.... "
" A mikirin pernikahan kita ??! " Arsya menggeleng cepat. " Terus mikirin apa ??! Kok kelihatannya gusar banget "
" A mikirin kuliah A, apa A harus tetap kuliah di Ausi atau pindah ke sini. "
" A nggak apa-apa kok kalau kuliah disana... Arisya disini akan baik-baik aja " walaupun ada senyum yang terukir di wajah Arisya, tapi tetap saja mata Arisya tak bisa berbohong. Ada kesedihan yang terlihat jelas disana.
" Gimana kalau Arisya ikut A aja... "
" Nggak bisa A... Arisya kan bentar lagi mau nyusun skripsi... "
" Tapi kalau A pergi... "
" Kan ada tante Mita ... "
" Kalau tiba-tiba kedua orang itu datang, dan ternyata.... akhhhh nggak... Nggak... " Teriak Arsya didalam hati.
" Kalau gitu, kita akan bicarakan nanti dengan tante Mita... "
" Bicarakan apa ??! " Tanya tante Mita yang membawa sebungkus martabak telor kesukaan Arisya..
" Akhhh martabak telor... asikkk " teriak Arisya girang yang langsung mengambil bukusan yang ada ditangan tante Mita.
" Hmmmm pasti enak banget... bau nya aja enak banget hehehehehe "
" Kamu ini... A tadi mau bicarakan apa sama tante ??! "
" A pengen kembali ke Ausi tante "
" A..... "
" A kesana cuma untuk mengurus kepindahan A tante... A udah mutusin untuk kuliah di Indonesia, A pengen ngejaga Arisya.. "
" Berapa lama A disana ??! "
" Sebulan... cuma sebulan aja tante... tapi.... "
" Tapi apa ??!! "
" Selama A pergi... tolong Arisya tinggal dirumah tante.. tolong awasin Arisya, jangan sampai... " Arsya menarik nafas panjang, haruskah dia menceritakannya.
" Jangan sampai apa ??! " Tanya Arisya dengan membawa Martabak telor yang sudah tertata rapi dipiring.
" Jangan sampai kecentilan sama cowok-cowok.. Arisya kan suka kecentilan kalau lagi ditinggal sendirian aja... "
" Duchhhh cemburu yach... "
" Ichhh siapa yang cemburu... "
" Nah itu..... " Arisya menoel pipi Arsya yang sengaja ia gembungkan.
" Wahhhh sepertinya sebentar lagi tante bakal jadi nenek ini " ucap Tante Mita asal.
Arsya dan Arisya terdiam mendengarkan perkataan tante barusan. Suasana langsung berubah menjadi canggung. Uhhhffttt tante merusak suasana aja.
Arisya dan Arsya kan memang biasa bercanda seperti ini sejak mereka kecil, tapi kenapa tante mengingatkan tentang pernikahan mereka.. dan apa itu jadi nenek... uhfft
" Ehhh maksud tante itu.... "
" Udah ah... yuk makan martabaknya ntar dingin lagi... kan nggak enak kalau sudah dingin " Ucap Arisya yang langsung menyantap martabak telur kesukaannya.
" Maaf... " ucap tante tanpa mengeluarkan suara sambil menatap Arsya.
*****
Sudah tiga minggu Arsya pergi ke Australia, sudah tiga minggu juga Arisya menginap dirumah tante Mita..
" Tante... A ada nelphone nggak ??! " Tanya Arisya sedih, karena selama 3 minggu ini dia sama sekali tidak dihubungi sama Arsya.
" Kemaren saat kamu ke kampus... Arsya ada nelphone tante... katanya kamu nggak bisa ditelphone, telphonenya sibuk... "
" Tapi kok A nggak nelphone lagi yach tante ??!"
" Telphon aja Sya.. " Arisya menggeleng cepat. Gengsi mau nelphone duluan.. lagian Arisya masih kesal, sebelum pergi Arsya sempat-sempatnya kenalan sama Tania, cewek paling ganjen dikampus Arisya.
Flash back 3 minggu yang lalu
" A... kok disini ??!!! " Tanya Arisya bingung, saat melihat Arsya berada dikampusnya.
" Siapa Sya.... " Tanya alice berbisik. Mata Alice berbinar, seperti dia sedang melihat actor korea kesukaannya.
" Adik gue... "
" Adik loe ??! Kok gue nggak pernah liat... "
" A anterin makalah Arisya yang ketinggalan dirumah "
" Astaga.... untung A anterin kesini, kalau nggak Arisya bisa dapet D hikksss "
" Ehhh elo adiknya Arisya ??! " Tanya Alice pelan. Arsya mengangguk sambil tersenyum. Senyum yang sudah pasti membuat Alice kelepek-kelepek.. liat aja nich yach... dalam hitungan 5 detik, Alice pasti akan teriak-teriak nggak jelas..
1...... 2.....3.....4......
" Aakkkkhhhhhhh senyumnya.... manis banget.... " Teriak Alice membahana membuat sebeberapa orang menatapnya.
Tuch kan... dari dulu emang seperti itu.. setiap kali cewek-cewek melihat Arsya, pasti reaksi mereka berlebihan banget. Ada yang bilang ganteng.. keren.. manis.. cool hmmm padahal aslinya enggak banget..
" Ichhh Alice... jangan teriak-teriak donk... malu gue "
" Hai ganteng... " Sapa Tania and the gank yang tiba-tiba aja gabung bersama Arisya dan Alice. Padahal nich yach sebelumnya, Tania itu paling anti deket-deket ma Arisya.
" Ngapain lo disini ??! " tanya Arisya ketus. Selalu aja dirinya yang menghadapi para fans Arsya.. sedangkan Arsya hanya akan diam seribu bahasa menanggapi semua fans nya.
" Gue mau nyamperin calon suami gue " Arisya dan alice saling pandang... siapa calon suaminya Tania.. ??!!
" Kenalin... gue Tania... Kalau elo ??! " Ucap Tania sambil menyodorkan tangannya ke arah Arsya, tapi seperti biasanya Arsya nggak pernah menanggapi semua cewek yang mengajaknya berkenalan.
" Emang enak di cuekkin " ketus Alice yang langsung mendapat pelototan tajam dari Tania.
" Jangan macam-macam lo sama adek gue "
" Ohhh jadi cowok ganteng ini adek lo yach ??! Wahhhh... " ucap Tania dengan gayanya yang sok syantiikk...
" Dia temen lo... ??! "
" Bukan... " Jawab Arisya dan Alice serentak. Siapa juga yang mau berteman dengan cewek keganjenan seperti Tania.
" Duchhh... kalian ini kok minder banget sich ngakuin kalau gue ini temen kalian. Gue tau kalau gue ini lebih cantik dari kalian, lebih modis dan lebih mempesona.. kalian jangan malu gitu donk temenan sama gue "
Aduhhh jadi pengen muntahkan dengerin Tania ngebacot..
" Gue Arsya... adiknya Arisya... kalau gitu gue permisi dulu... Sya... habis ini langsung pulang kerumah tante Mita kan ??! "
" Iya... "
" Ya udah A pergi dulu yach... "
" Ntar kalau sudah sampai Telp yach A "
" Iya.... "
Alice dan Tania masih terpaku melihat Arsya yang sudah pergi. Sebenarnya apa sich yang diliat mereka di diri Arsya, kenapa mereka begitu terpana hanya dengan menatap Arsya.
" Adek lo mau kemana ??! " Tanya Alice penasaran. Hmmm bakalan jadi mak comblang lagi ini nampaknya.
" Ke Ausi .... "
" Hei kakak ipar... gue minta donk no calon suami masa depan gue " nah kali ini mulutnya Tania yang cuap-cuap. Nyebelin banget.
" Jangan panggil gue kakak ipar, mual gue dengerinnya " ketus Arisya yang memilih untuk pergi dari cewek ganjen satu ini.
" Sya..... " ucap Alice yang pastinya ingin mengorek tentang Arsya. Kesel bangeeeettt.
" Kalau lo mau tanya soal Arsya, tanya aja sendiri ma orangnya... "
" Kan Arsya lagi ke Ausi "
" Tunggu dia pulang aja... "
" Kapan ??! "
" 2 Tahun lagi... " bohong Arisya. Senyuman Arisya mengembang saat melihat wajah sendu sahabatnya.
Kali ini Arisya harus bisa sedikit cuek sama fans Arsya kalau nggak mau hidupnya diganggu sama mereka seperti dulu.
****
jangan lupa di follow, comment, like and vote yach hehehheehe 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Trisandi :)
Hmm
2019-12-19
1
Rea-n
Up lagi donk
2019-12-12
0
Tika
Kak up yang banyak donk hehehe
2019-12-12
0