Pengantin Yang Tak Dirindukan
PERKENALAN TOKOH
Annisa Raihana Putri
Anak pertama dari dua bersaudara. Ia adalah gadis yang sholeha, mandiri, cantik, berkulit putih, dengan tinggi semampai dan smart. Saat kedua orang tuanya menjodohkan nya dengan anak dari sahabat ayah nya yang notabene nya seorang pemuka agama, ia sama sekali tidak menolak. Baginya apapun pilihan orang tua nya itulah yang terbaik untuk nya.
Rafka Hardinata
Anak tunggal seorang pemuka agama yang sangat tersohor di kota nya. Ia adalah lulusan university kairo mesir. Sosok nya tampan berkulit putih, gagah, hidung nya mancung, tatapan mata nya yang tajam, serta bulu halus yang tumbuh di permukaan wajah nya yang membuat ia terlihat sangat macho sehingga perempuan mana pun pasti akan kepincut dengan nya saat pertama kali bertemu.
Di balik wajah nya yang tampan dan penampilan nya yang menawan. Rafka ternyata adalah sosok pria yang begitu bisa menjaga wibawa nya sehingga tak sembarangan wanita bisa akrab dengan nya.
***
" Nisa anak ayah, kesini sebentar nak ayah mau bicara " Panggil ayah.
Annisa yang sedang duduk di ruang keluarga dengan laptop di pangkuan nya segera bangkit dari duduk nya menghampiri ayah yang sedang memanggil nya.
" Ada apa ayah? tumben nih khusus banget ngajak Nisa ngomong." Ucap Annisa sembari tersenyum lembut
" Apa kamu punya pacar nak?" Tanya sang ayah kepada putri nya. Bukan tanpa alasan ayah bertanya seperti itu, yah seperti kita lihat di jaman sekarang banyak nya muda - mudi yang sudah berpacaran bahkan di usia mereka yang sangat dini.
" Enggak ada ayah, tumben nih ayah menanyakan ini kepada Nisa " Jawab Nisa polos sembari menatap lembut wajah ayah nya.
" Alhamdulillah kalau kamu belum punya pacar nak, sebenar nya ayah berniat mau menjodoh kan mu dengan anak sahabat ayah. Ustadz Maulana kamu masih ingat kan?" Ujar ayah seraya menatap wajah putri nya dengan lembut.
Annisa terdiam saat mendengar ucapan sang ayah yang kini sedang berniat untuk menjodohkan. Ia ingin menolak namun lidah nya seakan kelu saat ingin menyampaikan pendapat nya.
" Nisa, kamu kenapa diam nak? Apa kamu tidak setuju?" Tanya ayah saat melihat putri nya yang kini terdiam.
" Eh, tidak ayah. Oya Ustad Maulana mana ya yang ayah maksud." Lamunan Nisa seketika buyar dan kini ia tampak sedang berfikir mengingat - ingat wajah sang ustad yang di maksud oleh ayah nya.
" Itu loh.. tetangga kita dulu yang tinggal di ujung jalan sana." Sang ayah mencoba membangkitkan kembali memori yang ada pada putri nya
" Maaf yah Nisa sedikit lupa," Ujar Nisa berterus terang karena memang benar ia tak mengingat apapun tentang ustad yang di maksud.
" Tidak apa - apa jika kamu tidak lagi mengingat nya. Sebenar nya ayah akan menjodohkan mu dengan anak nya ustad Maulana yang bernama Rafka Hardinata." Ujar sang ayah lembut memberitahukan nama dari anak sang ustad yang akan dijodohkan dengan nya.
Annisa kembali terdiam saat mendengar nama sang mempelai pria yang akan di jodohkan dengan nya.
*B*agaimana ini? Sebenar nya aku masih belum siap untuk menikah. Tapi aku juga tidak tega jika harus menolak permintaan ayah. Walau bagaimana pun aku yakin apapun pilihan orang tua pasti itu yang terbaik untuk anak nya.
Gumam Nisa sembari menatap wajah ayah nya.
" Kenapa kamu kembali diam nak? Apa kamu tidak setuju?" Ucap ayah bertanya saat melihat putri nya yang kini kembali diam.
" Enggak kok yah, Nisa terserah ayah saja. jika memang ini yang terbaik menurut ayah, Nisa akan ikuti yah." Ucap nya sembari tersenyum lembut.
Annisa memang anak yang penurut. ia sama sekali tidak pernah menolak apapun yang di inginkan ataupun perintahkan oleh orang tua nya. Maka dari itu kedua orang tua nya pun sangat menyayangi nya.
" Terima kasih nak, jika kamu sudah setuju ayah akan kabarkan berita baik ini ke ustad maulana," Ucap ayah kembali.
Senyum ayah tampang mengembang saat mendengar tak ada penolakan sama sekali dari putri nya. Ia sangat senang karena sekarang janji nya dengan sahabat nya bisa ia tunaikan
***
Satu minggu kemudian.
Ustad Maulana datang bersama istri nya dengan membawa banyak sekali buah tangan untuk keluarga annisa. Mereka datang dengan di antar sopir pribadi yang sudah bekerja cukup lama kepada keluarga nya.
Di depan pintu ayah dan juga ibu sudah menunggu kedatangan calon besan, mereka juga menyambut nya dengan sangat hangat dan mempersilahkan kedua besan nya itu untuk masuk kedalam rumah.
" Nisa cepat keluar. Ustad Maulana bersama istri nya sudah datang dan ingin bertemu dengan mu." Ucap ibu saat memasuki kamar anak nya.
Annisa yang sedang duduk di atas ranjang nya pun segera berdiri dan memeluk ibu nya.
" Bu.. Nisa gugup." Tutur Annisa mengutarakan perasaan nya yang kini merasa sangat gugup jika berjumpa dengan calon mertua nya.
" Tarik nafas mu dalam - dalam dan ucap kan bismillah, insya allah hati mu kan tenang,"
Nasehat ibu kepadanya.
Annisa kemudian melakukan seperti yang ibu nya suruh dan setelah itu ia pun berjalan keluar menuju ruang tamu bersama ibu nya
" Nisa, sini - sini duduk di samping ayah" uUar ayah sambil menepuk sofa yang ada di sebelah nya.
" subhanallah cantik sekali calon mantu kita ya bun." Puji Ustad Maulana seraya menatap hangat istri nya.
" Maulana, ini putri ku Annisa oh ya putramu kenapa tidak datang kesini?" Ayah memperkenalkan Annisa seraya menanyakan putra dari sahabat nya.
" Dia sedang ada pekerjaan yang harus dia sendiri yang menyelesaikan nya, jadi kami hanya datang berdua untuk melamar Annisa." Jawab ustad seraya menatap wajah istrinya dengan raut wajah sedih dan ternyata Annisa menyadari itu. Ia menyadari saat kedua suami istri itu saling bertatap wajah ada tergurat kesedihan di dalam nya.
*K*enapa seperti nya Ustad Maulana beserta istri nya tampak sedih ketika ayah menanyakan putra nya, apakah jangan - jangan putra nya tidak menerima perjodohan ini.
Gumam Annisa di dalam hati, karena ia tak berani menanyakan langsung kepada mereka.
Di sela - sela pembicaraan.
Ibu datang dengan membawa minuman beserta camilan untuk mereka yang sedang duduk di ruang tamu.
" Aduh, keliatan lagi ngomong serius ini ya. diminum dulu teh nya masih anget, nanti baru di sambung lagi bicara nya hehehe" Celetuk ibu yang datang dari arah dapur seraya menyuguh kan teh dan camilan di atas meja dan kemudian ia pun ikut duduk bersama mereka.
" Enak sekali teh nya, ini kue nya di buat sendiri ya bu." Tanya bunda seraya mencicipi kue yang di bawakan ibu.
" Emm, enak.. ternyata besan kita pandai dalam membuat kue ya." Puji bunda
" Oh, ini Annisa sendiri yang buat. Dia itu jago sekali dalam membuat kue" Ucap ibu seraya menepuk bahu Annisa.
" Oh ya, abi kita memang gak salah pilih ya, ternyata calon mantu kita jago buat kue" Puji bunda sembari menatap wajah suami nya.
Annisa tersipu malu saat mendengar pujian dari calon mertua nya dan kini ia pun menundukkan kepala nya sembari tersenyum malu.
Hari itu orang tua Annisa dan juga Rafka langsung menentukan tanggal dan hari pernikahan nya. Sedangkan Annisa hanya mendengar dan menyimak setiap perkataan yang di ucapkan oleh kedua belah pihak.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Nabilla Chomell
masih nyimak smg ceritanya 👍
2024-09-16
0
Neulis Saja
masih nyimak
2022-12-08
0
neng aya
🤗
2022-10-11
0